>

Total Tayangan Halaman

Kamis, 13 Januari 2011

UWAIS bin AMIR Al QARNI


Pada zaman Nabi Muhammad SAW , ada seorang pemuda bermata biru , rambutnya merah , pundaknya lebar dan luas , berpenampilan cukup tampan , kulitnya kemerah merahan , dagunya menempel di dada karena selalu melihat pada tempat sujudnya . Tangan kirinya di atas tangan kanannya , mahir membaca Al Qur'an dan sering menangis karenanya , pakaiannya hanya dua helai ( sudah kusut ) yang satu untuk menutup badannya dan yang satunya lagi untuk selendang , Tiada orang yang menghiraukannya , tak di kenal oleh penduduk bumi akan tetapi terkenal oleh penduduk langit .

Jika ia bersumpah demi Allah pasti terkabulkan . Pada hari kiamat nanti ketika para ahli ibadah di panggil untuk masuk jannah , dia justru di panggil untuk berhenti terlebih dulu agar memberi syafaat , ternyata Allah memberikan izin padanya untuk memberikan syafaat sejumlah qabilah Robi'ah dan qobilah Mudhor , semua di masukkan kedalam jannah tak ada yang ketingggalan karenanya . Dia adalah " Uwais al Qarni ". Ia tidak di kenal oleh banyak orang lagi seorang yang miskin , banyak orang yang suka menertawakannya , mengolok olok dan menuduhnya sebagai tukang peminta minta , tukang mencuri serta bermacam macam umpatan dan penghinaan lainnya .

Pernah seorang fuqaha'Kuffah , karena ingin duduk dengannya , ia lalu memberikannya hadiah dua helai pakaian , tetapi tidak memuaskan hatinya , hadiah tadi di terimanya lalu di kembalikan lagi olehnya seraya berkata : " Aku khawatir , nanti sebagian orang menuduh aku , dari mana kamu dapatkan pakaian itu , kalau tidak dari membujuk pasti dari mencuri ".
Pemuda dari Yaman ini telah lama menjadi yatim , tak punya sanak famili kecuali hanya ibunya yang telah tua renta dan lumpuh . Hanya penglihatan kabur yang masih tersisa . Untuk mencukupi kehidupanya sehari hari ,Uwais bekerja sebagai penggembala kambing . Upah yang di terimanya itu hanya cukup untuk sekedar menopang kesehariannya bersama Sang ibu , bila ada kelebihannya ia pergunakan untuk membantu tetangganya yang sama sama hidup miskin dan serba kekurangan seperti keadaannya . Kesibukannya sebagai penggembala domba dan merawat ibunya yang lumpuh , tidak mempengaruhi kegigihan ibadahnya , ia tetap melakukan shoum di siang hari dan bermunajat di malam harinya .

Uwais al Qarni telah memeluk Islam ketika negri Yaman mendengar seruan Nabi Muhammad SAW , yang telah mengetuk pintu hati mereka untuk menyembah Allah ,Rabb seluruh alam , yang tiada sekutu bagi-Nya . Islam mendidik setiap pemeluknya untuk berakhlaq luhur . Peraturan peraturan yang terdapat didalamnya sangat menarik hati Uwais , sehingga setelah seruan Islam datang di negri Yaman , ia segera memeluknya , Karena selama ini hati Uwais selalu merindukan datangnya kebenaran . Banyak tetangganya yang telah memeluk Islam pergi ke Madinah untuk mendenarkan ajaran Nabi Muhammad SAW secara langsung . Sekembalinya di Yaman , mereka memperbaruhi rumah tangga mereka dengan cara kehidupan yang Islami .
Alangkah sedihnya hati Uwais setiap melihat tenangganya yang baru datang dari Madinah . Mereka telah " bertamu dan bertemu " dengan kekasih Allah penghulu para Nabi , sedangkan ia sendiri belum . Kecintaannya kepada Rosululah menumbuhkan kerinduan yang kuat untuk bertemu dengan kekasihnya , tetapi apalah daya ia tak punya bekal yang cukup untuk ke Madinah , dan yang lebih ia beratkan adalah sang ibu yang jika ia pergi , tak ada yang merawatnya .

Di ceritakan ketika terjadi perang Uhud Rosaulullah SAW mendapat cedera dan giginya patah karena di lempari batu oleh musuh musuhnya . Kabar ini akhirnya terdengar oleh Uwais . Ia segera memukul giginya dengan batu hinga patah . Hal tersebut di lakukannya sebagai bukti kecintaannya kepada beliau SAW , sekalipun ia belum pernah melihatnya secara langsung . Hari berganti hari dan musim berganti musim dan kerinduan yang tak dapat terbendung membuat hasrat tak dapat di pendam lagi . Uwais merenungkan diri dan bertanya dalam hati , kapan ia dapat meziarahi Nabinya dan memandang wajahnya dari dekat ? Tetapi bukankah ia mempunyai seorang ibu yang butuh perawatannya dan tak tega di tinggalkan sendiri , hatinya selalu gelisah siang dan malam menahan kerinduan untuk berjumpa . Akhirnya , pada suatu hari Uwais mendekati ibunya , mengeluarkan isi hatinya dan memohon izin pada ibunya agar di perkenankan menziarahi Nabi SAW di Madinah . Sang ibu , walaupun telah udzur , merasa terharu ketika mendengar permohonan anaknya . Beliau memahami perasaan Uwais dan berkata : " Pergilah wahai anakkku !temuilah Nabi di rumahnya . Dan bila telah berjumpa , segeralah engkau kembali pulang " . Dengan rasa gembira ia segera berkemas untuk berangkat dan tak lupa menyiapkan keperluan ibunya yang akan ditinggalkan serta berpesan kepada tetangganya agar dapat menemani ibunya selama ia pergi .

Sesudah berpamitan dan mencium sang ibu , berangkatlah Uwais ke Madinah yang berjarak kurang lebih empat ratus kilometer dari Yaman . Medan yangbegitu ganas di laluinya , tak peduli penyamun gurun pasir , bukit yang curam , gurun pasir yang luas ,yang dapat menyesatkan dan begitu panas di siang hari , seta begitu dingin di malam harinya , tetapi semua itu di laluinya demi bertemu dan memandang sepuas puasnya paras baginda Nabi SAW yang selama ini di rindukannya . Tibalah Uwais al Qarni di kota Madinah . Segera ia ke rumah Nabi SAW , di ketuknya pintu rumah itu sambil mengucapkan salam . Keluarlah sayyidatina ' Aisyah r.a , sambil sambil menjawab salam Uwais . Segera saja Uwais menanyakan Nabi yang ingin dijumpainya . Namun ternyata beliau SAW tidak berada di rumah melainkan berada di medan perang . Betapa kecewanya hati sang perindu , sudah dari jauh jauh ingin berjumpa tetapi yang di rindukanya tak berada di rumah . Dalam hatinya bergejolak perasaan ingin menunggu kedatangan Nabi SAW dari medan perang . Tetapi kapankah beliau pulang ? Sedangkan masih terngiang di telinganya pesan ibunya yang sudah tua dan sakit sakitan itu , agar ia cepat pulang ke Yaman . " Engkau harus lekas pulang " . Karena ketaatan kepada ibunya , pesan ibunya telah mengalahkan suara hati dan kemauannya untuk menunggu dan berjumpa dengan Nabi SAW . Ia akhirnya dengan terpaksa mohon pamit kepada sayyidatina ' Aisyah r.a untuk segera pulang kenegrinya . Dia hanya menitipkan salam untuk Nabi SAW dan melangkah pulang dengan perasaan haru .

Sepelang dari perag , Nabi SAW langsung menanyakan tentang kedatangan orang yang mencarinya . Nabi SAW menjelaskan bahwa Uwais al Qarni adalah anak yang taat kepada ibunya .Ia adalah penghuni langit ( terkenal di langit ). Mendengar perkataan baginda Rosulullah SAW , sayyidatina 'Aisyah r.a dan para sahabatnya tertegun . Menurut informasi sayyidatina ' Aisyah r.a , memang benar ada yang mencari Nabi SAW dan segera pulang kembali ke Yaman , karena ibunya sudah trua dan sakit sakitan hingga ia tidak dapat meninggalkan ibunya terlalu lama . Rosulullah SAW bersabda : " Kalau kalian ingin berjumpa dengan dioa ( Uwais al Qarni ) perhatikanlah , ia mempunyai tanda putih di tengah tengah telapak tangannya ". Sesudah itu beliau memandang kepada sayyidina Ali bin Abi Thalib r.a dan sayidina Umar bin Khattab r.a dan bersabda : " Suatu ketika , apabila kalian bertemu dengannya , mintalah do'a dan istighfarnya , dia adalah penghuni langit dan bukan penghuni bumi " .

Tahun terus berjalan , dan tak lama kemudian Nabi SAW wafat , hingga ke khaliofahan sayyidina Abu Bakar ash Shiddiq r.a . Telah di etafetkan kepada sayyidina Umar bin Khattab r.a . Suatu ketika , khalifah Umar bin Khattab teringat sabda Nabi SAW , tentang Uwais al Qarni sang penghuni langit . Beliau segera mengingatkan kepada sayyidina Ali r.a untuk mencarinya bersama . Sejak itu setiap ada kafilah yang datang dari Yaman , beliau berdua selalu menanyakan tentang Uwais al Qarni , apakah turut bersama mereka . Diantara kafilah kafilah itu ada yang merasa heran , apakah yang terjadi sampai sampai ia di cari oleh beliau berdua . Rombongan kafilah dari Yaman menuju Syam silih berganti , membawa barang dagangan mereka .

Suatu ketika , Uwais al Qarni turut bersama rombongan kafilah menuju kota Madinah . Melihat ada rombongan yang datang dari Yaman , segra khalifah Umar bin Khattab r.a dan Ali bin Abi Thalib r.a mendatangi mereka dan menanyakan apakah Uwais turut bersama mereka . Rombongan itu mengatakan bahwa ia ada bersama mereka dan sedang menjaga unta unta mereka di perbatasan kota .Mendengar jawaban itu , beliau berdua bergegas pergi menemui Uwais al Qarni . Sesampainya di kemah tempat Uwais berada , khalifah Umar bin Khattab r.a dan Ali r.a memberi salam .Namun rupanya Uwais sedang melaksanakan sholat . Setelah mengakhiri shalatnya , Uwais menjawab salam kedua tamu agung tersebut sambil bersalaman .Sewaktu berjabatan , khalifah Umar segera membalikkan tangan Uwais , untuk membuktikan kebenaran tanda putih yang berada di telapak tangan Uwais , sebagaimana pernah di sabdakan baginda Nabi SAW .Memang benar ! Dia penghuni langit . Dan di tanya Uwais oleh kedua tamu tersebut , siapakah nama saudara ? " Abdullah " , jawab Uwais . Mendengar jawaban itu , kedua sahabatpun tertawa dan mengatakan : : Kamijuga Abdullah , yakni hamba Allah . Tapi siapakah namamu sebenarnya ? " Uwais kemudian berkata : " Nama saya Uwais al Qarni " . Dalam pembicaraanmerekadiketahuilah bahwa ibu Uwais telah meningal dunia . Itulah sebabya ia baru dapat turut bersama rombongan kafilah dagang saat itu . Akhirnya , khalifah Umar bin Khatab dan Ali r.a memohon agar Uwais berkenan mendo'akan untuk mereka . Uwais enggan dan berkata kepada khalifah : " sayalah yang seharusnya minta do'a kepada kalian ".Mendengar perkataan Uwais , khalifah berkata : " Kami datang kesini untuk memohon do'a dan istighfar dari anda " . Karena desakan dari kedua sahabat ini , Uwais akhirnya mengangkat kedua tangannya , berdo'a dan membacakan istighfar . Setelah itu khalifah Umar r.a berjanji untuk menyumbangkan uang negara dari Baitul Mal kepada Uwais , untuk jaminan hidupnya . Segera saja Uwais menolak dengan halus sambil berkata : " Hamba mohon supaya hari ini saja hamba di ketahui orang . Untuk hari hari selanjutnya , bialah hamba yang fakir ini tidak di ketahui orang lagi " .

Setelah kejadian itu , nama Uwais kembali tenggelam tak terdengar beritanya . Tetapi adaseorang lelaki pernah betemu dan di tolong oleh Uwais , yang waktu itu sedang berada di atas kapal munuju tanah arab bersama para pedagang . Tanpa di sangka sangka angin topanberhembus dengan sangat kencangnya . Akibatnya hempasan ombak menghantam kapal kami sehingga air laut masuk kedalam kapal dan menyebabkan kapal semakin berat . Pada saat itu kami , melihat seorang laki laki yangmengenakan selimut berbulu di pojok kapal yang sedang kami tumpangi , lalu kami memanggilnya . Lelaki itu keluar dari kapal dan melakukan sholat diatas air . Betapa terkejutnya kami melihat kejadian itu . " Wahai waliyullah " , tolonglah kami ! " tetapi lelaki itu tidak menoleh .Lalu kami berseru lagi ,: Demi Dzat yang telah memberimu kekuatan ibadah , tolonglah kami ! " Lelaki itumenoleh kepada kami dan berkata : " Apa yang terjadi ? " Tidakkah engkau melihat bahwa kapal di hembusangin dan di hantam ombak ? tanya kami . Dekatkanlah diri kalian kepada Allah ! katanya . " Kami telah melakukannya ". Keluarlah kalian dari kapal dengan membaca Bismillah Hirrrokhmanirrokhim ! " Kami pun keluar dari kapal satu persatu dan berkumpul di dekat itu . Pada saat itu jumlah kami lima ratus jiwa lebih . Sungguh ajaib , kami semua tidak tengelam , sedangkan perahu kami beserta isinya tenggelam ke dasar laut. Lalu orangitu berkata kepada kami , " Tidak apalah harta kalian tenggelam yang penting jiwa kalian semua selamat ". " Demi Allah , kamiingin tahu siapakah nama tuan ? " Tanya kami . " Uwais al Qarni " . jawabnya dengan singkat . Kemudian kami berkata lagi kepadanya . " Sesungguhnya harta yang ada di kapal itu semua milik orang orang fakir di Madinah yang di kirim oleh orang Mesir "." Jika Alah mengembalikan harta kalian apakah kalian akan membagi bagikannya kepada orang orang fakir di Madinah ? " Tanyanya . " Ya " . Jawab kami . Orang itu melaksanakan sholat dua rekaat di atas air , lalu berdo'a . Setelah Uwais mengucapkan salam , tiba tiba kapal itu muncul di permukaan air , lalu kami menumpanginya dan meneruskan perjalanan . Setibanya di Madinah , kami membagi bagikan semua harta kepada orang orang fakir di Madinah , tidak satupun yang tertinggal .

Beberapa waktu kemudian , tersiar kabar bahwa Uwais telah berpulang ke rahmatullah . Anehnya , pada saat dia akan dimandikan tiba tiba sudah banyak orang yang berebutan untuk memandikannya . Dan ketika di bawa ke pembaringn untuk di kafani , di sana sudah ada orang orang yang menunggu untuk mengkafaninya . Demikian pula ketika orang orang hendak menggali kuburnya , di sana ternyata sudah ada orang orang yang menggali kuburnya hingga selesai . Ketika usungan hendak di bawa ke pekuburan , luar biasa banyaknya orang orang yang berebutan untuk mengusungnya . Dan Syeikh Abdullah bin Salamah menjelaskan , ketika aku ikut mengurusi jenasahnya hingga aku pulang dari mengurus jenasahnya , lalu aku bermaksut kembali ke tempat penguburannya guna memberi tanda kepada kuburannya , akan tetapi sudah tidak terlihat ada bekas kuburannya . ( Syeikh Abdulah bin Salamah adalah orang yang pernah ikut berperang bersama Uwais al Qarni pada masa pemerintahan Umar bin Khatab r.a )

Meninggalnya Uwais al Qarni telah menggemparkan masyarakat kota Yaman . Banyak terjadi hal hal yang mengherankan Sedemikian banyaknya orang berdatangan untuk mengurus jenasah dan pemakamannya , padahal Uwais adalah orang fakir yang tak di hiraukan orang . Sejak di mandikan hingga jenasahnya hendak di turunkan ke dalam kubur , di situ selalu ada orang orang yang telah siap melaksanakannya terlebih dahulu . Penduduk kota Yaman tercengang . Mereka saling bertanya tanya :
" Siapakah sebenarnya engkau wahai Uwais al Qarni ? Bukankah Uwais yang kita kenal , hanyalah seorang fakir yang tidak memiliki apa apa , yang kerjanya hanyalah sebagai penggembala domba dan unta ? Tetapi ketika hari wafatmu , engkau telah menggemparkan penduduk Yaman dengan hadirnya manusia manusia asing yang tidak pernah kami kenal . Mereka datang dalan jumlah yang sedemikian banyaknya . Agaknya mereka adalah para Malaikat yang di turunkan ke bumi , hanya untuk mengurus jenasah dan pemakamannya " . Baru saat itulah penduduk Yaman mengetahui siapa " Uwais al Qarni " ternyata ia tak terkenal di bumi tetapi terkenal di langit .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar