>

Total Tayangan Halaman

Selasa, 18 Januari 2011

0003

Kami di tuduh tidak mau mengakui kebenaran para ahlul bait Radhiyallahu 'anhum . Dan Kami memaksa menikahkan seseorang yang tidak kufu serta memaksa seseorang yang tua umurnya dan ia mempunyai istri yang muda untuk di ceraikannya , karena akan di nikahkan dengan pemuda lainnya untuk mengangkat derajat golongan kami
Maka semua yang di tuduhkan yang di ada adakan dalam hal ini sungguh kami tidak mengerti apa yang harus kami katakan sebagai jawabannya , kecuali yang dapat kami katakan hanyalah " Subhanaka - Maha suci Engkau Ya Alah " ini adalah kebohongan yang besar . Oleh karena itu , maka barang siapa yang menuduhkan kami dengan hal hal tersebut diatas tadi , mereka telah melakukan kebohongan yang sangat besar terhadap kami . Barang siapa yang mengaku menyaksikan bahwa apa yang di tuduhkan tadi adalah perbuatan kami , maka ketahuilah ;bahwa kesemuanya itu adalah suatu penghinaan terhadap kami , yang diciptakan oleh musuh musuh agama ataupun teman teman syetan dari menjauhkan manusia untuk mengikuti ajaran yang sebersih bersih tauhid kepada Allah dan keikhlasan beribadah kepadaNya .

" Kami beri'tiqad bahwa seseorang yang melakukan dosa besar , seperti melakukan pembunuhan terhadap seorang muslim tanpa alasan yang haq , begitu juga seperti berzina , riba dan minum arak , meskipun berulang ulang , maka orang tersebut hukumnya tidak keluar dari Islam ( murtad ) dan tidak kekal dalam neraka , apabila dia tetap bertauhid kepada Allah dalam semua ibadahnya ". ( shiyanah al Insan 475 )
" Khusus tentang Nabi Muhamad SAW Syeikh Muhamad bin Abdul Wahhab berkata : " Dan apapun yang kami yakini terhadap martabat Muhamad Shallahu 'alaihi Wassalam bahwa martabat beliau itu adalah setinggi tinggi martabat makhluk secara mutlak . Dan beliau hidup di dalam kuburnya dalam keadaan lebih dari pada kehiduan para syuhada' yang telah di gariskan dalam Al Qur'an . Karena Beliauitu lebih utama dari pada mereka ( syuhada' ) , dengan tidak di ragukan lagi . Bahwa Rosulullah Muhammad Saw mendengar salam orang yang mengucapkan kepadanya . Dan adalah sunah berziarah kepada kuburnya , kecuali jika semata mata dari jauh hanya datang untuk ke maqamnya . Namun sunah juga berziarah ke masjid Nabi dan melakukan sholat di dalamnya , kemudian berziarah ke maqamnya . Dan barang siapa yang menggunakan waktunya yang berharga untuk membaca Shalawat atas Nabi , shalawat yang datang dari pada beliau sendiri , maka ia mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akherat ".


Tantangan Dakwah Salafiyyah


Sebagaimana lazimnya , seorang pemimpin besar dalam suatu gerakan perubahan , maka Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab pun tidak lepas dari sasaran permusuhan dari pihak pihak tertentu , baik itu dari dalam maupun dari luar Islam , terutama setelah Syeikh menyebarkan dakwahnya dengan tegas melalui tulisan tulisan , berupa buku buku maupun surat surat yang tidak terkira banyaknya . Surat surat itu di kirim kesegenap penjuru Arab dan juga negri negri Ajam ( bukan Arab ) .

Surat surat itu di balas oleh pihak yang menerimanya , sehingga menjadi berratus ratus banyaknya . Mungkin kalau di bukukan niscaya akan menjadi puluhan jilid tebalnya .
Sebagian dari surat ini telah dihimpun , diedit serta di beri ta'liq dan sudah di terbitkan , dan sebagian yang lainnya sedang dalam penyusunan . Ini tidak termasuk buku buku yang berharga yang sempat di tulis sendiri oleh Syeikh di sela sela kesibukannya yang luar biasa itu . adapun buku buku yang sempat di tulisnya itu berupa buku buku pegangan dan rujukan kurikulum yang dipakai dimadrasah madrasah ketika beliau memimpin gerakan tauhidnya .

Pertentangan muapun permusuhan yang menghalangi dakwahnya , muncul dalam dua bentuk :
1. Permusuhan atau pertentangan atas nama ilmiyah dan agama
2. Atas nama politik yang di bungkus agama
Bagi yang terakhir mereka memperalat golongan ulama tertentu , demi mendukung perkumpulan mereka untuk memusuhi dakwah Wahabiyah .
Mereka menuduh dan memfitnah syeikh sebagai orang yang sesat lagi menyesatkan , sebagai kaum Khawarij , sebagai orang yang ingkar terhadap ijma' ulama' dan berbagai macam tuduhan buruk lainnya . Namun Syeikh menghadapi itu semua dengan semangat yang tinggi , dengan tenang dan sabar serta tetap melancarkan dakwah bil lisan dan bil hal , tanpa memperdulikan celaan orang yang mencela .

Pada hakikatnya ada tiga golongan musuh musuh dakwah beliau :
1. Golongan ulama ' Khurafat , yang mana mereka melihat yang haq ( benar ) itu batil dan yang batil itu haq . Mereka menganggap mendirikan bangunan di atas kuburan lalu di jadikan sebagai masjid untuk sholat dan berdo'a di sana dan mempersekutukan Allah dengan penghuni kuburan , meminta bantuan dan meminta syafa'at padanya , semua itu adalah agama dan ibadah . Dan jika ada orang yang melarang mereka dari perbuatan jahiliyah yang telah menjadi adat tradisi nenek moyangnya , mereka menganggap bahwa orang itu membenci auliya' dan orang orang sholeh , yang berarti mesuh mereka yang harus segera di perangi .

2. Golongan ulama yang ta'ashub , yang mana mereka tidak banyak tahu tentang Syeikh Muhamad bin Abdul Wahhab dan hakikat ajarannya .Mereka hanya taqlid belaka dan percaya saja terhadap berita berita negatif mengenai Syeikh yang sampaikan oleh kumpulan yang pertama diatas , sehingga mereka terjebak dalam perangkap Ashabiyah ( kebanggaan dengan golongannya ) yang sempit tanpa mendapat kesempatan untuk melepaskan diri dari belitan keta'ashupannya . Lalu menganggap Syeikh seperti yang diberitakannya , yaitu anti auliya' dan memusuhi orang orang sholeh serta mengingkari karomah mereka . Mereka mencaci maki Syeikh habis habisan danbeliau dituduh sebagai orang yang murtad .

3. Golongan yang takut kehilangan pangkat dan jabatan , pengaruh dan kedudukan .
Maka golongan ini memusuhi beliau supaya dakwah Islamiyah yang dilancarkan oleh Syeikh yang berpadukan kepada aqidah salafiyah murni , gagal , karena di telan oleh suasana hingar bingar penentang beliau .

Demikianlah tiga jenis musuh yang lahir di tengah tengah nyalanya api permusuhan yang di gerakan oleh Syeikh dari Najd ini , yang mana akhirnya terjadilah perang perdebatan dan polemik yang berkepanjangan di antara syeikh di satu fihak dan lawannya di fihak yang lain . Syeikh menulis surat surat dakwahnya kepada mereka , dan mereka menjawabnya . Demikianlah seterusnya .
Perang pena yang terus berlangsung itu , bukan hanya terjadi di masa hayat syeikh sendiri, akan tetapi berkelanjutan pada anak cucunya . Dimana anak cucunya itu di taqdirkan Allah menjadi ulama.Dan merekalah yang meneruskan perjuangan Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab , yang di bantu oleh para muridnya dan para pendukung ajarannya .
Demikianlah perjuangan syeikh yang berawal dari lisan , lalu dengan pena dan seterusnya dengan senjata , telah di dukung sepenuhnya oleh Amir Muhammad bin Suud , penguasa Dar'iyah .

Beliau pertama kali mengumandangkan jihadnya dengan pedang pada tahun 1158 Hijriah . Sebagaimana kita ketahui seorang da'i Ilallah , apabila tidak di dukung oleh kekuatan yang mantab , pastilah dakwahnya akan surut , meskipun pada tahap pertama mengalami kemajuan . Namun pada Akhirnya orang akan jemu dan secara berangsur angsur dakwah itu akan ditingalkan oleh para pendukungnya .
oleh karena itu , maka kekuatan yang paling ampuh utuk mempertahankan dakwah dan pendukungnya , tidak lain haruslah di dukung dengan senjata . Karena masyarakat yang di jadikan sebagai objek dar ada dakwah kadang kala tidak mempan dengan lesan maupun tulisan , akan tetapi mereka harus diiringi dengan senjata , maka pada saat itulah perlunya memainkan peran senjata .

Alangkah benarnya firman Allah Ta'ala : " Sesungguhnya Kami telah mengutus Rosul rasul Kami , dengan membawa bukti bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan Mizan supaya manusia dapat melaksanakan keadilan . Dan Kami ciptakan besi yang di dalamnya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi umat manusia,dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong ( agama) Nya dan RosulNya padahal Allah tidak dilihatnya . Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa " . ( Al Hadid 25 )

Ayat tersebut menerangkan bahwa Allah Subhanahu Wata'ala mengutus para RosulNya dengan di sertai bukti bukti yang nyata untuk menumpas kebatilan dan menegakan kebenaran . Di samping itu pula , mereka di bekalkan dengan kitab yang didalamnya terdapat berbagai macam hukum dan undang undang , keterangan dan penjelasan . Juga Allah menciptakan neraca ( mizan ) keadilan , baik dan buruk serta haq dan batil , demi tegaknya kebenaran dan keadilan di tengah tengah umat mnanusia .
Namun semua itu tidak mungkin berjalan dengan lancar dan stabil tanpa ditunjang oleh kekuatan besi ( senjata ) yang menurut keterangan Al Qur'an Al Hadid fie hi ba'sun Syadid , yaitu besi baja yang mempunyai kekuatan dahsyat . Yaitu berupa senjata tajam , senjata api , peluru , senapan meriam , kapal perang dan lain lainnya , yang pembuatannya meski menggunakan unsur besi .
Sunnguh besi itu amat besar manfaatnya bagi kepentingan manusia yang mana Al Qur'an menyatakan dengan wama nafi'u linnasi yaitu banyak manfaatnya bagi umat manusia . apalagi jika di gunakan untuk kepentingan dakwah dan menegakan keadilan dankebenaran , seperti yang telah di manfaatkan oleh Syeikh Muhamad bin Abduil Wahhab semasa gerakan tauhidnya tiga abad yang lalu .
Orang yang mempunyai akal yang sehat dan fikiran yang bersih akan mudah menerima ajaran ajaran agama , sama adanya yang di bawa oleh Nabi , maupun oleh para ulama . Akan tetapi bagi orang yang dzalim dan suka melakukan kejahatan , yang diperhambakan oleh hawa nafsunya , mereka tidak mau tunduk dan tidak akan mau menerimanya , melainkan jika diiringi dengan senjata .

Demikian Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab dalam dakwah dan jihadnya telah memanfaatkan lisan , pena serta pedangnya seperti yang dilakukan oleh Rosulullah Shalalahu 'alaihi Wassalam sendiri , di waktu baginda mengajak kaum Quraisy kepada agama Islam pada waktu dulu . Yang demikian itu telah dilakukan terus menerus oleh Syeikh Muhamad bin Abdul Wahhab selama lebih kurang 28 yahun tanpa henti , yaitu dari tahun 1158 hingga akhir hayatnya pada tahun 1206 Hijriah .
Adalah suatu kebahagiaan yang tidak terucapkan bagi beliau , yang mana beliau dapat menyaksikan sendiri akan kejayaan dakwahnya di Najd dan daerah sekelilingnya , sehingga masyarakat Islam pada waktu itu telah kembali kepada ajaran agama yang sebenar benarnya , sesuai dengan tuntunan kitab Allah dan Sunah RosulNya .

Dengan demikian maqam maqam yang didirikan dengan kubah kubah yangmewah dari kubah kubah masjid , sudah tidak kelihatan lagi di seluruh negri Najd , dan orang ramai mulai berduyun duyun pergi memenuhi masjid untuk Sholat dan mempelajari ilmu agama . Amar ma'ruh nahi munkar di tegakan , keamanan dan ketentraman masyarakat menjadi stabil dan merata di kota maupun di desa . Syeikh kemudian mengirim guru guru agama dan mursyid mursyid ke seluruh pelosok desa untuk mengajarkan ilmu ilmu agama kepada masyarakat setempat terutama yangberhubungan dengan aqidah dan syari'ah .
Setelah beliaumeninggal dunia , perjuangan tersebut di teruskan oleh anak anak dan cucu cucunya , begitu juga oleh murid murid dan pendukung pendukung dakwahnya . Yang di pewloporin oleh anak Syeikh sendiri , seperti Syeikh Imam Abdullah bin Muhammad , Syeikh Husin bin Muhammad , Syeikh Ibrahim bin Muhammad dan Syeikh Ali bin Muhammad . Dan cucu cucunya antara lain Syeikh Abdurrahman bin Hasan , Syeikh Ali bin Husin , Syeikh Sulaiman bin Abdullah bin Muhammad dan lain lain .Dari kalangan muridnya yang paling menonjol ialah Syeikh Hamad bin Nasir bin Mu'amar , dan ramai lagi jama'ah dari para ulama' Dariyah .

Masjid masjid telah ramai dengan penuntut penuntut ilmu yang belajar tentang berbagai macam ilmu Islam , terutama tafsir , hadits , tarikh Islam , ilmu qawa'id dan lain lain lagi . Mesipun ada kencenderungan dan minat masyarakat yang demikiantinggi untuk menuntut ilmu agama , namun mereka tidak ketinggalan dalam hal ilmu ilmu keduniaan seperti ilmu ekonomi , pertanian , perdagangan , pertukangan dan lain lain .Yang mana kesemuanya itu di ajarkan dan dipraktikkan dalam kehidupan mereka sehari hari .

Setelah kejayaan Syeikh Muhammad bersama keluarga Amir Ibnu Saud menguasaai daerah Najd ,maka sasaran dakwahnya kini di tujukan ke negri Makkah dan Madinah ( Haramain ) dan daerah selatan Jazirah Arab . Mula mula Syeikh menawarkan kepada mereka dakwahnya melalui surat menyurat terhadap para ulamanya , namun mereka tidakmau menerimanya . Mereka tetap bertahan pada ajaran nenek moyang yang mengkeramatkan kuburan dan mendirikan masjid di atasnya , lalu berduyun duyun datang ketempat itu untuk meminta syafaat , meminta berkat dan meminta agar di kabulkan hajat pada ahli kubur atau dengan mempersekutukan para penghuni kubur itu dengan Alah Subhanahu Wata'ala .

Sebelas tahun setelah meninggalnya tokon mujahid ini , yaitu Syeikh dan Amir Ibnu Saud , kemudian tampillah Imam Saud bin Abdul Aziz untuk meneruskan perjuangan pendahulunya Imam Saud adalah cucunya Amir Muhamad bin Saud rekan seperjuangan Syeikh semasa beliau hidup .
Berangkatlah Imam Saud bin Abdul Aziz menuju tanah Haram Mekkah dan Madinah ( Haramain ) yang dikenal juga dengan nama tanah Hijaz .

Mula mula beliau bersama pasukannya sukses menduduki Thaif . Penaklukan Thaif tidak begitu banyak mengalami kesukaran karena sebelumnya Imam Saud bin Abdul Aziz telah mengirimkan Amir Uthman bin Abdurrahman Mudhayifi dengan membawa pasukannya dalam jumlah yang besar untuk mengepung Thaif . Psukan ini terdiri dari orang orang Najd dan daerah sekitarnya . Oleh karena itu Ibnu Abdul Aziz tidak banyak mengalami kerugian dalam penaklukan negri Thaif , sehinga dalam waktu yang singkat negri Thaif menyerah dan jatuh ketangan Salafy ( pengikut Syeikh Muhammad ) .
Di Thaif pasukan Muwahidin membongkar beberapa maqam yang diatasnya didirikan masjid , diantara maqam yang di bongkar adalah maqam Ibnu Abbas r.a . Masyarakat setempat menjadikan maqam ini sebagai tempat ibadah , dan meminta syafaat serta berkat dari padanya .

Dari Thaif pasukan Imam Saud bergerak menuju Hijaz dan mengepung kota Makkah . Manakala gubernur Makkah mengetahui sebab pengepungan tersebut ( waktu itu Makkah di bawah pimpinan Gubernur Syarif Husain ) , maka hanya ada dua pilihan baginya , menyerah kepada pasukan Imam Saud atau melarikan diri ke negri lain . Ia memilih pilihan kedua , yaitu melarikan diri ke Jeddah . Kemudian , pasukan Saud segera masuk ke kota Makkah untuk kemudian menguasainya tanpa perlawanan sedikitpun.
Tepat pada waktui fajar , Muharam 1218 Hijriah , kota suci Makkah sudah berada di bawah kekuasaan Muwahiddin sepenuhnya . Seperti biasanya , pasukan Muwahiddin senantiasa mengutamakan sasarannya untuk menghancurkan patung patung yang di buat dalam bentuk kubah di perkuburan yang dianggap keramat , yang kesemuanya itu mengundang kesyirikan bagi kaum muslimin . Maka semua lambang lambang kemusyrikan yang di dirikan di atas kuburan yang berbentuk kubah kubah masjid di seluruh Hijaz , semuanya di ratakan , juga termasuk kubah yang didirikan di atas kubur Khadijah Radhiallahu 'Anhum , istri pertama Nabi Muhammad Shalallhu 'alaihi wassalam .

Bersamaan dengan itu mereka melantik sejumlah guru , da'i mursyid serta hakim untuk di tugaskan di daerah Hijaz . Selang dua tahun setelah penaklukanMakkah , pasukan Imam Saud bergerak menuju Madinah . Seperti halnya Makkah , Madinahpun dalam waktu yang singkat saja telah dapat dikuasai sepenuhnya oleh pasukan Muwahhidin di bawah panglima putra Saud bin Abdul Aziz , peristiwa itu terjadi pada tahun 1220 Hijriah .
Dengan demikian , daerah Haramain ( makah dan Madinah ) telah jatuh ketangan Muwahiddin . Dan sejak itulah status sosial dan ekonomi masyarakat Hijaz berangsur angsur dapat dipulihkan kembali , sehingga semua lapisanmasyarakat merasa tentram , aman dan tertib yang selama ini mereka inginkan .

Walaupun sebagai daerah yang di taklukkan , keluarga Saud tidaklah memperlakukan rakyat dengan sesuka hati . Keluarga Saud sangat baik terhadap rakyat terutama pada kalangan fakir miskin yang mana fihak kerajaan memberikan perhatian yang sangat terhadap nasib mereka . Dan tetaplah kawasan Hijaz berada di bawah kekuasaan Muwahhiddin ( Saudi ) yang di pimpin oleh keluarga Saud hingga pada tahun 1226 Hijriah .

Setelah delapan tahun wilayah ini di bawah kekuasaan Imam Saud , pemerintah Mesir bersama sekutunya Turki , mengirimkan pasukannya untuk membebaskan tanah Hijaz , terutama Makkah dan Madinah dari tangan Muwahiddin sekaligus hendak mengusir mereka dari daerah tersebut .
Adapun sebab campur tangan pemerintah Mesir dan Turki adalah karena pergerakan muwahiddin ini mendapat banyak tantangan dari pihak musuh musuhnya , bahkan musuh dari pihak dalam Islam sendiri dan apalagi dari pihak luar Islam , yang kesemuanya itu dengan tujuan untuk mematikan dan memadamkan api gerakan dakwah Salafiyah Syeikh Muhamad bin Abdul Wahhab .

Oleh karena musuh musuh gerakan salafiyah tidak mempunyai kekuatan yang memadai untuk menentang gerakan wahabiyah , maka mereka menghasut pemerintahan Mesir dan Turki dengan mengatas namakan agama . Akhirnya pasukan Mesir dan Turki menyerbu ke negri Hijaz untuk membebaskan kedua kota suci Makah dan Madinah dari cengkraman kaum Muwahiddin , sehingga terjadilah peperangan antara Mesir bersama sekutunya Turki melawan pasukan muwahiddin dari Najd dan Hijaz . Peperangan ini berlangsung selama tujuh tahun , dari tahun 1226 hingga 1234 Hijriah .

Selama perang tuju tahun tersebut tidak sedikit kerugian yang di derita kedua belah fihak , terutama dari fihak pasukan Najd dan Hijaz , selain kerugian harta benda , tidak sedikit kerugian nyawa dan korban manusia . Tetapi syukur Alhamdulillah , setelah lima tahun perang saudara itu berlangsung , fihak Mesir maupun Turki sudah mulai jemu dan bosan menghadapi peperangan yang berkepanjangan itu . Akhirnya secara perlahan lahan mereka sadar bahwa mereka telah keliru , sekaligus mereka menyadari bahwa sesungguhnya gerakan wahabi itu sebuah gerakan aqidah murni dan patut di tunjang serta di dukung oleh seluruh umat Islam . Dalam dua tahun terakhir menjelang berakhirnya peperangan , secara diam diam gerakan muwahiddin terus melakukan dakwah dan mencetak kader kadernya demi penerus gerakan aqidah dimasa masa akan datang . Dengan berakhirnya peperangan tersebut , membikin dakwah salafiyah mulai lancar seperti biasa.

Semua kekacauan di tanah Hijaz , boleh di katakan berakhir pada tahun 1239 Hijriah . Dengan begitu dakwah salafiyah telah tersebar secara meluas dan merata ke seluruh pelosok Najd dan sekitarnya , di bawah pimpinan Imam Turki bin Abdullah bin Muhammad bin Saud , adik sepupu Amir bin Abdul Aziz .

Semenjak kekuasaan di pegang Amir Turki bin Abdullah , suasana Najd dan sekitarnya berangsur angsur pulih kembali , sehingga memungkinkan bagi keluarga Saud bersama keluarga Syeikh Muhammad untuk melancarkan kembali dakwah mereka dengan lisan dan tulisan melalui juru juru dakwah , para ulama serta para Khutaba .

Suasana yang sebelumnya penuh dengan huru hara dan saling perang , kini telah berubah menjadi suasana yang penuh aman dan damai , yang menyebabkan syi'ar Islam kelihatan dimana mana di seluruh Hjiaz , Najd dan sekitarnya . Sedangkan Syi'ar kemusyrikan telah hancur di ratakan dengan tanah . Ibadah hanya kepada Allah , tidak lagi kepekuburan , dan makhluk makhluk lainnya . Masjid masjid mulai kelihatan semarak dan lebih banyak dikunjungi umat Islam , di banding maqam maqam yang dianggap keramat seperti sebelumnya .

Khususnya daerah Hijaz dengan kota Makkah dan Madinah , begitu lama terputus hubungan dengan kerajaan ( daulah ) Saudiyah , yaitu semenjak pelanggaran Mesir dan sekutunya pada tahun 1226 - 1342 , yng berarti lebih kurang seratus dua puluh tuju tahun wilayah Hijaz terlepas dari dinasti Saudiyah , dan barulah kembali ketangan mereka pada tahun 1343 Hijriah , yaitu pada saat daulah Saudiyah di pimpin oleh Imam Abdul Aziz bin Abdurrahman bin Faisal bin Turki bin Abdullah bin Muhammad bin Saud , cucu keempat dari pendiri dinasti Saudiyah , Amir Muhammad bin Saud al Awal .

Menurut sejarah , setelah Makkah - Madinah kembali kepangkuan Arab Saudi pada tahun 1343 hubungan Saudi dan Mesir tetap tidak begitu baik , yang mana tidak ada hubungan diplomatik antara kedua wilayah tersebut , meskipun kedua bangsa itu tetap terjalin ukhuwah Islamiyah . Namun setelah Raja Faisal menaiki tahta menjadi ketua wilayah Saudi , hubungan Saudi dan Mesir di sambung kembali hingga kini .


Wafatnya


Muhammad bin Abdul Wahab telah menghabiskan waktunya selama 48 tahun lebih di Dar'iyah . Keseluruhan hidupnyadiisi dengan menulis , mengajar dan berdakwah serta berjihad juga mengabdi sebagai mentri penerangan Kerajaan Saudi di tanah Arab .

Allah telah memanjangkan umurnya sampai 92 tahun , sehingga beliau dapat menyaksikan sendiri kejayaan dakwah dan kesetiaan pendukung pendukungnya . Kesemuanya itu adalah berkat pertolongan Allah , berkat jihad dan dakwahnya yang tidak kenal menyerah itu .

Kemusdian setelah puas melihat hasil kemenangannya di seluruh negri Dar'iyah dan sekitarnya , dengan hati yang tenang , perasaan yang lega , Muhammad bin Abdul Wahab menhadap Tuhannya . Beliau kembali ke Rahmatullah pada tanggal 29 Syawal 1206 Hijriah , bersamaan dengan tahun 1793 Masehi , dalam usia 92 tahun . Jenazahnya di kebumikan di Dar'iyah ( Najd ) .
Semoga Alah melapangkan kuburnya , menerima segala amal sholehnya serta mendapat tempat yang layak di Sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala . Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar