>

Total Tayangan Halaman

Selasa, 27 Juli 2010

SABAR ADALAH CAHAYA ....................... bagian 3

2 . Sabar Di Dalam Ketaatan

Ketaatan adalah satu hal yang sangat berat di lakukan seseorang manakala iman seseorang itu rusak atau aqidah seseorang itu rusak . Ketaatan seseorang akan menjadi baik jika imannya atau aqidahnya itu di benahi dan di luruskan terlebih dulu sebelum orang tersebut melangkah pada amal ibadah yang lain . Karena rusaknya aqidah akan merusak seluruh amal yang telah di kerjakannya dahulu dengan susah payah . Benar dan lurusnya aqidah seseorang akan mendorong orang tersebut untuk berbuat amal sholeh walaupun terasa berat baginya dan juga terkadang dia melakukan amal tersebut sendirian di daerahnya .
seseorang yang aqidahnya telah benar dan lurus pun terkadang dia dalam melakukan suatu amalan akan berhenti di tengah jalan , dikarenakan kurangnya kesabaran didalam menjalankan ketaatannya itu . Di karenakan kurangnya kesabaran di dalam ketaatannya itu sehingga dia terjangkiti penyakit Futur ( lemah setelah giat artinya mungkin pada awalnya dia akan giat beramal apapun jenis amalannya itu , akan tetapi pada satu keadaan dia akan melemah bahkan akan menghentikan amalannya itu sama sekali ) .

Seseorang yang ingin berjalan menuju Rabbnya tentunya dia harus tetap menjaga ketaatannya itu , adapun seseorang untuk bisa tetap taat maka harus di bekali dengan kesabaran yang terus menerus .
Ibnul Qoyyim berkata : Sabar di dalam ketaatan ini dapat di lakukan dengan 3 cara :
1 . Terus menerus di dalam ketaatan
Jika seseorang tidak menjaga ketaatannya itu secara terus menerus maka akan menyebabkan lemanya dalam beramal bahkan bisa jadi berhenti di tengah jalan . Akan tetapi jika seseorang dapat menjaga ketaatannya itu dengan senantiasa bersabar di dalam ketaatannya itu maka ia akan senantiasa bersemangat dalam beramal ( apapun jenis amalannya itu ) .
2 . Senantiasa menjaga keikhlasan
Seseorang harus menjaga keikhlasannya itu dalam 3 hal yaitu ikhlas sebelum beramal , ikhalas saat beramal , dan menjaga agar tetap ikhlas setelah beramal ( tidak mengungkit ungkit amalan yang telah kita kerjakan dahulunya ) .
Jika seseorang dapat bersabar dan menjaga keikhlasannya itu , maka hasil yang akan dia dapat adalah : terkikisnya penyakit riya' , terkikisnya penyakit kemunafikan ( karena salah satu ciri orang munafik dalam beramal jika mempunyai keuntungan duniawinya walupun harus mengorbankan teman seperjalanannya , dan juga walupun dia harus mengorbankan akheratnya ) terkikisnya penyakit kesyirikan yaitu syirik akbar ( ciri amalan orang musyrik adalah dalam beramal di tujukan pada selain Allah , atau di tujukan kepada Allah juga kepada selain Allah ) .
3 . Membaguskan amalnya dengan ilmu
Seberapapun banyaknya amalan seseorang akan tetapi amalan tersebut tidak sesuai dengan sunah maka amalan tersebut tertolak ( walapun kelihatannya kebanyakan orang melakukan amalan yang di kerjakannya itu ) . Apabila seseorang di dalam perjalanan amalalnya itu dia ragu ragu terhadap amalnya itu maka langkah terbaik dia menghentikan amalannya itu untuk sementara waktu ( teliti kembali amalan tersebut sudah sesuai sunah apa belum ) dan melanjutkan kembali amalannya jika sudah yakin .
Jika seseorang telah bisa bersabar dalam membaguskan amalnya itu agar sesuai sunah maka hasil yang di dapat adalah dia akan terbebas dari bahaya bid'ah dalam peribadatan ( bahaya ahli bid'ah adalah senantiasa memandang amalannya yang tidak sesuai sunah itu adalah benar dan parahnya jika dia di ingatkan akan marah marah ) .

Rosulullah Muhammad Saw bersabda :
" Perbuatan baik yang paling di sukai Allah adalah perbuatan yang terus menerus di kerjakan " ( HR . Bukhari dan Muslim )
Makna dari hadis tersebut adalah melakukan amalan amalan sunah ( walaupun sedikit ) akan tetapi setelah kita melakukan amalan amalan yang wajib dengan benar dan tertib . Amalan amalan sunah itu banyak sekali macamnya , akan tetapi kita dalam melaksanakannya mulailah dari yang ringan terus berlanjut secara terus menerus ( waaupun hanya 1 atau 2 amalan saja ) . Janganlah melakukan suatu amalan itu secara rapelan dalam satu waktu akan tetapi di lain waktu kita tidak melaksanakannya sama sekali .

Adalah Rosulullah di dalam melakukan suatu amalan sama porsinya dari hari ke hari ( amalan yang beliau kerjakan hari ini sama dengan amalan yang beliau kerjakan kemaren dan besuknya lagi . ) Akan tetapi yang membedakan hanyalah pada bulan Romadhon saja itupun pada 1/3 bulan Romadhon yang akhir , maka Rosulullah akan lebih menggiatkannya lagi ( lain dari kita 1/3 akhir Romadhon yang di pikir adalah pakaian baru , masakan kue untuk menyambut Hari Raya ) .

Contoh amalan dari hadist diatas :
* Dalam hal sholat .
Setelah kita melakukan sholat wajib 5 waktu dengan membaguskan amalan tersebut sesuai sunah ( tepat waktu , berjamaah dan juga di lakukan di masjid , apapun kesibukan kita dan kita sudah bisa melaksanakannya dengan tertib ) maka kita beralih pada sholat sunah sebelum atau sesudah sholat 5 waktu . Kita kerjakan pada sesudah sholat maghribnya dulu , jangan beranjak ke yang lain sebelum kita biasa melakukannya dan ringan melakukannya . Setelah itu baru beralih ke isya' nya , jangan kita menambah ke yang lain sebelum kita biasa melakukannya di sholat maghrib dan isya'nya secara tertib dan terus menerus . Hal tersebut kita lakukan dengan sabar sampai seluruhnya kita kerjakan dengan tertib . Apabila kita tidak bisa tertib kita ulangi dari awal lagi langkah tersebut . ( itulah amalan yang paling di sukai Allah sedikit tapi terus menerus dan dari hadist tsb ada satu hikmah bahwa dari amalan yang kita lakukan sedikit demi sedikit akan tetapi secara terus menerus itu akan menumbuhkan sikap untuk selalu menambah akan amalan yang telah kita kerjakan sehingga sampai pada satu titik kejemuan yang tidak bisa di lewati melainkan untuk berhenti sejenak untuk di lanjutkan di kemudian hari lagi ) .

Berkata Umar bin Khattab : " Iman itu dapat bertambah dan berkurang , bertambah karena ketaatan dan berkurang karena maksiat . Apabila iman seseorang itu bertambah maka baguskanlah amalan amalan sunahmu dan perbanyaklah , akan tetapi manakala iman seseorang itu melemah maka bertahanlah untuk mengerjakan amalan yang wajib " .
Bertambah dan berkurangnya iman seseorang itu yang bisa merasakannya adalah pribadi orang itu sendiri , dan sebagai barometernya salah satunya adalah pada saat adzan berkumandang maka seberapa besar kemampuan kita untuk memenuhi panggilan sholat itu tanpa berpikir panjang .

Allah Azza Wajalla menciptakan manusia den dengan memberikan 2 sifat dasar yaitu selalu berkeluh kesah dan juga bersikap tergesa gesa . Di karenakan dua sifat dasar tersebut itu maka wajar jika seseorang dalam beribadah kepada Rabbnya itu terkadang dia mengeluh karena beratnya beban yang harus dia pikul di dalam menegakkan agama Allah ( merealisasikan syareat islam dalam kehidupan sehari harinya ) , dan juga terkadang seseorang itu terkadang bersikap tergesa gesa di dalam merealisasikan beban yang dia pikul itu hanya karena dia ingin segera melihat hasil dari usahanya itu .

Oleh karena itu untuk membimbing orang beriman atas dua sifat dasar seorang manusia dari berkeluh kesah dan sikap ketergesa gesaannya itu maka sifat sabar di dalam ketaatan itu memegang peran yang sangat penting . Karena taat atas seluruh perintah Allah itu membutuhkan atau menuntut
* Pengorbanan waktu
Bagaimana kesabarannya ketika ada panggilan waktu sholat pada saat pekerjaannya sedang menumpuk , pada saat order datang , apakah dia cepat cepat memenuhi panggilan itu atau dia memilih meneruskan aktivitas perniagaannya itu .
Bagaimana kesabarannya untuk tetap mendatangi kajian kajian keislaman walaupun dia harus berjalan jauh , dia redam sifat ketergesa gesaannya itu untuk cepat cepat faham dari seluruh ajaran islam , padahal kefahaman itu terkadang membutuhkan waktu yang lama . Berkat kesabarannya itu dan meredam sifat ketergesa gesaannya itu akan membuahkan hasil setelah dia melalui perjalanan panjang 10 - 20 tahun dari start awalnya itupun dengan satu catatan dia senantiasa bersungguh sungguh untuk menggapai hal itu bukannya kalau ada waktu luang .

* Pengorbanan harta , tenaga dan fikiran
Harta yang telah dia kumpulkan sedikit demi sedikit itu , juga halal tentunya maka Alah menuntut dari hartanya itu untuk di zakati , di infakkan , dan di shodaqohkan yang secara matematika pasti hartanya itu berkurang jumlahnya ( bagaimana kesabarannya itu agar tetap taat ) . Dia kerahkan seluruh tenaganya untuk berbuat kebaikan dan amal sholeh walaupun kelelahan yang dia dapat dan tak jarang dia di dera sakit , hal itu tetap dia lakukan dengan sabar . Dan dia peras otaknya untuk memahami ayat ayat Allah ( tentunya tidak di otak atik dengan otaknya dalil dalil tersebut sehingga merubah dari maknanya yang asli ) untuk dia laksanakan di dalam kehidupan sehari harinya .

* Pengorbanan jiwa atau nyawanya
Seorang pegiat amal islami di dalam menyampaikan dakwahnya itu terkadang membuat marah pemerintah yang dholim sehingga merekapun di kejar kejar ( bukan karena kriminal atau akhlaqnya yang buruk ) pemerintah yang dholim itu untuk di penjara , bahkan pada satu keadaan dia di bunuh dengan alasan yang di buat buat karena dakwah yang dia sampaikan itu ( dia hanya mencari ridho Allah saja walaupun seluruh manusia tidak meridhoinya ) .
Atau seseorang yang ingin melakukan puncak amal islami , dia akan datangi dimana ada kancah peperangan berkecamuk untuk membela saudaranya yang terdholimi dan membela diennya yang dilecehkan orang kafir , dia tau sebagai konsekwensi logisnya dia dapat kehilangan sebagian anggota tubuhnya secara permanen bahkan dapat menghilangkan nyawanya .

Memang demikian sunatullah dakwah , jika seorang hamba ingin tetap di dalam ketaatan kepada Rabbnya dan menjalan dienul islam ini secara benar , disana dia di tuntut banyak pengorbanan yang banyak tidak di sukai oleh nafsu dan terkadang kebosanan menghampirinya , kebingungan di tengah jalan dan hampir hampir dia berhenti beramal karena sedikitnya orang yang berjalan dijalan yang di laluinya itu . Itulah liku liku agama ini yang tidak bisa di rasakan kecuali oleh orang yang menjalankannya .
Kesabaran dalam ketaatan mempunyai bentuk yang lain , hal tersebut seperti dijelaskan dalam QS: Al Baqarah 185
" Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu "

Makna dari ayat diatas adalah untuk berhemat dalam beribadah atau dalam melaksanakan suatu amalan janganlah berlebih lebihan dan juga dapat memberatkan kita di kemudian hari karena di awalnya kita merasa mampu ( walaupun amal yang kita kerjakan tersebut sudah ikhlas dan sesuai sunah ) . Pada ayat diatas di jelaskan oleh sabda Rosulullah
Dari Abu Hurairah ra , Rosulullah Saw bersabda : " Sesungguhnya agama itu mudah , dan siapa saja yang mempersulitnya agama , maka dia akan kalah . oleh karena itu sedang sedanglah , dekatkandiri kalian ( kepada Allah ) dan bersuka hatilah kalian serta pergunakanlah waktu pagi , sore serta sedikit waktu malam ( untuk mendekatkan diri ) " ( HR . Bukhari )
Dan juga di jelaskanoleh sebuah hadist yang panjang

Rosulullah bersabda : " Saya mendengar bahwa kamu berpuasa sepanjang hari dan bangun sepanjang malam untuk shalat malam ? " Saya menjawab ( Abu Muhammad Abdullah bin Amr bin Ash ) : " Benar wahai Rosulullah " . Beliau bersabda : " Janganlahberbuat demikian . Berpuasalah dan berbukalah , tidur dan bangunlah untuk mengerjakan shalat ! , karena tubuhmu , kedua matamu , istrimu dan tamumu mempunyai hak . Cukuplahkamu berpuasa tiga hari setiap bulannya , karena setiap kebaikan di beri balasan sepuluh kali lipat . Danjika kamu berpuasa tiga hari setiap bulannya berarti kamu seperti berpuasa sepanjang masa , " Maka saya memperberatnya sehingga aku diperberat . Saya betanya : " Wahai Rosulullah , saya merasa masih kuat , Nabi menjawab : Berpuasalah seperti puasanya Nabi Daud . Janganlebih dari itu ! " Saya bertanya : Bagaimana puasanya Nabi Daud ? " Beliau menjawab , " Setengah masa " . Ketika Abdullah sudah tua ia berkata : " Aduh menyesal sekali , sekiranya aku menerima keringanan yang di berikan Rosulullah niscaya akan lebih baik bagiku " .

Jadi kesimpulan dari kesabaran atas ketaatan adalah ; berusaha dengan penuh kesungguhan melaksanakan perintah Allah yang wajib dan menjaga dari yang wajib itu jangan sampai kita tinggalkan . Hal tersebut sebagai konsekwensi dai Iyyaka Na' budu dankonsekwensi dari dua kalimat syahadat yang telah kita ucapkan dulu .
Setelah seluruh perintah Allah yang wajib itu dapat kita kerjakan dengan tertib kita beranjak pada amalan amalan yang sunah . Hal itu kita lakukan sesuai dengan kemampuan kita , janganberlebih lebihan , bersikaplah tengah tengah ( janganberlebih lebihan juga jangan meremehkan ) hal tersebut kita kerjakan secara terus menerus ( walaupun amalan yang kita kerjakan itu sedikit jumlahnya dan tergolong ringan , hal itu sebagai permulaan untuk terus kita tingkatkan sampai ajal menjemput kita dan kita menghadap Allah dengan membawa amal terbaik kita sebagai penutup kehidupan kita di dunia ) .

Sabtu, 24 Juli 2010

SABAR ADALAH CAHAYA ................bagian 2

Amalan seorang manusia akan bermanfaat bagi dirinya itu manakala dia beriman kepada Allah dan RosulNya , tentunya dengan syarat keimanannya itu benar dan lurus , atau dengan kata lain aqidah orang tersebut tidak terkotori oleh dosa syirik ( syirik akbar yang dapat mengeluarkannya dari Islam ) akan tetapi manakala aqidah atau keimanannya telah rusak ( baik itu di sadarinya atau tidak ) maka rusak pulalah seluruh amalan yang telah dia kerjakan itu dengan susah payah dan juga kesabaran yang telah dia pertahankan akan sia sia karena dosa syiriknya itu atau rusaknya aqidahnya .

Jadi sebanyak apapun bentuk amalan yang telah dia kerjakan itu tidak akan membawa manfaat apa apa bagi dirinya itu sedikitpun manakala aqidahnya telah rusak dan terkotori oleh dosa syirik akbar ( hal itu harusnya menjadi perhatian yang serius bagi orang yang mengaku beriman kepada Allah dan hari akhir ) .
Lain halnya jika keimanan seseorang atau aqidah seseorang itu telah baik dan lurus baru amalan amalan yang dia kerjakan itu akan membawa manfaat bagi dirinya ( walaupun amalan yang telah dikerjakannya itu tergolong sedikit ) dan kesabarannya di dalam menapaki kehidupan ini akan ada nilainya di sisi Allah Azza Wajalla , walupun dia dalam menapaki kehidupan ini dia berjalan tertatih tatih di karenakan beratnya ujian dan cobaan yang dia terima .

Allah Azza Wajalla tidak akan menyia nyiakan amal hambaNya itu ( orang orang beriman ) walaupun amalan yang di kerjakannya itu kelihatan remeh . Sebagaimana di jelaskan dalam QS : Al Zalzalah 7 : " Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun , niscaya dia akan melihat ( balasan) nya pula " . Dan juga di jelaskan dalamQS : Al Muzammil 20 yang artinya
" Dan kebaikan yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh ( balasannya ) di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya " .
Oleh karena itu berimankepada Allah dan RosulNya itu sebagai faktor terpenting yang harus dipenuhi terlebih dulu sebelum melakukan suatu amal kebaikan atau bersabar .

SABAR adalah satu kata yang ringan di ucapkan seseorang akan tetapi akan sangat berat pelaksanaannya di dalam kehidupan kita sehari hari . Seseorang akan dapat mengaplikasikan sabar di dalam kehidupan sehari harinya itu manakala orang tersebut berbekal ilmu dan yakin . Tanpa ilmu seseorang tak dapat bersabar ( bagaimana bisa sabar , lha wong cara bersabar sendiri dia tidak tau maka hal tersebut di perlukan ilmu ) dan mengaplikasikan sabar itu dengan kata lain bagaimana menempat dirinya itu atas takdir Allah . Begitu pula seseorang yang berilmu pun dia tidak dapat bersabar dengan benar manakala dia tidak yakin ( yakin akan balasan dari Allah atas kesabarannya ) . Oleh karena itu seseorang akan bersabar dengan baik dan benar manakala orang tersebut memenuhi 2 syarat tersebut yaitu ilmu dan yakin ( tidak boleh pincang ) , hal tersebut sama seperti halnya ibadah yang mempunyai 2 syarat : ikhlas dan berilmu .

Ibnul Qoyyim di dalam kitab Matarijus Shalikhin beliau mengatakan :
Sabar adalah : menahan diri dengan cara menahan hati dari rasa mendongkol dan tidak puas , juga menahan lesan dari berkeluh kesah serta menahan anggota badan dari pelampiasan seperti menampar nampar pipi , menyobek nyobek baju , dan sebagainya .
Menahan hati dari rasa mendongkol dan tidak puas akan mudah dilakukan manakala kita mencamkan bahwa sesungguhnya nikmat yang Allahberikan kepada kita itu berasal dari Allah dan akan kembali kepada Allah pula , kalaupun Allah memberikannya kepada kita lalu mengambilnya kembali maka kita sebagai hambanya tidak boleh menentangnya seditpun .
Adapun menahan lesan dari berkeluh kesah artinya menahan lesan kita agar supaya tidak mengeluh atas musibah yang menimpanya itu kepada siapapun selain hanya kepada Allah saja .
" Jika kamu di timpa suatu musibah , maka bersabarlah dengan sepenuh kesabaran , karena a akan menjadikanmu lebih mulia . Jika kamumengadu kepada anak Adam , maka sesungguhnya kamu mengadukan Yang Maha Pengasih kepada orang yang tidak dapat memberikan belas kasih " .
Adapun menahan anggota badan dari pelampiasan yang menunjukkan sikap tidak ridho yakni dengan menahan dirikita agar tidakmenampar nampar pipi , menyobek nyobek baju , dan lain lain , karena melakukan hal tersebut di larang secara tegas oleh Rosulullah Muhammad Saw dengan sabdanya : " Bukab dari golongan kami seseorang yang menampar pipi , menyobek nyobek baju dan menyeru dengan seruan jahiliyah " . ( HR . Bukhari dan Muslim ) .

Ali bin Abi Thalib berkata ( berkenaan dengan sabar ) : " Iman dan sabar itu saling berhubungan erat , seperti kedudukan kepala bagi jasad manusia . Jasad manusia tanpa kepala tidak ada gunanya ( hanyalah seonggok bangkai ) akan sama halnya dengan keimanan yang sangat membutuhkan kesaabaran " .

Seorang manusia yang menyatakan bahwa dia mengaku beriman kepada Allah dan hari akhir , maka pada saat itu juga Allah Azza Wajalla akan menguji orang tersebut dengan berbagai macam cobaan dan ujian ( entah orang tersebut dalam keadaan siap maupun tidak ) . Ujian dan cobaan yang Allah berikan kepada seseorang itu tidak mungkin berhasil dilaluinya denganbaik kecuali orang tersebut melaluinya dengan sabar . Ujian dan cobaan yang Allah timpakan pada orang beriman itu akan terus berlangsung ( baik ujian itu berskala kecil , sedang maupun yang berat ) sampai orang tersebut menemui ajal .
Mungkin kita sering mendengar ada orang yang mengatakan bahwa sabar itu ada batasnya , maka orang yang mengatakan hal itu ( sabar ada batasnya ) dia tidak tau hakikadt dari kehidupan di dunia ini , bahwa kehidupan di dunia ini penuh dengan kesengsaraan dan ujian demi ujian yang datang silih berganti . Jika memang sabar itu ada batasnya , bararti ada satu keadaan yang membolehkan kita untuk tidak sabar / berbuat sesuai dengan nafsunya , jika hal tersebut sudah dilakukannya maka rusaklah dunia ini .

Ujian dan cobaan yang Allah timpakan kepada manuisia di dunia ini bertingkat tingkat sesuai dengan tingkat keimanan seseorang . Semakin tinggi keimanan seseorang maka semakin besar pula ujian dan cobaan yang Allah Ta'ala timpakan pada orang tersebut . Ujian dan cobaan paling berat yang Allah Azza Wajalla timpakan kepada manusia di di dunia ini adalah ujian dan cobaannya para Nabi dan Rosul , setelah itu para siddiqin setelah itu para syuhada' setelah itu orang orang sholeh yang tidak berada di dalam kancah jihad fisabilillah setelah itu orang di bawahnya dan di bawahnya lagi .
Jadi sabar adalah bekal yang harus dimiliki oleh orang orang yang berjalan munuju Allah .

Iyyaka na'budu Wa Iyyaka Nasta'in ( hanya kepadamulah kami beribadah dan hanya kepadamulah kami meminta pertolongan ) ini tidak dapat dilaksanakan tanpa sabar , dikerenakan kalimat tersebut menuntut akan bukti .
Orang yang mengaku hanya beribadah kepada Allah saja maka Allah akan menuji orang tersebut ( akan menguji pernyataannya yang di ucapkannya itu bohong apa tidak ) . Allah akan mengujinya dengan kesempitan dan penderitaan hidup , akan menujinya dengan perintah dan larangan Allah . Untuk menghadapi itu semua maka seorang manusia sangat menggantungkan pertolongan dari Allah saja ( semoga Allah Ta'ala memberikan kesabaran ) .
Pertolongan Allah tidak akan turun pada seorang hamba manakala Iyyakana'budunya belum benar , akan tetapi manakala Iyyakana'budu seseorang telah benar dan lurus maka Nasta'in akan turun pada orang tersebut .

Ada tiga keadaan di dalam sabar yang kebanyakan Allah Azza Wajalla akanmengujinya dengan tiga hal tersebut . Allah Azza Wajalla menuntut kepada orang orang yang beriman harus selalu siap dengan tiga keadaan tersebut dengan kesabaran yang dimilikinya itu ( sebagai wujud ujian keimanannya ) .

1 . Sabar DiDalam Menerima Musibah .
Musibah adalah suatu hal yang sangat di benci oleh jiwa manusia dan kebanyakan orang tidakmau jika hal tersebut ( musibah ) menimpa dirinya . Akan tetapi permasalahannya adalah seluruh jiwa manusia ini berada di dalam genggaman Sang Kholiq yang akan diperlakukan sesuai dengan kehendakNya dan seorang manusia tidak dapat menolaknya ( sampai pada diri Rosulullah sekalipun ) . Yang terpenting tinggal bagaimana orang tersebut mensikapi musibah yang menimpanya itu dan bagaimana memposisikan dirinya itu terhadap musibah yang datang menimpanya dengan sekonnyong konyong .
Kebanyakan manusia jika dia di timpa musibah maka akan bisa mengaplikasikan kesabarannya itu dengan benar ( karena dia tau dirinya di hadapan Allah adalah makhluk Allah yang sangat lemah sehingga dia mau tidak mau harus bersabar atas takdir yang menimpanya itu ) , akan tetapi jarang yang mampu mengaplikasikan kesabarannya dengan manakala orang tersebut mendapat kenikmatan dari Allah secara berlimpah ( karena seringnya dia lupa diri dan kesenangan adalah sesuatu yang paling diinginkan oleh nafsu ) .

Bagi orang orang beriman Allah Azza Wajalla telah memberikan suatu pedoman bagaimana cara menghadapi musibah yang sedang menimpanya itu dengan sekonyong konyong .
Allah Azza Wajalla memberikan tuntunan kepada orang orang beriman agar supaya jika dirinya tertimpa suatu musibah hendaklah dia mengucapkan kalimat Istirja': " Inna lillahi wa Inna ilaihi raaji'un " sebagaimana hal tersebut di jelaskan dalam QS : Al Baqarah 156 yang artinya :
" ( yaitu ) orang orang yang apabila di timpa musibah mereka mengucapkan Inna lillahi Wa inna ilaihi Roji'un ".
Kebanyakan orang yang mengucapkan kalimat istirja' jika dia melihat kecelakaan atau melihat kematian atau mendengar berita kematian seseorang . Padahal kalimat tersebut di ucapkan pada setiap kita mendapat musibah walaupun sifatnya ringan kita tersandung batu yang tidak mengakibatkan apa apa pada diri kita , kita kehilangan barang walaupun barang tersebut pada akhirnya dapat kita temukan kembali .

Kalimat istirja' jarang di ucapkan seseorang manakala seseorang melihat saudaranya yang kehilangan keimanan atau aqidahnya , padahal dulunya orang tersebut teguh di dalam memegang prinsip ( lurus dan benar aqidahnya ) yang di yakininya itu . Orang yang kehilangan keimanan atau aqidahnya itu suatu kerugian yang sangat besar melebihi kehilangan akan hartabenda atau nyawa . Orang yang kehilangan harta benda atau nyawa paling kerugian yang diderita atau kesedihannya pada saat itu juga akan tetapi lama kelamaan akan berangsur angsur pulih dan dapat melupakan itu semua atau paling banter kerugian di dunia saja ( dengan catatan aqidahnya tidak rusak oleh syirik akbar ) sedangkan di akherat bisa jadi dia medapatkan kebahagiaan karena sabar di dalam menerima ujian .
Akan tetapi orang yang kehilangan aqidah dia akan mengalami 2 kesedihan dan kerugian : 1 ketika di dunia dia akan selalu berbuat kerusakan dan juga dia dapat tertutup dari mendapat hidayah , sedangkan sebelum dia meninggal dia tidak bertobat maka siksa kubur telah menantinya . 2 kesedihat yang abadi ketika di akherat kelak .
Kalimat istirja' yang di ucapkan seseorag pada saudaranya yang kehilangan aqidah itu bisa jadi dia akan tersadarkan dan dapat segera bertobat dari kesalahannya itu .

Seseorang dapat bersabar di dalam menerima musibah itu manakala orang tersebut merenungi bahwa nikmat yang telah Allah berikan pada dirinya itu ( apapun bentuknya dan seberapapun besarnya nikmat itu ) semata mata atas pemberian dan karunia Allah ( bukan atas hasil jerih payahnya saja ) dan akan kembali kepada Allah pula ( yang akan Allah ambil setiap saat ) .
Allah Azza Wajalla hanya mengambil sedikit kenikmatan yang telah Allah berikan kepada hambanya itu ( jika orang tersebut dapat bersabar atas takdir yang menimpanya itu ) maka sebagai gantinya Allah akan memberikan suatu kenikmatan yang lebih besar lagi .
Sebagaimana hal tersebut di jelaskan dalam QS : Al Baqarah 155 dan 157 .

" Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan , kelaparan , kekurangan harta benda , jiwa dan buah buahan . Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang orang yang beriman " . ( QS : 2 / 155 )
Ayat tersebut memberikan kabar kepada orang orang yang beriman bahwa Allah pasti akan mengambil sedikit kenimatan ( Allah tidak mengambil semuanya ) dari tangan orang orang beriman setiap saat baik orang tersebut siap atau tidak . Apabila orang tersebut dapat bersabar maka Alah akan memberikan kabar gembira yang di jelaskan pada ayat 157 nya

" Mereka itulah orang orang yang mendapat berkah yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka , dan mereka itulah orang orang yang mendapat petunjuk " . ( QS : 2 / 157 )
Pada ayat tersebut Allah akan memberikan 3 kenikmatan dari kenimatan yang telah di ambilNya dahulu ( jika orang tersebut dapat bersabar ) .
1. Memberikan keberkahan di dalam kehidupannya .
Allah akan memberikan sifat Qona'ah di dalam hatinya ( menerima dengan lapang dada apa apa yang Allah berikan kepadanya dan merasa cukup ) walaupun dari segi materi yang dia dapat tidak seberapa besarnya ( pas pasan ) akan tetapi dapat mencukupi kebutuhan sehari harinya bahkan pada satu keadaan ia bisa menyisihkan uang ( menabung ) . Itulah keberkahan hidup yang jarang di dapatkan pada setiap orang hari ini .
2 . Mendapatkan Rahmat
Hal tersebut bisa diartikan dengan ketenangan hidup . Didalam kehidupannya jarang di temui percekcokan ( kalaupun ada pasti tidak akan berlangsung lama ) , dia tidak merasa was was , cemas dan gelisah ( kesempitan yang menghimpitnya itu tidak di adukan kepada manusia ) di dalam menapaki kehidupannya itu . Ketenangan dalam menapaki kehidupannya itu dapat terbaca dari raut wajahnya yang senantiasa cerah , tidak murung atau banyak melamun .
3 . Mendapat petunjuk
Dia tetap berjalan di atas Al Haq , keislamannya tetap baik dan benar ( walupun kehidupannya serba pas pasan dan hal itu tidak menguranginya dalam beribadah ) . Dia tidak terjerumus pada jurang kemunafikan ( bermuka dua kepada orang orang yang memusuhi Islam hanya untuk mendapatkan secuil dari dunia dengan mengorbankan teman seperjuangannya ) dan kesyirikan ( mencari sesuatu sebagai jimat untuk merubah keadaannya dunianya ) .
Itulah tiga kenikmatan terbesar yang dia dapatkan ketika dia menerima ujian dari Allah dengan kesabarannya ( hal itu tidak mungkin dia dapat jika tanpa sabar ) .

Mungkin ada sebagian yang berfikir atau terlintas dalam fikirannya : " Mengapa saya sudah berusaha beribadah kepada Allah dengan sungguh sungguh ( seikhlas mungkin dia usahakan dan dengan kesungguhan mencari ilmu tentang islam yang benar ) dan juga sudah berusaha untuk menjauhi syirik dan kebid'ahan , tetapi kok masih saja musibah , kesempitan hidup datang menemuinya ?? dan hal tersebut jarang dia temui ( musibah dan ujian ) pada saat jahiliyah dahulu ( Islam hanya sekedar pengakuan saja akan tetapi kehidupan sehari harinya sangat jauh dari nilai nilai keislaman ) " pikiran itu sering kali terlintas di fikirannya sehingga dia berfikir apa yang salah pada diri saya ini , pertanyaan kenapa dan kenapa , sedangkan dia sendiri tidak tau jawabannya .

Atau seseorang yang kadang berfikir kenapa orang orang yang mendustakan islam dan memusuhinya itu seakan akan hidupnya serba kecukupan , sedangkan orangislamnya sendiri yang menjalankan agamanya dengan benar selalu dihimpit masalah ekonomi ( mau apa apa tidak bisa terlaksana , hanya bisa melihat dan melihat saja ) . Permasalahan hidup selalu dia temui , entah itu anaknya sakit danmasuk rumah sakit ( sedangkan untuk membiayai hal itu dia harus pontang panting cari uang untuk menebus biaya yang sangat besar baginya ) , permasalahan itu sudah selesai , dia baru sedikit merasa tenang , dia baru sedikit demi sdikit menabung muncul masalah baru yang memerlukan biaya yang besar lagi . Seakan akan uang yang dia kumpulkan itu hanya lewat begitu saja tanpa dia bisa merasakan uang yang dia kumpulkan itu .

Memang harus demikian sunatullah kehidupan yang harus di jalani oleh orang orang beriman di dalam menapaki kehidupan ini . Kehidupan yang harus dijalaninya senantiasa membutuhkan pengorbanan demi pengorbanan , banting tulang , peras keringat bahkan sering mencucurkan air mata di karenakan beratnya kehidupan yang dia jalani .
Kita renungi hadist yang di riwayatkan At Tirmidzi yang artinya :
Dari Abu Hurairah ra ia berkata : Rosulullah Saw bersabda : " Orang orang mukmin baik laki laki maupun perempuan , senantiasa mendapatkan cobaan , baik dirinya , anaknya maupun hartanya . Sehingga ia menghadap Allah tanpa membawa dosa " ( HR . Tirmidzi )
Rosulullah Saw bersabda : " Tak adasebuah musibah yangmenimpa seorang muslim kecuali Allah akan melebur kesalahannya sebab musibah tersebut , sekalipun hanya tertusuk duri " ( HR . Bukhari )

Dua hadist diatas mengabarkan orang orang yang bersabar di dalam menerima musibah dengan lapang dada dapat menghapuskan dosa dosanya ( dengan catatan selain dosa syirik akbar , yang dosa itu haruslah di tobatinya terlebih dulu sebelum nyawa sampai kerongkongan ) yang telah lalu . Itulah kemurahan yang Allah Ta'ala berikan kepada orang beriman yang sabar .
Dan satu lagi hadist Qudsy ( wahyu Allah yang di turunkan pada Rosulullah akan tetapi redaksinya dari Rosulullah sendiri , lain dengan Al Qur'an , Al Qur'an adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada Rosulullah akan tetapi redaksinya langsung dari Allah ) untuk menjelaskan permasalahan ini
" Allah Ta'ala berfirman " Wahai anak Adam , jika kamu bersabar dan menerima dengan ikhlas ketika pertama kali ( menerima musibah) maka Aku tidak akan ridho memberikan pahala kepadamu kecuali Jannah " .

Pada hadist tersebut memberikan gambaran kepada kita bahwa sabar yang dinilai Allah adalah kesabaran ketika pertama kali mendapat musibah ( ketika dia mendengar saudaranya kecelakaan dan meninggal maka pada saat itu juga ia harus menunjukkan sikap sabarnya itu , atau ketika dia ditimpa kecelakaan di jalan maka pada saat itu juga ia harus bersabar , tidak boleh berkata jika kalau saya gini atau jika saya lewat jalan yang satunya ) setelah tidak ada nilainya di hadapan Allah .
Memang berat hal itu bisa dilakukan oleh seseorang , hanya iman ilmu dan yakin serta belajar membiasakan maka hal itu akanmudah di lakukan .

Demikianlah sedikit gambaran sabar di dalam menerima musibah , adapun penjelasan mengenai sabar di dalam ketaatan dan sabar dalam menjauhi maksiat serta bentuk bentuk sabar yang lain akan kami uraikan pada kesempatan yang lain Insya Allah

Senin, 19 Juli 2010

SABAR ADALAH CAHAYA .........................bagian 1

Sebelum kami jabarkan panjang lebar tentang sabar , tulisan ini ada sambungannya dengan tulisan tulisan kami yang sebelumnya dan saling terikat ( yang satu menjelaskan yang lainnya ) . Seperti tulisan kami tentang Khusyu' , Istiqamah , As shirat , dan yang lain lainnya .

Seorang manusia yang hidup dimuka bumi ini pasti akan mengalami dan pernah mengalami suka dan duka , rasa senang dan rasa sedih , kemudahan dan juga kesukaran , akan mengalami kesengsaraan dan kepayahan akan tetapi pada satu keadaan yang lain orang tersebut akan menemui kemudahan , ketenangan dan kepuasan . Hal itu semua Allah Azza Wa Jalla pergilirkan kepada seluruh makhluknya yang bernama manusia baik itu yang kafirnya maupun yang mukminnya . Itulah hakekat kehidupan di dunia ini . Semua manusia pasti akan mengalami yang demikian itu ( baik dia itu siap maupun tidak siap , baik orang tersebut dalam menerimanya ridho maupun terpaksa ) dan itulah ketetapan takdir Allah Ta'ala bagi seluruh manusia sejak 50.000 tahun sebelum bumi ini di ciptakan ( sesungguhnya pena itu telah diangkat dan lembaran telah kering yang telah tersimpan rapi di Laukhil Mahfudz dan hanya Allah Azza Wajalla saja yang mengetahui akan rahasia tersebut )

Bagi orang orang kafir , mereka hidup di dunia ini adalah mereka jadikan satu satunya tujuan hidup mereka . Konsep mereka adalah jika mereka mendapatkan kesenangan hidup yang berlimpah , maka bagi mereka itu suatu kesuksesan hidup dan suatu keuntungan di banding yang lainnya ( orang yang ekonominya jauh di bawah dia ) sehingga mereka puas puaskan hidupnya dengan aji aji mumpung ...... . Akan tetapi jika mereka mendapatkan kesusahan dan kesempitan serta banyak menemui penderitaan yang datang silih berganti maka mereka menganggap hal itu suatu kerugian yang besar dan sangat bersedih hati ( tak jarang yang mengambil jalan pintas yaitu bunuh diri karena beratnya ujian yang dihadapinya di dunia ini ) . Bagi orang orang kafir mereka tidak mengenal kehidupan di akherat , tidak ada kehidupan setelah kematianya , kalaupun ada pasti konsepnya telah berubah dan di rubah .

Akan tetapi kehidupan di dunia ini bagi orang orang yang beriman , mereka memandang dan menjadikan kehidupan dunia ini begitu penting . Orang orang beriman menjadikan kehidupan di dunia ini sebagai jembatan penghubung untuk menuju kampung akherat yaitu Jannah ( bukan seperti pandangan orang orang sufi atau tasawuf yang kebanyakan mereka meninggalkan kehidupan dunia ini, mereka hidup menyendiri hanya beribadah kepada Allah saja ( padahal makna dari ibadah itu sendiri sangat luas ) mereka tidak mau berinteraksi dengan manusia banyak ) .
Jadi mencari kehidupan dunia ini juga penting , akan tetapi jangan di jadikan satu satunya tujuan . Bagaimana kita bisa menjalankan syareat zakat infak dan sodaqoh jika dalam mencari kehidupan dunia ini tidak dengan sungguh sungguh , bagaimana kita bisa melaksanakan ibadah Haji jika kita tidak punya harta yang cukup , lebih lebih bagaimana kita bisa melakukan puncak amal islam ( Jihad fi sabilillah ) yang hal tersebut juga memerlukan harta yang tidak sedikit jumlahnya .
Jadi mencari kehidupan dunia sebanyak banyaknya Islam tidak melarang bahkan di anjurkan , akan tetapi Islam memberikan batasan batasan yang tidak boleh dilanggar ( mencari yang halal , menjauhi yang haram serta menjauhi subuhat ( hal hal yang meragukan ) oleh orang orang beriman .

Mereka orang orang beriman melihat kehidupanan di dunia ini bagaikan di penjara , artinya mereka tidak bisa atau tidak boleh hidup bebas melakukan apa saja sekehendak hatinya sebagaimana yang dilakukan oleh orang orang kafir . Karena syareat Islam memberikan batasan batasan yang tidak boleh di langgar , sebagai konsekwensi dari dua kalimat shahadatnya yang telah di ikrarkannya dahulu . Mereka melakukan yang demikian itu dengan harapan besok pada hari kiamat Allah Azza Wajalla memberikan balasan kehidupan yang lebih baik yaitu di masukkannya kedalam Jannah dan terselamatkannya dari siksa api Neraka serta mendapatkan Ridho Allah Ta'ala di Jannah besok ( itulah puncak cita cita orang beriman , pandangan orang orang beriman jauh kedepan menembus batas ruang dan waktu ) itulah puncak kesuksesan bagi orang orang beriman .

Oleh sebab itu untuk menghadapi itu semua ( yaitu kehidupan di dunia ini , dunia yang penuh dengan ujian dan cobaan yang datang silih berganti baik ujian itu berskala kecil , sedang maupun yang berat sekalipun dan ujian tersebut akan senantiasa mendatanginya sampai orang tersebut menemui ajal ) maka manusia memerlukan satu bekal yaitu SABAR . Kata sabar itu berasal dari bahasa arab , akan tetapi telah lazim dan umum di gunakan oleh seluruh manusia yang hidup dimuka bumi ini . Kata sabar tidak hanya di gunakan oleh orang Islam saja , orang Yahudi pun juga menggunakan kata sabar , Nasrani , orang musyrik, orang yang awam tentang agama maupun orang yang faham agama sekalipun mereka tau apa itu sabar dan bagaimana cara menerapkan sabar itu . Akan tetapi kesabaran yang bagaimana ???

Contoh Kesabaran Yang Sesat Dan Keliru

* Orang orang Yahudi dengan penuh kesabaran memperjuangkan tanah yang di janjikan untuknya yaitu tanah Palestina dan sekitarnya ( padahal menurut sejarah hal tersebut adalah klaim yang bohong ) yang di atas Al Quds akan mereka bangun kuil Sulaiman ( oleh karena itu hari ini mereka membuat terowongan terowongan yang gunanya agar Al Quds itu roboh jika sudah begitu mereka akan bangun kuil Sulaiman ) . Mereka orang orang Yahudi di seluruh dunia akan bahu membahu guna memperjuangkan berdirinya negara Israel Raya . Segala cara mereka akan tempuh baik dengan cara halus ( melalui lobi lobi mereka atau perjanjian demi perjanjian mereka gelar ) sampai cara yang kasar ( langsung membolduser perumahan perumahan yang ada di Gaza dan tepi barat serta menembaki penduduk sipil maupun para gerrilyawannya ) . Walaupun seluruh dunia mengecamnya ( kecaman yang dilakukan negara besar hanyalah sandiwara saja karena mereka tidak ingin orang orang Yahudi hidup di dataran Eropa dan Amerika dan itulah fakta sejarah ) seakan akan PBB tutup mata dan tidak di memperdulikan kejahatan kejahatan Israel . Perjuangan yang mereka lakukan ( orang orang Yahudi ) bukan hanya 10 20 tahun saja akan tetapi telah berabad abad lamanya . Demikianlah kegigihan dan kesabaran orang orang Yahudi dalam memperjuangkan faham sesatnya itu , mereka keluarkan seluruh potensi yang mereka miliki demi tercapainya tujuan mereka di dunia ini .

* Orang orang Nasrani ( para Misionaris ) juga dengan sabar dan penuh ketekunan , tanpa kenal lelah , mereka mengeluarkan dana yang besar , rela hidup bersama orang orang miskin , naik turun gunung , hidup di daerah terpencil sekalipun mereka rela melakukannya demi satu tujuan yaitu menyebarkan ajaran Paus ( bukan ajaran yang murni dari Nabi Isa As ) . Berbagai cara akan mereka tempuh baik dengan cara terselubung ( berkedok pengobatan gratis atau bakti sosial dengan tujuan pemurtatan ) dengan cara yang halus ( membantu orang orang miskin yang tidak mampu dari segi ekonomi , pendidikan mereka biayai dengan begitu orang orang tersebut berhutang budi , jika hal itu sudah terlaksana maka misi pemurtatan baru mereka lakukan ) atau dengan cara yang kasar ( cleaning etnis seperti kasus Ambon , Poso , Bosnia dan bumi bumi yang lain dengan cara kekerasan senjata ) . Mereka akan terus melakukan yang demikian itu juga dengan kata sabar .

* Mereka para biara wati rela tidak menikah dan mengabdi pada gereja sampai tua dan bahkan sampai mati , dengan harap besok mereka akan di nikahkan dengan Jesus ( itulah faham sesat mereka yang terus mereka pertahankan ) . Atau para Rahib / Pasturnya mereka juga rela tidak menikah dan juga mereka rela menghabiskan umurnya untuk mengabdi pada gereja dengan harapan mereka ( para pastur itu ) akan dinikahkan dengan Bunda Maria ( walaupun pada akhirnya tersiar kabar ada penyimpangan sex dikalangan Gereja yang penyebabnya karena mereka membunuh fitrah manusia yaitu nafsu manusia yang tidak di salurkan dengan wajar dan semestinya ) .
Mereka bisa melakukan hal itu secara terus menerus juga dengan kata sabar .

* Orang yang mendatangi dukun dengan harapan sang dukun dapat menghilangkan bala' yang sedang menimpanya itu ( walaupun orang tersebut harus sering bolak balik ketempat sang dukun , dan itu pun dia harus mencarikan syarat syarat yang di ajukan oleh dukun tersebut jika keinginannya tercapai ( walaupun sulit di dapatkan syarat syarat yang di ajukan oleh sang dukun tersebut ) dan anehnya dengan sabar mereka akan tetap mengusahakan syarat syarat yang di usul sang dukun itu ) . Atau orang yang mencari ilmu ilmu kekebalan dengan mendatangi tempat tertentu dan melakukan suatu ritual tertentu pula , mereka tanpa bosan dan capek melakukan hal itu sampai apa yang di idam idamkanya itu di dapat ( yaitu mempunyai ilmu kebal dan di segani semua orang ) .
Mereka dapat melakukan kesyarikan tersebut walaupun berat dalam melakukannya juga dengan kata sabar .

* Para aktivis Islam yang mereka berjuang lewat jalan DEMOKRASI ( pemilu dan kepartaian ) dengan tujuan untuk menegakkan syareatIslam di muka bumi ini ( merekalahorangorang yang bingung akan hakekat dien ini ) . Walaupun sudah banyak fakta sejarah yang mengabarkan kepada mereka bahwa berjuang menegakkan syareat Islam lewat jalan DEMOKRASI adalah sebuah pepesan kosong yang tidak akan pernah berhasil dengan sempurna ( malah kehinaan yang akan di dapat ) dan tidak pernah di contohkan oleh Rosulullah Saw dan khulafaur rosidin di dalam menyebarkan dien ini . Juga dengan kata sabar mereka masih saja berada di jalan DEMOKRASI itu walaupun kegagalan demi kegagalan sering datang menyapa mereka ( kegagalan demi kegagalan yang mereka alami itu bukannya membuat mereka tobat dan kembali kejalan yang lurus dan benar seperti yang di contohkan oleh Rosulullah dan para sahabat , akan tetapi mereka malah melakukan muhasabah yang salah ( mereka malah lebih giat dan sungguh sungguh lagi di dalam menapaki jalan DEMOKRASI itu ) dan anggapan batil mereka itu tidak akan pernah bertemu , karena Islam itu mempunyai jalan sendiri dan DEMOKRASI itu mempunyai jalan sendiri pula ) .

* Pada minggu minggu kemaren pada saat piala dunia di gelar 1 bulan penuh , banyak orang dengan sabar qiyamullail di depan kotak ajaib mereka dengan harapan team yang di jagokannya itu menang , atau mereka yang sudah terlanjur atau gemar mempertaruhkan hartanya ( baik yang hanya kecil kecilan , sedang hingga besar ) melihat dan mengikuti jalannya pertandingan hingga usai adalah suatu kewajiban bagi mereka , walupun mungkin sholat subuhnya masih terkantuk kantuk dan bagi harinya kelihatan lesu dan sering menguap . Hal itu bukan suatu masalah baginya , yang penting team yang di unggulkannya menang .
Mereka betah berjam jam duduk di depan kotak ajaib , akan tetapi hanya duduk barang 1- 2 jam saja mendengarkan pengajian dia sudah tidak betah ( bahkan mengantuk ) .
Mereka dapat melakukan hal itu juga dengan sabar ( akan tetapi sabar dalam maksiat ) .

* Orang yang gemar berjudi dan minum minuman keras , mereka bekerja dengan sungguh sungguh , akan tetapi setelah uang terkumpul langsung mereka belanjakan minuman keras ( walaupun minuman yang mereka beli itu mahal harganya ) . Uang yang mereka dapat dari kerja itu walau untuk makan mereka sangat perhitungan , akan tetapi kalau untuk jatah minuman keras dia tidak banyak berfikir . Hal itu tidak jauh berbeda dengan orang yang gemar berjudi ( uang ratusan ribu , bahkan ratusan juta mereka hamburkan di meja judi ) . Orang yang berjudi juga menunggu dengan sabar kalau kalau kartunya sedang jelek , siapa tau nantinnya akan berubah baik ( ironinya merekapun juga berdo'a semoga keberuntungan di fihaknya ) .
Mereka dengan sabar berada di dalam kemaksiatan , hal itu mereka lakukan terus menerus .

Apakah gambaran sabar seperti contoh contoh diatas yang di harapkan oleh Allah dan RosulNya ??, ataukah gambaran sabar seperti apa yang di harapkan oleh Islam itu ?? untuk bekal manusia ( orang orang beriman ) sebagai hamba Allah di dalam menempuh perjalanan menuju Alah Ta'ala dimuka bumi dan juga agar di akherat kelak tergolong orang orang yang beruntung dan sukses .
Atau dengan kata lain bagaimana gambaran sabar itu yang Islam kehendaki bagi orang orang beriman ???
Hal tersebut Insya Allah akan kami lanjutkan pada seri selanjutnya ..........

Selasa, 13 Juli 2010

MASJID DHIRAR ........

Fenomena masjid dhirar hari ini sangat menarik untuk di perhatikan . Apakah hal tersebut ( Masjid Dhirar ) hanya berlaku / hanya ada pada zaman Rosulullah Muhammad Saw saja , ataukah masjid dhirar tersebut juga berlaku pada hari ini ( di zaman kita ) atau kah fenomena tersebut juga akan terus berlanjut hingga menjelang hari kiamat ( akan selalu ada ) ??? . Berangkat dari firman Allah Azza Wajalla dalam QS : Al Kahfi 107 - 110 yang artinya :

" Dan orang orang ( munafiq ) yang mendirikan Masjid untuk menimbulkan kemudharatan ( pada orang orang mukmin ) dan karena kekafiran dan untuk memecah belah di antara orang orang mukmin serta menunggu kedatangan orang orang yang telah memerangi Allah dan RosulNya sejak dahulu :Dan sungguh mereka bersumpah : " Tidaklah kami menghendaki selain kebaikan " Dan Allah menjadi saksi bahwa mereka itu sesungguhnya berdusta " .

" Janganlah kamu berdiri ( Shalat ) di dalamnya selama lamanya . Sesungguhnya Masjid yang didirikan atas dasar taqwa sejak hari pertama adalah lebih layak kamu shalat di dalamnya . Di dalamnya terdapat orang orang yang yang suka membersihkan diri ".

"Maka apakah orang orang yang mendirikan bangunannya di tepi jurang yang runtuh , lalu bangunan itu jatuh bersamanya kedalam neraka Jahannam ? Dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang orang yang dzalim " .

" Bangunan bangunan yang mereka dirikan itu senantiasa menjadi pangkal keraguan di dalam hati mereka , kecuali kalau hati mereka telah hancur . Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana " .

Pada QS : Al Kahfi 107 - 110 ini menceritakan sepak terjang orang orang munafiq yang senantiasa merugikan umat islam dan memecah belah orang orang beriman hingga memunculkan keraguan di hati orang orang beriman ( itulah sifat - sifat orang munafiq ) .
Ashbabul nuzul turunnya ayat tersebut adalah: pada saat Rosulullah Muhammad Saw akan kembali pulang dari perang tabuk , sehari perjalan sebelum Rosulullah sampai keMadinah . Rosulullah Muhammad Saw di tengah tengah perjalanan pulang dari perang tabuk beliau di datangi oleh Malaikat Jibril AS untuk menyampaikan wahyu kepada beliau yaitu QS : Al Kahfi 107 - 110 ( karena sebelumnya rosulullah berjanji akan memenuhi permintaan orang orang munafiq yang insya Allah beliau sudi untuk shalat dimasjid yang telah mereka buat sebelum beliau berangkat ke tabuk ) .

Karena berita dari Malaikat Jibril AS tersebut maka RosulullahMuhammad Saw langsung memerintahkan kepada para shahabatnya yaitu : Malik bin Dhakhsyan , Ma'an bin Ali dan Wahshy ( pembunuh sahabat Hamzah pada perang uhud yang telah bertaubat ) lalu beliau bersabda : " Berangkatlah kalian ke Masjid yang dhalim penghuninya lalu hancurkan dan bakarlah " . Para sahabat yang menerima perintah itu lalu berangkat secara diam diam , lalu mereka menghancurkan dan membakar masjid itu sampai habis ( demikianlah ketaatan para sahabat dalam menerima perintah Rosulullahnya tidak banyak bertanya dan membantah ) .

Di dalam sirah di ceritakan bahwa pembangunan masjid tersebut atas prakarsa dari seorang pendeta Nasrani dari suku khazraj yang bernama Abu Amir Ar Rahib yang menghasut orang orang munafiq Madinah untuk membuat masjid . Ia berbuat demikian karena pamornya di hadapan kaumnya turun , padahal sebelum Rosulullah hijrah ke Madinah dia orang yang paling di hormat diantara suku Aus dan Khazraj . Ketika Rosulullah Muhammad Saw hijrah ke Madinah dan Islam banyak di terima oleh penduduk Madinah maka , ia bangkit menunjukkan permusuhannya kepada Rosulullah Muhammad Saw.

Untuk mendukung sikap permusuhannya itu ia pergi ke Konstantinopel dan meminta bantuan kaisar Romawi . Dari sinilah ia berhubungan dengan orang orang munafiq Madinah. Ia mengirimkan surat kepada mereka dengan berkata : " Bangunlah sebuah Masjid dan undanglah Muhammad untuk shalat di dalamnya , lalu hancurkan masjid itu selagi Muhammad di dalamnya sehingga ia binasa . Saya akan datang bersama Kaisar untuk menduduki Madinah " .
Lalu orang orang munafiq menerima ajakan dari Abu Amir Ar Rahib itu dan mulailah mereka membangun Masjid dengan cepat dan lebih indah dari pada masjid Quba' itu sendiri . Menurut riwayat orang orang munafiq yang ikut membangun Masijd itu berjumlah12 orang .

Pada saat masjid itu telah selesai dibangun maka mereka datang kepada Rosulullah seraya berkata : " Ya Rosulullah kami telah mendirikan sebuah masjid untuk orang orang yang lemah dan untuk musim dingin ( seolah olah alasan yang mereka kemukakan masuk akal dan kelihatan baik ) . Kami ingin tuan shalat di dalamnya untuk memberikan berkah pada kami ( itulah tipu muslihat mereka untuk mengelabuhi orang orang beriman, bahwa tindakannya itu seolah olah baik dan bermanfaat . Akan tetapi tipuan mereka ( orang orang munafik) itu sesungguhnya akan kembali pada diri mereka sendiri jika mereka sadar ) . Ketika itu Rosulullah sedang sibuk untuk mengadakan persiapan guna menghadapi perang tabuk ( perang yang sangat berat pada saat itu ( di banding perang perang sebelumnya ) dan jauhnya perjalanan sehingga beliau perlu mengadakan mobilisasi umum dan melakukan persiapan yang matang serta bekal yang cukup ) .
Maka beliau berkata kepada mereka ( orang munafiq yang datang kepada Rosulullah ) :
" Sesungguhnya saya sedang akan berpergian dan dalam keadaan sibuk . Dan apabila kami telah datang ( dari bepergian ) , insya Allah , tentu akan mendatangi kalian dan akan shalat untuk kalian disana " ( itulah buruknya perbuatan mereka , di saat sesama saudaranya mempersiapkan diri untuk menghadapi perang tabuk , mereka orang orang munafik malah sibuk sendiri , tidak ikut mempersiapkan bekal ( untuk perang tabuk) malah membuat perpecahan di tubuh umat Islam dengan membuat masjid )

Kaum muslimin yang sebelumnya selalu mengerjakan shalat berjama'ah di masjid Quba' ( masjid yang dibangun pertama kali oleh Rosulullah setelah tiba di Madinah sewaktu Hijrahnya ) . Akan tetapi semenjak dibangunnya masjid yang kedua itu oleh orang orang munafiq ,maka terpecahlah jama'ah kaum muslimin . Sebagian ada yang shalat dimasjid yang baru dengan meninggalkan masjid Quba' dan sebagian lagi masih tetap shalat di masjid Quba' . ( Demikanlah perbuatan yang di lakukan oleh orang orang munafiq selalu membuat kerusakan di dalam tubuh umat islam , dan mereka orang orang munafiq menganggap perbuatan semacam itu sesuatu yang bermanfaat bagi umat islam yang dalam hal ini adalah pembangunan masjid baru . Maka benarlah Al Qur'an dalam mensifati orang orang munafiq itu. Di dalam QS : Al Baqarah 11 yang artinya : " Dan bila dikatakan kepada mereka : " Janganlah kamu membuat kerusakan dimuka bumi " Mereka menjawab " Sesungguhnya kami orang orang yang mengadakan perbaikan " )
Maka terhadap masjid dhirar ini Al Qur'an menyatakan : " Janganlah kamu shalat di dalamnya selama lamanya " .
Demikianlah catatan sejarah munculnya masjid dhirar di zaman Rosulullah . Pada zaman kita hari ini adakah masjid dhirar dan apa saja yang bisa mengarah kesana ??

* Seandainya disuatu negri atau daerah telah berdiri sebuah masjid kemudian datang seseorang mendirikan masjid baru ( padahal masjid yang pertama masih mencukupi jika dibuat shalat berjama'ah seluruh orang di daerah tersebut ) dengan tujuan untuk memecah belah jama'ah di masjid yang pertama , maka ini tidak boleh dan termasuk kedalam ketegori masjid dhirar .

* Demikian juga seandainya di suatu negri atau wilayah ada " Islamic Centre " yang bekerja untuk menyebarkan dakwah islamiah , lalu datang orang dari kelompok lain memusuhi pusat keislaman yang telah ada dengan mendirikan pusat keislaman yang baru , maka pusat keislaman yang kedua itu juga berstatus sebagai masjid dhirar .

* Misalnya lagi ada satu pemerintahan di suatu daerah atau negri yang memusuhi gerakan keislaman dan kemudian menghancurkannya ( karena banyaknya mengkritik pemerintahan tersebut dan tidak bisa di kendalikan menurut pemerintah itu ) kemudian pemerintah itu mendirikan suatu badan penganti yang bekerja sebagaimana gerakan islam yang telah di hancurkan oleh pemerintah tersebut ( harapan pemerintah itu dengan didirikan badan pengganti yang kedua ini harapannya dapat di kendalikan dan di setir sesuai harapan pemerintah yang membuatnya ) maka bada pengganti yang kedua itu berstatus sebagai masjid dhirar yang haram ( tidak boleh bergabung dengannya ) .

* Kaum Muslimin pada suatu negri atau daerah bersepakat untuk mendirikan suatu perhimpunan ulama' ( yang lurus berdakwah dengan jujur sesuai dengan Al Qur'an dan As Sunah ) kemudian pemerintah di daerah tersebut tidak senang dengan keberadaannya karena seringnya para ulama' yang terhimpun pada badan itu mengkritik kebijakan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah tersebut ( karena seringnya melanggar ketentuan ketentuan syareat ) , lalu pemerintah tersebut bangkit menandinginya dengan membuat perhimpunan ulama' semacam itu dengan maksud untuk menggusur peran ulama' yang didirikan oleh kaum muslimin pada awalnya , maka perhimpunan ulama' buatan pemerintah itu bisa difahami dan di kategorikan sebagai masjid dhirar dan tidak boleh bergabung dengannya .

* Demikian juga berlaku pada jama'ah jama'ah islam ( apapun namanya itu tidaklah penting ) . Kalau di suatu daerah atau negri ada jama'ah islamiah yang melaksanakan dakwah Illallah ( dakwah yang mengajak manusia di tempat itu untuk mengetahui bagaimana cara beribadah kepada Rabbnya itu dengan benar ) lalu berdiri atau datang jama'ah lain yang memusuhi jama'ah yang pertama itu, sehingga menimbulkan kebimbangan dan keragu raguan terhadap perjalanan dakwah di tempat itu ( manhajnya) , maka jama'ah yang datang kemudian itu berarti melaksanakan fungsinya sebagai masjid dhirar .

Jadi gambaran tentang masjid dhirar itu tidak terbatas wujudnya dalam bentuk dan coraknya pun dapat bermacam macam , akan tetapi mempunyai satu tujuan yaitu untuk memecah belah diantara orang orang beriman di suatu daerah atau negri .

Oleh karena itu islam tegak di atas prinsip " Tidak boleh rugi dan merugikan " artinya : Tidak boleh merugikan ( satu orang atau orang banyak ) walaupun satu perbuatan bermanfaat bagi diri kita akan tetapi merugikan saudara kita pada satu keadaan yang lain dan juga suatu perbuatan yang tidak bermanfaat bagi diri kita sendiri juga dapat merugikan saudara kita .

# Kalau kita membangun tempat pembakaran roti dan asapnya menganggu orang lain , hal ini wajib kita tutup ( karena merugikan diri kita ( jika tanpa cerobong asap ) juga merugikan orang banyak karena dengan cerobong asap )
# Misalnya anda seorang pedagang , maka anda tidak boleh menurunkan harga barang dagangan anda kalau untuk ingin menjatuhkan harga di toko tetangga anda .
# Kalau anda mempunyai toko pakaian dan di sebelah anda seorang fakir membuka toko kecil untuk berjualan pakaian lalu anda menurunkan harga seminggu misal pada seluruh barang dagangan anda tentunya akan hancur toko yang ada di sebelah anda dan bangkrut . Perbuatan semacam itu haram , meskipun anda menurunkan harga itu menguntungkan orang banyak di satu sisi , akan tetapi merugikan satu orang di sisi yang lain .
# Kalau anda mempunyai jendela atau ventilasi yang mengarah ke rumah tetangga anda dimana jika anda membuka jendela tersebut istri tetangga anda akan terlihat auratnya , maka anda wajib menutup jendela anda , meskipun hal itu akan mempersempit sirkulasi udara di rumah anda , karena mengintai rahasia itu lebih besar urusannya di sisi Allah dari pada udara bersih dan angin pagi yang segar yang bertiup di rumah anda .

Sebaliknya dunia barat berdiri diatas pilar besar : " Rugi dan merugikan " . Tegak diatas tonggak kerusakan , kehancuran dan merugikan orang lain . Perekonomian mereka berdiri diatas pilar riba , penimbunan dan monopoli perdagangan . Untuk menjaga agar suatu barang tetap stabil , mereka tak segan segan untuk memusnahkan barang yang melebihi persediaan . Mereka buang berpuluh puluh ton hasil produksinya ke laut , kelebihan produksi susunya ke sungai , mereka bakar hasil rempah rempahnya dan sebagainya , sehingga produsen masih tetap mengontrol harga di pasaran .
Suatu masyarakat yang berdiri di atas prinsip merugikan pihak lain maka di sana manusia tidak ada nilainya sama sekali .

Kelanjutan ayat
( Dan menunggu nunggu kedatangan orang orang yang memerangi Allah dan Rosulnya sejak dahulu ) yang dimaksut oleh ayat ini adalah Abu Amir Ar Rahib yang akhirnya Allah Azza Wajalla mematikannya sebagai orang yang asing , terusir , sendirian di Qinishrin ( Allah menghinakannya di dunia sedangkan di akherat kelak siksa yang sangat pedih sudah menantinya )
( Tidaklah kami menghendaki selain kebaikan ) adalah alasan orang orang munafiq yang di kemukakan kepada orang orang beriman ( untuk menutupi kedok mereka saja )

( Janganlah kamu shalat di dalamnya selama lamanya ) Merupakan larangan dari Allah kepada Rosulullah agar beliau jangan shalat di dalamnya . Larangan itu tentunya juga berlaku pada umat beliau hingga hari kiamat bahwa tidak boleh shalat di masjid yang mempunyai fungsi sebagai masjid dhirar atau larangan tersebut agar kita jangan ikut bergabung ke dalam apa apa yang dapat menyababkan pemecah belah umat islam .
( Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar taqwa sejak hari pertama adalah lebih layak kamu shalat di dalamnya ) Perintah untuk ikut meramaikan masjid masjid yang di bangun atas dasar taqwa ( dengan saling ingat mengingatkan dalam kebenaran dan kesabaran tentunya ) serta ikut bergabung ke dalam apa apa yang dapat menyababkan umat ini dapat beribadah kepada Rabbnya dengan baik dan benar .

Pada ayat selanjutnya ( ayat 109 ) Allah Azza Wajalla memberikan peringatan keras dengan memberikan suatu perbandingan bagi kita agar kita itu berfikir mana yang lebih baik ikut bergabung ke dalam apa apa yang di usahakan oleh orang orang munafiq itu ataukah ikut bergabung ke dalam barisan orang orang beriman ( walaupun kelihatannya berat untuk di laksanakan karena terbentur keterbatasan )

Yang terakhir pada ayat 110 nya adalah vonis terakhir dari Allah kepada orang orang munafiq , bahwa mereka orang orang munafiq dan orang orang yang mengikuti orang munafiq itu ( jika ada ) akan senantiasa berada dalam keraguan serta Allah Ta'ala akan mematikan hatinya di sebabkan karena tidak mengindahkan peringatan peringatan Allah ( jika sudah begitu keadaannya maka hal itu suatu alamat kecelakaan yang besar bagi orang tersebut di dunia ini ( di tutupnya hatinya dari bisa melihat kebenaran serta mereka tidak tau letak darikesalahannya itu ) atau dengan kata lain pandangannya berubah 180 derajat . Itulah adzab bagi mereka di dunia ini , lebih lebih adzab besok dihari kiamat akan lebih hebat dan dahsyat lagi tentunya ( berada dikerak neraka Jahannam dibawahnya orang orang kafir )

Dari apa yang telah kami uraikan di atas maka , dapat di tarik kesimpulan yang intinya adalah : pada QS : At Taubah 107 - 110 tersebut Allah menjelaskan kepada kita kaum muslimin tentang bagaimana sepak terjang orang orang munafiq ( baik itu di zaman Rosulullah Muhammad Saw dan juga di setiap masa ( akan sama , yangmembedakannya cuma orang orangnya saja dan cara dan alatnya saja yang beda akan tetapi hakekatnya tidak akan berubah di setiap zaman ) .

Pada QS : At Taubah 107 -110 Allah Ta'ala mengabarkan kepada RosulNya dan juga orang orang yang beriman tentang satu contoh perbuatan orang orang munafiq yang dalam hal ini adalah kasus Masjid Dhirar . Allah Azza Wajalla menelanjangi orang orang munafiq dengan membuka kedok mereka kepada orang orang beriman , agar supaya orang orang beriman tidak tertipu oleh tipu daya mereka ( yang mengaku beriman di hadapan orang beriman dengan mangatakan : " Saya kan shalat seperti kamu juga " sedangkan jika di hadapan orang kafir dia mengatakan " kami hanya mencari informasi saja dari mereka , untuk kepentingan kita bersama ) agar jangan sampai orang beriman mewngikuti langkah langkah mereka ( orang orang munafiq ) .

Itulah hikmah dari QS : Al Kahfi ayat 107 - 110 dan Masjid Dhirar adalah salah satu contoh kasus saja dari sekian banyak kasus kasus orang orang munafiq yang tersembunyi ( dalam hal ini Allah menyingkapnya dengan sangat gamblang kepada orang beriman )
Akhirnya kami cukupkan sampai disini dulu mengenaiMasjid dhirar ini semoga dapat bermanfaat dan mengambil manfaatnya , dengan harapan kita bisa untuk berhati hati terhadap sepak terjang orang orang munafiq hari ini . Tentunya tulisan ini banyak kekurangannya ( saya mohon maaf )
Wallahu A'lam Bisshowab

Dari Hamba Allah yang dhoif

Senin, 12 Juli 2010

Orang Yang Paling Merugi .....

Berangkat dari firman Allah dalam QS : Al Kahfi 103 - 106 yang artinya :
" Katakanlah : " Apakah akan Kami beritahukan kepadamu , tentang orang orang yang paling merugi perbuatannya ?"
" Yaitu orang orang yang telah sia sia perbuatannya dalam kehidupan di dunia ini , sedangkan mereka menyangka , bahwa mereka berbuat sebaik baiknya ? "
" Mereka itu orang orang yang kufur terhadap ayat ayat Tuhan mereka dan kafir terhadap perjumpaan dengan Dia ( tidak beriman pada hari kebangkitan , hari kiamat , hisab dan hari pembalasan ) maka hapuslah amalam amalan mereka , dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi amalan mereka pada hari kiamat "
" Demikianlah balasan mereka itu , neraka jahannam di sebabkan kekafiran mereka dan disebabkan mereka menjadikan ayat ayat Ku dan Rosul rasul Ku sebagai olok olokan"

Atas dasar keempat ayat diatas , pada ayat 103 Allah Azza Wajalla memerintahkan kepada RosulNya untuk bertanya Allah menawarkan kepada Rosulullah Muhammad Saw dan orang orang yang beriman . Maukah kamu Aku beritahukan tentang orang orang yang paling merugi amal perbuatannya ?? ( itu pertanyaan Allah kepada Rosulullah Muhammad untuk kemudian di sampaikan kepada seluruh umatnya ) .
Dalam menjawab pertanyaan Allah ini umat manusia terbagi menjadi 2 golongan : Orang orang yang beriman dan Orang yang kafir .

Orang orang beriman dalam menanggapi ayat tersebut tentu akan menjawab secara spontan ya kami ingin tau , ya kami ingin tau ( karena di dorong oleh niat yang suci ) agar supaya mereka tidak termasuk kedalam golongan orang orang yang merugi dan dengan sekuat tenaga untuk menghindarinya .

Sedangkan orang kafir dalam menganggapi ayat tersebut malah tertawa , dengan mengatakan alaaah itu omongan apa ?? ( karena sebenarnya orang orang kafir itu sebenarnya telah tertutup mati hatinya orang yang buta , bisu dan tuli sehingga peringatan dari Al Qur'an tidak berpengaruh sedikitpun baginya ) . Orang orang kafir tidak percaya terhadap pertanyaan pada ayat tersebut di atas . Bagi orang orang kafir timbangan untung rugi baginya hanya sangat singkat saja ( hanya sepanjang ususnya saja ) . Standart untung rugi baginya di ukur di dunia yang hanya 70 tahun atau lebih sedikit saja . Mereka mengira untung di dunia ini yaaa untuk jika rugi di dunia ini yaaa tentu rugi ( itulah timbangan mereka , sehingga mereka tidak akan percaya akan kabar dari Allah dalam ayat diatas ) .

Tentunya kita semua ingin tau siapa sih orang yang paling merugi pada QS : Al Kahfi 103 di atas ?? menurut pandangan Allah ( bukan menurut pandangan manusia ) . Sebab Ad Dien itu ada dua Ad Dien in Dallah dan Ad Dien in dannas . Agama menurut pandangan Allah adalah agama yang di sesuaikan dengan kitab suci yang Allah turunkan bagi manusia ( Siapa sih orang yang paling rugi menurut pandangan Allah itu )
Sedangkan agama manurut pandangan manusia siapa orang yang paling rugi itu , bisa bermacam macam tafsirannya . akan tetapi jika menurut pandangan Allah hal itu ukurannya jelas dan tegas .

Orang orang yang merugi menurut pandanganAllah adalah Orang orang yang sesungguhnya seluruh amal perbuatannya itu sia sia , akan tetapi mereka menganggap atau mengira bahwa mereka telah melakukan yang sebaik baiknya . Perasaan mereka telah terbalik 180 derajat , perbuatannya yang telah jelas jelas salah ( menelisihi Al Qur'an dan As Sunah ) di katakannya baik dan perbuatan yang baik di katakan salah ( salah meresa benar dan jelek merasa baik ) .

Mereka apabila di bacakan ayat ayat Allah bahwa memakan harta anak yatim sesuatu yang sangat besar dosanya ( sesungguhnya mereka memakan api ) akan tetapi mereka berargument bahwa hal itu tidak apa apa baginya karena telah banyak wiridnya ( saya telah membaca surat Al Ikhlas 1000 kali dalam sehari semalam dengan begitu saya akan di ampuni dari segala dosa ) . Mereka merasa dengan telah melakukan hal tersebut sudah mempunyai nilai lebih di hadapan Allah atau masih mempunyai saham yang besar di sisi Allah ( itulah bahayanya bid'ah dan khurofat bahwa perbuatannya yang sudah jelas jelas salah malah merasa benar bahkan tidak merasa bersalah sedikitpun ) . Mereka melakukan suap , memakan harta anak yatim , mencuri , menipu mereka tetap tenang tenang saja .

Padahal Allah Azza Wajalla pada satu Hadist Qudsy dari Sahabat Hudzaifah bin Yamany
" Janganlah hambaku masuk kedalam masjid masjidKu sedangkan dia masih tersangkut barang aniaya kepunyaan orang lain maka , sesugguhnya Aku melaknatnya , selama dia berdiri di hadapanKu mengerjakan shalat , sampai dia mengembalikan barang aniaya orang lain itu kepada pemiliknya "
Artinya : Jikalau barang barang yang dia ambil secara aniaya itu belum dia kembalikan kepada pemiliknya itu secara benar maka, sholatnya dan seluruh peribadatannya itu bukannya mendapat rahmat Allah akan tetapi malah sebaliknya akan mendapat laknat dari Allah .

Mereka apabila di bacakan dari hadist Qudsy tersebut mereka malah tertawa , karena apa ?? karena mereka sudah kebanyakan wirid ( dia beranggapan bahwa wiridnya itu sudah terlalu banyak sehingga dia yakin perbuatannya itu akan ampuni oleh Allah ) . Mereka menyangka bahwa orang yang baik ituy adalah orang yang paling banyak sholatnya , paling banyak dzikirnya . Padahal orang yang paling baik adalah seseorang yang paling teliti di dalam menjauhkan dirinya itu dari perkara perkara yang di haramkan oleh Allah Azaa Wajalla dengan sungguh sungguh .
Sebagaimana sabda Rosulullah Muhammad Saw :
" Peliharalah dirimu dari apa apa yang di haramkan oleh Allah , maka kamu akan menjadi orang yang paling bagus ibadahnya "
Jadi orang yang paling baik ibadahnya menurut hadist tersebut adalah seseorang yang paling teliti di dalam menjauhkan dirinya dari sesuatu yang di haramkan oleh Allah .
Apakah sholatnya akan diterima oleh Allah Ta'ala ?? padahal makanannnya yang dia makan dari sesuatu yang di haramkan oleh Allah . Sesungguhnya mereka itu salah perhitungan ( mempunyai persangkaan yang keliru )

Selasa, 06 Juli 2010

Hanya Dengan Tekad Baja Dien Ini Bisa Tegak

Segala puji bagi Allah , yang memuliakan dien ini ( islam ) dengan pertolonganNya . Yang menghinakan ke syirikan dengan kekuatanNya . Mengatur semua urusan dengan perintahNya . Mengulur batas waktu bagi orang orang kafir dengan makarNya . Yang mempergilirkan hari hari bagi manusia dengan keadilanNya , dan menjadikan hasil akhir sebagaimilik orang orang yang bertakwa dengan keutamaanNya .

Shalawat serta salam semoga tetap terhatur selalu kepada Rosulullah Muhammad SAW , imam para mujahidin yang dengan pedangnya Allah Azza Wa Jalla tinggikan menara Islam.

Tulisan ini kami sampaikan ketika luka luka yang mempprihatinkan yang di derita umat ini masih dan akan terus bertambah .Ketika orang orang pilihan di ambil satu persatu oleh Allah Ta'ala , atau di kejar kejar dan di tangkap oleh para thoghut ( hidup ataupun mati dengan dalih perang melawan terorisme ) . Dan ketika para kader kader perjuangan ini ( para pegiat amal islami ) mendapat berbagai ujian dari Allah Ta'ala ( dan memang itu sudah menjadi sunah dakwah para Nabi dan Rosul ) .
Dan ketika Allah Azza Wa Jalla memisahkan antara orang orang yang jujur dalam memperjuangkan dien ini dengan orang orang yang hanya ingin mencari kehidupan di dunia . Tidak sedikit dari mereka / para aktivis islam yang mengalami kebingungan ( apakah jalan yang saya lalui selama ini sudah benar ? karena dari hari ke hari kehidupannya semakin sempit ) sehingga dia potong kompas mencari jalan lain yang menurutnya sedikit resiko ( karena tidak sabar ) ada juga yang terjangkiti penyakit Futur dan juga ada pula yang parah dia berbalik kebelakang ( menadi antek thoghut yang sebelumnya sebagai aktivis yang vokal ) . Itulah fenomena umat hari ini .

Syaikh Abdullah Azzam rahimatullah , seorang inspirator jihad masa kini berkata : " Sesungguhnya orang orang yang mengira bahwa Islam ini bisa menang dan tegak tanpa jihad dan perang , dan tanpa pertumpahan darah serta serpihan serpihan daging mereka , sebenarnya mereka itu orang orang yang bingung dan tidakmemahami tabiat dari dien ( agama ) Islam ini "
Syamil Basayev juga berkata , " Banyak manusia yangmemilih kehidupan sebagai jalan menuju kematian . Akan tetapi kami lebih memilih kematian sebagai jalan menuju kehidupan ".

Betapa tingginya dan mulianya pernyataan pernyataan mereka . Mereka tewlah membuktikan ilmu dan amal mereka dalam jihad fisabilillah . Hingga Allah Azza Wajalla mentakdirkan mereka meninggal dimedan jihad . Orang orang yang semacam merekalah yang akan mengusung dan memanggul dien ini . Merekalah pilar pilar agama ini ( keberadaan mereka di dunia ini dapat mencegah dari Azab Allah ) .
Oleh karena itu bahwa dien ini hanya akan tegak diatas pundak orang orang yang memiliki azam yang kuat ( benarnya akidak mereka juga benar pula amal mereka ) . Ia ( dien ini ) tidak akan tegak di atas pundak orang orang yang lemah dan suka berhura hura .

Kita Renungi Sejarah

Islam hanya akan tegak dankembali jaya dan mulia dengan azam sekokoh azamyaAbu Bakar ash Shidiq pada saat terjadi gerakan pemurtadan masal . Pada saat itu , ia yang telahberusia lanjut dan sangat mudah menangis , dengan ketegaran batu karang berkata : " Demi Allah , aku akan memerangi siapapun yang memisahkan antara shalat dan zakat . Sesungguhnya zakat adalah hak harta . Demi Allah sekiranya mereeka tidak membayarkan satu iqal yangmereka bayarkan kepada Rosulullah SAW niscaya aku akan benar benar memerangi mereka kareenanya " .
Ia juga berkata " Demi Allah yang tiada Illah yang haq selain Dia , kalaupun anjing anjing menyeret kaki istri istri Rosulullah , aku tidak akanmenarik mundur pasukan yang telah di berangkatkan oleh Rosulullah SAW dan aku pun tidak akan melipat panji yang telah dikibarkan oleh Rosulullah SAW " .

Sehubungan dengan urgensi tekad inilah Rosulullah memohon kepada Rabb nya :
" Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepada Mu keteguhan dalam melaksanakan perintah dan tekad yang utuh untuk memberi petunjuk " ( Mu'jamul kabir Lit Tobroni no : 6989 )
Ini adalah pendidikan bagi umat islam pada umumnya , dan bagi para pegiat amal Islami pada khususnya . Kita panjatkan do'a ini serta kita penuhi juga faktor faktor pendukungnya ( karena syetan senantiasa berada diatas jalan ini untuk mengganggu manusia untuk taat kepada Rabbnya ) .

Himmah , semangat yang tinggi benar benar menggelegak di dalam dada orang orang yang memilikinya seperti air mendidih dalam kuali . Ia akan mendorong pemiliknya untuk terus menerus bekerja dari pagi hingga sore hari , sampai tercapai apa yang di cita citakan oleh seorang mukmin yang siddiq .
Pemilik himmah yang tinggi akan senantiasa mendendangkan syair imam Syafi'i ini sebagai motto hidupnya ,
Aku , jika aku masih hidup akupasti akan bisa .....
makan , Dan jika aku mati aku pasti kebagian kuburan .
Semangatku adalah semangat para raja, jiwaku adalah ....
jiwa yang merdeka , yang memandang kehinaan adalah kekafiran .

Betapa para rijal harokah Islamiyah membutuhkan himmah yang tinggi itu . Himmah yang tidak mengenal kata mustrahil , yang tidak berhenti karena adanya aral melintang . Apa pun itu bentuknya .

Tidakkah takjub diri kita dengan himmahnya Warraqah bin Naufal . Seorang yang telah lanjut usia , lemah jasadnya , rapuh tulangnya , bungkuk punggungnya , dan memutih rambutnya , kepada Rosulullah Muhammad Saw ia beriltizam , " Sesungguhnya jika aku nanti mendapati harimu , aku akanmenolongmu dengan sebenar benarnya ! " Lalu ia mendekatkan kepala Nabi kepadanya lalu menciumnya .
Waraqah yang telah renta itu pernah berharap mendapati masa turunnya wahyu sehingga berkesempatan untuk membantu dakwah Rosulullah .

Sebenarnya kata kata Waraqah bin Naufal ini menyisakan pengaruh yang sangat kuat pada diri kita dan banyak pelajaran yang dapat kita ambil . Seorang yang sudah tua menentang dunia seisinya demi menolong Rosulullah . Bahkan ia sempat berharap menjadi orang yang pertama kali masuk Islam dan mengikuti Rosulullah . Sekiranya Allah Azza Wajalla Memanjangkan umurnya sampai hari itu tiba niscaya akan dapat di saksikan upaya dahsyatnya , demi tegaknya kebenaran dan membela Rosulullah meskipun orang orang kafir menghalanginya . Ia tidak takut kepada celaan selagi berada di jalan Allah .
Dan masih banyak pelajaran yang dapat diambil dari kisah waraqah bin Naufal .

Apabila jiwa jiwa itu besar ,tubuh kan lelah memenuhi keinginannya .
Sesungguhnya Allah Azza Wajalla berjanji akan memenangkan dien ini diatas agama agama yang lain ( sampai Allah sendiri yang akan mengangkat dien ini dari muka bumi ) Bersama kita atau tidak bersama kita ( disitulah permasalahannya yang harus kita renungi , agar tidak kita menyesal di kemudian hari nanti ) . Sudah seberapa besar kesungguhan kita dalam ikut andil menolong dien ini .

Akhirnya dari yang sedikit ini semoga memberikan manfaat
Dari hamba Allah yang dhoif ............
Wassalam

Senin, 05 Juli 2010

Pertarungan Islam VS Kemanusiaan di Mavi Marmara

Serangan brutal Israel ke kapal Mavi Marmara menambah panjang daftar kejahatan dan kedengkian bangsa Yahudi itu . Seduah pesan seolah olah hendak di sampaikan Israel , armada aktivis sipil yang membawa makanan dan obat obatan saja boleh di serang dengan senjata ( apalagi yang lain ) . Maka duniapun geger .
Secara umum , hal itu membawa opini yang positif . umat manusia terbuka matanya bahwa muslim di gaza tengah di bantai perlahan lahan dengan di halangi logistiknya . makanan , obat obatan dan fasilitas pendidikan dilarang masuk kawasan pengungsian yang telah berubah jadi kota itu .
Namun dari sudut pandang islam , ada hal hal negatif yang terselip di sela sela hiruk pikuknya marvi marmara . Ada bisgikan syetan untuk mengaburkan visi dan misi perjuangan di palestina . Ada tipuan iblis untuk merubah aqidah dan hadist tentang jihad fisabilillah di Syam ( termasuk di dalamnya Palestina ) : dari berdasarkan Islam saja menjadi berdasarkan kemanusiaan .

Demi kemanusiaan dan atas nama kemanusiaan menjadi mantra yang , entah sadar ataupun tidak , di ucapkan manusia sepanjang geger Mavi Marmara . Pelantun mantra itu beragam manusia , dari mulai aktivis geralan islam , jurnalis muslim hingga orang orang kafir yang mendukung pelayaran bantuan itu .
Sekilas hal tersebut tampak tidak berbahaya . Bahkan sepintas hal itu mirip senuah kemenangan . Bagaimana tidak ? perjuangan sekelompok umat islam di negrinya yang terjajah mendapat perhatian seluruh dunia . Bahkan mendapat bantuan dari saudaranya sesama muslim maupun orang orang kafir . Kemenangan apa yang tak bisa di raih saat kebanyakan manusia mendukung perjuangan kita ???

Disinilah syetan masuk kedalam hati kaum muslimin . Optimisme perjuangan mereka di pompa dengan banyaknya pendukung , bukan berawal dari benar dan bersihnya motivasi jihad fisabilillah itu sendiri . Maka hal itu mirip sekali ketika kaum muslimin berangkat menuju perang hunain ( merasa bangga dengan jumlah ) .
Pasukan yang besar itu akhirnya kocar kacir di sergap musuh yang jumlahnya lebih kecil . Namun Allah menolong mereka , pasukan besar yang kacau balau itu berhasil di halau oleh tsabatnya ( keteguhan ) Rosulullah dan segelintir sahabat . Merekalah orang orang yang tetap menjaga optimisme berdasarkan keimanan dan kekuatan aqidah , bukan berdasarkan besarnya jumlah pendukung di belakangnya .

Kejadian yang mirip terjadi saat bangsa Arab berhadapan dengan Israel tahun 1967 . Mereka bangga dengan jumlah pasukan , kuatnya persenjataan , dan besarnya dukungan . Sayangnya , alih alih memompa aqidah denganAl Qur'an , semangat kaum muslimin saat itu di pompa dengan lagu lagu pop uummu Kulsum . Maka , Allah pun menetapkan takdirNya , mereka ditimpa kekalahan yang memalukan .
Kaum Yahudi mengkaji penghalaman kaum muslimin itu . Mereka tau etos perjuangan musuh yang paling berbahaya adalh semangat jihad berdasarkan aqidah islam dan tas nama tujuan penegakan syareat Alah di muka bumi tidak ada embel embel yang lainnya . Hal itu di pompa dengan lantunan ayat ayat Al Qur'an dan juga amal sholeh setiap pasukan serta terjafanya pasukan dari bermaksiat kepada Allah .

Maka dari itu subhat pun di tebar di benak umat islam . Aqidah umat islam di tukar dengan kemanusiaan , tujuan menegakkan syareat islam di ubah menjadi hanya sekedar membantu mereka yang kelaparan dan kurangnya obat obatan . Semangatpun di pompa dengan lagi pop semacam " We Will Not Go Down " yang di lantunkan oleh Michael Heart .
Dukungan kemudian mengalir dari berbagai bangsa , termasuk Amerika Serikat dan Jerman yang pasukannya tengan membantai kaum muslimin di Afganistan . Heran ??? Tak perlu takjub , ini adalah hasil nothing to loose bagi mereka.
Dalam hitungan mereka , jika Paletina tetap dikuasai Israel , Islam tetap kalah . Sementara kelak jika Palestina merdeka , orang orang kafir tetap memiliki saham dalam perjuangan dan akan menjadikannya alasan menolak pemberlakuan syareat Islam di negri itu .

Hal tersebut telah terbukti di Indonesia ( dan akan terus di lakukan ) . Kelompok non muslim dan sekuler selama berabad abad menikmati penjajahan Belanda atas umat Islam . Saat umat Islam dibunuh dan di peras kekayaannya , merekalah yang banyak menjadi serdadu KNIL dan menduduki pejabat pemerintahan .
Lalu ketika gelora Jihad tak terbendung , segelintir dari mereka melibatkan diri dalam perang kemerdekaan . Beberapa yang gugur di dan kemudian di blow up sebagai pahlawan besar . Padahal jika dikritisi , daftar pahlawan non muslim paling banyak muncul ketika perang kemerdekaan , bukan pada saat peperangan masa masa kerajaan , mengapa demikian ??

Jawabannya sangat sederhana , pada masa kerajaan hampir seluruh kerajaan adalah Islam . Perlawanan mereka adalah Jihad fisabilillah , beraqidah Islam , bertujuan menegakkan syareat Allah di bumi ini dan di pompa semangatnya dengan Al Qur'aan . Perlawanan Diponegoro , Padri dan Aceh cukup menggambarkan hal itu . Pada saat itu non muslim dan sekuler justru berada di fihak Belanda . Mereka baru merapat dalam perjuangan melawan Belanda ketika perjuangan itu beraqidah nasionalisme sekuler , bertujuan hanya sekedar mengusir penjajah dan di pompa semangatnya dengan gesekan biola dan lagunya WR Supratman yang kristen .
Lalu ketika kemerdekaan itu di raih , mereka mengklaim mempunyai saham dan menolak pemberlakuan syareat Islam di bumi Indonesia ini . Dalih mereka , " Kemerdekaan ini adalah buah dari perjuangan seluruh manusia indonesia tanpa pandang agama , maka jangan mengisinya dengan salah satu agama saja , yaitu Islam " ( itulah fakta sejarah ) .

Hal sama akan terulang di Palestina jika kemanusiaan menjadi aqidah perjuangan membebaskannya . Kalaupun merdeka dari Israel , Palestina akan diklaim sebagai " Buah perjuangan seluruh umat manusia tanpa pandang agama " dan Islampun akan di pinggirkan dari hati bangsa muslim itu .

Mengatas namakan kemanusiaan dalam perjuangan sangatlah bernahaya . Aqidah ini tak memiliki akar dalam islam , melainkan dalam konsep barat tentang humanism , humanity , dan humanitariasm . Semua berakar dari tradisi sekuler yang menyingkirkan agama dari panggung kehidupan .
Dalam pandangan sekuler barat , manusia hanyalah makhluk hasil evolusi monyet . Maka solidaritas atas nama kemanusiaan adalah solidaritas primitif sesama keturunan monyet . Hal ini sangatlah berbeda dengan pandangan Islam , ukhuwah di bangun atas dasar landasan aqidah ; menghamba pada satu satunya Ilah yang menciptakan manusia pertama langsung jadi .

Sebagai contoh terkini : Brimob yang bermottokan " Jiwa ragaku bagi kemanusiaan " adalah sumber personel pasukan pemukul densus 88. padahal unit inilah yang memburu , menangkap dan membunuh para mujahid yang mengorbarkan perlawanan terhadap Amerika Serikat .

Jadi slogan atas nama kemanusiaan sebenarnya bukan milik Islan dan kaum muslimin . Islam melindungi hak hak dasar manusia dengan syareat - syareatnya dan tak perlu berlindung di bawah " kemanusiaan " untuk memperjuangkan tujuannya . Jika subhat kemanusiaan telah tersingkap dan umat telah kembali kepada syareat Islam , terutama jihad , Insya Allah bumi bumi kaum muslimin yang terjajah akan kembali dan syareat akan tegak di atasnya . Termasuk Palestina . Wallahu A'lam