>

Total Tayangan Halaman

Jumat, 30 April 2010

ISTIQAMAH.....

Sebuah PRESTASI TERTINGGI di dunia seorang hamba di dalam menempuh jalan Allah , adalah Istiqamah . Allah memuji orang yang istiqamah dan memberi kabar gembira kepadanya dengan datangnya malaikat yang menghibur dan menyampaikan jaminan perwalian Nya tatkala hamba tersebut sedang menghadapi beratnya sakaratul maut . Sebagaimana di jelaskan dalam QS : Fush shilat 30- 31 dan juga QS: Al A'raaf 13 yang artinya sbb: " Sesungguhnya orang yang mengatakan , " Rabb kami Allah ", kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tidak pula berduka cita ".

Seorang yang istiqamah , adalah seorang hambayang tauhidnya bersih dari syirik . Sehingga dia mendapat karunia ishoobah ( ketepatan ) ; tepat di dalam keinginan dan niat , tepat di dalam perkataan yang di ucapkannya dan tepat di dalam perbuatannya .

Ketepatan tersebut hanya dapat di peroleh jika hamba tersebut mendapat hidayatut Taufiq dari Allah , petunjuk tersebut dalam bentuk kemauan dan kekuatan untuk beramal . Sebelum itu , hamba tadi telah mendahuluinya dengan menuntut ilmu sehingga dia memperoleh hidayatul bayan yang menjadi panduan untuk mengerjakan perintahNya . Syaikh Abdul Madjid Al Zindaniy menggambarkan hidayatul bayan seperti seorang yang bertanya suatu alamat , kemudian ditunjukkannya peta / daerah tempat yang akan ditujunya . Sedangkan hidayatut Taufiq dibaratkan , selain di tunjukkan padanya peta juga di antarkan sampai tempat yang di tujunya . Kal;au Ibnul Qoyyim menggambarkannya lebih lagi , selain di antarkan ke tempat yang di tujunya ongkos angkutan dan biaya akomodasinya di beresi pula . Kedua hidayah tersebut merupakan karunia Allah semata . Namun karunia tersebut di berikan hanya kepada hamba hambanya yang bersungguh sungguh berusaha untuk mendapatkannya dan di landasi dengan hati yang jujur , bukan mereka yang berpanku tangan .

Istiqamah merupakan perkataan yang mencakup , sehingga dia Iltizam ( komitment ) kepada dien dapat di wakili dengan istilah tersebut .

Seorang yang istiqamah adalah hamba yang dsi karuniai ketepatan baik niat , perkataan , maupun perbuatannya . Ketepatan di dalam niat di peroleh ketika seseorang lurus keinginannya hanya tertuju kepada Allah , tidak kepada selain Nya . Benar niatnya , hanya mencari Wajah Allah ( Ridho Allah ) . Bersih dari menghamba kepada selain Nya , bahkan bersih pula dari sifat ujub , riya' dan sum'ah . Ketepatan di dalam perkataan di peroleh ketika pernyataan yang keluar dari lesaannya merupakan refleksi dari keyakinannya yang benar . Hemat di dalam berbicara , karena dia mengerti bahwa perkataannya akan dia pertanggung jawabkan . Ketepatan di dalam perbuatan di peroleh tatkala perbuatannya adalah medan pembuktian dari apa yang di yakininya dan apa yang di katakannya . Ibnul Qayyim menggambarkan ketepatan di dalam niat , perkataan dan perbuatan seperti seorang pemanah membidik sasaran . Ada kalanya bidikan itu tepat pada pada titik pusat sasaran , adakalanya dekat dengan titik tersebut ada kalanya agak jauh , namun masih dalam area bidik sasaran . Begitulah gambarannya .

Jadi tidak mudah untuk memperoleh prestasi istiqamah , benar ! Hanya dengan rahmat Allahlah seseorang dapat meraih prestasi istiqamah . Padahal istiqamah itulah sebagai jaminan perwalian Allah di dunia dan akherat . Bahkan Rosulullah sendiri pun hanya dengan rahmat dan karuniaNya selamat mengarungi ujian , bukan kerena akumulasi amalnya , padahal betapa kuatnya Rosulullah dalam beramal di bandingkan dengan kita . Sebagaimana di jelaskan dalam hadis dari Abu hurairah yang artinya sbb: " Dari Abu Hurairah radiyallahu'anhu dari Rosulullah SAW bersabda ," bersikap luruslah kamu dan selalu dekatilah sikap lurus itu . Ketahuilah oleh kamu sekalian bahwa sekali kali tidak akan selamadt diantara kamnu sekalian semata mata mengandalkan amalnya ". Para shahabat bertanya ," sekalipun anda yaa Rosulullah ! " Beliau berkata ," Ya! Sekalipun saya, hanya karena Allah melimpahkan rahmat dan karunianya " ( maka saya selamat ) .(HR : Imam Muslim )

Allah memerintahkan RosulNya untuk bersikap istiqamah . Sikap istiqamah menuntut seorang hamba untuk tidak mengikuti hawa nafsu orang orang yang memperturutkan hawa nafsu , sebab memperturutkan hawa nafsu akan berakibat keluar dari daerah istiqamah . " .... Karena itu serulah ( mereka kepada agama itu ) dan tetaplah sebagaimana di perintahkan kepadamu dan janganlah menuruti hawa nafsu mereka ... " ( QS: Asy Syuroo 15 )
Allah juga melarang orang orang yang telah bertaubat dan mengikuti Nabi untuk bersikap tidak melampaui batas ( berlebih lebihan dalam segala hal , lebih lebih soal ibadah ) , sebab sikap berlebih lebihan itu akan menarik mereka perlahan lahan keluar dari daerah istiqamah ,QS: Huud 112 .
Sikap istiqamah akan roboh sendi sendinya jika pemiliknya mengikuti hawa nafsu orang orang yang memperturutkannya , juga akan rusak manakala melampaui batas batas yang telah di tentukan dalam pertengahannya . Bahkan juga harus di jaga dari semangat temporer yang bersifat hangat hangat tahi ayam , tren umumnya manusia , sekalipun teren itu adalah teren amal . Semua itu hanya dapat diatasi dengan kuat menggigit sunah dan sederhana dalam mengamalkannya , tidak berlebihan . " Nabi bersabda kepada Amru bin Ash , " Wahai abdullah , sesungguhnya tiap tiap orang yang beramal ada masanya semangat , dan setiap yang bersemangat di dalam beramal pasti ada masa lesu ( jemu kendor ) . Barang siapa yang pada saat lesu berpegang pada sunah maka dia beruntung , adapun orang yang pada saat lesu ( keluar dari sunah dan berpindah ) kepada bid'ah , sungguh dia celaka dan rugi ".
Dari hadis tersebut Umar Bin Khattab memberikan pedoman : " Iman seseorang itu naik dan turun , pada saat iman seseorang itu naik maka perbanyaklah amalan sunah ( tentunya setelah yang wajib ) , dan jika pada saat iman seseorang itu turun maka bertahanlah pada yang wajib ".
Perihal beramal secara sederhana dan tidak berlebih lebihan Ibnul Qayyim memberikan gambaran bahwa setiap ada perintah Allah syaitan selalu punya dua cara untuk mengeluarkan manusia dari memenuhi secara tepat yaitu ifrath dan tafrith , berlebih lebihan dalam pelaksanaannya atau mengurang urangi dalam pelaksanannya . Kalau cenderung semangat maka berlebih lebihan yang di pilih , sedangkan kalau malas mengurang urangi yang di pakai . Hal itu di lakukan syaitan dalamn seluruh perintah Allah : shalat , zakat , infaq jihad dan seluruh perintah Allah dan RosulNya . Modus seperti itulah yang telah membuahkan hasil hingga hari ini dan akan terus syetan lakukan . Dalam persoalan aqidah sikap berlebih lebihan telah melahirkan kelompok khawarij dan seluruh sempalannya , dalam sikap mengurang urangi telah melahirkan pula kelompok murjiah dan seluruh sempalannya .
Ali bin Abi Thalib ternyata beliau untuk dapat istiqamah pun melazimi do'a yang di ajarkan Rosulullah : " Dari Ali Bin Thalib ra berkata , Rosulullah SAW bersabda , ktakanlah ,"Berikanlah petunjuk kepadaku , dan luruskanlah aku " . Dalam riwayat yang lain dikatakan " Ya Allah Sesungguhnya aku memohon kepadaMu petunjuk dan kelurusan " . ( HR : Imam Muslim )

Istiqamah di jalan Nya adalah perkara besar , pada masa hidup generasi shahabat di saat Nabi ada di tengah tengah mereka ada yang tidak mampu istiqamah padahal telah menempuh kesulitan berat , menggenggam bara dienullah ini . Ubaidillah bin Jahshi suami umu Habbibah sebelum di nikah Rosululllah , sepasang suami istri yang termasuk rombongan yang hijrah ke habasyah , namun di negri habayah sang suami malah terpengaruh dengan pergaulan yang rusak , murtad masuk Nasrani meninggalkan agamanya dan mati sebagai orang Nasrani . Ada Rajal Bin Unfuwah salah seorang yang pernah bergaul dengan rosulullah , tetapi murtad mengikuti dan membela musailamah Al Kadzadzab dan mati dalam keadaan murtad .

Shahabat Abdullah Bin Mas'ud menasehati agar kalau kita mengambil suri taduladan , mengambil dari orang yang sudah mati , karena orang yang masih hidup tidak aman dari terkena fitnah . Orang yang telah mati telah di ketahui hasil akhir dari perjalanan hidupnya , sehingga kalau dia baik tidak di khawatirkan akan berubah hasil dari yang telah dia peroleh dan kalau di tiru atau dipuji orang tidak akan mempengaruhi dia .

Terkadang kita di buat tidak percaya dan heran , sekalipun memang harus menerima kenyataan . Ada orang yang menurut penglihatan orang prestasinya di jalan Allah luar biasa . Keberanian dan pengorbanannya jarang yang menyamai , tetapi tatkala ujian datang ternyata dia tak sanggup menggenggam bara ujian itu , akibatnya dia malah berubah haluan , dapat di tundukkan oleh musuh dan bahkan akhirnya bekerja untuk musuh . Menjadi salah seorang yang musuh mengkatagorikannya sebagai orang yang telah sadar dan dapat di ajak bekerja sama . Jadi jangan terlalu kagum terhadapprestasi orang yang masih hidup , kalau kita melihatnya dan kita tidak dapat menyembunyikan kekaguman kita , maka do'akanlah semoga dia di beri istiqamah , sebab kita tidak tau takdir Allah yang mana yang berlaku baginya . Sikap itu juga menjadikan kita tidak mudah terkejut dan lebih mudah menerima kenyataan .

Pernyataan menuntut adanya bukti . Adanya sesuatu menuntut idikator .
Betapa banyak putra putra gerakan yang menginginkat tercatat di hadapan Allah sebagai hamba yang shidiq ( jujur benar sesuai dengan perkataan dan perbuatannya ). Menjadi orang yang yang benar keyakinannya , lurus jalannya ,terbukti lisan dan amalnya . Namun tidak banyak yang membeli kemulyaan itu .
Dari penduduk dunia yang muslim hanya sedikit yang menempuh jalan Allah yang sesungguhnya . Kebanyakan manusia lebih suka berdesak desakan pada jalan yang membebaskan hawa nafsu dari pada mengekangnya untuk kemudian memuaskannya di akherat nanti . Mengapa ? , " Surga ditutupi dengan ( perkara perkara ) yang di benci ( oleh hawa nafsu ) , sedangkan neraka diliputi oleh perkara perkara ( yang di sukai oleh ) syahwat " .( HR : Bukhari - Muslim )

Inilah yang menjadikan jalan Allah itu sepi , tak banyak yang menempuhnya . Memang kafilah para Ambiya' dulu tidak pernah ramai . Kita hitung yuang menyertai Nabi Nuh , berapa yang menyertai Nabi Ibrahim , berapa yang menyetai Nabi Isa Alaihissalam . Nabi yang tercatat mempunyai pengikut besar hanya ada dua Nabi Musa As dan Nabi Muhammad Saw . Ada Nabi yang di ikuti 2 orang pengikut saja ada yang diikuti seorang saja bahkan ada yang tidak punya pengikut sama sekali . Sepi ! Jalan Allah lebih sering sepi dari masa ke masa . Karena menempuh jalan Allah di perlukan bukti konkret . Padahal setiap bukti yang dituntut selalu bertentangan dengan hawa nafsu . Tidak ada tuntutan iman , baik itu larangan atau melaksanakan perintah yang tidak mengganggu kesenangan hawa nafsu ??
Makan kita maunya enak dan banyak menurut kehendak nafsu , sedang jalan iman menuntut di batasi , ada kewajiban puasa , selain wajib ada puasa sunah . Tidur maunya nafsu tidak ada yang menganggu , di tempat yang enak , nyaman ada AC nya jika panas ada penghangat jika musim dingin , sementara jkalan keimanan mencela perbuatan itu dan memuji orang orang yang mengurangi tidur , menggunakan waktu tidur untuk sholat , beristighfar dan berdo'a . Hawa nafsu maunya aman aman tidak ada gangguan , padahal jalan keimanan adalah jalan pertarungan mempertahankan eksistensi keimanan dari permusuhan orang orang kafir . Hawa nafsu ingin tenang dan tentram di rumah bersama anak istri , harta dan berbagai kemudahan fasilitas , sementra kadang kadang jalan iman menuntut adanya hijrah meninggalkan itu semua . Soal harta juga begitu harus mengeluarkan zakat dari harta kita . Semua tuntutan iman berhadapan dengan kesenangan nafsu . Hal inilah sebab yang menjadikan jalan Allah selalu sepi , hanya sedikit orang yang melalui . Apalagi sampai kepada cita cita menegakkan agama Allah akan lebih sepi lagi .
Kita simak berapa banyak orang yang tetap istiqamah mereka yang menghadirkan pernyataan yang sekaligus menyertakan bukti nyata di dalam amal .
Demikianlah uraian singkat tentang ISTIQAMAH .

Kamis, 29 April 2010

Dengan Apa Allah Menguji Manusia

Ibarat sekolah , jadwal ujian itu ada yang bersifat reguler , ada juga yg bersifat dadakan , sewaktu waktu tanpa pemberitahuan dulu kecuali permakluman diawal saja bahwa hal seperti itu pasti akan ada . Semua bentuk ujian tadi tidak mempertimbangkan siap atau tidak siapnya peserta didik .
Ujian itu pasti akan datang . Kita renungkan QS : Al - Ankabut 2-3 yang artinya :
" Apakah manusia itu mengira bahwa mereka akan di biarkan ( begitu saja ) mengatakan , " Kami telah beriman " , sedang mereka tidak diuji lagi ? . Dan Kami telah telah menguji orang orang sebelum mereka , maka sesungguhnya Allah mengetahui orang orang yang benar dan sesungguhnya Dia menetahui orang orang yang dusta ".

Ujian tersebut mengukur kadar kesungguhan dari seorang mukmin terhadap azzamnya untuk hidup sebagai seorang mu'min . Ujian yang Allah timpakan kepada manusia banyak sekali aspeknya , itu semua demi kemaslahatan manusia itu sendiri .
Diantara bentuk ujian itu untuk menyaring atau membedakan mana orang orang yang beriman dengan orang orang yang pada dirinya ada sifat munafik . Allah tidak akanmembiarkan seorang muslim bercampur baur tanpa ada indikator pembeda . QS : An - Nisaa' 179 menjelaskan :
" Allah sekali kali tidak akan membiarkan orang orang yang beriman dalam keadaan kamu sekarang ini , sehingga Dia menyisihkan yang buruk ( munafik ) dari yang baik ( mukmin ) . Dan Allah sekali kali tidak akan memperlihatkan kepada kamu hal hal yang ghaib , akan tetapi Allah memilih siapa yang di kehendaki Nya di antara rosul rosul Nya . Karena itu berimanlah kepada Allah dan Rosul rosul Nya ; dan jika kamu beriman dan bertakwa , maka bagimu pahala yang besar ".
Allah Azza Wa Jalla menguji manusia dengan perantaraan perintah , larangan , dan musibah . Semua perintah Allah menjadi alat uji bagi manusia , sungguh sungguhkah mereka memenuhi panggilan Allah yang mereka imani . Sholat ,shiyam, zakat , jihad dan seluruh faraaidl memilah manusia yang taat dari yang maksiat , sekalipun kedua duanya mengaku beriman . Zakat , infak fisabilillah , shodaqoh menjadikan manusia terpisah siapa yang mau meminjamkan hartanya untuk Allah dan siapa yang bakhil musyrik menyembah harta . Shiyam menguji keimanan manusia , karena orang yang berpuasa sungguh sungguh akan merasakan muraqabatullah (merasa diawasi oleh Allah ) sekalipun tidak di lihat oleh manusia . Jihad menjadi perintah yang paling besar peranannya untuk menguji siapakah yang benar pernyataan imannya dan siapa pula yang lisannya mengaku beriman tetapi ketika datang perintah berjihad menyusun seribu alasan .
Demikian pula larangan . Larangan Allah menjadi batu ujian yang memilahkan manusia , siapa yang benar pernyataan imannya dan siapa yg sebagai penghias bibir . Orang orang yang benar benar beriman mampu akan meninggalkan larangan Allah serta merta , sekertika itu ia tahu bahwa itu haram , dan ketika itu pula dia meninggalkannya tanpa menunda lagi . Adapun orang yang dalam hatinya ada penyakit , mereka mencari alasan untuk menghindar dari larangan , jika perlu mereka mencari dalil atau mentakwilkan agar tindakannya itu ( pelanggarannya itu kepada larangan ) seolah olah bersandarkan dalil .
Adapun musibah , ada dua macam , yang bersifat idltirori ijbariy artinya mau tidak mau suka tidak suka tetap mengenainya , dan ada juga yang bersifat ikhtiariy ( pilhan ) artinya jika dia melakukan akan terkena , jika dia tidak melakukan tidak terkena . Oleh karena itu sabar dalam menghadapi ujian pun ada dua nacam ; ada yang idltirori ada pula yang ikhtiariy . Persoalan ini sangat terkait dengan keimanan kepada takdir Allah , takdir yang baik maupun takdir yangf buruk . Seorang yang dikatakan beriman , jika sekurang kurangnya dia mengetahui dan menerima ketetapan Allah baik maupun buruk . Sebagaimana Hadist yang artinya :
" Rosulullah SAW bersabda , " Belum di katakan beriman seorang hamba sehingga dia beriman kepada ketetapan Allah yang baik maupun yang buruk , sampai dia mengetahui bahwa apa saja yang tewlah di tetapkan ( oleh Allah ) akan menimpa padanya tidak mungkin luput darinya . Dan apa saja yang telah di tetapkan (oleh Allah ) luput darinya tidak mungkin menimpanya ". (HR . Tirmidzi )
Terhadap musibah yang bersifat idl tiroriy , manusia tidak punya pilihan lain selain menerima danbersabar . Sabar dalam perkara ini akan menjadikan wasilah ( sarana ) untuk mendapatkan pahala dan mendekatkan diri kepada Allah . Sebaliknya jika terhadap musibah tersebut tidak mau bersabar , maka musibahnya tidak juga hilang karena penolakannya , sementara pahalanya hilang darinya . Sementara , dia tidak mungkin dapat bersabar kecuali hatinya menerima dengan rela ketetapan Allah atasnya . Jadi pengikai dari pahala itu kesabaran dan pondasi kesabaran itu adalah menerima ketetapan Allah .
Adapun kesabaran ikhtiyariy adalah kesabaran yang manusia dapat memilih sebabnya . Contohnya amalan jihad fisabilillah . Manusia telah mengetahui bahwa siapa saja yang berangkat berjihad di jalan Allah akan berhadapan dengan berbagai kemungkinan musibah , dari kelelahan , luka , tertawan oleh musuh , hingga terbunuh . Dia bisa saja memilih untuk berangkat atau tidak berangkat berjihad . Tidak berangkat berjihad berarti tidak akan tertimpa musibah dan jika berangkat akan berhadapan dengan musibah . Sedangkan mereka yang berangkat dengan pilihannya , padahal dia tahu apa yang akan menimpanya dan dia bersabar terhadap pilihannya itu , maka sabar seperti ini adalah sabar ikhtiyariy . Nilai kesabaran ini lebih tinggi di bandingkan dengan sabar idl tiroriy di mana dia tidak punya pilihan lain selain bersabar .
Walaupun di dalam perhitungan kemungkinan terkena akibat akibat peperangan itu sudah begitu nampak , toh belum tentu dalam kenyataannya , setelah di lalui tertimpa seperti itu . Semua terserah kepada takdir dan masyi ah Allah .
Dengan tiga hal ini Allah menyaring manusia , sehingga tampak bukti siapa yang benar benar konsekuen dengan pernyataan imannya dan siapa yang hanya bermain main saja , atau bahkan berdusta . Ujian Allah juga merupakan indikasi kecintaan Allah kepada hambaNya .

Akhirnya untuk mengakhiri bahasan ini ada sebuah hadist Hasan sebagai tambahan :
" Nabi shallal Lahu ' alaihi wa sallam bersabda ," Sesungguhnya besarnya balasan ( Allah ) setimpal dengan besarnya bala' ( cobaan ) , dan sesungguhnya jika Allah Ta'aalaa mencintai suatu kaum maka Allah mengujinya ( menimpakan bala' padanya ) . Maka apabila dia rela terhadap ketetapan tersebut baginya keridhaan ( Allah ) dan barang siapa yang marah terhadap ketetapan itu , maka baginya kemurkaan ( Allah ) ". ( HR . Tirmidzi )

Selasa, 27 April 2010

Sebab Utama Kesengsaraan Dan Kecelakaan Manusia

Di dalam pemerintahan banyak di temukan tindakan kedzaliman , di dalam pengadilan banyak di lihat kecurangan , di dalam Revolusi banyak banyak terdapat sikap angkara murka dan sombong , dalam kekuasaan sering terlihat sikap congkak dan lupa daratan , dalam hubungan persaudaraan / persahabatan rasa kesetiaan sudah menipis , dalam amanah dan kepercayaan banyak pengkhianatan , dan dalam segi akhlak budi pekerti sopan santun dan basa basi sudah kosong dari rasa keikhlasan .

Lalu timbul sebuah pertanyaan : dari manakah datangnya bencana dan mala petaka itu ??

Di dalam kerajaan Agung , Maha besar , milik Raja segala Raja , dimanapun kita berada kita akan menemukan keamanan , ketenangan , dan kedamaian . Bintang dan benda aangkasa lainnya beredar dengan teratur bagaikan permata mutu manikam . Udara berhembus sepoi sepoi basah , sejuk dan dingin . Tumbuhan hidup subur menghijau dan berbuah lebat . Hewan hewean hidup tenang , makan cukup tersedia . Semua berjalan harmonis tanpa cacat dan cela .

Tetapi kenapa hidup manusia hampa, sepi , tanpa kebahagiaan dan manusia tidak bisa menikmati keamanan serta kedamaian ????

Sesungguhnya kehidupan manusia itu terikat erat dengan hukum hukum Allah , mau tidak mau , baik dia suka maupun tidak suka , dan secara sadar maupun tidak sadar . Itulah takdir yang telah Allah tentukan bagi makhluknya yang bernama manusia .

Manusia telah mengubah kehidupannya dan telah menjadikanya menyimpang , menentang hakikat dan kenyataan ( bahwa manusia itu mau tidak mau terikat dengan hukum hukum Allah ) sehingga manusia menderita dan menemui berbagai fitnah dan kesulitan . Manusia tidak akan mampu keluar / menemukan jalan keluar , memperoleh kembali keamanan dan kedamaian sampai ia dapat mengembalikan kehidupannya itu menurut hukum hukum Allah , sehingga kehidupannya menjadi serasi dan seimbang serta sejalan dengan hukum yang telah Allah tetapkan bagi alam semesta ini .

Hal tersebut sebagai gambaran mudahnya adalah : Kalau seorang dari kita menganggap salah satu pintu kereta api yang berjalan sangat kencang sebagai pintu rumahnya , lalu kita membukanya dan kita keluar dengan tenangnya seolah olah keluar dari rumahnya menuju pekarangan rumahnya . Maka itu adalah anggapan dan sangkaan yang sangat buruk . Pintu kereta api itu tidak akan pernah berubah menjadi salah satu pintu rumah kita dan kaki kita tidak akan pernah menginjakkan pekarangan rumah kita karena sangkaan yang picik tersebut . Jika hal tersebut tetap kita lakukan akibat logis dari tindakan kita itu adalah hancurnya tubuh kita .
Gambaran perumpamaan itu tidak berbeda dengan keadaan kita jika terlintas dalam pikiran kita suatu anggapan /pengertian bahwa alam ini ada tanpa Dzat pencipta , atau kita mengimani ada tuhan selain Allah . Maka Allah tetap pemilik dan penguasa tunggal jagad ini , dan di manapun kita berada kita tetap harus tunduk dan patuh terhadap kehendaknya . Sesungguhnya segala fitnah dan kekacauan serta kerusakan yang manusia alami adalah karena cara dan metoda yang manusia susun / kita susun dalam kehidupan kita berdasarkan pikiran dan pemahaman kita yang picik .

Semua kekuatan yang ada tunduk dan patuh kepada titah dan perintah Allah , dan senantiasa mengharap keridhoanNya , serta berada di dalam genggaman kodrat dan irodat Allah . Diri kita sekalipun akan tunduk kepada Allah dan berjalan memenuhi kehendakj Allah . Keyataan ini tidak akan pernah kita mampu untuk merubahnya dengan cara dan dengan jalan bagaimanapun .
Walaupun kita telah mengerahkan seluruh ilmu dan kemampuan yang kita miliki . Fakta ini akan tetap demikian , dimanapun dan kapanpun , meskipun kita enggan untuk mengakuinya .

Jika kita telah mengakui kebenaran fakta itu dan ridha menempati posisi yang telah di sediakan untuk kita , kemudian kita laksanakan tugas dan kewajiban kita tanpa keluh kesah , ikhlas dan penuh rasa tanggung jawab , maka kehidupan kita akan stabil .Kita akan mendapatkan ketenangan , kedamaian , keamanan dan ketentraman .Kehidupan kita di hiasi kebahagiaan di balut kegembiraan , di atas jalan lurus yang penuh berkah dan rahmat kasih sdayang Allah .

Namun jika kita memilih jalan yang lain yang kita anggap sesuai dengan kehendak kita dan kita tempatkan posisi kita di tempat yang kita anggap layak karena kepintaran akal yang kita miliki . Dan kita anggap semua dapat kita miliki dan kita cipta dengan keahlian kita , maka kita telah tersesat sejauh jauhnya dan kita telahmenyimpang dari garis lurus dan kasih sayang Allah .
Keadaan kita tersebut tidak jauh beda dengan seseorang yang menganggap pintu kereta api yang sedang berjalan sangat kencang sama dengan pintu rumahnya dan dia melangkahkan kakinya dengan tenang seolah melangkahkan kakinya di pekarangan rumahnya sendiri . Kita sendiri yang akan menanggung duka deritanya . Tubuh kita akanhancur dan nyawa kita jadi taruhannya . Kita telah melakukan pekerjaan yang sia sia sedangkan kenyataan yang ingin kita rubah tidak bergeser sedikitpun ......???. Dan akan tetap berdiri kokoh sesuai dengan kehendak Allah !!! .
Pernahkah kita memikirkan atau merenungkan semua itu ???.

Mbah Bejo ......

Namanya Bejo Suminto . Orang biasa memanggilnya Mbah Bejo . Usianya sudah hampir 80 tahun . Hal ini tampak dari gerutan di wajahnya yang hampir merata , rambutnya telah memutih , badannya hampir bungkuk ,jalannya tertatih tatih dan giginya telah habis . Pendengarannya pun sudah jauh berkurang , namun tatapan dari sinar matanya masih sangat tajam . Nada bicaranyapun masih lantang walaupun terkadang tidak jelas .
Mbah Bejo sangat mengidolakan Soekarno . Baginya Soekarno adalah seorang nasionalis sejati . Soekarno telah mendarma baktikan hidupnya untuk bangsa dan negara , tanpa pamrih . Ia seorang yang jantan dan berwibawa . Mulutnya mampu menyihir jutaan orang dengan pidato pidatonya yang sangat memukau .tetapi sayangnya Soekarno tdk bisa menikmati seluruh pengorbanannya . Mbah Bejo percaya bahwa Soekarno di bunuh secara perlahan oleh Soeharto yang berakhir dengan kematiannya . Maka tak heran Mbah Bejo sangat membenci rezim Soeharto .
Begitu rezim Soeharto tumbang Mbah Bejo sangat girang . menurutnya sebutan Bapak pembangunan tersebut hanyalah topeng untuk menutupi kebusukannya saja . Kekayaan negara di bagi bagi kepada keluarganya dan kroni kroninya saja . Korupsi meraja lela . Di mata Mbah Bejo Soeharto tak punya rasa Nasionalisme , negara di gadaikan ,perusahaan perusahaan asing menguras habis kekayaan Indonesia tanpa menyisakan sedikitpun untuk kesejahteraan rakyatnya .
Pada saat Habibie menjadi Presiden , Mbah Bejo amat geram . Timor timur yang dgi perjuangkan dengan darah dan pengorbanan yang begitu besar dilepas begitu saja .Seakan akan seluruh pengorbanan tdk ada artinya Hilang tanpa bekas . " Habibie penghianat nasionalisme " ucapnya lirih .
Pada Era Gus Dur , Mbah Bejo tak banyak berharap . Menurutnya Fus Dur tak bisa di pegang . Ucapannya plin plan , tingkahnya aneh . Banyak pembisik . Tak jelas jiwa nasionalismenya . Makanya saat Gus Dur lengseng Mbah Bejo tak begitu perduli , cuek .
Kejatuhan Gus Dur menjadi berkah Megawati .Ia berhasil menjadi presiden negri ini . Hal ini kembali mencuatkan harapan baru Mbah Bejo . Ia berharap naiknya Megawati akanmampu meneruskan cita cita Soekarno . Membvangkitkan kembali nasionalisme yang di khianati oleh Soeharto dan Habibie . Namun Mbah Bejo terkejut , saat Megawati banyak menjual aset aset negara kepada orang asing . Kekecewaan Mbah Bejo semakinmenjadi jadi saat melihat ulah para pemimpin yang seakan pesta pora menikmati kue kekuasaan , sementara rakyat dalam keadaan krisis yang berkepanjangan . Sehingga harapan tinggallah harapan .
Harapan Mbah Bejo yang hilang mencapi titik puncaknya saat pemilihan presiden secara langsung di gelar . Hiruk pikuk perebutan kursi kepresidenan menjadi tontonan Mbah Bejo setiap harinya . Mulai dari janji janji manis untuk merebut simpati , sampai uang trilyunan untuk biaya pemilu dan iklan . Dalam batin Mbah Bejo sungguh penghamburan uang rakyat yang luar biasa besar .Mereka hanya berfikir untuk merebut ekuasaan , tanpa memikir penderitaan rakyat . Sungguh mereka tak punya rasa empati .Tidak mau berkorban untuk rakyat ini . Tidak punya rasa nasionalisme , gumamnya sendiri .
Kini Mbah Bejo hanya mampu menerawang kosong . Kecintaannya pada bangsa dan negara telah dikhianati . Pengorbanannya selama ini tak di hargai . Baginya generasi ini telah kehilangan spirit nasionalismenya . " Ternyata nasionalisme hanyalah slogan kosong " desahnya dengan nafas tersengal seakan akan menyesali apa yg telah terjadi .

Minggu, 25 April 2010

Dimanakah Kedudukan Kita Di Dalam Kehidupan Ini

* Kalau anda menggaji seorang pembantu , apa kedudukan dia sebenarnya ....??
* Apakah ada tugas lain baginya selain melakukan kewajibannya terhadapmu dan mematuhi perintahmu ? Dan dia tidak melakukan sesuatu apapun , kecuali yg menyenangkan anda , dan tidak melampaui tugasnya sebagai pembantu ...?
*Masih adakah tugas lain bagi seorang pembantu selain mengabdikan diri kepada majikannya ....?
* Kalau anda seorang kepala kantor dan membawahi beberapa orang pegawai , lalu apa kedudukan pegawaimu itu ?. Selain dia mengikuti menjalankan perintah dan tugas yang engkau berikan , pantaskah kalau dia juga mengumumkan sebagai kepala kantor , yang sejajar dengan kedudukanmu ......?
* Kalau ada seorang raja yang memerintahkan sesuatu kepada rakyatnya dengan tangan besi dan kau termasuk warganya , bagaimana posisimu di samping sang Raja ...?? apakah anda dapat berbuat sewenang wenang , dan melawan perintah Raja negeri atau melawan hukum yang berlaku ....?
Kalau anda mengaku mempunyai hak dan kekuasaan di negri itu atau anda menuruti perintah orang lain yang mengakui dirinya Raja negri itu dan menyuruhmu untuk mengakui dia sebagai Raja ,maka anda akan di cap sebagai pemberontak dan pembangkang . Hukuman yang akan anda terima sudah tersedia , tentu anda dapat membayangkan hukuman bagi seorang pembangkang yang tidak mengakui adanya kekuasaan Sang Raja yang sah . Dengan perumpamaan yang singkatini saya berharap anda sudah tau : di mana kedudukan kita sesungguhnya dalam kerajaan Allah ini ?
Jika anda mengakui dan menerima dengan ikhlas seseorang yang mengaku dirinya paling perkasa dan berkuasa dan menerima dengan senang hati hukum dan undang undang yang di ciptakan olehnya serta mencampakkan hukum dan undang undang Allah Raja di atas segala Raja , Penguasa Tunggal seluruh alam . Maka anda adalah seorang pembangkang yang telah berbuat durhaka kepada Sang Pencipta dan telah sesat sesesat sesatnya .
Tanamkanlah di dalam hati sanubarimu , hanya dialah yang memegang kendali semua makhluk atau melepas bebas kalau Dia mau . Tidak seorangpun dalam kerajaanNya yang bisa melarikan diri dari hadapan Nya dan bersembunyi dari intaian Allah SWT .
Seandainya jasadmu telah hancur lebur , tercerai berai dan tertimbun tanah atau berterbangan bagai abu di tiup angin atau menjadi mangsa ikan ikan di laut , namun Allah dengan kekuasaan dan kekuatan yang tiada terhingga , mampu mengumpulkan semua bagian tubuhmu yang telah berserakan , kemudian menciptakan tubuhmu seperti keadaan semula . Segala sesuatu baik itu air , udara , bumi dan seluruh yang terdapat di alam semesta ini tunduk kepada titah perintahNya , dan tidak berdaya melakukan maksiat dan pembangkangan terhadap Dia .
Mampukah kalian menjawab kalau Allah bertanya :
- Kalian adalah hamba hamba yang ada di bawah kekuasaan-Ku , lalu dari mana kalian mendapat wewenang dan hak , sehingga berani mengaku seorang pengusa yang mempunyai kekuatan penuh .....?
- Dari mana kalian mendapatkan hak , sehingga berani menerapkan hukum hukum yang kalian buat dalam kerajaan Ku .....?
- Kalian adalah hamba hamba Ku , tetapi kenapa kalian ikhlas danmenerima dengan senang hati , orang yang mengaku Tuhan selain Aku ...?. Dan engkau mengabdikan diri kepadanya ...!!.
- Kalian adalah hamba hamba Ku tetapi mengapa kalian tidak mematuhi hukum Ku dan mematuhi hukum yang lain ....?. Kalian menerima limpahan karunia dan rizki dari kekayaan perbendaharaan Ku , tetapi mengapa engkau meyakini yang lain sebagai wali dan pemberi rizkimu , dan mengabaikan kemurahan Ku ...?. Kalian adalah hamba dan budak Ku , tetapi mengapa engkau sujud dan menyembah sesuatu yang lain dari Ku ....?. Dan kalian hidup dalam wilayah kerajaan Ku namun kalian dengan ikhlas dan senang hati menerima serta menjalankan undang undang dan perintah yang lain dari Ku . Bagaimana kalian melakukan kejahatan dan pembangkangan seperti itu ....?
Siapakah di antara kalian yang mampu menyanggah semua tuduhan itu ....?
Pembela kawakan mana yang akan engkau datangkan untuk menyelamatkan dirimu , yang mampu memutar balikkan fakta dan hukum agar engkau bebas dari hukuman Nya ?

Oleh karena itu kita harus tanamkan keyakinan pada hati kita , bahwa pemerintahan dan kekuasaan Nya dalam kerajaan agung itu berdiri dengan kekuatan Dzat Nya sendiri ,dan semua kekuatan kekuatan yang ada di seluruh alam semesta ini ada dalam genggaman tangan Nya . Kau mengakui atau ingkar , senang atau tidak senang , engkai tetap menjadi rakyat di bawah pemerintahanNya . Tiada wewenang bagi anda atau seorang makhluk pun di alam ini untuk merancang aturan undang undang yang baru atau mengganti hukum yang syah yang berlaku di dalam kerajaan itu . Kita tidak berhak menggunakan sifat yang tidak layak dipergunakan kecuali oleh Allah , atau mengaku aku menjadi penguasa mutlak yang menguasai alam semesta . Dan tidak layak bagi seorang makhluk pun untuk menerapkan undang undang selain undang undang Nya , dan berkata kepada rakyat Allah : " Ikuti undang undang kami ini " , dan membuat hukum hukum baru yang tidak sesuai dengan syareatNya , lalu berkata kepada hamba hamba Allah : " Ikutilah hukum hukum kami ini " !.

Demikianlah penjelasan singkat di mana kedudukan kita yang sebenarnya sehingga kita tidak melampaui batas batas teritorial Allah , yang kebanyakan orang hari ini telah melampaui batas batas teritorial Allah .
Akhirnya kami mohon maaf jika ada kata kata yg kurang pas sebagai hamba Allah yang lemah yang tak luput dari khilaf , dan jika ada kebenaran itu semata mata datangnya dari Allah Azaa Wa Jalla semata

Nasehat Dan Pesan - Pesan

Kali ini kami cuplikkan beberapa pesan pesan dari Para shohabat , tabi'in dan orang orang sholeh yang telah mendahului kita yang semoga dapat menjadi ibroh bagi kita dan sebagai pedoman bagi kita bersama :

1. Pesan / Nasehat dari Umar Bin Khattab Ra :
" Hisablah diri kalian sebelum kalian di hisab ! Timbanglah kualitas ibadah kalian ( sudahkah ikhlas karena Allah dan memenuhiu ketentuan Sunah Rosul Nya ) sebelum amal perbuatan kalian di timbang ! Karena sesungguhnya proses hisab kalianakan lebih ringan apabila kalian telah menghisabnya sejak sekarang . Berhiaslah kalian untuk hati pertanggung jawaban yang sangat besar yang pada hari itu kamu dihadapkan kepada Tuhan mu , tiada sesuatu dari keadaanmu yang tersembunyi bagi Allah ".

2. Nasehat Hasan Al Basri rokhimahullah ( seorang tabi'in )
" Perumpamaan dunia dan akherat seperti timur dan barat , jika salah satu mendekat maka yang lain akan menjauh . Dan gambaran tentang keadaan dunia ini adalah : dunia di awali dengan kesulitan dan di akhiri dengan penderitaan / kebinasaanb , yang halal akan di hisab dan yang haram akan berujung siksa . Yang kaya akan menghadapi ujian dan fitnah , sedangkan yang miskin selalu dalam keadaan kesusahan ".

3. Nasehat Abdullah Bin Mubarrak kepada Fadhail Bin Iyadh rakhimahullah ( seorang tabi'in )
" Wahai orang yang beribadah di Masjidil haramain . Seandainya engkau mengerti keadaan kami tentu engkau akan tau bahwa engkau bermain main dengan ibadahmu itu . Kalau pipi engkau dilinangi genangan air mata maka pangkal leher kami di lumuri darah yang tertumpah . Jika wangian engkau beraroma minyak misyik maka aroma kami adalah debu debu fisabilillah dan bau bubuk mesiu ".

Kedua orang ini adalah sama sama ahli ibadah , ahli fikih orang yang zuhud , Ibnu Mubarok berada di tapal batas Islam berjaga jaga dalam rangka jihad fi sabilillah sedang Fadhail bin Iyadh berada di Makkah Masjidil Haram .
Kita di sini menikmati ibadah dengan meneteskan air mata dalam kekhusukan ibadah kita maka di saat bersamaan di belahan bumi yang lain Islam di hinakan darah kaum muslimin di tumpahkan tanpa alasan yang haq kita di sini cuma mengucapkan Inalillahi waina lillahi rojiun La haula wala quwataila billah , tanpa terdetik sedikitpun untuk membantu mereka minimal dengan do'a pun tidak , maka itulah yang di namakan dengan bermain main dengan ibadahmu .

4. Pesan terakhir sayyid Qutb rahimahullah ( sesaat sebelum di eskusi )
Sesaat sebelum beliau di gantung oleh Toghut Gamal abdul Naser Mesir seorang Alim ( kalau disini perwakilan dari MUI ) berkata kepada Sayyid Qutb " Adakah pesan terakhir sebelum kamu di eksekusi maka ucapkanlah La ilaha Illallah ." Maka Sayyid Qutb berkata kepada si alim tersebut " Saya anda suruh mengucapkan La Ilaha Illallah ? , ketahuilah karena La ilaha Illallah saya berada di tiang gantungan ini sedangkan anda juga mengucapkan La Ilaha Illallah makan roti duduk di kursi empuk ".

Oleh karena itu seseorang yang telah mengucapkan 2 kalimat syahadat pada saat itu juga harus tau arti dari kalimat tersebut , harus tau konsekwensinya , tau apa saja tuntutan tuntutan dari kalimat syahadat itu . Jadi wajar jika orang kafir Qurais dulu enggan mengucapkan syahadat , karena mereka tau arah dari kalimat itu sehingga keras penentangannya lain orang islam hari ini sehari dia ucapkan kalimat itu berkali kaliu tetapi tidak tau maknanya , tuntutan tuntutan kalimat itu dan syarat sahnya kalimat itu ( sungguh ironis )

Semoga 4 pesan tersebut dapat memberikan manfaat yg besar . jika ada kesalahan kami mohon maaf dan jika ada kebenaran itu semata mata hanya datangnya dari Allah saja