>

Total Tayangan Halaman

Minggu, 23 Januari 2011

Syaikh Abu Ubaidah Masyhur Hasan Salman Hafidhahullah


Silsilah Beliau

Nama beliau adalah Masyhur bin Hasan bin Muhmud Ali Salman , dan kunyah beliau adalah Abu Ubaidah . Beliau adalah seorang Syeikh yang mengikuti manhaj salaf dan berpegang dengan atsar mereka . Beliau banyak memiliki buku buku yang unik , bermanfat dan sangat ilmiah . Juga termasuk buku buku para ulama' lain yang beliau takhrij dan tahqiq .


Kelahiran Beliau

Beliau di lahirkan di Palestina tahun 1380 Hijriah / 1960 Masehi .


Latar Belakang Keluarga dan Pencarian Ilmu


Beliau di didik oleh keluarga yang shalih yang telah berhijrah ke Yordania dan menetap di Amman pada tahun 1967 Masehi , sebagai akibat dari agersi militer Israel - La'nahumullahualaih - . Beliau menyelesaikan SMA nya di sana , kemudian beliau memasuki Universitas Syari'ah ( 1400 H / 1980 M ) dimana beliau mendaftar di jurusan Fiqh dan Ushul Fiqh .
Beliau melewatkan waktrunya di sana dengan mengembangkan ketertarikan beliau yang sangat besar terhadap belajar , mermbaca dan menambah ilmu pengetahuan Islam .
Sehingga beliau telah membaca sejumlah besar buku buku seperti al Majmu' karya An Nawawi ,al Mughny karya Ibnu Qudamah , Tafsir Ibnu Katsir , Tafsir al Qurtuby , Shahih Bukhari dengan syarahnya Ibnu Hajar , Shahih Muslim dengan Syarahnya an Nawawi , dan masih banyak buku buku lainnya .
Beliau lebih banyak terpengaruh oleh Ulama' ulama besar seperti Syeikhul Islam Ibnu Taimiah dan muridnya yang mulia Alim Robbani , Syaikhul Islam kedua , Ibnu Qoyyim al Jauziah .

Guru Beliau yang Paling Menonjol

Beliau juga terpengaruh oleh sebagian besar guru gurunya , baik mereka yang belajar padanya secara formal maupun yang beliau bermajelis dengannya dalam halaqoh halaqoh ilmiyah . Diantara guru guru beliau yang paling terkenal adalah :
1. al Alamah Asy Syeikh al Muhaddits , Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullah
2. Asy Syeikh al Faqih Muqtofa Az Zarqaa'

Aktivitas Dakwah Beliau

Gurunya Syeikh Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullah telahberulangkali memuji beliau dalam banyak pertemuan di berbagai tempat seperti yang beliau nyatakan dalam as Silsilah Ash Shahihah , " Dan semua ini adalah dari apa yang aku telah bersitifadhah ( memetik manfaat ) dari tahqiq dan ta'liq kitab al Khilaafat oleh saudaraku yang mulia , Masyhur Salman " . ( 1/193 )
Berikut ini juga apa yang di katakan oleh Syeikh Bakr Abu Zaid mengenai beliau dalam muqadimah Tahqiq Syeikh Mansyhur terhadap buku al Muwafaqaat , " Beberapa kali saya memandang buku ini sembari terhadap yang mentahqiq , mentashih dan mencetaknya sebagaimana layaknya , sehingga Allah Maha Bijaksana menjadikan hal ini dengan RahmatNya melalui tangan al Alamah al Muhaqqiq Asy Syeikh Masyhur bin Hasan Alu Salman " .

Aktivitas Beliau Sekarang


. Masjid As Sunah :

Syeikh yangmulia Abu Ubaidah Masyhur Hasan Ali Salman - Hafidhahullah - memiliki kelas mingguan pada kamis sore antara maghrib dan isya' , yang diadakan di Masjid as Sunah ( selatan Ibu Kota Aman Yordania ) , dimana beliau menjelaskan Shahih Muslim berdasarkan syarh Imam Nawawi . Alhamdulillah , kelas ini telah berlangsung selama lebih dari delapan tahun hingga sekarang .

. Masjid Imam Al Albani :

Berdasarkan kebutuhan , Syeikh sering kali berkumpul di Masjid Imam Al Albani di mana beliau akanmenjawab pertanyaan pertanyaan yang diajukan .

. Kunjungan ke Indonesia

Syeikh baru baru ini mengunjungi Indonesia bersama Syeikh Ali al Halabi , Syeikh Muhamad Musa Nashr dan Syeikh al Hilaly , dalam rangka mengajar di Dauroh Ilmiyah fi Masa'ili wal Manhajiyah , dimana Syeikh mengajar Fiqh di dalamnya .
Dauroh ini terselenggara atas kerja sama Markaz Imam al Albani dengan Ma'had Ali Al Irsyad Al Islamiyyah Surabaya

. Masjid Mu'awiyah bin Abi Sufyan

Syeikh mengajar Ushul Fiqh di musim panas di Dauroh Syari'ah Tahunan yang keempat yang di selenggarakan oleh Markaz Imam Albany di lokasi baru yang dekat dengan Masjid Mu'awiyyah bin Abi Sufyan ( utara Amman ) .

Rabu, 19 Januari 2011

SYEIKH SHALIH FAUZAN


Beliau adalah Syeikh yang mulia , DR. Shalih bin Fauzan bin Abdilah , dari keluarga Al Fauzan , dari suku Asa Syamasiyah . Beliau lahir pada tahun 1345 Hijriah atau 1933 Masehi . Ayahnya meninggal dunia semenjak beliau masih kanak kanak dan beliau dipelihara oleh keluarganya . Beliau belajar Al Qur'an , dasar membaca dan menulis di bawah asuhan Imam Masjid wilayah yang juga qari' tetap , yaitu Syeikh yangmulia Haamud bin Sulaiman Ath Thallal , yang kemudian menjadi hakim di kota Dar'iyah ( bukan Dar'iyah di Riyadh ) di wilayah Qasim .Beliau kemudian belajar di sebuah madrasah negri yang di buka di asa Syamasiyah pada tahun 1369 Hijriah . Beliau menyelesaikan studinya di madrasah Faishaliyah di Buraidah pada tahun 1371 Hijriah dan kemudian beliau diangkat menjadi guru madrasah anak anak .
Beliau melanjutkan studi di Institut pendidikan Buraidah ketika di buka pada tahun 1373 Hijriah , dan lulus tahun 1377 Hijriah . Beliau kemudian melanjutkan di fakultas Syari'ah di Universitas Imam Muhamad Ibnu Saud di Riyadh dan lulus tahun 1381 Hijriah . Setelah itu , beliau mengambil gelar Magister dan Doktoralnya di bidang Fiqh .

Setelah lulus dari Fakultas Syari'ah , beliau diangkat menjadi mudaris ( pengajar ) di sebuah institut pendidikan di Riyadh , kemudian beliau pindah mengajar ke fakultas syari'ah .
Sesudah itu , beliau pindah lagi mengajar di pendidikan yang lebih tinggi di fakultas Ushulud Dien , dan pindah lagi mengajar di mahkamah Syari'ah dan beliau di tunjuk sebagai ketua . Kemudian kembali mengajar di sana setelah masa jabatan ketuanya berakhir . Beliau juga menjadi anggota Lajanah Daimah lil Buhutts wal Ifta' ( komite tetap riset ilmiah dan fatwa )

Syeikh juga salah satu anggota Haiah Kibaril Ulma' dan Komite Fiqh Rabithah Alam Islamiy di Makkah serta menjadi anggota komite pengawas Du'at Haji sekaligus mengepalai keanggotaan Lajnah Daimah lil Buhuts Wal ifta' . Selain itu beliau juga seorang imam , khtaib , dan pengajar di masjid Pengeran Mut'ib bin Abdul Aziz di Al Malzar .Beliaujuga berperan aktif di dalam menjawab pertanyaan pertanyaan di program radio 'Nuurun 'ala Darb dan memberikan kontribusi terhadap penerbitan sejumlah riset / penelitian Islam di lembaga riset studi , tesis dan fatwa Islami , yang kemudian diperiksa dan di terbitkan .
Syeikh juga berperan dalam mengawasi sejumlah tesis Magister dan disertasi Doktoral

Beliau memiliki banyak murid yang senantiasa bermulazamah dalam darus ( pelajaran ) dan mujtama' ( Pertemuan ) rutinnya . Beliau sendiri belajar melalui tangan sejumlah Ulama' dan Qodhi terkemuka , diantara guiru guru beliau adalah :
1. Samahatus Syaikh Abdul Aziz bin Bazz
2. Samahatus Syaikh Abdulah bin Humaid
3. Samahatus Syaikh Muhamad Amin Asy Syinqithy
4. Samahatus Syaikh Abdurrazaq afifi
5. Fadhilatus Syaikh Shalih bin Abdurrahman As Sukayti
6. Fadhilatus Syaikh Shalih bin Ibrahim al Bulayhi
7. Fadhilatus Syaikh Muhammad bin Subayyil
8. Fadhilatus Syaikh Abdullah bin Shalih al Khulaifi
9. Fadhilatus Syaikh Ibrahim bin 'ubaid al Abdul Muhsin
10. Fadhilastus Syaikh bin Aqla'
11. FADHILATUS Syaikh Shalih bin Ali An Naashir

Beliaujuga belajar di bawah bimbingan sejumlah Ulama' Universitas Al Azhar di Mesir yang memiliki takhoshus ( spesialisasi ) di bidang hadits , tafsir dan bahasa Arab .
Beliau telah memainkan peran penting dalam berdakwah kepada Alah , mengajar dan berfatwa , berkhotbah dan bantahan bantahan ilmiah .Karangan beliau sangat banyak diantaranya adalah Syarh aqidah Wasithiah , Al Irsyad Ila Shahihil I'tiqad ( bimbingan kepada aqidah yang benar ) , Al Mulalkhashal Fiqh ( fikih ringkas ) makanan dan hukum hukum yang berkenaan dengan penyembelihan danberburu yangmerupakan disertasi Doktoral beliau , At Tahqiiat Al Mardhiyah dalam masalah waris yang merupakan tesis Magister beliau . Juga buku tentang mukminah dan bantahan buku Yusuf al Qordhawi " Al Halal Wa Al Haram " .
SYAIKH MUQBIL DARI YAMAN


Iamam Syaikhul Islam , Al 'Allamah dan Muhaddits , Abu Abdir Rahman Muqbil bin Hadiy Al Wadi'i , dilahirkan dan di besarkan dilingkungan Zaidiyah ( salah satu sekte Syi'ah ) yang bercirikan tasawuf , mu'tazilah dan berbagai kebid'ahan lainnya .

Seperti para pendahulunya di Yaman , semisal Syeikh Muhammad bin Ibrahim Al Wazir , Shalih bin Mahdi Al Muqbili , Muhammad bin Ismail Al Amir ( pengarang kitab Subulus Salam ) Muhamad bin Ali Asy Syaukaniy , akhirnya beliau meninggalkan madzhab Zaidi . Alasan kepergiannya dari bid'ah dan kemudian mendekat kepada Sunah adalah sebagaimana yang telah di nyatakan oleh Imam Muqbil sendiri : " Karena mereka belajar dan datang untuk mengetahui apa yang ada di dalam ( madzhab ini ) , kemudian mereka melihatnya telah menyimpang jauh dari Al Qur'an dan As Sunah Shalalahu Alaihi Wassalam " . ( Maqtal Syeikh Jamiilur - Rahman , hal 6 )

Syeikh Muqbil mengikuti langkah keempat tokoh tadi , mempelajari sunah dan sadar untuk mencintainya , dan telah mempelajari sunah selama tiga tahun . Selama ini , pelajaran madzhab Zaidinya hanya semakin menambah kebenciannya akan sunah dan menjauhkannya dari sunah . Mengapa ? " Karena di ambil dari golongan mu'tazilah dalam masalah aqidah ... dan dari golongan Rafidhoh " . ( maqtal Syeikh Jamilur Rahman , hal 7 )
Kesadarannya akan larangan taqlid dan golongan golongan ( madzhabiyah ) menuntunya kepada As Sunah .Setelah sekian lama beliau tidak belajar , beliau kembali lagi untuk mempelajari Sunah , dengan kehendak Allah . Syeikh belajar dan banyak mengambil manfaat dari Imam Al Albani dan Imam bin Baz , selama masa studinya di Jami'ah Islamiyah Madinah .

Syiah dan tasawuf telah ada di Yaman selama 11 abad lebih dan dalam keadaan ini Syeikh memulai dakwahnya . Seperti empat tokoh yang telah di sebutkan sebelumnya , beliau banyak menjumpai tantangan dan gangguan . Imam Muqbil di perlakukan sebagai orang asing oleh kerabat dekat dan masyarakatnya , ketika memulai dakwahnya . Terutama sekali ketika mereka melihat bahwa Syeikh Muqbil dan orang orang yang bersama beliau , beribadah menurut tuntunan Sunah dan meninggalkan praktek dan kebiasaan bid'ah dan Syirik yang telah merajalela di Yaman .
Syeikh mulai mengjarkan Al Quran dan As Sunah dan beliau mulai mengajarkan apa yang telah di sebutkan di dalam As Sunah , yaitu mencintai Rosulullah , keutamaan bershalawat atas Nabi ( Shalallahu Alaihi Wassalam ) , dan mencintai ahlul Bait . Karena seperti yang beliau saksikan , masyarakatnya menyatakan bahwa beliau dan orang orang yang samanya tidak pernah mencintai Rosulullah SAW . Namun demikian , walaupun hal ini ( seruannya diatas ) dan seruannya kepada As Sunah dilakukan , beliau masih di jauhi oleh masyarakat .

Seorang kanalan lamanya dari Madinah , Mursyid Al Kabuudiy , tatkala berkunjung untuk menemui Syeikh Muqbil , di bunuh oleh orang komunis - semoga Allah membinasakan mereka - namun demikian setelah peristiwa ini banyak yang mulai berkunjung ke Syeikh , baik itu dari dalam dan luar negri Yaman , seperti Shan'a 'Ans , Ta'iz , Haasyid , Sudan , Mesir Belgia dan Negri negri lainnya .
Setelah itu Dammaj , dimana , Syeikh bertempat tinggal , segera menjadi tewmpat berkumpul para penuntut ilmu dan belajar mengajar telah menjadi kegiatan yang tetap . Hasil dari hal ini adalah menghilangnya Zaidiyah dan Syi'ah dari Dammaj dan masyarakat di wilayah tersebut mulai mencintai dawah ini .

Setelah beberapa tahun usaha dakwah di Dammaj , terlihat banyak murid murid asuhan Syeikh Muqbil menjadi penuntut ilmu yang kuat yang kemudian akan membawa cahaya tauhid dan sunah ke berbagai wilayah di Yaman . Sampai sekarang , ada sekitar empat belas atau lebih pusat menuntut ilmu . Dari yang hanya di Dammaj menyebar ke seluruh Yaman . Beberapa diantaranya adalah tempat Syeikh Muhamad bin Abdullah Wahhab di Hadiidah , tempat Syeikh Abul Hasan Al Ma'riibi di Ma'rib , tempat Syeikh Muhammad bin Abdullah al Imaam di Mi'bar dan tempat tempat lainnya . Seluruh pusat pusat tempat menuntut ilmu ini bermacam macam ukurannya dan jumlah orang yang belajar di sana - yang datang dari berbagai negara .

Syeikh Muqbil telah memberikan jasa besar dalam bidang Hadits dan ilmu hadits dengan mengarang banyak kitab , beberapa diantaranya sangat istiomewa dan sangat sulit mendapatkanya . Selain itu Syeikh Muqbil juga di kenal oleh penakluk dan penghinanya terhadap para pengikut taqlid yang condong kepada kelompok tertentu , baik itu di Yaman atau diluar Yaman dan perang beliau terhadap orang orang semacam ahli bid'ah dan komunis . Beliau dikenal sebagai seorang yang pemberani dan tegas , selalu berbicara kebenaran , tidak takut cacian siapapun membantah siapa saja yang berlawanan dengan As Sunah , menganggap kecil dan rendah orang orang yang menentang as Sunah dan tidak berucap sesuatu pun kecuali kalimat Allah Ta'ala .

Hasil dari usaha Fadhilatusy Syaikh adalah banyak Syirik dan bid'ah lambat laun hilang dari Yaman , di gantikan oleh seruan kepada Al Qur'an dan As Sunah dengan pemahaman Salaf Al Ummah dan orang orang yang kembali sadar untuk mencintai dakwah ini . Dan usaha dakwah ini telah membawa hasil tidak hanya di Yaman , namun di seluruh dunia , karena banyak murid murid Syeikh yang belajar dan mendapatkan manfaat yang besar , kemudian kembali ke negri mereka untuk menyampaikan ilmu Sunah dan cahaya tauhid .

Semoga Alah mencurahkan RahmatNya atas Syeikh , yang kemuliaan dan kebaikannya tidak dapat di sebutkan di sini , dan telah memberikan pengabdiannya kepada Islam dan menghidupkan kembali Sunah pada masa hidupnya tatkala banyak orang yang tidak mengetahui danmenghargainya . Semoga Allah memberikan ganjaran atasnya dengan jannah dan menyatukan saudara saudanya yeng telah mendahuluinya dari Imam Imam di zaman kita ( Al Albani , Ibnu bin Baaz , Ibnu Utsaimin ) , dan imam imam sebelum zaman kita .
Fadhilatusy Syaikh dimakamkan di dekat makam Imaam Syeikh bin Baaz dan Imam Utsaimin , di pemakaman Al 'Adl , Makkah Mukarramah , sebagaimana yang telah beliau wasiatkan sebelumnya .
Syeikh Muhamad bin Muhammad Dhiya'i


Beliau lahir di desa Hud tahun 1940 . Belajar sekolah dasar dalam ilmuj Syari'ah Islam pada Syaikh Ahmad Faqihi , mufti Ahlus Sunah . Setelah beliau menamatkan ilmu syari'ah pada Madrasah Sulthan Ulama di kota Lanja . Beliau pindah ke Madinah al Munawaroh untuk meneruskan ke Fakultas Syari'ah Universitas Islam Madinah dan tamat pada tahun 1970 .
Secara lauas beliauy dipandang sebagai murid kesayangan Syaikh Abdul Aziz bin Baz , mufti kerajaan Saudi .

Seusai menamatkan kuliahnya beliau kembali ke Bandar Abas di Iran . Beliau sebagai guru bahasa Arab , khatib dan Imam Jum'ah di kota itu .

Sejak tahun 1981 pemerintah iran mulai menekan dirinya .Beliau di tangkap setelah melakukan wawancara dengan Majalah Al Mujtama' ( 5/10/1982 ) dan di penjarakan selama 4 bulan . Lalu beliau selalu terus menerus di awasi oleh fihak keamanan dan kemudian di tangkap kembali . Penyebabnya kerena Syeikh Dhiya'i mengkritik keputusan pemerintah yang menyatakan bahwa fatwa fatwa Khomeini di wajibkan bagi seluruh kaum Muslimin .Beliau menolak keputusan pemerintah agar semua kaum muslimin memberikan loyalitas kepada Ali Khomaeni sebagai Marja' Taqlid bagi seluruh kaum muslimin. Syeikh Dhiya'i menolak seruan itu dengan alasan menurut keyakinan Ahlus Sunah beramal tidak boleh atas dasar taqlid .

Syeikh Dhiya'i sebelum akhir hayatnya berperan aktif dalam memelihara ketenangan di kawasan Ahlus Sunah Bandar Abas dan Laristan , setelah kaum muslimin melakukan protes terhadap penghancuran masjid Suni di Masyhad bulan Febuari 1994 . Tekanan justru semakin berat dan kuat setelah Syeikh Dhiya'i aktif memprakarsai pengumpulan dana untuk membangun kembali masjid Masyhad danb membuka kembali masjid Muzhfaryan di Siraz serta melepaskan ikatan yang di paksakan atas sekolah sekolah dan tempat tempat ibadah kaum Suni di seluruh Iran .


Rekayasa Pemerintah


Pada tanggal 20 juli 1994 keplolisian Iran mengumumkan bahwa Syeikh Dhiya'i meninggal karena kecelakaan mobil . Hal itu diumumkan satu pekan setelah beliau raib pada waktu beliau memenuhi panggilan pihak keamanan untuk menjalani pemeriksaan dan interogasi .Pada awalnya , Syeikh Dhiya'i yang baru beberapa hari pulang dari Teheran untuk menjalani penyelidikan atas darinya , beliau di panggil oleh wali kota Laristan . Dalam panggilan itu beliau di nyatakan tidak boleh di temani oleh siapapun . Hal itu sesuai dengan isi panggilan dan ketentuan tanngalnya , dan Syeikh Dhiya'i pun berangkat .

Akan tetapi sampai tiga hari kemudian , berliau belum juga pulang , juga tidak ada kabar . Setelah di cek ke kantor Walikota , para penguasa kota itu menyatakan bahwa Syeikh telah berangkat ke Teheran untuk menjalani penyelidikan dan pemeriksaan atas dirinya .
Pihak keluarga lalu memutuskan untu pergi ke Teheran guna mengetahui nasib Syeikh Dhiya'i . Akan tetapi mereka tidak mendapat kabar apapun tentang keadaan dirinya dari pihak keamanan di Teheran . Dua hari setelah itu pihak keluarga Syeikh dikejutkan berita dengan kematian beliau .

Pemerintah Lanjah menghubungi keluarga Syeikh Dhiya'i di daerah Bandar Abbas dan memberitahu bahwa Syeikh telah meninggal akibat mobil yang dikendarainya terbalik . Hal itu ketika beliau menuju Tehrran. Demikianlah kisah kematian Syeikh Dhiya'i menurut versi pemerintah dan pihak keamanan .

Mendengar berita itu , keluarga Syeikh bergegas pergi menuju tempat terjadinya kecelakaan sebagaimana telah di beritakan oleh pihak kepolisian . Ketia mereka sampai di suatu tempat di kawasan kota Bastak yang dikatakan sebagai tempat terbaliknya mobil yang di tumpangi Syeikh Dhiya'i , Pihak keluarga tidak menemukan sesuatu yang menunjukan adanya kecelakaan di tempat itu . Pihak keluarga semakin gelisah . Kekhawatiran bercampur dengan ketakutan semakin menghantui pihak keluarga yang ditinggalkan .

Dua hari kemudian , seorang tentara mendatangi rumah Syeikh Dhiya'i dan mengajak keluarga beliau ke tempat terjadinya kecelakaan yang menyebabkan kematiannya . Tentara itu membawa keluarga Syeikh ke jembatan Mahran yang tingginya 15 meter dan terletak persis dekat Markas Kepolisian Mahran .
Petugas itu mengatakan bahwa mobil yang dikendarai Syeikh berada di bawah jembatan itu . Memang di bawah jembatan itu terlihat sebuah mobil yang berhenti normal dan sedikit rusak di bagian bodinya . Akan tetapi tidak terdapat tanda tanda darah bekas satui kecelakaan . pihak keluarga semakin ragu tentang kebenaran cerita pihak keamanan bahwa kematian Syeikh akibat kecelakaan mobil .

Kepada majalah Al Mujtama' pihak keluarga Syeikh Muhamad Dhiya'i menjelaskan , " Kepala Syeikh rusak berat dan mukanya hancur sehingga sukar di kenali . Melihat kerusakan kepala dan muka seperti itu jelas bahwa kematiannya sama sekali bukan karena kecelakaan . Bahan kimia asam yang telah merusak wajah dan mayatnya " .

Sayyid Murtadha Husaini , juru bicara Syeikh Dhiya'i dalam pernyataan yang di kutip berbagai kantor berita pada tanggal 28 Juli 1994 menyatakan : " Mayat Syeikh Dhiya'i yang di terima keluarga benar benar hancur dan sangat mengerikan " . Ia menambahkan , " Kedua lengan dan kakinya remuk . Kepalanya hancur akibat kena pukulan benda keras berkali kali . Kesemuanya itu bukan karena kecelakaan " .

Jujurkah pemerintahan Syi'ah Iran terhadap slogan slogan Islamnya ???

Selasa, 18 Januari 2011

0003

Kami di tuduh tidak mau mengakui kebenaran para ahlul bait Radhiyallahu 'anhum . Dan Kami memaksa menikahkan seseorang yang tidak kufu serta memaksa seseorang yang tua umurnya dan ia mempunyai istri yang muda untuk di ceraikannya , karena akan di nikahkan dengan pemuda lainnya untuk mengangkat derajat golongan kami
Maka semua yang di tuduhkan yang di ada adakan dalam hal ini sungguh kami tidak mengerti apa yang harus kami katakan sebagai jawabannya , kecuali yang dapat kami katakan hanyalah " Subhanaka - Maha suci Engkau Ya Alah " ini adalah kebohongan yang besar . Oleh karena itu , maka barang siapa yang menuduhkan kami dengan hal hal tersebut diatas tadi , mereka telah melakukan kebohongan yang sangat besar terhadap kami . Barang siapa yang mengaku menyaksikan bahwa apa yang di tuduhkan tadi adalah perbuatan kami , maka ketahuilah ;bahwa kesemuanya itu adalah suatu penghinaan terhadap kami , yang diciptakan oleh musuh musuh agama ataupun teman teman syetan dari menjauhkan manusia untuk mengikuti ajaran yang sebersih bersih tauhid kepada Allah dan keikhlasan beribadah kepadaNya .

" Kami beri'tiqad bahwa seseorang yang melakukan dosa besar , seperti melakukan pembunuhan terhadap seorang muslim tanpa alasan yang haq , begitu juga seperti berzina , riba dan minum arak , meskipun berulang ulang , maka orang tersebut hukumnya tidak keluar dari Islam ( murtad ) dan tidak kekal dalam neraka , apabila dia tetap bertauhid kepada Allah dalam semua ibadahnya ". ( shiyanah al Insan 475 )
" Khusus tentang Nabi Muhamad SAW Syeikh Muhamad bin Abdul Wahhab berkata : " Dan apapun yang kami yakini terhadap martabat Muhamad Shallahu 'alaihi Wassalam bahwa martabat beliau itu adalah setinggi tinggi martabat makhluk secara mutlak . Dan beliau hidup di dalam kuburnya dalam keadaan lebih dari pada kehiduan para syuhada' yang telah di gariskan dalam Al Qur'an . Karena Beliauitu lebih utama dari pada mereka ( syuhada' ) , dengan tidak di ragukan lagi . Bahwa Rosulullah Muhammad Saw mendengar salam orang yang mengucapkan kepadanya . Dan adalah sunah berziarah kepada kuburnya , kecuali jika semata mata dari jauh hanya datang untuk ke maqamnya . Namun sunah juga berziarah ke masjid Nabi dan melakukan sholat di dalamnya , kemudian berziarah ke maqamnya . Dan barang siapa yang menggunakan waktunya yang berharga untuk membaca Shalawat atas Nabi , shalawat yang datang dari pada beliau sendiri , maka ia mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akherat ".


Tantangan Dakwah Salafiyyah


Sebagaimana lazimnya , seorang pemimpin besar dalam suatu gerakan perubahan , maka Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab pun tidak lepas dari sasaran permusuhan dari pihak pihak tertentu , baik itu dari dalam maupun dari luar Islam , terutama setelah Syeikh menyebarkan dakwahnya dengan tegas melalui tulisan tulisan , berupa buku buku maupun surat surat yang tidak terkira banyaknya . Surat surat itu di kirim kesegenap penjuru Arab dan juga negri negri Ajam ( bukan Arab ) .

Surat surat itu di balas oleh pihak yang menerimanya , sehingga menjadi berratus ratus banyaknya . Mungkin kalau di bukukan niscaya akan menjadi puluhan jilid tebalnya .
Sebagian dari surat ini telah dihimpun , diedit serta di beri ta'liq dan sudah di terbitkan , dan sebagian yang lainnya sedang dalam penyusunan . Ini tidak termasuk buku buku yang berharga yang sempat di tulis sendiri oleh Syeikh di sela sela kesibukannya yang luar biasa itu . adapun buku buku yang sempat di tulisnya itu berupa buku buku pegangan dan rujukan kurikulum yang dipakai dimadrasah madrasah ketika beliau memimpin gerakan tauhidnya .

Pertentangan muapun permusuhan yang menghalangi dakwahnya , muncul dalam dua bentuk :
1. Permusuhan atau pertentangan atas nama ilmiyah dan agama
2. Atas nama politik yang di bungkus agama
Bagi yang terakhir mereka memperalat golongan ulama tertentu , demi mendukung perkumpulan mereka untuk memusuhi dakwah Wahabiyah .
Mereka menuduh dan memfitnah syeikh sebagai orang yang sesat lagi menyesatkan , sebagai kaum Khawarij , sebagai orang yang ingkar terhadap ijma' ulama' dan berbagai macam tuduhan buruk lainnya . Namun Syeikh menghadapi itu semua dengan semangat yang tinggi , dengan tenang dan sabar serta tetap melancarkan dakwah bil lisan dan bil hal , tanpa memperdulikan celaan orang yang mencela .

Pada hakikatnya ada tiga golongan musuh musuh dakwah beliau :
1. Golongan ulama ' Khurafat , yang mana mereka melihat yang haq ( benar ) itu batil dan yang batil itu haq . Mereka menganggap mendirikan bangunan di atas kuburan lalu di jadikan sebagai masjid untuk sholat dan berdo'a di sana dan mempersekutukan Allah dengan penghuni kuburan , meminta bantuan dan meminta syafa'at padanya , semua itu adalah agama dan ibadah . Dan jika ada orang yang melarang mereka dari perbuatan jahiliyah yang telah menjadi adat tradisi nenek moyangnya , mereka menganggap bahwa orang itu membenci auliya' dan orang orang sholeh , yang berarti mesuh mereka yang harus segera di perangi .

2. Golongan ulama yang ta'ashub , yang mana mereka tidak banyak tahu tentang Syeikh Muhamad bin Abdul Wahhab dan hakikat ajarannya .Mereka hanya taqlid belaka dan percaya saja terhadap berita berita negatif mengenai Syeikh yang sampaikan oleh kumpulan yang pertama diatas , sehingga mereka terjebak dalam perangkap Ashabiyah ( kebanggaan dengan golongannya ) yang sempit tanpa mendapat kesempatan untuk melepaskan diri dari belitan keta'ashupannya . Lalu menganggap Syeikh seperti yang diberitakannya , yaitu anti auliya' dan memusuhi orang orang sholeh serta mengingkari karomah mereka . Mereka mencaci maki Syeikh habis habisan danbeliau dituduh sebagai orang yang murtad .

3. Golongan yang takut kehilangan pangkat dan jabatan , pengaruh dan kedudukan .
Maka golongan ini memusuhi beliau supaya dakwah Islamiyah yang dilancarkan oleh Syeikh yang berpadukan kepada aqidah salafiyah murni , gagal , karena di telan oleh suasana hingar bingar penentang beliau .

Demikianlah tiga jenis musuh yang lahir di tengah tengah nyalanya api permusuhan yang di gerakan oleh Syeikh dari Najd ini , yang mana akhirnya terjadilah perang perdebatan dan polemik yang berkepanjangan di antara syeikh di satu fihak dan lawannya di fihak yang lain . Syeikh menulis surat surat dakwahnya kepada mereka , dan mereka menjawabnya . Demikianlah seterusnya .
Perang pena yang terus berlangsung itu , bukan hanya terjadi di masa hayat syeikh sendiri, akan tetapi berkelanjutan pada anak cucunya . Dimana anak cucunya itu di taqdirkan Allah menjadi ulama.Dan merekalah yang meneruskan perjuangan Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab , yang di bantu oleh para muridnya dan para pendukung ajarannya .
Demikianlah perjuangan syeikh yang berawal dari lisan , lalu dengan pena dan seterusnya dengan senjata , telah di dukung sepenuhnya oleh Amir Muhammad bin Suud , penguasa Dar'iyah .

Beliau pertama kali mengumandangkan jihadnya dengan pedang pada tahun 1158 Hijriah . Sebagaimana kita ketahui seorang da'i Ilallah , apabila tidak di dukung oleh kekuatan yang mantab , pastilah dakwahnya akan surut , meskipun pada tahap pertama mengalami kemajuan . Namun pada Akhirnya orang akan jemu dan secara berangsur angsur dakwah itu akan ditingalkan oleh para pendukungnya .
oleh karena itu , maka kekuatan yang paling ampuh utuk mempertahankan dakwah dan pendukungnya , tidak lain haruslah di dukung dengan senjata . Karena masyarakat yang di jadikan sebagai objek dar ada dakwah kadang kala tidak mempan dengan lesan maupun tulisan , akan tetapi mereka harus diiringi dengan senjata , maka pada saat itulah perlunya memainkan peran senjata .

Alangkah benarnya firman Allah Ta'ala : " Sesungguhnya Kami telah mengutus Rosul rasul Kami , dengan membawa bukti bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan Mizan supaya manusia dapat melaksanakan keadilan . Dan Kami ciptakan besi yang di dalamnya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi umat manusia,dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong ( agama) Nya dan RosulNya padahal Allah tidak dilihatnya . Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa " . ( Al Hadid 25 )

Ayat tersebut menerangkan bahwa Allah Subhanahu Wata'ala mengutus para RosulNya dengan di sertai bukti bukti yang nyata untuk menumpas kebatilan dan menegakan kebenaran . Di samping itu pula , mereka di bekalkan dengan kitab yang didalamnya terdapat berbagai macam hukum dan undang undang , keterangan dan penjelasan . Juga Allah menciptakan neraca ( mizan ) keadilan , baik dan buruk serta haq dan batil , demi tegaknya kebenaran dan keadilan di tengah tengah umat mnanusia .
Namun semua itu tidak mungkin berjalan dengan lancar dan stabil tanpa ditunjang oleh kekuatan besi ( senjata ) yang menurut keterangan Al Qur'an Al Hadid fie hi ba'sun Syadid , yaitu besi baja yang mempunyai kekuatan dahsyat . Yaitu berupa senjata tajam , senjata api , peluru , senapan meriam , kapal perang dan lain lainnya , yang pembuatannya meski menggunakan unsur besi .
Sunnguh besi itu amat besar manfaatnya bagi kepentingan manusia yang mana Al Qur'an menyatakan dengan wama nafi'u linnasi yaitu banyak manfaatnya bagi umat manusia . apalagi jika di gunakan untuk kepentingan dakwah dan menegakan keadilan dankebenaran , seperti yang telah di manfaatkan oleh Syeikh Muhamad bin Abduil Wahhab semasa gerakan tauhidnya tiga abad yang lalu .
Orang yang mempunyai akal yang sehat dan fikiran yang bersih akan mudah menerima ajaran ajaran agama , sama adanya yang di bawa oleh Nabi , maupun oleh para ulama . Akan tetapi bagi orang yang dzalim dan suka melakukan kejahatan , yang diperhambakan oleh hawa nafsunya , mereka tidak mau tunduk dan tidak akan mau menerimanya , melainkan jika diiringi dengan senjata .

Demikian Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab dalam dakwah dan jihadnya telah memanfaatkan lisan , pena serta pedangnya seperti yang dilakukan oleh Rosulullah Shalalahu 'alaihi Wassalam sendiri , di waktu baginda mengajak kaum Quraisy kepada agama Islam pada waktu dulu . Yang demikian itu telah dilakukan terus menerus oleh Syeikh Muhamad bin Abdul Wahhab selama lebih kurang 28 yahun tanpa henti , yaitu dari tahun 1158 hingga akhir hayatnya pada tahun 1206 Hijriah .
Adalah suatu kebahagiaan yang tidak terucapkan bagi beliau , yang mana beliau dapat menyaksikan sendiri akan kejayaan dakwahnya di Najd dan daerah sekelilingnya , sehingga masyarakat Islam pada waktu itu telah kembali kepada ajaran agama yang sebenar benarnya , sesuai dengan tuntunan kitab Allah dan Sunah RosulNya .

Dengan demikian maqam maqam yang didirikan dengan kubah kubah yangmewah dari kubah kubah masjid , sudah tidak kelihatan lagi di seluruh negri Najd , dan orang ramai mulai berduyun duyun pergi memenuhi masjid untuk Sholat dan mempelajari ilmu agama . Amar ma'ruh nahi munkar di tegakan , keamanan dan ketentraman masyarakat menjadi stabil dan merata di kota maupun di desa . Syeikh kemudian mengirim guru guru agama dan mursyid mursyid ke seluruh pelosok desa untuk mengajarkan ilmu ilmu agama kepada masyarakat setempat terutama yangberhubungan dengan aqidah dan syari'ah .
Setelah beliaumeninggal dunia , perjuangan tersebut di teruskan oleh anak anak dan cucu cucunya , begitu juga oleh murid murid dan pendukung pendukung dakwahnya . Yang di pewloporin oleh anak Syeikh sendiri , seperti Syeikh Imam Abdullah bin Muhammad , Syeikh Husin bin Muhammad , Syeikh Ibrahim bin Muhammad dan Syeikh Ali bin Muhammad . Dan cucu cucunya antara lain Syeikh Abdurrahman bin Hasan , Syeikh Ali bin Husin , Syeikh Sulaiman bin Abdullah bin Muhammad dan lain lain .Dari kalangan muridnya yang paling menonjol ialah Syeikh Hamad bin Nasir bin Mu'amar , dan ramai lagi jama'ah dari para ulama' Dariyah .

Masjid masjid telah ramai dengan penuntut penuntut ilmu yang belajar tentang berbagai macam ilmu Islam , terutama tafsir , hadits , tarikh Islam , ilmu qawa'id dan lain lain lagi . Mesipun ada kencenderungan dan minat masyarakat yang demikiantinggi untuk menuntut ilmu agama , namun mereka tidak ketinggalan dalam hal ilmu ilmu keduniaan seperti ilmu ekonomi , pertanian , perdagangan , pertukangan dan lain lain .Yang mana kesemuanya itu di ajarkan dan dipraktikkan dalam kehidupan mereka sehari hari .

Setelah kejayaan Syeikh Muhammad bersama keluarga Amir Ibnu Saud menguasaai daerah Najd ,maka sasaran dakwahnya kini di tujukan ke negri Makkah dan Madinah ( Haramain ) dan daerah selatan Jazirah Arab . Mula mula Syeikh menawarkan kepada mereka dakwahnya melalui surat menyurat terhadap para ulamanya , namun mereka tidakmau menerimanya . Mereka tetap bertahan pada ajaran nenek moyang yang mengkeramatkan kuburan dan mendirikan masjid di atasnya , lalu berduyun duyun datang ketempat itu untuk meminta syafaat , meminta berkat dan meminta agar di kabulkan hajat pada ahli kubur atau dengan mempersekutukan para penghuni kubur itu dengan Alah Subhanahu Wata'ala .

Sebelas tahun setelah meninggalnya tokon mujahid ini , yaitu Syeikh dan Amir Ibnu Saud , kemudian tampillah Imam Saud bin Abdul Aziz untuk meneruskan perjuangan pendahulunya Imam Saud adalah cucunya Amir Muhamad bin Saud rekan seperjuangan Syeikh semasa beliau hidup .
Berangkatlah Imam Saud bin Abdul Aziz menuju tanah Haram Mekkah dan Madinah ( Haramain ) yang dikenal juga dengan nama tanah Hijaz .

Mula mula beliau bersama pasukannya sukses menduduki Thaif . Penaklukan Thaif tidak begitu banyak mengalami kesukaran karena sebelumnya Imam Saud bin Abdul Aziz telah mengirimkan Amir Uthman bin Abdurrahman Mudhayifi dengan membawa pasukannya dalam jumlah yang besar untuk mengepung Thaif . Psukan ini terdiri dari orang orang Najd dan daerah sekitarnya . Oleh karena itu Ibnu Abdul Aziz tidak banyak mengalami kerugian dalam penaklukan negri Thaif , sehinga dalam waktu yang singkat negri Thaif menyerah dan jatuh ketangan Salafy ( pengikut Syeikh Muhammad ) .
Di Thaif pasukan Muwahidin membongkar beberapa maqam yang diatasnya didirikan masjid , diantara maqam yang di bongkar adalah maqam Ibnu Abbas r.a . Masyarakat setempat menjadikan maqam ini sebagai tempat ibadah , dan meminta syafaat serta berkat dari padanya .

Dari Thaif pasukan Imam Saud bergerak menuju Hijaz dan mengepung kota Makkah . Manakala gubernur Makkah mengetahui sebab pengepungan tersebut ( waktu itu Makkah di bawah pimpinan Gubernur Syarif Husain ) , maka hanya ada dua pilihan baginya , menyerah kepada pasukan Imam Saud atau melarikan diri ke negri lain . Ia memilih pilihan kedua , yaitu melarikan diri ke Jeddah . Kemudian , pasukan Saud segera masuk ke kota Makkah untuk kemudian menguasainya tanpa perlawanan sedikitpun.
Tepat pada waktui fajar , Muharam 1218 Hijriah , kota suci Makkah sudah berada di bawah kekuasaan Muwahiddin sepenuhnya . Seperti biasanya , pasukan Muwahiddin senantiasa mengutamakan sasarannya untuk menghancurkan patung patung yang di buat dalam bentuk kubah di perkuburan yang dianggap keramat , yang kesemuanya itu mengundang kesyirikan bagi kaum muslimin . Maka semua lambang lambang kemusyrikan yang di dirikan di atas kuburan yang berbentuk kubah kubah masjid di seluruh Hijaz , semuanya di ratakan , juga termasuk kubah yang didirikan di atas kubur Khadijah Radhiallahu 'Anhum , istri pertama Nabi Muhammad Shalallhu 'alaihi wassalam .

Bersamaan dengan itu mereka melantik sejumlah guru , da'i mursyid serta hakim untuk di tugaskan di daerah Hijaz . Selang dua tahun setelah penaklukanMakkah , pasukan Imam Saud bergerak menuju Madinah . Seperti halnya Makkah , Madinahpun dalam waktu yang singkat saja telah dapat dikuasai sepenuhnya oleh pasukan Muwahhidin di bawah panglima putra Saud bin Abdul Aziz , peristiwa itu terjadi pada tahun 1220 Hijriah .
Dengan demikian , daerah Haramain ( makah dan Madinah ) telah jatuh ketangan Muwahiddin . Dan sejak itulah status sosial dan ekonomi masyarakat Hijaz berangsur angsur dapat dipulihkan kembali , sehingga semua lapisanmasyarakat merasa tentram , aman dan tertib yang selama ini mereka inginkan .

Walaupun sebagai daerah yang di taklukkan , keluarga Saud tidaklah memperlakukan rakyat dengan sesuka hati . Keluarga Saud sangat baik terhadap rakyat terutama pada kalangan fakir miskin yang mana fihak kerajaan memberikan perhatian yang sangat terhadap nasib mereka . Dan tetaplah kawasan Hijaz berada di bawah kekuasaan Muwahhiddin ( Saudi ) yang di pimpin oleh keluarga Saud hingga pada tahun 1226 Hijriah .

Setelah delapan tahun wilayah ini di bawah kekuasaan Imam Saud , pemerintah Mesir bersama sekutunya Turki , mengirimkan pasukannya untuk membebaskan tanah Hijaz , terutama Makkah dan Madinah dari tangan Muwahiddin sekaligus hendak mengusir mereka dari daerah tersebut .
Adapun sebab campur tangan pemerintah Mesir dan Turki adalah karena pergerakan muwahiddin ini mendapat banyak tantangan dari pihak musuh musuhnya , bahkan musuh dari pihak dalam Islam sendiri dan apalagi dari pihak luar Islam , yang kesemuanya itu dengan tujuan untuk mematikan dan memadamkan api gerakan dakwah Salafiyah Syeikh Muhamad bin Abdul Wahhab .

Oleh karena musuh musuh gerakan salafiyah tidak mempunyai kekuatan yang memadai untuk menentang gerakan wahabiyah , maka mereka menghasut pemerintahan Mesir dan Turki dengan mengatas namakan agama . Akhirnya pasukan Mesir dan Turki menyerbu ke negri Hijaz untuk membebaskan kedua kota suci Makah dan Madinah dari cengkraman kaum Muwahiddin , sehingga terjadilah peperangan antara Mesir bersama sekutunya Turki melawan pasukan muwahiddin dari Najd dan Hijaz . Peperangan ini berlangsung selama tujuh tahun , dari tahun 1226 hingga 1234 Hijriah .

Selama perang tuju tahun tersebut tidak sedikit kerugian yang di derita kedua belah fihak , terutama dari fihak pasukan Najd dan Hijaz , selain kerugian harta benda , tidak sedikit kerugian nyawa dan korban manusia . Tetapi syukur Alhamdulillah , setelah lima tahun perang saudara itu berlangsung , fihak Mesir maupun Turki sudah mulai jemu dan bosan menghadapi peperangan yang berkepanjangan itu . Akhirnya secara perlahan lahan mereka sadar bahwa mereka telah keliru , sekaligus mereka menyadari bahwa sesungguhnya gerakan wahabi itu sebuah gerakan aqidah murni dan patut di tunjang serta di dukung oleh seluruh umat Islam . Dalam dua tahun terakhir menjelang berakhirnya peperangan , secara diam diam gerakan muwahiddin terus melakukan dakwah dan mencetak kader kadernya demi penerus gerakan aqidah dimasa masa akan datang . Dengan berakhirnya peperangan tersebut , membikin dakwah salafiyah mulai lancar seperti biasa.

Semua kekacauan di tanah Hijaz , boleh di katakan berakhir pada tahun 1239 Hijriah . Dengan begitu dakwah salafiyah telah tersebar secara meluas dan merata ke seluruh pelosok Najd dan sekitarnya , di bawah pimpinan Imam Turki bin Abdullah bin Muhammad bin Saud , adik sepupu Amir bin Abdul Aziz .

Semenjak kekuasaan di pegang Amir Turki bin Abdullah , suasana Najd dan sekitarnya berangsur angsur pulih kembali , sehingga memungkinkan bagi keluarga Saud bersama keluarga Syeikh Muhammad untuk melancarkan kembali dakwah mereka dengan lisan dan tulisan melalui juru juru dakwah , para ulama serta para Khutaba .

Suasana yang sebelumnya penuh dengan huru hara dan saling perang , kini telah berubah menjadi suasana yang penuh aman dan damai , yang menyebabkan syi'ar Islam kelihatan dimana mana di seluruh Hjiaz , Najd dan sekitarnya . Sedangkan Syi'ar kemusyrikan telah hancur di ratakan dengan tanah . Ibadah hanya kepada Allah , tidak lagi kepekuburan , dan makhluk makhluk lainnya . Masjid masjid mulai kelihatan semarak dan lebih banyak dikunjungi umat Islam , di banding maqam maqam yang dianggap keramat seperti sebelumnya .

Khususnya daerah Hijaz dengan kota Makkah dan Madinah , begitu lama terputus hubungan dengan kerajaan ( daulah ) Saudiyah , yaitu semenjak pelanggaran Mesir dan sekutunya pada tahun 1226 - 1342 , yng berarti lebih kurang seratus dua puluh tuju tahun wilayah Hijaz terlepas dari dinasti Saudiyah , dan barulah kembali ketangan mereka pada tahun 1343 Hijriah , yaitu pada saat daulah Saudiyah di pimpin oleh Imam Abdul Aziz bin Abdurrahman bin Faisal bin Turki bin Abdullah bin Muhammad bin Saud , cucu keempat dari pendiri dinasti Saudiyah , Amir Muhammad bin Saud al Awal .

Menurut sejarah , setelah Makkah - Madinah kembali kepangkuan Arab Saudi pada tahun 1343 hubungan Saudi dan Mesir tetap tidak begitu baik , yang mana tidak ada hubungan diplomatik antara kedua wilayah tersebut , meskipun kedua bangsa itu tetap terjalin ukhuwah Islamiyah . Namun setelah Raja Faisal menaiki tahta menjadi ketua wilayah Saudi , hubungan Saudi dan Mesir di sambung kembali hingga kini .


Wafatnya


Muhammad bin Abdul Wahab telah menghabiskan waktunya selama 48 tahun lebih di Dar'iyah . Keseluruhan hidupnyadiisi dengan menulis , mengajar dan berdakwah serta berjihad juga mengabdi sebagai mentri penerangan Kerajaan Saudi di tanah Arab .

Allah telah memanjangkan umurnya sampai 92 tahun , sehingga beliau dapat menyaksikan sendiri kejayaan dakwah dan kesetiaan pendukung pendukungnya . Kesemuanya itu adalah berkat pertolongan Allah , berkat jihad dan dakwahnya yang tidak kenal menyerah itu .

Kemusdian setelah puas melihat hasil kemenangannya di seluruh negri Dar'iyah dan sekitarnya , dengan hati yang tenang , perasaan yang lega , Muhammad bin Abdul Wahab menhadap Tuhannya . Beliau kembali ke Rahmatullah pada tanggal 29 Syawal 1206 Hijriah , bersamaan dengan tahun 1793 Masehi , dalam usia 92 tahun . Jenazahnya di kebumikan di Dar'iyah ( Najd ) .
Semoga Alah melapangkan kuburnya , menerima segala amal sholehnya serta mendapat tempat yang layak di Sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala . Amin

Minggu, 16 Januari 2011

0002

Syeikh Muhammad di Dar'iyah


Sesampainya Syeikh di sebuah kampung di daerah Dar'iyah , yang tidak berapa jauh dari tempat kediaman Amir Muhammad bin Saud ( Pemerintah negri Dar'iyah ) Syeikh menemui seseorang penduduk kampung itu , orang tersebut bernama Muhammad bin Sulaim Al Arini . Bin Sulaim ini dikenal sholeh oleh masyarakat setempat .
Syeikh meminta izin untuk tinggal dan bermalam di tempatnya sebelum ia meneruskan perjalanan ketempat lain .

Pada mulanya ia ragu menerima Syeikh di rumahnya , karena suasana Dar'iyah dan sekelilingnya tidak tentram , menyebabkan setiap tamu yang datang harus melaporkan diri kepada fihak berkuasa setempat . Namun setelah Syeikh memperkenalkan dirinya seta menjelaskan maksut dan tujuannya datang kenegri Dar'iyah yaitu hendak menyebarkan dakwah Islamiyah dan memberantas kesyirikan , barulah Muhammad bin Sulaim menerimanya sebagai tamu dirumahnya .
Sesuai dengan peraturan yang wujud di Dar'iyah dikala itu , yang mana setiap tamu hendaklah melaporkan diri kepihak berkuasa setempat , maka Muhammad bin Salim menemui Amir Muhammad untuk melaporkan tamunya yang baru tiba dari Uyainah dengan menjelaskan maksut dan tujuannya kepada berliau .

Konon ada riwayat yang mengatakan ; bahwa orang shaleh datang menemui istri Amir Ibnu Saud , ia berpesan untuk menyampaikan kepada suaminya , bahwa ada seorang Alim dari Uyainah yang bernama Muhammad bin Abdul Wahhab hendak menetap di negrinya .Beliau hendak menyampaikan dakwah Islamiyah dan mengajak masyarakat kepada sbersih bersih tauhid . Ia meminta agar istri Amir Ibnu Saud membujuk suaminya agar supaya menerima Alim tersebut agar dapat menjadi warga negri Dar'iyah serta mau membantu perjuangannya dalam rangka menegakkan Agama Allah .

Istri Ibnu Saud ini sebenarnya orang yang sholihah . Maka tatkala Ibnu Saud mendapat giliran kerumah istrinya ini , si istri menyampaikan semua pesan pesan itu kepada suaminya .
Selanjutnya ia berkata kepada suaminya : " Bergembiralah kakanda dengan keuntungan besar ini , keuntungan dimana Allah telah mengirimkan ke negri kita seorang ulama', jury dakwah yang mengajak masyarakat kita kepada agama Allah , berpegang teguh kepada Kitabullah dan Sunah RasulNya . Inilah Suatu keuntungan yang sangat besar . Kanda jangan ragu ragu untuk menerima dan membantu perjuangan ulama ini , mari sekarang juga kakanda menjemputnya kemari ".

Ahirnya , baginda Ibnu Saud dapat di yakinkan oleh istrinya yang sholihah itu . Namun baginda bimbang sejenak . Ia berfikir apakah syeikh itu dipanggil datang menghadapnya , ataukah dia sendiri yang harus datang menjemput syeikh , untuk dibawa ketempat kediamannya ? Bagindapun meminta nasehat dari beberapa penasehatnya , terutama istrinya sendiri , tentang bagaimanakah cara yang paling baik yang harus di lakukan .
Istrinya dan para penasehat yang lainnya pun sepakat bahwa sebaiknya dalam hal ini , baginda sendiri yang harus datang menemui Syeikh Muhammad di rumah Muhammad bin Sulaim . Karena Ulama itu di datangi dan bukan mendatangi , maka baginda menyetujui nasehat dan isyarat istrinya dan penasehatnya .

Maka pergilah baginda bersama orang orang pentingnya ke rumah Muhammad bin Sulaim , dimana Syeikh Muhammad bermalam .
Sesampainya baginda di rumah Muhammad bin Sulaim , Syeikh Muhammad bersama yang punya rumah sudah siap menerima kedatangan Amir Ibnu Saud . Amir Ibnu saud memberi salam dan keduanya saling merendahkan diri dan saling menghormati .

Amir Ibnu Saud berkata : " Ya Syeikh ! Bergembiralah anda di negri kami , kami menerima dan menyambut kedatangan anda di negri ini dengan penuh gembira . Dan kami berikrar untuk menjamin keselamat dan keamanan anda di negri ini dalam menyampaikan dakwah kepada masyarakat Dar'iyah . Demi kejayaan dakwah Islamiyah yang anda rencanakan , kami bersama seluruh keluarga besar Ibnu Saud akanmempertaruhkan nyawa dan harta untuk bersama sama syeikh berjuang demi meninggikan agama Allah dan menghidupkan Sunah RosulNya sehingga Allah memenangkan perjuangan ini , Insya Allah " .
Kemudian Syeikh menjawab : " Alhamdulillah anda juga patut gembira , dan insya Allah negri ini akan di berkati Allah Ta'ala . Kami ingin mengajak umat ini kepada agama Allah . Siapa yang menolong agama ini Allah akan menolongnya . Dan siapa yang mendukungnya niscaya Allah akan mendukungnya . Dan Insya Allah kita akan melihat kenyataan ini dalam waktu yang tidak begitu lama " .

Demikianlah seoranng Amir ( penguasa ) tunggal di negri Dar'iyah , yang bukan saja membela dakwahnya saja , tetapi sekaligus membela darahnya bagaikan saudara kandung sendiri , yang berarti diantara syeikh dan amir sudah ada sumpah setia sehidup semati , senasib dan menegakkan hukum Allah dan RosulNya di bumi persada tanah Dar'iyah .
Ternyata apa yang diikrarkan oleh Amir Ibnu Saud itu benar benar di tepatinya . Ia bersama syeikh seiring sejalan , bahu membahu dalam menegakkan kalimah Allah dan berjuang dijalannya . Sehingga cita cita dan perjuangan mereka di sampaikan Allah dengan penuh kemenangan yang gilang gemilang.

Sejak Hijrahnya tuan Syeikh ke negri Dar'iyah , kemudian melancarkan dakwahnya kesana , maka berduyun duyunlah masyarakat dari luar Dar'iyah yang datang dari penjuru Jazirah Arab . Diantara lain dari Uyainah , Urgah , Manfuhah , Riyadh dan negri negri yang lainnya , menuju Dar'iyah untuk menetap dan bertempat tinggal di negri hijrah ini , sehingga negri Dar'iyah penuh sesak dengan kaum muhajirin dari seluruh pelosok tanah Arab .
Nama Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab dengan ajaran ajrannya itu sudah begitu populer di kalangan masyarakat , baik itu di dalam negri Dar'iyah maupun di luar negrinya , sehingga ramai orang menuntut ilmu yang datang berbondong bondong , secara perorangan maupun secara berombongan datang kenegri Dar'iyah .

Maka menetaplah Syeikh di negri Hijrah ini dengan penuh kebesaran , kehormatan dan ketentraman serta mendapat sokongan dan kecintaan dari semua fihak . Beliaupun membuka madrasah dengan menggunakan kurukulum yang menjadi inti bagi rencana beliau , yaitu bidang pengajian aqidah Al Qur'an , tafsir , fiqh , usul fuqh , hadits , musthalah hadits , gramatika ( nahwu / sharafnya ) serta yang lain lain yang bermanfaat .
Dalam waktu yang singkat saja , Dar'iyah menjadi kiblat ilmu dan kota pelajar penuntut Islam . Para penuntut ilmu tua dan muda , berduyun duyun datang ke negri ini . Di samping pendidikan formal ( madrasah ) , juga diadakan dakwah yangbersifat terbuka untuk semua lapisan masyarakat umum , begitu juga majelis majelis ta'lim lainnya .
Sehinga gema dakwah beliau begitu membahana di seluruh pelosok Dar'iyah dan negri negri tetangga yang lainnya . Kemudian , syeikh mulai menegakkan jihad , menulis surat surat kepada tokoh tokoh tertentu untuk bergabung ke dalam barisan muwahiddin yang beliau pimpin sendiri . Hal ini dalam rangka gerakan pembaharuan tauhid demi memberantas syirik , bid'ah dan khurafat di negri merekamasing masing .
Dan untuk langkah awal ini beliau memulai di negri Najd . Beliaupun mengirimkan surat suratnnya kepada ulama ulama dan penguasa di sana .


Berdakwah Melalui Surat Menyurat


Syeikh menempuh berbagai macam cara , dalam menyampaikan dakwahnya , sesuai dengan keadaan masyarakat yang di hadapinya . Disamping berdakwah melalui lisan , beliau juga tidak mengabaikan dakwah melalui pena dan pada saatnya juga jika perlu beliau juga berdakwah dengan besi ( jihad fi sabilillah ) .
Beliau mengirimkan suarat suratnnya kepada ulama ulama di Riyadh dan para umara'nya yang ketikaitu dipimpin oleh Dahkan bin Dawwas. Surat surat itu juga dikirimkannya kepada para ulama Khariq dan penguasa penguasanya , juga ulama ulama negri selatan , seperti Al Qasim , Hail , Al Qashim , Sudair , dan lain lainnya.

Beliau terus mengirimkan surat suratnya ke seluruh penjuru Arab , baik itu yang dekat maupun yang jauh . Surat surat itu di tujukan kepada para ulama dan umara'nya .Begitu juga kepada ulama ulama Mesir , Syria , Iraq , Hindia , Yaman dan lain lain . Dalam surat itu beliau menjelaskan bahaya syirik yang mengancam negri negri Islam di seluruh dunia m juga bahaya khurafat , bid'ah dan tahayulnya .
Adapun tentang keadaan negri Najd , di waktu itu sedang dilanda serba kemusyrikan , kekacauan , keruntuhan moral , bid'ah dan khurafat . Kesemuanya itu timbul bukanlah karena ketidak beradaannya para ulama' , malahan jumlah ulama sangat banyak , akan tetapi mereka tidak mampu menghadapi keadaan yang sudah begitu parah . Misalnya negri Yaman dan lainnya , dimana di sana tidak sedikit para ulama'nya yang aktif melakukan amar ma'ruf nahi munkar , seta menjelaskan mana yang bid'ah dan yang sunah . Namun Allah belumlah mentaqdirkan kejayaan dakwah itu dari tangan mereka seperti apa yang Allah taqdirkan kepada Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab .

Berkat hubungan surat menyurat syeikh terhadap para ulama dan umara'dalam dan luar negri , telah menambah kemshuran nama Syeikh , sehingga beliau di segani oleh lawan maupun kawannya , sehinga jangkauan dakwahnya begitu jauh berkumandang diluar negri , dan tidak kecil pengaruhnya dikalangan para pemikir Islam di seluruh dunia , seperti di Hindia , Indonesia , Pakistan , Afganistan , Afrika Utara , Maroko , Mesir , Syria Iraq dan lain lain .

Memang begitu banyak para da'i dan ulama' dinegri negri tersebut , tetapi pada waktu itu kebanyakan diantara mereka kehilangan arah , meskipun mereka memiliki ilmu cukup banyak dan memadai .
Begitu semarak dan bergemanya suara dakwah dari Najd ke negri negri mereka , serentak mereka bangkit sahut menyahut menerima ajakan Syeikh Ibnu Abdul Wahhab untuk menumpas kemusyrikan dan memperjuangkan pemurnian tauhid . Semangat mereka timbul kembali bagaikan pohon yang telah layu , lalu datang hujan lebat menyiraminya hingga menjadi hijau dan segar kembali .

Demikian banyaknya surat menyurat antara Syeikh dengan para ulama' diluar dan dalam negri Jazirah Arab , sehingga menjadi dokumen yang amat berharga sekali . Akhir akhir ini semua tulisan beliau , yang berupa risalah , maupun kitab kitabnya , sedang dihimpun untuk di cetak dan sebagian sudah di cetak dan sudah di sebarkan di seluruh pelosok negri Islam , baik itu melalui Rabithah al 'Alam Islami , maupun terus dari kerajaan Saudi sendiri ( di masa mendatang ). Begitu pula tulisan dari para putra putra dan cucu beliau seta tulisan para murid muridnya dan pendukung pendukungnya yang telah mewarisi ilmu ilmu beliau . Di masakini , tulisan tulisan beliau sudah tersebar luas keseluruh pelosok dunia Islam .

Dengan demikian , adilah Dar'iyah sebagai pusat penyebaran dakwah kaum muwahiddin ( gerakan pemurnian aqidah ) oleh Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab yang di dukung olehpenguasa Amir Ibnu Saud . Kemudian murid murid keluaran Dar'iyah pula menyebarkan ajaran ajaran tauhid murni ke seluruh pelosok negri dengan cara membuka sekolah sekolah di daerah mereka .
Namun meskipun demikian , perjalanan dakwah ini tidak sedikit mengalami rintangan dan gangguan yang menghalanginya . Tetapi setiap perjuangan itu tidak mengkin jaya tanpa adanya satu pengorbanan .Sejarah pembaharuan yang di gerakkan oleh Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab ini tercatat dalam sejarah dunia sebagai yang paling hebat dari jenisnya dan amat cemerlang .

Di samping itu hal ini merupakan suatu perubahan perubahan besar yangbanyak memakan korban manusia dan harta benda . Karena pergerakan ini mendapat tantangan bukan hanya dari luar , akan tetapi lebih banyak datangnya dari kalangan sendiri , terutama dari tokoh tokoh agama Islam itu sendiri yang takut akan kehilangan pangkat kedudukan, pengaruh dan jama'ahnya . Namun oleh karena perlawanan juga sudah di gencarkan oleh kaum muslimin sendiri , maka orang diluar Islam pun , terutama kaum orientalis mendapat anging segar untuk turut campur tangan membesarkan perselisihan diantara umat Islam , sehingga terjadi saling membid'ahkan dan saling mengkafirkan .

Namun masa masa itu telah berlalu . UmatIslam kini sudah sadar tentang apa dan siapa kaum pengikut dakwah Rosulullah SAW yang di teruskan oleh Muhammad bin Abdul Wahhab ( di juluki wahabi ) . Dan satu persatu kejahatan dan kebusukan kaum orientalis yang sengaja mengadu domba antar sesama umat Islam sejak awal , begitupun dari penjajah barat , semuanya kini sudah terungkap .
Meskipun usaha usaha dakwahnya begitu hebat , ada darikalangan umat Islam sendiri , maupun dari luarnya , yang dilancarkan melalui pena atau ucapan , yang ditujukan untuk membendung dakwah tauhid ini . Namun usaha mereka sia sia belaka , ternyata Allah Azzaa wajalla telah memenangkan perjuangan dakwah tauhid yang dipelopori oleh Syeikh Islam . Imam Muhammad bin Abdul Wahab mendapat sambutan bukan hanya oleh penduduk Najd saja , akan tetapi juga sudah menggema ke seluruh pelosok dunia Islam dari Maghribi sampai merauke , malah kini sudah berkumandang ke seluruh jagad raya .
Dalam hal ini , jasa jasa putra Muhammad bin Saud ( pendiri kerajaan Saudi ) dengan semua anak cucunya tidak boleh dilupakan begitu saja , dimana dari masa kemasa mereka telah membantu perjuangan tauhid ini dengan harta dan jiwa .


Siapakah Salafiyah Itu ??


SEBAGAIMANA telah di sebutkan , bahwa salafiyah itu adalah suatu pergerakan pembaharuan di bidang agama , khususnya dibidang tauhid . Yang tujuannya adalah untuk memurnikan kembali tauhid yang telah tercemari oleh berbagai macam bid'ah dan khurofat yang membawa kepada kemusyrikan .
Untuk mencapai tujuan tersebut Syeikh Muhamad bin Abdul Wahhab telahmenempuh berbagai cara . Kadang kala lembut , kadang kala kasar , hal itu sesuai dengan sifat orang yang di hadapinya .Beliau mendapat pertentangan dan perlawanan dar kelompok yang tidak menyenanginya karena sikapnya yang tegas tanpa kompromi , sehingga lawan lawannya membuat tuduhhan tuduhan ataupun berbagai fitnah terhadap dirinya dan pengikut pengikutnya .

Musuh musuhnya pernah menuduh Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab telah melarang para pengikutnya membawa kitab fiqh , tafsir dan hadits . Malahan ada yanglebih keji , yaitu menuduh Syeikh Muhammad telah membakar beberapa kitab tersebut , serta menafsirkan Al Qur'an menurut kehendak nafsunya sendiri .
Apa yang di tuduhkan oleh terhadap SyeikhIbnu Wahab itu telah di jawab dengan tegas oleh seorang pengarang terkenal yaitu al Alamah Syeikh Muhammad Basyir as Sahwani , dalam bukunya yang berjudul Shiyana al Ihsan di halaman 437 sebagai berikut :

" Sebenarnya tuduhan tersebut telah dijawab oleh Syeikh Ibnu Abdul Wahab sendiri dalam suatu risalah yang ditulisnya yang di alamatkan kepada Abdullah bin Suhaim dalam berbagai masalah yang di perselisihkan itu . Diantaranya beliau menulis bahwa semua itu adalah bohong dan kata kata dusta belaka , seperti dia dituduhkan membatalkan kitab kitab madzhab , dan dia mendakwahkan dirinya sebagai mujtahid , bukan muqalid '.
Kemudian dalam sebuah risalah yang dikirimkan kepada ' Abdurrahman bin Abdullah Muhamad bin Abdul Wahhab berkata : " Aqidah yang aku anut ialah mazhab Ahli Sunah wal Jama'ah , sebagai tuntuan yang dipegang oleh para Imam Muslim , seperti Imam imam madzhab empat danpengikut pengikutnya sampai hari kiamat . Aku hanyalah suka menjelaskan kepada orang orang tentang pemurnian agama dan aku larangmereka berdo'a ( mohon syafaat ) pada orang yang hidup atau orang yang mati dari pada orang orang sholeh lainnya ".

Abdullah bin Muhammad bin Abdul Wahhab , menulis dalam risalahnya sebagai ringkasan dari beberapa hasil karya ayahnya, Syeikh Ibnu Abdul Wahhab , sebagai berikut : " Bahwa madzhab kami adalah Ushuluddin ( tauhid ) adalah madzhab Ahlus Sunah wal Jama'ah , dan cara ( sistem ) pemahaman kami adalah mengikuti cara ulama' salaf . Sedangkan dalam masalah furu' ( fiqh ) kami cenderung mengikuti madzhab Ahmad bin Hammbal . Kami tidak pernah mengingkari seseorang bermadzhab dengan salah satu dari pada madzhab yang empat . Dankami tidakmempersetujui seseorang bermadzhab yang luar dari madzhab empat seperti madzhab Rafidhah , Zaidiyah , Imamiyah dan lain lain lagi . Kami tidak membenarkan mereka mengikuti madzhab madzhab yang batil .Malah kami memaksa mereka untuk bertaqlid ( ikut) kepada salah satu dari madzhab empat tersebut . Kami tidak pernah sama sekali mengaku bahwa kami sudah sampai ketingkat mujtahid mutlaq. Juga tidak seorangpun dari para pengikut kami yang berani mendakwahkan dirinya dengan demikian . Hanya ada beberapa masalah yang kami lihat di sana ada beberapa nash yang jelas , baik dari Al Qur'an maupun As Sunah , dan setelah kami periksa dengan teliti tidak ada yang menashakhkannya , atau mentakhsiskannya atau yang menentangnya , lebih kuat dari padanya , serta dipegangi oleh salah seorang Imam empat , maka kami mengambilnya dan kami meninggalkan madzhab yang kami anut , seperti dalam masalah warisan yang menyangkut dengan kakek dan saudara laki laki ; dalam hal ini kami berpendirian mendahulukan kakek , meskipun menyalahi madzhab kami ( hambali )".

Demikianlah bunyi isi tulisan kitab Shiyanah al Ihsan , hal 474 . Seterusnya beliau berkata : " Adapun yang mereka fitnahkan kepada kami , sudah tentu dengan maksut untuk menutup nutupi dan menghalang halangi yang hak , dan mereka membohongi orang banyak dengan berkata : " bahwa kami suka mentafsirkan Al Qur'an dengan selera kami , tanpa mengindahkan kaitab kitab tafsirnya . Dan Kami tidakpercaya kepada ulama' , menghina Nabi kita Muhammad SAW dan dengan perkataan ' bahwa jasad Nabi Shallahu 'alaihi Wassalam itu buruk di dalam kuburnya . Dan bahwa tongkat kami ini lebih bermanfaat dari pada Nabi ,dan Nabi itu tidak mempunyai syafaat .Dan ziarah kepada kubur Nabi itu tidak sunah ,Nabi tidak mengerti makna " La Ilaha Ilallah " sehingga perlu di turunkan kepadanya ayat yang berbunyi : " Fa'lam annahu La Ilaha Ilallah " , dan ayat ini diturunkan di Madinah . Di tuduhkannya kami lagi , bahwa kami tidak percaya kepada ulama' . Kami telah menghancurkan kitab kitab karangan para ulama ' madzhab , karena di dalamnya bercampur antara yang haq dan yang batil . Malah kami di anggap mujassimah ( menjasmanikan Allah ) , serta kami mengkufurkan orang orang yang hidup sesudah abad ke enam , kecuali yang mengikuti kami . Selain itu kami juga di tuduh tudak mahu menerima bai'ah seseorang sehingga kami menetapkan atasnya bahwa dia itu bukan musyrik begitu juga ibu bapaknya bukan musyrik " .

Di katakanlagi bahwa kami telah melarang manusia membaca shalawat atas Nabi Shalallahu 'alaihi wassalam dan mengharamkan berziarah ke kubur kubur . Kemudian dikatakan pula , jika seseorang yang mengikuti ajaran agama sesuai dengan kami ,maka orang itu akan diberikan kelonggaran dan kebebasan dari segala beban dan tanggungan hutang sekalipun .

0001

Biografi Syaikh Muhammad At Tamimi
Syaikh Muhamad bin Abdul Wahhab
( 1115 - 1206 H / 1701 - 1793 M )


Nama lengkapnya

Beliau adalah syeikh al Islam al Imam Muhamad bin Abdul Wahhab bin Sulaiman bin Ali bin Muhammad bin bin Ahmad bin Rasyid bin Barid bin Muhammad al Masyarif at Tamimi al Hambali an Najdi
Beliau dilahirkan pada tahun 1115 Hijriah ( 1701 M ) dikampung Uyainah ( Najd ) , lebih kurang 70 km arah barat laut kota Riyadh , Ibu Kota Arab Saudi sekarang .

Beliau meninggal dunia pada 29 Syawal 1206 Hijriah ( 1793 M ) dalam usia 92 tahun , setelah mengabdikan diri selama lebih dari 46 tahun dalammemangku jaatan sebagai mentri penerangan Kerajaan Saudi .

Pendidikan dan Pengalamannya

Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab berkembang dan di besarkan di kalangan keluarga yang terpelajar . Ayahnya adalah ketua jabatan agama setempat . sedangkan kakeknya adalah seorang Qadhi ( mufti besar ) , tempat di mana masyarakat Najd menanyakan segala sesuatu masalah yang berkaitan dengan agama .Oleh karena itu kita tidaklah heran apabila kelak beliau menjadi ulama'besar seperti datuknya .

Sebagaimana lazimnya keluarga ulama' , maka syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab sejak masih kanak kanak telah di didik dan di tempa jiwanya dengan pendidikan agama yang di ajarkan sendiri oleh ayahnya syeikh Abdul Wahhab .
Sejak kecil syeikh Muhamad bin Abdul Wahhab sudah kelihatan tanda tanda kecerdasannya . beliau tidak suka membuang buang masa dengan sia sia seperti kebiasaan tingkah laku kebanyakan anak anak lain yang sebayanya .
Berkat bimbingan kedua ibu bapaknya , di tambah dengan kecerdasan otak dan kerajinanya , syeikh Muhamad bin Abdul Wahhab telah berhasil menghafalkan Al Qur'an .30 juz sebelum berusia sepuluh tahun .

Setelah beliau belajar pada kedua orang tuanya tentang beberapa bidang pengajian dasar yang meliputi bahasa dan agama , beliau di serahkan oleh ibu bapaknya kepada para ulama' setempat sebelum dikirim oleh ibu bapaknya keluar daerah
Tentang ketajaman fikirannya , saudaranya sulaiman bin Abdul Wahab berkata :
" Bahwa ayah mereka , syeikh Abdul Wahab merasa sangat kagum atas kecerdasan Muhammad , padahal ia masih di bawah umur . Beliau berkata : " Sungguh aku telah mengambil banyak manfaat dari iolmu pengetahuan anakku Muhammad , terutama di bidang ilmu fiqih " .
Syeikh Muhamad mempunyai kecedasan dan ingatan yang kuat , sehingga apa saja yang di pelajarinya dapat di fahaminya dengan cepat sekali , kemudian apa yang di hafalkannya itu tidak mudah hilang dalam ingatannya . Demikianlah keadaannya , sehinga kawan kawanya kagum dan heran kepadanya .

Belajar di Makah Madinah dan Basrah


Seteah mencapai dewasa syeikh Muhammad bin Abdul Wahab di ajak ayahnya bersama sama pergi ketanah suci Mekkah untuk menunaikan rukun Islam yang ke lima ( mengerjakanHaji ke Baitullah ) . Dan manakala telah selesai menunaikan ibadah haji , ayahnya terus kembali ke kampung halamannya . Adapun ia Muhamad tidak pulang , tetapi terus tinggal di Makkah beberapa waktu , kemudian perpindah pula ke Madinah untuk melanjutkan pengajian di sana .
Di Madinah , beliau berguru pada dua orang ulama' besar dan termashur pada waktu itu . Kedua ulama' tersebut sangat berjasa dalamm membentuk pemikiranya , yaitu syeikh Abdulah bin Ibrahim bin Saif dan syeikh Muhammad Hayah al Sindi .

Selama di Madinah , beliau sangat prihatin dengan menyaksikan ramainya umat Islam setempat maupun peziarah dari luar kota yang melakukan perbuatan perbuatan tindak kesyirikan dan tidak sepatutnya di lakukan oleh orang orang yang mengaku muslim .
Beliau melihat ramai umat yang berziarah ke maqam Nabi maupun ke maqam maqam lainnya untuk memohon syafaat , bahkan meminta sesuatu hajat pada kuburan maupun penghuninya , yang mana hal itu sama sekali tidak di benarkan oleh agama Islam .
Apa yang di saksikan oleh syeikh Muhammad in Abdul Wahab adalah sangat bertentangan dengan ajaran islam yang sebenarnya .

Hal inilah yang semakin mendorong Syeikh Muhammad untuk lebih mendalami pengajiannya tentang ilmu ketauhidan yang murni , yakni aqidah salafiah .bersamaan dengan itu dia berjaji pada dirinya sendiri , bahwa pada suatu ketika nanti , beliau akan mengadakan suatu perbaikan ( islah ) dan pembaharuan ( tajdid ) dalam masalah yang berkenaan dengan masalah ketauhidan , yaitu mengembalikan aqidah umat kepada sebersih bersihnya tauhid yang jauh dari khurofat , tahyul dan bid'ah . Untuk itulah , beliau mesti mendalami betul betul tentang aqidah ini melalui kitab kitab hasil karya ulama ulama besar di abad yang silam .
Diantara karya karya ulama' terdahulu yang paling terkesan dalam jiwanya adalah karya karya Syeikhul Islam Ibnu Taimiah . Beliau adalah mujaddid besar abad ke 7 Hijriah yang sangat terkenal .

Demikianlah meresapnya pengaruh dan gaya Ibnu Taimiah dalam jiwanya , sehinga Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab bagaikan duplikat ( salinan ) Ibnu Taimiah . Khususnya dalam aspek ketauhidan , seakan akan semua yang di idam idamkan oleh Ibnu Taimiah semasa hidupnya yang penuh ranjau dan tekanan dari fihak yang berkuasa , semuanya telah di tebus dengan kejayaan Ibnu Abdul Wahhab yang hidup pada abad ke 12 Hijriah itu .

Setelah beberapa lama menetap di Makah dan Madinah , kemudian beliau berpindah ke Basrah. Disilah beliau bermukim lebih lama , sehingga banyak ilmu ilmu yang di perolehnya , terutama ilmu di bidah hadits dan musthalahnya , fiqh dan usul fiqhnya , gramatika ( ilmu qawa'id ) dan tidak ketinggalan pula lughatnya semua . Sehingga lengkaplah sudah ilmu yang di perlukan oleh seorang yang pintar yang di kemudian hari di kembangkan sendiri melalui metode otodidak ( belajar sendiri )sebagaimana lazimnya para ulama besar Islam mengembangkan ilmu ilmunya . Di mana bimbingan guru hanyalah sebagai modal dasar yang selanjutnya untuk dapat dikembangkan dan di gali sendiri oleh yang bersangkutan .

Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab memulai dakwahnya di Basrah , tempat di mana beliau bermukim untuk menuntut ilmu ketika itu . Akan tetapi dakwahnya beliau di sana kurang bersinar , karena menemui banyak rintangan dan halangan dari kalangan ulama setempat .
Diantara pendukung dakwahnya di kota Basrah adalah seorang ulama' yang bernama Syeikh Muhammad Majmu'i . Akan tetapi Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab bersama pendukungnya mendapat tekanan dan ancaman dari sebagian ulama' yang sesat , yaitu ulama jahat yang memusuhi dakwahnya di sana , dan keduanya di ancam di bunuh . Akhirnya beliau meninggalkan Basrah dan mengembara ke berbagai negri Islam untuk menyebarkan ilmu dan pengalamannya .

Di samping mempelajari keadaannegri negri Islam tetangga , demi kepentingan dakwahnya di masa mendatang , dan setelah menjelajahi beberapa negri Islam , beliau lalu kembali ke Al Ihsa menemui gurunya Syeikh Abdulah bin Abdul Latif Al Ihsa'i untuk mendalami beberapa bidang pengajian tertentu yang selama ini belum sempat di dalaminya .
Di sana beliau bermukim untuk beberapa weaktu , dan kemudian beliau kembali ke kampung asalnya 'Uyainah , tetapi tidak lama kemudian beliau menyusul orang tuanya yang merupakan bekas ketua jabatan urusan agama 'Uyainah ke Haryamla , yaitu suatu tempat di daerah Uyainah juga .

Adalah Dikatakan bahwa di antara orang tua Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab dan pihak berkuasa uyainah berlaku perselisihan pendapat , yang oleh karena itulah orang tua Syeikh Muhamad terpaksa berhijrah ke Harymla pada tahun 1139 Hijriah .
Dan setelah perpindahan ayahnya ke Harymla kira kira setahun , barulah Syeikh Muhamad menyusulnya pada tahun 1140 Hijriah . Kemudian beliau bersama ayahnya itu mengembangkan ilmu dan mengajar serta berdakwah selama kurang 13 tahun lamanya , sehingga ayahnya meninggal dunia di sana pada tahun 1153 Hijriah .

setelah 13 tahun menegakkan Amar Ma'ruf dan Nahi munkar di Harymla , beliau mengajak penguasa setempat untuk bertindak tegas terhadap gerombolan penjahat yang selalu melakukan kerusuhan , merampas , merampok serta melakukan pembunuhan . Maka gerombolan tersebut tidak suka kepada Syeikh Muhammad , lalu mereka mengancam hendak membunuhnya. Syeikh Muhammad terpaksa meninggalkan Harymla , berhijrah ke Uyainah tempat ayahnya dan beliau sendiri di lahirkan .


KEADAAN NEGRI NAJD , HIJAZ DAN SEKITARNYA

Keadaan negri Najd,Hijaz dan sekitarnya pada masa awal pergerakan tauhid amatlah buruk . krisis aqidah dan akhlaq serta merosotnya tata nilai sosial , ekonomi dan politik sudah mencapai titik kulminasi . Semua itu akibat dari penjajahan bangsa Turki yang berpanjangan tangan dengan terhadap bangsa dan Jazirah Arab , dimana tanah Najd dan Hijaz adalah termasuk tanah jajahanya , di bawah penguasaan Sultan muhammad Ali Pasya yang dilanti oleh Khalifah di Turki ( istambul ) sebagai Gubernur Jendral untuk daerah koloni di kawasan Timur Tengah , yang berkedudukan di Mesir .

Pemerintahan Turki Raya pada waktu itu mempunyai daerah kekuasaan yang cukup luas . Pemerintahannya di Istambul ( Turki ) yang begitu jauh dari daerah jajahannya . Kekuasaan dan pengendalian khalifah maupun sultan sultannya untuk daerah yang jauh dari pusat , sudah mulai lemah dan kendur di sebabkan oleh kekacauan di dalam negri dan kelemahan fihak khalifah dan sultannya .
Di samping itu , adanya cita cita dari amir amir di negri Arab untuk melepaskan diri dari kekuasaan pemerintah pusat yang berkedudukan di Turki . Di tambah lagi hasutan dari bangsa barat , terutama penjajah tua yaitu Inggris dan Prancis yang menghasut bangsa Arab dan Umaft Islam supaya berjuang merebut kemerdekaan dari bangsa Turki , yang mana hanyalah tipu daya untuk memudahkan kaum penjajah tersebut menanamkanpengaruhnya di kawasan itu , kemudian mencengkeramkan kuku penjajahannya di dalam segala lapangan , seperti politik , ekonomi , kebudayaan dan aqidah .

Kemerosotan dari sektor agama , terutama dari menyangkut masalah aqidah sudah begitu memuncak . Kebudayaan jahiliah seperti taqarub ( mendekatkan diri ) pada kuburan ( maqam ) keramat , memohon syafaat dan meminta berkat serta meminta di ampuni dosa dan di sampaikan hajat sudah menjadi ibadah mereka yang paling utama sekali , sedangkan ibadah yang menurut syareat yang sebenarnya sudah di jadikan perkara kedua. Di mana ada maqam wali , orang orang shaleh , penuh di banjiri oleh peziarah peziarah untuk meminta suatu hajad keperluannya . Seperti pada maqam Syaikh Abdul Qadir Jailani dan maqam maqam wali lainnya . Hal ini terjadi bukan hanya di tanah Arab saja , akan tetapi juga di mana mana , di seluruh pelosok dunia sehingga suasana di negri negri Islam saat itu seolah olah sudah berbalik menjadi jahiliah seperti pada waktu pra Islam menjelang kebangkitan Nabi Muhammad SAW .

Masyarakat Muslim lebih banyak berziarah ke kuburan atau maqam maqam keramat dengan segala munajat dan tawasul , serta berbagai do'a yang dialamatkan kepada maqam dan mayat di dalamnya , dibandingkan dengan mereka yang datang ke masjid untuk sholat dan munajat kepada Alah Azza Wa jalla .demikianlah kebodohan umat Islam hampir merata di seluruh negri , sehingga dimana mana maqam yang di anggap keramat maqam itu di bina bagaikan bangunan masjid , malah lebih mewah dari pada masjid . Karena dengan mudahnya dana mengalir dari mana mana , terutama dari biaya yang di peroleh dari pengunjung yang berziarah kesana atau memang ada tujuan dari orang orang yang membiayainya dari balik tabir , dengan maksut maksut tertentu . Seperti dari Imperialis Inggris yang berdiri dari belakang tabir maqam Syeikh Andul Qadir Jailani di India misalnya .

Di tengah tengah keadaan yang sedemikian rupa , maka Allah melahirkan seorang Mujadid besar ( pembaharu besar ) Syeikh Muhamad bin Abdul Wahhab ( al Wahabo ) dari Uyainah ( Najd ) sebagai Mujadid besar abad ke 12 Hijriah , setelah Ibnu Taimiah sang mujadid besar abad e 7 Hijriah yang sangat terkenal itu .

Pada bidang pentajdidan besar ini adalah sama , yaitu mengadakan pentajdidan dalam aspek aqidah , walaupun masanya berbeda , yaitu keduanya tampil untuk memperbaruhi agama Islam yang sudah mulai tercemar dengan bid'ah , khurofat dan tahayul yang sedang melanda Islam dan kaum muslimin .Menghadapi hal ini syeikh Muhammad bin Abdul Wahab sudah menyusun barisan ahli tauhid ( muwahhiddin ) yang berpegang pada pemurnian tauhid . Bagi para lawanya , pergerakan ini mereka sebut wahabiyin yaitu gerakan wahabiyah .
Dalam pergerakan tersebut tidak sedikit rintangan dan halangan yang di lalui . kadangkala syeikh terpaksa melakukan tindakan kekerasan apabila tidak boleh dengan cara yang lembut . Yang tujuanya tidak lain untuk mengembalikan Islam kepada kedudukannya yang sebenarnya , yaitu dengan memurnikan kembali aqidah umat Islam seperti yang diajarkan oleh Kitab Allah dan Sunah RosulNya .

Setelah perjuangan yang tidak mengenal lelah itu , akhirnya niat yang ikhlas itu di terima oleh Alah , sesuai dengan firmanNya :
" Wahai orang orang yang beriman , jika kamu menolong Allah niscaya Allah akan menolongmu dan menetapkan pendirianmu " . ( Muhammad 7 )


Awal Pergerakan Tauhid


Muhamad bin Abdul Wahab memulakan pergerakan dikampungnya sendiri yaitu Uyainah . Di waktu itu di Uyainah di perintah seorang amir ( penguasa ) yang bernama Amir Uthman bin Mu'ammar . Amir Uthman menyambut baik ide dan gagasan syeikh Muhamad itu dengan sangat gembira , dan beliau berjanji akan menolong perjuangan tersebut hingga mencapai kejayaan .
Selama Syeikh melancarkan dakwahnya di Uyainah , masyarakatnya merasakan kembali kedamaian luar biasa , yang selama ini belum pernah mereka rasakan . Dakwah Syeikh bergema di seluruh negri . Ukhuwaqh Islamiyah dan persaudaraan Islam tumbuh kembali berkat dakwahnya di seluruh pelosok Uyainah dan sekitarnya . Orang orang dari jauh pun mulai berhijrah ke Uyainah , karena mereka menginginkan keamanan dan ketentraman jiwa di negri ini .

Syahdan ; pada suatu hari , Syeikh Muhamad bin Abdul Wahhab meminta izin pada Amir Uthman untuk menghancurkan sebuah bangunan yang di bina diatas maqaqm Zaid bin Khattab . Zaid bin Khattab adalah saudara kandung Umar bin Khattab r.a Lhalifah Rosulullah yang kedua .Syeikh mengemukakan alasannya epada amir , bahwa menurut hadits , membina sebuah bangunan di atas kuburan adalah dilarang , karena yang demikian itu menjerumuskan kepada kesyirikan . Amir menjawab : " Silahkan ... tidak ada seorangpun yang boleh mengahalangi rencana yang mulia ini ".
Tetapi syeikh mengajukan pendapat bahwa beliau khawatir masalah itu kelakk akan di halang halangi oleh ahli jahiliyah ( kaum badui ) yang berdekatan dengan maqam tersebut . Lalu amir menyediakan 600 orang tentara untuk tujuan tersebut bersama sama syeikh Muhammad merobohkan maqam yang keramat itu .

Sebenarnya apa yang mereka sebut sebagai maqqam Zaid bin Khattab r.a yang gugur sebagai syhada' Yamamah ketika menumpas gerakan Nabi palsu ( Musailamh Al Kazzab ) di negri Yamamah waktu dulu , hanyalah berdasarkan prasangka belaka . Karena di sana terdapat puluhan syuhada' Yamamah yang di kebumikan tanpa jelas lagi pengenalan mereka .
Bisa saja mereka anggap maqam Zaid bin al Khatthab itu adalah maqam orang lain . Tetapi oleh karena masyarakat di situ telah terlanjur beranggapan bahwa itulah maqam beliau , dan merekapun mengkertamatkanya dan membina sebuah masjid di tempat itu , yang kemudian di hancurkann oleh syeikh Muhammad bin Abdul Wahab atas bantuan amir Uyainah , Uthman bin Mu'ammar .

Syeikh Muhammad tidak berhenti sampai di situ , akan tetapi semua maqam maqam yang di pandang berbahaya bagi aqidah dan tauhid yang di jadikan seperti masjid yang pada saat itu bertebaran di seluruh wilayah Uyainah turut di ratakan semuanya . Hal ini adalah untuk mencegah agar jangan sampai di jadikan obyek peribadatan oleh masyarakat Islam setempat yang sudah mulai nyata kejahiliyahan mereka . Dan berkat Rahmat Allah semata , maka pusat pusat kesyirikan dinegri Uyainah dewasa ini telah terkikis habis sama sekali .
Setelah selesai dari masalah tauhid , maka syeikh mulai menerangkan dan mengajarkan hukum hukum syareat yang sudah berabad abad hanya termaktub saja dalam buku buku fiqh , akan tetapi tidak pernah di terapkan sebagai hukum yang diamalkan dalam kehidupan sehari hari . Maka yang di laksanakannya mula mula adalah hukum rajam bagi pezina .

Pada suatu hari datanglah seorang wanita yang mengaku dirinya berzina ke hadapan syeikh Muhammad bin Abdul Wahab , dia meminta dirinya di jatuhi hukuman yang sesuai dengan hukum Allah dan RosulNya . Meskipun Syeikh mengharap agar wanita itu menarik kembali pengakuannya itu , supaya ia tidak terkena hukuman rajam , namun wanita tersebut tetap bertahan dengan pengakuannya tersebut , dan ia ingin menjalani hukuman rajam .Maka terpaksalah Syeikh menjatuhkan hukuman rajam kepadanya atas dasar pengakuan wanita tersebut .
Berita tentang kesuksesan Syeikh dalam memurnikan masyarakat Uyainah dan penerapan hukum rajam kepada orang yang berzina , sudah tersebar luas di kalangan masyarakat Uyainah maupun di luar Uyainah . Masyarakat Uyainah dan sekelilingnya menilai gerakan Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab ini sebagai suatu perkara yang mendatangkan kebaikan . Namun , beberapa kalangan tertentu menilai pergerakan Syeikh Muhammad itu sebagai suatu perkara negatif dan membahayakan kedudukan mereka . Memang ,hal ini sama keadaannya di semua tempat , bahkan pergerakan pembaharuan itu dipandang rawan bagi penentangnya . Hal tersebut seperti halnya mengislamkan masyarakat Islam yang sudah kembali jahiliyah , yaitu dengan cara mengembalikan mereka kepada aqidah salafiyah seperti pada zaman Nabi , para sahabat dan para tabi'in dahulu .

Diantara yang menentang dakwah tersebut adalah amir (pihak penguasa ) wilayah Al Ihsa' ( suku badui ) dengan para pengikut pengikutnya dari bani Khalid Sulaiman bin Ari'ar Al Khalidi . Mereka adalah suku badui yang terkenal keras hatinya , suka merampas , merampok dan membunuh . Pihak berkuasa Al Ihsa' kuatir kalau pergerakan Syeikh Muhammad ini tidak di patahkan secepat mungkin , sudah pasti wilayah kekuasaannya nanti di rebut oleh pergerakan tersebut .Padahal amir ini sangat takut dijatuhi hukum Islam seperti yang telah di berlakukan di negri Uyainah . Dan tentunya yang lebih di takutkannya lagi ialah kehilangan kedudukan sebagai amir ( ketua ) suku badui .
Maka amir badui ini menulis sepucuk surat kepada amir Uyainah yang isinya mengancam pihak berkuasa Uyainah. Adapun isi ancaman tersebut adalah : " Apabila Amir Uthman tetap membiarkan dan mengizinkan Syeikh Muhammad terus berdakwah dan bertempat tinggal di wilayahnya , serta tidak mau membunuh Syeikh Muhammad , maka seluruh pajak dan upeti wilayah badui yang selama ini di bayar kepada amir Uthman , akan di putuskan ( ketika itu wilayah badui di bawah kekuasaan Uyainah ) ". Jadi , Amir Uthman terpaksa memilih dua pilihan , membunuh syeikh atau suku badui itu akan menghentikan pembayaran upetinya .
Ancaman ini amat mempengaruhi pikiran Amir Uthman , karena upeti dari wilayah badi ini sangat besar artinya baginya . Adapun upeti itu terdiri dari emas murni .

Karena di desak oleh tuntutan tersebut , terpaksalah Amir Uyainah memanggil Syeikh Muhammad untuk di ajak berunding bagaimanakah mencari jalan keluar dari ancaman tersebut . Soalnya dari pihak Amir Uthman tidak pernah sedikitpun berfikir untuk mengusir Syeikh Muhammad dari Uyainah , apalagi untuk membunuhnya . Tetapi dari fihaknya juga tidak berdaya menangkis serangan dari suku badui itu .
Maka , amir Uthman meminta kepada Syeikh Muhammad supaya dalam hal ini demi kesel;amatan bersama dan untuk menghindari pertumpahan darah , sebaiknya syeikh bersedia mengalah untuk meninggalkan negri Uyainah .

Syeikh menjawab sebagai berikut : " Wahai Amir ! Sebenarnya apa yang aku sampaikan dari dakwahku , tidak lain adalah Dinullah ( agama Allah ) , dalam rangka melaksanakan kandungan La Ilaha Ilallah - Tiada Illah melainkan Allah dan Muhammad Rasulullah .
Maka barang siapa yang berpegang teguh pada agama dan membantu perkembangannya dengan ikhlas dan yakin , pastilah Allah akan mengulurkan bantuan dan pertolonganNya kepada orang itu , dan Allah akan membantunya untuk dapat menguasai negri negri musuhnya . Saya berharap kepada Amir agar supaya bersabar dan tetap berpegang teguh terlebih dulu , Untuk bersama sama berjuang demi tegaknya kembali Dinullah di negri ini . Mohon sekali lagi Amir menerima ajakan ini . Mudah mudahan Allah akan memberikan bantuan kepada anda dan menjaga anda dari ancaman badui itu , begitu juga dengan musuh musuh anda yang lainnya . Dan Allah akan memberikan kekuatan kepada anda untuk melawan mereka agar anda dapat mengambil alih daerah kekuasaan mereka di bawah kekuasaan anda ".

Setelah bertukar fikiran dengan Syeikh dan Amir Uthman , tampaknya Amir tetap pada pendiriannya , yaitu mengharap agar Syeikh meninggalkan Uyainah secepat mungkin .
Syeikh Muhammad bin Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz , beliau berkata : " Demi menghindari pertumpahan darah , dan karena tidak ada pilihan lain , di samping pertimbangan lainnya maka terpaksalah Syeikh meninggalkan negri Uyainah menuju negri Dar'iyah dengan berjalan kaki sendirian tanpa di temani seorangpun . Beliau meninggalkan negri Uyainah pada dini hari , dan sampai di negri Dar'iyah pada malam hari " .
Tetapi adajuga tulisan yang lain yang mengatakan bahwa ; " pada awal mulanya Syeikh Muhammad mendapat dukungan penuh dari pemerintahan negri Uyainah , tetapi setelah api pergerakan dinyalakan , pemerintah setempat mengundurkan diri dari percaturan pergerakan , karena alasan politik ) besar kemungkinan takut di pecat dari kedudukannya sebagai Amir Uyainah oleh pihak atasannya ) . Dengan demikian tinggallah Syeikh Muhammad dengan beberapa orang sahabatnya yang setia untuk meneruskan dakwahnya . Dan beberapa harikemudian , Syeikh Muhammad di usir keluar dari negri itu oleh pemerintahnya .

Bersamaan dengan itu , pihak berkuasa telah merencanakan pembunuhan atas diri Syeikh di dalam perjalanan , namun Allah mempunyai rencana sendiri untuk menyelamatkan syeikh dari rencana pembunuhan , Wamakaru Wama karallah Wallahu Khirul Makirin - Mereka mempunyai rencana dan Allah mempunyai rencana dan Allah sebaik baik pembuat rencana - . Sehingga Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab selamat di perjalanan sampai ke negri tujuan yaitu negri Dar'iyah .

Sabtu, 15 Januari 2011

NASHIRUDDIN AL ALBANI

Nama beliau adalah Abu Abdirahman Muhammad Nashiruddin bin Nuh Al Albani .
Di lahirkan pada tahun 1333 Hijriyah di kota Ashqodar ibu kota Albania yang lampau . Beliau di besarkan di tengah tengah keluarga yang tak berpunya , lantaran kecintaannya terhadap ilmu dan ahli ilmu .

Ayah Al Albani yaitu Al Haj Nuh, beliau adalah lulusan lembaga pendidikan ilmu ilmu syari'at di ibu kota Dinasti Ustmaniyah ( kini Istambul ) , yang ketika Raja Ahmad Zagho naik tahta di Albania dan mengubah sistem pemerintahan menjadi pemerintah sekuler , maka syekh Ahmad Nuh amat mengkhawatirkan dirinya dan diri keluarganya . Akhirnya beliau memutuskan untuk hijrah ke Syam dalam rangka menyelamatkan agamanya dan karena takut terkena finah . Dan Beliau sekeluargapun menuju Damaskus .

Setiba di Damaskus , Syeikh al Albani kecil mulai aktif mempelajari bahasa Arab . Beliau masuk sekolah pada madrasah yang di kelola oleh Jam'yah al Is'af al Khairiyah . Beliau terus belajar di sekolah tersebut hingga kelas terakhir tingkat Ibtida'iyah .Selanjutnya beliau meneruskan belajarnya secara langsung kepada para syeikh . Beliau mempelajari Al Qur'an dari ayahnya sampai selesai , di samping itu mempelajari pula sebagian Fiqih madzhab Hanafi dari ayahnya .
Syeikh Al Albani juga mempelajari ketrampilan memperbaiki jam dari ayahnya sapai mahir betul , sehingga beliau menjadi seorang yang ahli yang mashur . Ketrampilan ini kemudian menjadi salah satu mata pencahariannya .

Pada umur 20 tahun pemuda Al Albani ini mulai mengkonsentrasikan dirinya pada ilmu hadits lantaran terkesan pada pembahasan pembahasan yang ada dalam majalah Al Manar , sebuah majalah yang di terbitkan oleh syeikh Muhammad Rasyid Ridha . Kegiatan pertama di bidang ini adalah menyalin sebuah kitab berjudul " Al Mughni An Hamli Al Asfar Fi Tahrij Ma Fi Al Ishabah Min Al Akhbar " . Sebuah kitab karya Al Iraqi , berupa takhrij terhadap hadits hadits yang terdapat pada Ihya' Ulumuddin Al Ghazali . Kegiatan Syeikh Al Albani dalam bidang hadits ini di tentang oleh ayahnya seraya berkomentar ; " Sesungguhnya ilmu hadits adalah pekerjaan orang orang pailit ( bangkrut ) ".

Namun syeikh Al Albani justru semakin cinta terhadap dunia hadits . Pada perkembangan berikutnya , syeikh Al Albani tidak memiliki cukup uang untuk membeli kitab kitab . Karenanya , beliau memanfaatkan perpustakaan Adh Dhahiriah di sana ( Damaskus ) . Di samping juga meminjam buku buku dari beberapa perputakaan khusus . Begitulah , hadits menjadi kesibukan rutinnya , sampai sampai beliau menutup kios reparasi jamnya . Beliau lebih betah berlama lama dalam perpustakaan Adh Dhahiriah , sehingga setiap harinya mencapai 12 jam . Tak pernah istirahat untuk menelaah kitab kitab hadits , kecuali jika waktu sholat tiba . Sedangkan untuk makannya , sering kali hanya sedikit makanan yang di bawanya ke perpustakaan .

Akhirnya kepala kantor perpustakaan memberikan sebuah ruangan khusus di perpustakaan untuk beliau .Bahkan kemudian beliau di berikan wewenang untuk membawa kunci perpustakaan . Dengan demikian , beliau menjadi leluasa dan terbiasa datang sebelum yang lainnya datang . Begitu pula pulangnya , ketika orang lain pulang pada waktu dhuhur , beliau justru pulang sebelum sholat Isya'. Hal ini di jalaninya sampai bertahun tahun .


Pengalaman Penjara


Syeikh Al Albani pernah di penjara dua kali . Kalipertama selama satu bulan dan kali kedua selama enam bulan . itu karena gigihnya beliau berdakwah kepada sunnah dan memerangi bid'ah sehingga orang orang yang dengki kepadanya menebarkan fitnah

Beberapa Tugas Yang Pernah Di Embannya


Syeikh Al Albani pernah mengajar di Jam'iah Islamiyah ( Universitas Madinah ) selama tiga tahun , sejak tahun 1381 - 1383 Hijriah , mengajar tentang hadits dan ilmu ilmu hadits . Setelah itu beliau pindah ke Jordania . Pada tahun 1388 Hijriah , departemen pendidikan meminta kepada syeikh Al Albani untuk menjadi ketua jurusan Dirasah Islamiyah pada Fakultas pasca sajana di sebuah perguruan tinggi di Kerajaan Jordania . Akan tetapi situasi dan kondisi saat itu tidak memungkinkan beliau untuk memenuhi permintaan itu . Pada tahun 1395 Hijriah hingga 1398 Hijriah beliau kembali ke Madinah untuk bertugas kembali sebagai anggota Majelis Tinggi Jam'iyah Islamiyah di sana . Beliau mendapatkan pengargaan tertinggi dari kerajaan Saudi Arabia berupa King Faisal Fundation tanggal 14Dzulkaidah 1419 Hijriah .

Beberapa Karya Beliau


Karya karya beliau amat banyak ,diantaranya ada yang sudah di cetak , ada yang masih berupa manuskrip dan ada yang mafqud ( hilang ) , dan semuanya berjumlah 218 judul . Beberapa contoh karya beliau adalah :

1. Adabuz Zifaf fi As Sunah Al Muthahharah
2. Al Ajwibah An Nafi'ah 'ala As'ilah Masjid Al Jami'ah
3. Silsilah Al Hadits ash Shahihah
4. Silsilah Al Hadits Adh Dha'ifah Wal Maudhu'ah
5. At Tawasul Wa Anwa'uhu
6. Ahkam Al Jana'iz Wabida'uha

Di samping itu beliau juga memiliki kaset ceramah , kaset kaset bantahan terhadap berbagai pemikiran sesat dan kaset kaset yang berisi jawaban jawaban tentang masalah yang bermanfaat .
Selanjutnya syeikh Al albani berwasiat agar perpustakaan pribadinya , baik berupa buku buku yang sudah di cetak , buku buku foto copyan , manuskrip manuskrip ( yang di tulis beliau sendiri ataupun orang lain ) semuanya di serahkan oleh perpustakaan jam'iah tersebut dalam kaitannya dengan dakwah menuju Al Kitab wa Sunah , sesuai dengan manhaj salafus sholeh , pada saat bekiau menjadi pengajar di sana .

Wafatnya

Beliau wafat pada hari Jum'at malam sabtu tangal Jumada Tsaniyah 1420 Hijriah atau bertepatan dengan tanggal 1 oktober 1999 di Yordania . Rahimalah Asy Syaikh Al Albani Rahmatan Wasi'ah wa Jazahullahu'an al Islam Wal Muslimiina Khaira wa Adkhalahu fi an Na'im al Muqim .

YAHYA BIN MA'IN

. NAMA DAN KELAHIRANNYA

Nama lengkapnya :

Adalah Yahya bin Ma'in bin Aun bin Ziyad bin Bastham bin Abdirrahman . Sedangkan menurut pendapat lain bahwa kakek Yahya bin Ma'in adalah Ghiyats bin Ziyad bin Aun bin Bastham Al Ghathfani Al Murri, pemimpin orang Baghdad .

Kelahirannya :

Sebagaimana di sebutkan Ahmad bin Zuhair , bahwa Yahya bin Ma'in di lahirkan pada tahun 158 Hijriah .
Adz Dzahabi berkata : " Dia menulis hadits sejak usia dua puluh tahun " .
Al Husain bin Fahm berkata : " Aku telah mendengar Yahya bin Ma'in berkata : " Aku di lahirkanhan Abu Ja'far , di akhir tahun 158 Hijriah " .


Sifat sifatnya :

Adz Dzahabi mengemukakan : " Bahwasanya Yahya bin Ma'in adalah penduduk asli dari Anbar dan tumbuh di Baghdad . Dia adalah orang tertua di dalam kelompok ulama' dimasanya , seperti ; Ali bin Al Madani , Ahmad bin Hambal , Ishaq bin Rahawaih , Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Abu Khaitsamah . Mereka ini di didik bersama Yahya bin Ma'in . Olehkarena usianya lebih tua , maka mereka mengakui keberadaannya . Dia adalah ulama' berwibawa dan agung yang terbiasa naik bighal serta berpakaian rapi ".

. SANJUNGAN PARA ULAMA' TERHADAPNYA

Al Hafidz Al Khatib Al Baghdadi berkata : " Dia adalah seorang imam rabbani , pandai , hafidz dan mitqin ".
Al Abbas berkata : " Aku melihat imam Ahmad bin Hambal berada di tempat pengajian Ruh bin Ubadah pada tahun 205 Hijriah . Di tempat itu , Yahya bin Ma'in di tanya tentang sesuatu , " Wahai Abu Zakaria bagaimana menurutmu tentang hadits ini ? ".Dalam pernyataan ini , Imam Ahmad bin Hambal hendak mematikan hadits hadits yang di perolehnya . Semua keterangan Yahya bin Ma'in di tulis oleh ImamAhmad bin Hambal .Sedangkan dalam tulisan itu , Imam Ahmad bin Hambal tidak menulis dengan nama Yahya bin Ma'in , akan tetapi dia menyebutnya dengan nama Abu Zakaria " .

Ja'far Ath Thayyalasi pernah mendengar Ibnu Ma'in berkata : " Ketika Abdul Wahab bin Atha' tiba , maka aku mendatanginya dan menulis hadits darinya . Ketika aku masih bersamanya , dia mengambil kitab milik keluarganya dan lalu membacanya . Ketika aku perhatikan sampul kitab tersebut , maka disitu tertera tulisan Qaddamtu Baghdad Yahya bin Ma'in Walhamdulilah Rabbal 'Alamin ( setibaku di Baghdad dan pertemuanku dengan Yahya bin Ma'in ) " .
Ubaidillah Al Qawariri berkata : " Yahya Al Qaththan berkata kepadaku : " Orang yang datang dari Bashrah tidak ada yang seperti Imam Ahmad bin Hambal danYahya bin Ma'in " .

Abdullah bin Abi Ziyad Al Qathwani dari Abu Ubaid berkata : " Hadits ini bermuara pada empat orang , yaitu ; pertama ; Ahmad bin Hambal sebagai orang yang dalam ilmunya , kedua ; Yahya bin Ma'in sebagai orang yang paling banyak menulis tentang perawi , ketiga ; Ibnul Madini sebagai orang yang paling tahu tentang masalah perawi , keempat ; Abu Bakar bin Syaibah sebagai orang yang paling hafidz dalam hal ini " .
Di sebutkan dalam suatu riwayat dari Abu Said bahwa Ibnu Ma'in adalah orang yang paling tahu dalam masalah hadits shahih .
Ahmad bin Yahya bin al Jarud berkata : " Ibnul Madini berkata ," Aku belum pernah melihat orang yang menulis hadits seperti Yahya bin Ma'in " .
Al Barra' dari Ali berkata : " Aku beum pernah menjumpai dari keturunan Adam As yang dalam menulis hadits seperti Yahya bin Ma'in " .


. KEMAHIRANNYA DALAM MEMAHAMI HADITS

Abbas Ad Duri berkata : " Yahya bin Ma'in memberitahukan kepada kami bahwa ketika ia datang dari mesir , ia menghadiri pengajian Nu'man bin Hammad . Dalam kesempatan itu Nu'man membacakan kitab karyanya, dia berkata , : " Ibnul Mubarak memberikan hadits kepada kami dari Ibnu Aun ..." sampai akhirnya menyebutkan beberapa hadits .
Kemudia Yahya bin Ma'in berkata kepadanya , " Hadits itu bukan berasal dari Ibnul Mubarak " . Mendengar perkataanku ini , dia lalu marah dan berkata , " Kamu membantahku ! " Aku menjawab , " Demi Allah , akuingin membenarkan hadits yang kamu sampaikan ". Namun dia tetap tidak terima karena marah dan tiodak ingin mengoreksi ulang kesalahannya itu . Akhirnya dia berdiri masuk untuk mengambil lembaran lembaran catatan hadits . Sambil tangannya memegangi lembaran itu , dia berkata : " Di manakah orang yang tadi mengatakan bahwa Yahya bin Ma'in bukan Amirul Mukminin dalam masalah hadits ? Wahai Abu Zakaria , kamu benar dan aku salah . Memang hadits tersebut bukan riwayat dari Ibnul Mubarak dari Aun " .

Ibnu Ar Rumi berkata : " Ketika aku bersama Imam Ahmad , tiba tiba seseorang datang dan bertanya kepada Imam Ahmad bin Hambal , " Wahai Abu Abdillah , lihatlah hadits ini ! Apakah hadits ini ada kesalahannya ?" Lalu Imam Ahmad bin Hambal menjawab kamu harus ketempat Abu Zakaria . Karena sesungguhnya dia yang tahu kesalahan hadits " .

Abdul Khaliq berkata kepada Ibnu Ar Rum , " Abu Umar memberitahukan kepadaku bahwa dia mendengar Ahmad bin Hambal berkata , " Kebersamaan dengan Yahya bin Ma'in bisa menjadi pengobat hati ". Dia lalu berbicara kepadaku , " Tiada yang lebih mengagumkan dalam hal ini . Pada waktu itu aku sedang berselisih pendapat dengan Imam Ahmad bin Hambal dalam masalah al Maghazi . Lalu kami datang kepada Ya'kub bin Ibrahim karena Yahya bin Ma'in sedang berada di Bashrah . Kemudian Imam Ahmad berkata , " Kalau saja Yahya bin Ma'in sedang berada di sini , maka aku akan bertanya kepadanya " . Ketika aku tanyakan kepada Imam Ahmad bin Hambal , " Apa yang kamu lakukan ? " maka dia menjawab , " Yahya lebih mengetahui letak kesalahan hadits " .
Abu Muqatil Sulaiman bin Abdilah berkata , " Aku pernah mendengar Ahmad bin Hambal berkata , " Di sini ada seseorang yang telah di ciptakan Allah untuk memperjelas kebohongan orang yang suka berbohong ,orang itu adalah Yahya bin Ma'in " .


. GURU DAN MURID MURIDNYA

Guru gurunya : Sebagaimana yang di sebutkan oleh Adz Dzahabi adalah : Ibnul Mubarak , Hisyam , Ismail bin Ayyash , Ubbad bin Ubbad , Ismail bin Mujalid bin Sa'id , Yahya bin Yakaria bin Abi Zaidah , Mu'tamar bin Sulaiman , Sufyan bin Uyainah , Ghundar , Abu Mu'awiyah , Hisyam bin Yusuf , Hatim bin Ismail , Hafh bin Ghiyats , Jarir bin Abdil Humaid , Abdurrazaq , Marwan bin Mu'awiyah , Isa bin Yunus , Waqi' bin Al Jarrah , Abu Hafsh bin Al Abar , Umair bin Ubaid , Ali bin Hisyam ,Yahya bin Said , Al Qaththan , Ibnul Mahdi dan Afan . Selain mereka , beliau masih banyak memiliki guru , baik itu di Irak , Hijaz , Jazirah , Syam maupun di Mesir .

Murid muridnya ; Sebagaimana di sebutkan Al Hafizh adalah : Imam Al Bukhari , Imam Muslim , dan Imam Abu Dawud . Mereka meriwayatkan dan murid yang lain melalui Abdullah bin Muhammad Al Musnadi , Hanad bin As Sara ( keduanya adalah temannya ) , Al Fadhl bin Sahl Al A'raj , Muhammad bin Abdillah bin Al Mubarak Al Makhzumi , Muhammad bin Ishaq Ash Shafani , Ibrahim bin Ya'kub Al Juzjani , Muawiyah bin Shaleh Al Asyi'ari dan Abu Bakar bin Marwazi . Termasuk orang yang telah meriwayatkan hadits darinya adalah : Ahmad bin Hambal , Ahmad bin Hawari , Ibnu Sa'ad Dawud bin Rasyid , Abu Kaitsamah ( mereka adalah temannya ) , Ibnu Ibrahim Ad Dauraqi , murid murid Ibrahim bin Abdillah Al Junaid Al Khatali dan Abu Bakar bin Abi Khaitsamah .


. MENINGGALNYA

Ibnu Jarir Ath Thabari berkata : " Ibnu Ma'in keluar dengan tergesa gesa sambil makan , maka aku di beritahukan oleh Abul Abbas bin Syah bahwa dia bersama teman temanya . Ketika rombongan datang , maka mereka memberikan makanan yang belum matang kepada Yahya bin Ma'in . Lalu kami berpesan agar tidak memakan makanan tersebut . Akan tetapi Yahya bin Ma'in tidak menghiraukan pesan kami . Belum lama setelah memakan makanan tersebut , tiba tiba dia merasa sakit perut , kemudian kami bergantian menjaganya . Sementara kami belum bisa sampai ke maqam Ibrahim untuk menunaikan rukun Haji . Sedangkan kami juga tidak tahu harus berbuat apa untuk membantu meringankan sakit Yahya bin Ma'in . Akhirnya sebagian dari kami berniat membatalkan Haji . Belum lagi tiba waktu subuh , dia berwasiat dan meninggal dunia . Lalu kami memandikannya , mengkafani dan memakamkannya '.

Abu Hisan Ibnu Muhaib bin Sulaim Al Bukhari berkata : " Aku mendengar Yusuf Al Bukhari , ayah Abu Dzar berkata , " Aku adalah teman dalam perjalanan Haji . Ketika kami masuk Madinah pada malam Jum'at ketika dia meninggal , di pagi harinya banyak orang yang mendengar berita kedatangan Yahya bin Ma'in dan sekaligus kematiannya . Akibatnya banyak orang yang berkumpul sampai akhirnya Bani Hasyim datang dan berkata : " Kita keluarkan Al 'Awad tempat dimandikannya Nabi Shalallahu'alaihiwassalam " , namun kebanyakan jama'ah yang hadir kurang menyetujuinya . Keadaan yang demikian itu akhirnya menjadikan suasana jadi gaduh . Lalu orang orang dari Bani Hasyim datang dan berkata : " Kedudukan kami dalam hal ini dengan Nabi SAW lebih mulia dari pada kalian semua . Yahya berhak dimandikan di sana " . Akhirnya Yahya di mandikan di sana .

Ja'far bin Muhammad bin Kazal berkata " Aku berada bersama Yahya bin Ma'in di Madinah . Waktu itu dia menderita sakit yang menyebabkannya meninggal . Dia meninggal diMadinah dan di usung di atas ranjang Rosulullah SAW dan seseorang berbicara di depan iringan jenazahnya , " Ini adalah orang yang menolak orang orang yang berbohong terhadap hadits Rosulullah SAW " .


REFERENSI


1. Tahdzib At Tahdzib
2. Siyar A'lam An Nubala
3. Tahdzib Al Kamal
4. Tarikh Baghdad

Jumat, 14 Januari 2011

WAHB BIN MUNABIH AL YAMANI



NASABNYA


Beliau adalah Wahb bin Munabbih bin Kamil bin Siyaj Al Aswar Al Imam . Abu Abdullah Al Abnawy Yamani , Adz Dzimary As Shan'any , saudara Hamam bin Munabbih dan Muaqqal bin Munabbih dan Ghilan bin Munabbih .
Beliau di lahirkan pada masa pemerintahan Usman bin Affan r.a tahun 34 Hijriah . Beliau bertemu dengan para sahabat Nabi SAW di antaranya adalah : Ibnu Abbas , Abu Hurairah , Abu Sa'id , Nu'man bin Basyir, Jabir , Ibnu Umar , Abdullah bin Amr bin Ash , Thawus dan beberapa tabi'in yang lain .
Riwayatnya dalam musnad itu sedikit , hanyasanya kecenderungan ilmunya ( penguasaan ) pada cerita Isra'iliyat dan mushaf mushaf ahli kitab .
Imam Ahmad mengatakan adalah Wahb dari keturunan Persi , dan baginya kemulyaan . 'Ajalany berkata : " Beliau seorang tabi'in yang tsiqaah , ia adalah seorang qadhi ( hakim ) di Shan'a " .
Abu Zar'ah dan Nasa'i mengatakan : " tsiqaah " .
Beliau adalah seorang tabi'in yang mulia . Ia mengetahui kitab kitab sebelum Al Qur'an turun . Beliau adalah orang yang shaleh , banyak hukum dan nasehat nasehat yang diambil dari beliau .

KEHIDUPANNYA

Dari Ja'far bin Sulaiman , dari Abdus Shamad bin Muaqqal berkata : " Saya menemani paman saya Wahb beberapa bulan ,beliau shalat subuh dengan wudhu sholat isya' " .
Berkata Salim bin Ma'mun Al Khawash dari Muslim Az Zanjy berkata : " Wahb bin Munabbih selama 40 tahun , tidak tidur diatas kasur dan selama 20 tahun tidak menjadikan shalat isya' dan shubuh kecuali hanya satu kali wudhu " .

Beliau pernah mengatakan ( Wahab bin Munabbih ) :
" Perumpamaan orang yang belajar ilmu tetapi tidak beramal dengannya , seperti seorang dokter yang mempunyai obat tetapi tidak berobat dengannya ( obat itu ) " .

Dari Munir Maula Fadl bin Abi 'Iyasy berkata : " Saya duduk bersama Wahb bin mUnabih , tiba tiba seorang laki laki datang menghampiri beliau seraya berkata : " Saya melewati seseorang yang mencacimu , maka beliaumarah danberkata : " Apakah syetan tidak mendapatkan utusan selainmu ? kemudian saya tetap di sisinya sampai orang yang mencacinya datang kepadanya , kemudian ia salam Wahb dan beliaupun menjawab salamnya , beliau mengulurkan tanganya dan menjabatnya , lalu mendudukan di sampingnya " .
Wahb berkata : " Dawud As berkata : " Ya Alah ! siapa saja orang fakir yang meminta kepada orang yang kaya , lalu dia pura pura tuli , maka saya meminta kepadaMu , jika dia berdo'a kepadaMu maka janganlah Engkau kabulkan , dan jika dia meminta kepadaMu maka janganlah Engkau beri dia " .

Abdul Mun'in bin Idris meriwayatkan dari bapaknya dari Wahb berkata : " Luqman berkata kepada anaknya : " Sesungguhnya perumpamaan orang yang berdzikir dan orang yang lalai bagaikan cahaya dan kegelapan " .
Beliau berkata : " Saya membaca dalam Taurat 4 baris berturut turut : " Barang siapa yang membaca Kitab Allah dan menyangka Dia tidak mengampuninya , maka dia termasuk orang yang beristihza' dengan ayat ayat Alah , dan barang siapa yang mengeluh dengan musibah yang menimpanya , maka ia mengeluh kepada Alah Ta'ala , barang siapa yang menyesal atas sesuatu yang hilang darinya ; dari dunia maka ia membenci ketentuan Allah , dan barang siapa yang tunduk kepada kekayaan , maka sepertiga agamanya akan pergi " .
Beliau berkata : " Saya membaca dalam Taurat : " Rumah apa saja yang di bangun dengan kekuatan orang yang lemah , maka kesudahanya akan roboh , dan harta yang di kumpulkannya dari barang yang haram , maka kefakiran akan cepat datang kepada keluarganya " .

Abdulah bin Mubarak berkata : " Telah berkata kepada kami Muammar dari Muhammad bin Umar berkata :" Saya mendengar Wahb berkata : " Saya mendapatkan di sebagian kitab : Allah Azza Wajalla berfirman : " Apabila hambaKu mentaatiKu , maka aklan Aku kabulkan do'anya sebelum dia berdo'a , dan Saya akan memberinya sebelum dia meminta , dan jika hambaKu mentaatiKu sekalipun penduduk bumi dan langit berbuat jahat kepadana , maka akan Aku berikan kepadanya jalan keluar . Dan jika hambaKu bermaksiat kepadaKu , maka akan Aku potong tanganya dari pintu pintu langit ( do'anya ) dan Aku jadikan di udara , dan jika salah satu makhluqKu menginginkan sesuatu darinya , maka tidak ada yang menghalanginya " .

Berkata Utsman bin Abi Syaibah ; " Telah berkata kepada kami Muhammad bin Imaran bin Abi Laila , telah berkata kepada kami Shilah bin Ashim Al Murady dari bapaknya dari Wahb berkata : " Tatkala Adam As di turunkan dari Janah , Ia merasa kesepian karena merasa kehilangan suara Malaikat , maka Jibril As turun kepadanya dan berkata : " Wahai Adam ! Apakah kamu mau saya ajari sesuatu yangh bermanfaat di dunia dan di akherat ? Adam berkata : " Ya . Jibril As berkata : Katakanlah " Ya Alah ! Sempurnakanlah nikmatMu kepadaku hingga hidup saya berkecukupan , Ya Alah ! wafatkanlah saya dalam keadaan yang baik hingga dosaku tidak membahayakanku , Ya Allah ! selamatkanlah saya dari fitnah dunia dan setiap goncangan di hari kiamat hingga Engkau memasukanku kedalam janah dalam keadaan sehat " .

Imam Ahmad berkata : telah berkata kepada kami Hajaj dan Abu Nashr keduanya berkata : " Telah berkata kepada kami Muhammad bin Thalhah dari Muhammad bin Jahadah dari Wahb dia berkata : " Barang siapa yang beribadah maka akan bertambah kuat , dan barang siapa yang malas akan bertambah rasa malasnya " .
Berkata selainnya : " Sesungguhnya beribadah itu akan mendisiplinkan badan dan melunakkannya , dan sesungguhnya tidur akan membuat badan malas dan mengeraskanya "

Berkata Atha' Al Khurasany : " Qiyamul lail adalah kehidupan bagi badan dan cahaya bagi hati dan wajah , kekuatan di mata dan anggota badan , sesungguhnya seseorang jika qiyamul lail , akan gembira di pagi harinya , dan jika etinggalan qiyamul lail , maka akan sedih di pagi harinya , seakan akan dia kehilangan sesuatu dan telah hilang baginya sesuatu yang bermanfaat " .

Telah berkata kepada ami Isma'il bin Abdull Karim , telah berkata kepada kami Abdus Shamad , sesungguhnya ia mendengar Wahb di atas mimbar : " Hafalkanlah dariku tiga perkara ! Janganlah kamu menuruti hawa nafsu dan teman yang jahat serta ta'ajubnya seseorang kepada dirinya sendiri ".

Imam Ahmad berkata lagi : " Telah berkata kepada kami Ibrahim bin ' Uqail , telah berkata kepada kami 'Imram bin Hudzail dari Wahb bin Munabbih dia berkata : " Tidaklah seseorang dari anak Adam As kecuali ada syetan yang diutus kepadanya , maka orang kafir makan dan minum bersamanya , dan orang mukmin ia menjauhinya , kemudian menunggu kapan ia akan lalai , kemudian anak Adam As yang paling di senangi syetan adalah tukang tidur dan makan " .

Berkata Muhammad bin Ghalib , telah berkata kepada kami Abu Mu'tamar bin Abi Basyar bin Manshur dari Dawud bin Abi Hindun dari Wahb dia berkata : " Saya telah membaca dalam kitab kitab yang di turunkan dari langit kepada para Nabi : " Sesungguhnya Allah Ta'ala berKata kepada Ibrahim Khalilulah : " Apakah kamu tahu kenapa Aku menjadikanmu kekasihKu ? Nabi Ibrahim As menjawab : " Tidak ". Allah berfirman : " Untuk meninggikan derajat kedudukanmu di SisiKu dengan sholat ".

Berkata Ishaq bin Rahawaih : Telah berkata kepada kami Abdul Malik bin Muhammad Ad Dimary dia berkata : telah mengabarkan kepadaku Muhammad bin sa'id bin Zamanah , dia berkata : telah mengabarkan kepada bapakku , dia berkata : di katakan kepada Wahb : " Bukankah kunci janah itu Laa Ilaha Ilallah , dia menjawab : " Ya ", akan tetapi tidaklah di katakan kunci kecuali ada geriginya , maka barang siapa membuka pintu dengan kunci yang bergerigi , terbukalah pintu itu . Dan barang siapa yang datang membuka pintu tanpa kunci yang bergerigi , maka tidak akan terbuka pintu itu ".

Wahb bin Munabbih berkata :" Pokok seluruh kenikmatan itu ada 3 :
1. Nikmat Islam yang tidak sempurna ni'mat kecuali dengannya
2. Ni'mat sehat yang hidup tidak akan baik kecuali dengannya
3. Ni'mat kaya yang tidak sempurna kecuali dengannya ".

Berkata Haitsam bin amil : telah berkata kepada kami Shaleh Al Mary dari Aban , dari Wahb dia berkata : " Saya membaca dalam suatu kitab : " Kufur itu ada 4 rukun ; salah satu rukunya adalah kemarahan , kemudian syahwat , kemudian tama' , kemudian rukun yang terakhir adalah ketakutan " .

Diriwayatkan dari Abi Dunya , sesungguhnya Wahb berkata : " Ada 3 hal yang jika ada pada diri seseorang maka akan mendapat kebaikan ; tiga hal itu adalah berlapang dada , sabar terhadap celaan , dan berbicara yang baik " .
Beliau mengatakan : " Iman itu pakaian , sedangkan bajunya adalah taqwa dan hiasannya adalah malu , sedangkan hartanya adalah faqih ( pemahaman ) .
" jika ada orang yang memujimu , apa yang tidak ada pada dirimu , maka janganlah kamu mempercayainya jika dia tidak mencelamu apa yang tidak ada pada dirimu ".


WAFATNYA

Berkata Walid Abdur Razzaq dan Abdus Shamad bin Muaqqal dan Mu'awiyah bin Shaleh : " Wahb bin Munabbih meninggal pada tahun 114 Hijriah , bulan Muharram . Ada yang mengatakan pada bulan Dzulhijjah tahun ke 113 Hijriyyah di San'a , kuburnya berada di seda Asham sebelah barat Bashra " . Imam Ibnu Katsir tidak mendapatkan kepastian tentang wafatnya .
Wallahu A'lam .

REFERENSI

1. Al Bidayah wa Nihayah Imam Hafidz 'Imadudin Abi Fida Ismail bin Katsir Al Qurayyi Ad Dimasyqyi , jilid : 9 , Maktabah As Shafa
2. Siyaru 'Alam Nubala' , Imam Syamsudin Muhammad bin Ahmad bin Utsman Ad Dzahaby jilid : 5 , Darul Fikr