>

Total Tayangan Halaman

Minggu, 16 Januari 2011

0002

Syeikh Muhammad di Dar'iyah


Sesampainya Syeikh di sebuah kampung di daerah Dar'iyah , yang tidak berapa jauh dari tempat kediaman Amir Muhammad bin Saud ( Pemerintah negri Dar'iyah ) Syeikh menemui seseorang penduduk kampung itu , orang tersebut bernama Muhammad bin Sulaim Al Arini . Bin Sulaim ini dikenal sholeh oleh masyarakat setempat .
Syeikh meminta izin untuk tinggal dan bermalam di tempatnya sebelum ia meneruskan perjalanan ketempat lain .

Pada mulanya ia ragu menerima Syeikh di rumahnya , karena suasana Dar'iyah dan sekelilingnya tidak tentram , menyebabkan setiap tamu yang datang harus melaporkan diri kepada fihak berkuasa setempat . Namun setelah Syeikh memperkenalkan dirinya seta menjelaskan maksut dan tujuannya datang kenegri Dar'iyah yaitu hendak menyebarkan dakwah Islamiyah dan memberantas kesyirikan , barulah Muhammad bin Sulaim menerimanya sebagai tamu dirumahnya .
Sesuai dengan peraturan yang wujud di Dar'iyah dikala itu , yang mana setiap tamu hendaklah melaporkan diri kepihak berkuasa setempat , maka Muhammad bin Salim menemui Amir Muhammad untuk melaporkan tamunya yang baru tiba dari Uyainah dengan menjelaskan maksut dan tujuannya kepada berliau .

Konon ada riwayat yang mengatakan ; bahwa orang shaleh datang menemui istri Amir Ibnu Saud , ia berpesan untuk menyampaikan kepada suaminya , bahwa ada seorang Alim dari Uyainah yang bernama Muhammad bin Abdul Wahhab hendak menetap di negrinya .Beliau hendak menyampaikan dakwah Islamiyah dan mengajak masyarakat kepada sbersih bersih tauhid . Ia meminta agar istri Amir Ibnu Saud membujuk suaminya agar supaya menerima Alim tersebut agar dapat menjadi warga negri Dar'iyah serta mau membantu perjuangannya dalam rangka menegakkan Agama Allah .

Istri Ibnu Saud ini sebenarnya orang yang sholihah . Maka tatkala Ibnu Saud mendapat giliran kerumah istrinya ini , si istri menyampaikan semua pesan pesan itu kepada suaminya .
Selanjutnya ia berkata kepada suaminya : " Bergembiralah kakanda dengan keuntungan besar ini , keuntungan dimana Allah telah mengirimkan ke negri kita seorang ulama', jury dakwah yang mengajak masyarakat kita kepada agama Allah , berpegang teguh kepada Kitabullah dan Sunah RasulNya . Inilah Suatu keuntungan yang sangat besar . Kanda jangan ragu ragu untuk menerima dan membantu perjuangan ulama ini , mari sekarang juga kakanda menjemputnya kemari ".

Ahirnya , baginda Ibnu Saud dapat di yakinkan oleh istrinya yang sholihah itu . Namun baginda bimbang sejenak . Ia berfikir apakah syeikh itu dipanggil datang menghadapnya , ataukah dia sendiri yang harus datang menjemput syeikh , untuk dibawa ketempat kediamannya ? Bagindapun meminta nasehat dari beberapa penasehatnya , terutama istrinya sendiri , tentang bagaimanakah cara yang paling baik yang harus di lakukan .
Istrinya dan para penasehat yang lainnya pun sepakat bahwa sebaiknya dalam hal ini , baginda sendiri yang harus datang menemui Syeikh Muhammad di rumah Muhammad bin Sulaim . Karena Ulama itu di datangi dan bukan mendatangi , maka baginda menyetujui nasehat dan isyarat istrinya dan penasehatnya .

Maka pergilah baginda bersama orang orang pentingnya ke rumah Muhammad bin Sulaim , dimana Syeikh Muhammad bermalam .
Sesampainya baginda di rumah Muhammad bin Sulaim , Syeikh Muhammad bersama yang punya rumah sudah siap menerima kedatangan Amir Ibnu Saud . Amir Ibnu saud memberi salam dan keduanya saling merendahkan diri dan saling menghormati .

Amir Ibnu Saud berkata : " Ya Syeikh ! Bergembiralah anda di negri kami , kami menerima dan menyambut kedatangan anda di negri ini dengan penuh gembira . Dan kami berikrar untuk menjamin keselamat dan keamanan anda di negri ini dalam menyampaikan dakwah kepada masyarakat Dar'iyah . Demi kejayaan dakwah Islamiyah yang anda rencanakan , kami bersama seluruh keluarga besar Ibnu Saud akanmempertaruhkan nyawa dan harta untuk bersama sama syeikh berjuang demi meninggikan agama Allah dan menghidupkan Sunah RosulNya sehingga Allah memenangkan perjuangan ini , Insya Allah " .
Kemudian Syeikh menjawab : " Alhamdulillah anda juga patut gembira , dan insya Allah negri ini akan di berkati Allah Ta'ala . Kami ingin mengajak umat ini kepada agama Allah . Siapa yang menolong agama ini Allah akan menolongnya . Dan siapa yang mendukungnya niscaya Allah akan mendukungnya . Dan Insya Allah kita akan melihat kenyataan ini dalam waktu yang tidak begitu lama " .

Demikianlah seoranng Amir ( penguasa ) tunggal di negri Dar'iyah , yang bukan saja membela dakwahnya saja , tetapi sekaligus membela darahnya bagaikan saudara kandung sendiri , yang berarti diantara syeikh dan amir sudah ada sumpah setia sehidup semati , senasib dan menegakkan hukum Allah dan RosulNya di bumi persada tanah Dar'iyah .
Ternyata apa yang diikrarkan oleh Amir Ibnu Saud itu benar benar di tepatinya . Ia bersama syeikh seiring sejalan , bahu membahu dalam menegakkan kalimah Allah dan berjuang dijalannya . Sehingga cita cita dan perjuangan mereka di sampaikan Allah dengan penuh kemenangan yang gilang gemilang.

Sejak Hijrahnya tuan Syeikh ke negri Dar'iyah , kemudian melancarkan dakwahnya kesana , maka berduyun duyunlah masyarakat dari luar Dar'iyah yang datang dari penjuru Jazirah Arab . Diantara lain dari Uyainah , Urgah , Manfuhah , Riyadh dan negri negri yang lainnya , menuju Dar'iyah untuk menetap dan bertempat tinggal di negri hijrah ini , sehingga negri Dar'iyah penuh sesak dengan kaum muhajirin dari seluruh pelosok tanah Arab .
Nama Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab dengan ajaran ajrannya itu sudah begitu populer di kalangan masyarakat , baik itu di dalam negri Dar'iyah maupun di luar negrinya , sehingga ramai orang menuntut ilmu yang datang berbondong bondong , secara perorangan maupun secara berombongan datang kenegri Dar'iyah .

Maka menetaplah Syeikh di negri Hijrah ini dengan penuh kebesaran , kehormatan dan ketentraman serta mendapat sokongan dan kecintaan dari semua fihak . Beliaupun membuka madrasah dengan menggunakan kurukulum yang menjadi inti bagi rencana beliau , yaitu bidang pengajian aqidah Al Qur'an , tafsir , fiqh , usul fuqh , hadits , musthalah hadits , gramatika ( nahwu / sharafnya ) serta yang lain lain yang bermanfaat .
Dalam waktu yang singkat saja , Dar'iyah menjadi kiblat ilmu dan kota pelajar penuntut Islam . Para penuntut ilmu tua dan muda , berduyun duyun datang ke negri ini . Di samping pendidikan formal ( madrasah ) , juga diadakan dakwah yangbersifat terbuka untuk semua lapisan masyarakat umum , begitu juga majelis majelis ta'lim lainnya .
Sehinga gema dakwah beliau begitu membahana di seluruh pelosok Dar'iyah dan negri negri tetangga yang lainnya . Kemudian , syeikh mulai menegakkan jihad , menulis surat surat kepada tokoh tokoh tertentu untuk bergabung ke dalam barisan muwahiddin yang beliau pimpin sendiri . Hal ini dalam rangka gerakan pembaharuan tauhid demi memberantas syirik , bid'ah dan khurafat di negri merekamasing masing .
Dan untuk langkah awal ini beliau memulai di negri Najd . Beliaupun mengirimkan surat suratnnya kepada ulama ulama dan penguasa di sana .


Berdakwah Melalui Surat Menyurat


Syeikh menempuh berbagai macam cara , dalam menyampaikan dakwahnya , sesuai dengan keadaan masyarakat yang di hadapinya . Disamping berdakwah melalui lisan , beliau juga tidak mengabaikan dakwah melalui pena dan pada saatnya juga jika perlu beliau juga berdakwah dengan besi ( jihad fi sabilillah ) .
Beliau mengirimkan suarat suratnnya kepada ulama ulama di Riyadh dan para umara'nya yang ketikaitu dipimpin oleh Dahkan bin Dawwas. Surat surat itu juga dikirimkannya kepada para ulama Khariq dan penguasa penguasanya , juga ulama ulama negri selatan , seperti Al Qasim , Hail , Al Qashim , Sudair , dan lain lainnya.

Beliau terus mengirimkan surat suratnya ke seluruh penjuru Arab , baik itu yang dekat maupun yang jauh . Surat surat itu di tujukan kepada para ulama dan umara'nya .Begitu juga kepada ulama ulama Mesir , Syria , Iraq , Hindia , Yaman dan lain lain . Dalam surat itu beliau menjelaskan bahaya syirik yang mengancam negri negri Islam di seluruh dunia m juga bahaya khurafat , bid'ah dan tahayulnya .
Adapun tentang keadaan negri Najd , di waktu itu sedang dilanda serba kemusyrikan , kekacauan , keruntuhan moral , bid'ah dan khurafat . Kesemuanya itu timbul bukanlah karena ketidak beradaannya para ulama' , malahan jumlah ulama sangat banyak , akan tetapi mereka tidak mampu menghadapi keadaan yang sudah begitu parah . Misalnya negri Yaman dan lainnya , dimana di sana tidak sedikit para ulama'nya yang aktif melakukan amar ma'ruf nahi munkar , seta menjelaskan mana yang bid'ah dan yang sunah . Namun Allah belumlah mentaqdirkan kejayaan dakwah itu dari tangan mereka seperti apa yang Allah taqdirkan kepada Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab .

Berkat hubungan surat menyurat syeikh terhadap para ulama dan umara'dalam dan luar negri , telah menambah kemshuran nama Syeikh , sehingga beliau di segani oleh lawan maupun kawannya , sehinga jangkauan dakwahnya begitu jauh berkumandang diluar negri , dan tidak kecil pengaruhnya dikalangan para pemikir Islam di seluruh dunia , seperti di Hindia , Indonesia , Pakistan , Afganistan , Afrika Utara , Maroko , Mesir , Syria Iraq dan lain lain .

Memang begitu banyak para da'i dan ulama' dinegri negri tersebut , tetapi pada waktu itu kebanyakan diantara mereka kehilangan arah , meskipun mereka memiliki ilmu cukup banyak dan memadai .
Begitu semarak dan bergemanya suara dakwah dari Najd ke negri negri mereka , serentak mereka bangkit sahut menyahut menerima ajakan Syeikh Ibnu Abdul Wahhab untuk menumpas kemusyrikan dan memperjuangkan pemurnian tauhid . Semangat mereka timbul kembali bagaikan pohon yang telah layu , lalu datang hujan lebat menyiraminya hingga menjadi hijau dan segar kembali .

Demikian banyaknya surat menyurat antara Syeikh dengan para ulama' diluar dan dalam negri Jazirah Arab , sehingga menjadi dokumen yang amat berharga sekali . Akhir akhir ini semua tulisan beliau , yang berupa risalah , maupun kitab kitabnya , sedang dihimpun untuk di cetak dan sebagian sudah di cetak dan sudah di sebarkan di seluruh pelosok negri Islam , baik itu melalui Rabithah al 'Alam Islami , maupun terus dari kerajaan Saudi sendiri ( di masa mendatang ). Begitu pula tulisan dari para putra putra dan cucu beliau seta tulisan para murid muridnya dan pendukung pendukungnya yang telah mewarisi ilmu ilmu beliau . Di masakini , tulisan tulisan beliau sudah tersebar luas keseluruh pelosok dunia Islam .

Dengan demikian , adilah Dar'iyah sebagai pusat penyebaran dakwah kaum muwahiddin ( gerakan pemurnian aqidah ) oleh Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab yang di dukung olehpenguasa Amir Ibnu Saud . Kemudian murid murid keluaran Dar'iyah pula menyebarkan ajaran ajaran tauhid murni ke seluruh pelosok negri dengan cara membuka sekolah sekolah di daerah mereka .
Namun meskipun demikian , perjalanan dakwah ini tidak sedikit mengalami rintangan dan gangguan yang menghalanginya . Tetapi setiap perjuangan itu tidak mengkin jaya tanpa adanya satu pengorbanan .Sejarah pembaharuan yang di gerakkan oleh Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab ini tercatat dalam sejarah dunia sebagai yang paling hebat dari jenisnya dan amat cemerlang .

Di samping itu hal ini merupakan suatu perubahan perubahan besar yangbanyak memakan korban manusia dan harta benda . Karena pergerakan ini mendapat tantangan bukan hanya dari luar , akan tetapi lebih banyak datangnya dari kalangan sendiri , terutama dari tokoh tokoh agama Islam itu sendiri yang takut akan kehilangan pangkat kedudukan, pengaruh dan jama'ahnya . Namun oleh karena perlawanan juga sudah di gencarkan oleh kaum muslimin sendiri , maka orang diluar Islam pun , terutama kaum orientalis mendapat anging segar untuk turut campur tangan membesarkan perselisihan diantara umat Islam , sehingga terjadi saling membid'ahkan dan saling mengkafirkan .

Namun masa masa itu telah berlalu . UmatIslam kini sudah sadar tentang apa dan siapa kaum pengikut dakwah Rosulullah SAW yang di teruskan oleh Muhammad bin Abdul Wahhab ( di juluki wahabi ) . Dan satu persatu kejahatan dan kebusukan kaum orientalis yang sengaja mengadu domba antar sesama umat Islam sejak awal , begitupun dari penjajah barat , semuanya kini sudah terungkap .
Meskipun usaha usaha dakwahnya begitu hebat , ada darikalangan umat Islam sendiri , maupun dari luarnya , yang dilancarkan melalui pena atau ucapan , yang ditujukan untuk membendung dakwah tauhid ini . Namun usaha mereka sia sia belaka , ternyata Allah Azzaa wajalla telah memenangkan perjuangan dakwah tauhid yang dipelopori oleh Syeikh Islam . Imam Muhammad bin Abdul Wahab mendapat sambutan bukan hanya oleh penduduk Najd saja , akan tetapi juga sudah menggema ke seluruh pelosok dunia Islam dari Maghribi sampai merauke , malah kini sudah berkumandang ke seluruh jagad raya .
Dalam hal ini , jasa jasa putra Muhammad bin Saud ( pendiri kerajaan Saudi ) dengan semua anak cucunya tidak boleh dilupakan begitu saja , dimana dari masa kemasa mereka telah membantu perjuangan tauhid ini dengan harta dan jiwa .


Siapakah Salafiyah Itu ??


SEBAGAIMANA telah di sebutkan , bahwa salafiyah itu adalah suatu pergerakan pembaharuan di bidang agama , khususnya dibidang tauhid . Yang tujuannya adalah untuk memurnikan kembali tauhid yang telah tercemari oleh berbagai macam bid'ah dan khurofat yang membawa kepada kemusyrikan .
Untuk mencapai tujuan tersebut Syeikh Muhamad bin Abdul Wahhab telahmenempuh berbagai cara . Kadang kala lembut , kadang kala kasar , hal itu sesuai dengan sifat orang yang di hadapinya .Beliau mendapat pertentangan dan perlawanan dar kelompok yang tidak menyenanginya karena sikapnya yang tegas tanpa kompromi , sehingga lawan lawannya membuat tuduhhan tuduhan ataupun berbagai fitnah terhadap dirinya dan pengikut pengikutnya .

Musuh musuhnya pernah menuduh Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab telah melarang para pengikutnya membawa kitab fiqh , tafsir dan hadits . Malahan ada yanglebih keji , yaitu menuduh Syeikh Muhammad telah membakar beberapa kitab tersebut , serta menafsirkan Al Qur'an menurut kehendak nafsunya sendiri .
Apa yang di tuduhkan oleh terhadap SyeikhIbnu Wahab itu telah di jawab dengan tegas oleh seorang pengarang terkenal yaitu al Alamah Syeikh Muhammad Basyir as Sahwani , dalam bukunya yang berjudul Shiyana al Ihsan di halaman 437 sebagai berikut :

" Sebenarnya tuduhan tersebut telah dijawab oleh Syeikh Ibnu Abdul Wahab sendiri dalam suatu risalah yang ditulisnya yang di alamatkan kepada Abdullah bin Suhaim dalam berbagai masalah yang di perselisihkan itu . Diantaranya beliau menulis bahwa semua itu adalah bohong dan kata kata dusta belaka , seperti dia dituduhkan membatalkan kitab kitab madzhab , dan dia mendakwahkan dirinya sebagai mujtahid , bukan muqalid '.
Kemudian dalam sebuah risalah yang dikirimkan kepada ' Abdurrahman bin Abdullah Muhamad bin Abdul Wahhab berkata : " Aqidah yang aku anut ialah mazhab Ahli Sunah wal Jama'ah , sebagai tuntuan yang dipegang oleh para Imam Muslim , seperti Imam imam madzhab empat danpengikut pengikutnya sampai hari kiamat . Aku hanyalah suka menjelaskan kepada orang orang tentang pemurnian agama dan aku larangmereka berdo'a ( mohon syafaat ) pada orang yang hidup atau orang yang mati dari pada orang orang sholeh lainnya ".

Abdullah bin Muhammad bin Abdul Wahhab , menulis dalam risalahnya sebagai ringkasan dari beberapa hasil karya ayahnya, Syeikh Ibnu Abdul Wahhab , sebagai berikut : " Bahwa madzhab kami adalah Ushuluddin ( tauhid ) adalah madzhab Ahlus Sunah wal Jama'ah , dan cara ( sistem ) pemahaman kami adalah mengikuti cara ulama' salaf . Sedangkan dalam masalah furu' ( fiqh ) kami cenderung mengikuti madzhab Ahmad bin Hammbal . Kami tidak pernah mengingkari seseorang bermadzhab dengan salah satu dari pada madzhab yang empat . Dankami tidakmempersetujui seseorang bermadzhab yang luar dari madzhab empat seperti madzhab Rafidhah , Zaidiyah , Imamiyah dan lain lain lagi . Kami tidak membenarkan mereka mengikuti madzhab madzhab yang batil .Malah kami memaksa mereka untuk bertaqlid ( ikut) kepada salah satu dari madzhab empat tersebut . Kami tidak pernah sama sekali mengaku bahwa kami sudah sampai ketingkat mujtahid mutlaq. Juga tidak seorangpun dari para pengikut kami yang berani mendakwahkan dirinya dengan demikian . Hanya ada beberapa masalah yang kami lihat di sana ada beberapa nash yang jelas , baik dari Al Qur'an maupun As Sunah , dan setelah kami periksa dengan teliti tidak ada yang menashakhkannya , atau mentakhsiskannya atau yang menentangnya , lebih kuat dari padanya , serta dipegangi oleh salah seorang Imam empat , maka kami mengambilnya dan kami meninggalkan madzhab yang kami anut , seperti dalam masalah warisan yang menyangkut dengan kakek dan saudara laki laki ; dalam hal ini kami berpendirian mendahulukan kakek , meskipun menyalahi madzhab kami ( hambali )".

Demikianlah bunyi isi tulisan kitab Shiyanah al Ihsan , hal 474 . Seterusnya beliau berkata : " Adapun yang mereka fitnahkan kepada kami , sudah tentu dengan maksut untuk menutup nutupi dan menghalang halangi yang hak , dan mereka membohongi orang banyak dengan berkata : " bahwa kami suka mentafsirkan Al Qur'an dengan selera kami , tanpa mengindahkan kaitab kitab tafsirnya . Dan Kami tidakpercaya kepada ulama' , menghina Nabi kita Muhammad SAW dan dengan perkataan ' bahwa jasad Nabi Shallahu 'alaihi Wassalam itu buruk di dalam kuburnya . Dan bahwa tongkat kami ini lebih bermanfaat dari pada Nabi ,dan Nabi itu tidak mempunyai syafaat .Dan ziarah kepada kubur Nabi itu tidak sunah ,Nabi tidak mengerti makna " La Ilaha Ilallah " sehingga perlu di turunkan kepadanya ayat yang berbunyi : " Fa'lam annahu La Ilaha Ilallah " , dan ayat ini diturunkan di Madinah . Di tuduhkannya kami lagi , bahwa kami tidak percaya kepada ulama' . Kami telah menghancurkan kitab kitab karangan para ulama ' madzhab , karena di dalamnya bercampur antara yang haq dan yang batil . Malah kami di anggap mujassimah ( menjasmanikan Allah ) , serta kami mengkufurkan orang orang yang hidup sesudah abad ke enam , kecuali yang mengikuti kami . Selain itu kami juga di tuduh tudak mahu menerima bai'ah seseorang sehingga kami menetapkan atasnya bahwa dia itu bukan musyrik begitu juga ibu bapaknya bukan musyrik " .

Di katakanlagi bahwa kami telah melarang manusia membaca shalawat atas Nabi Shalallahu 'alaihi wassalam dan mengharamkan berziarah ke kubur kubur . Kemudian dikatakan pula , jika seseorang yang mengikuti ajaran agama sesuai dengan kami ,maka orang itu akan diberikan kelonggaran dan kebebasan dari segala beban dan tanggungan hutang sekalipun .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar