>

Total Tayangan Halaman

Selasa, 27 April 2010

Mbah Bejo ......

Namanya Bejo Suminto . Orang biasa memanggilnya Mbah Bejo . Usianya sudah hampir 80 tahun . Hal ini tampak dari gerutan di wajahnya yang hampir merata , rambutnya telah memutih , badannya hampir bungkuk ,jalannya tertatih tatih dan giginya telah habis . Pendengarannya pun sudah jauh berkurang , namun tatapan dari sinar matanya masih sangat tajam . Nada bicaranyapun masih lantang walaupun terkadang tidak jelas .
Mbah Bejo sangat mengidolakan Soekarno . Baginya Soekarno adalah seorang nasionalis sejati . Soekarno telah mendarma baktikan hidupnya untuk bangsa dan negara , tanpa pamrih . Ia seorang yang jantan dan berwibawa . Mulutnya mampu menyihir jutaan orang dengan pidato pidatonya yang sangat memukau .tetapi sayangnya Soekarno tdk bisa menikmati seluruh pengorbanannya . Mbah Bejo percaya bahwa Soekarno di bunuh secara perlahan oleh Soeharto yang berakhir dengan kematiannya . Maka tak heran Mbah Bejo sangat membenci rezim Soeharto .
Begitu rezim Soeharto tumbang Mbah Bejo sangat girang . menurutnya sebutan Bapak pembangunan tersebut hanyalah topeng untuk menutupi kebusukannya saja . Kekayaan negara di bagi bagi kepada keluarganya dan kroni kroninya saja . Korupsi meraja lela . Di mata Mbah Bejo Soeharto tak punya rasa Nasionalisme , negara di gadaikan ,perusahaan perusahaan asing menguras habis kekayaan Indonesia tanpa menyisakan sedikitpun untuk kesejahteraan rakyatnya .
Pada saat Habibie menjadi Presiden , Mbah Bejo amat geram . Timor timur yang dgi perjuangkan dengan darah dan pengorbanan yang begitu besar dilepas begitu saja .Seakan akan seluruh pengorbanan tdk ada artinya Hilang tanpa bekas . " Habibie penghianat nasionalisme " ucapnya lirih .
Pada Era Gus Dur , Mbah Bejo tak banyak berharap . Menurutnya Fus Dur tak bisa di pegang . Ucapannya plin plan , tingkahnya aneh . Banyak pembisik . Tak jelas jiwa nasionalismenya . Makanya saat Gus Dur lengseng Mbah Bejo tak begitu perduli , cuek .
Kejatuhan Gus Dur menjadi berkah Megawati .Ia berhasil menjadi presiden negri ini . Hal ini kembali mencuatkan harapan baru Mbah Bejo . Ia berharap naiknya Megawati akanmampu meneruskan cita cita Soekarno . Membvangkitkan kembali nasionalisme yang di khianati oleh Soeharto dan Habibie . Namun Mbah Bejo terkejut , saat Megawati banyak menjual aset aset negara kepada orang asing . Kekecewaan Mbah Bejo semakinmenjadi jadi saat melihat ulah para pemimpin yang seakan pesta pora menikmati kue kekuasaan , sementara rakyat dalam keadaan krisis yang berkepanjangan . Sehingga harapan tinggallah harapan .
Harapan Mbah Bejo yang hilang mencapi titik puncaknya saat pemilihan presiden secara langsung di gelar . Hiruk pikuk perebutan kursi kepresidenan menjadi tontonan Mbah Bejo setiap harinya . Mulai dari janji janji manis untuk merebut simpati , sampai uang trilyunan untuk biaya pemilu dan iklan . Dalam batin Mbah Bejo sungguh penghamburan uang rakyat yang luar biasa besar .Mereka hanya berfikir untuk merebut ekuasaan , tanpa memikir penderitaan rakyat . Sungguh mereka tak punya rasa empati .Tidak mau berkorban untuk rakyat ini . Tidak punya rasa nasionalisme , gumamnya sendiri .
Kini Mbah Bejo hanya mampu menerawang kosong . Kecintaannya pada bangsa dan negara telah dikhianati . Pengorbanannya selama ini tak di hargai . Baginya generasi ini telah kehilangan spirit nasionalismenya . " Ternyata nasionalisme hanyalah slogan kosong " desahnya dengan nafas tersengal seakan akan menyesali apa yg telah terjadi .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar