>

Total Tayangan Halaman

Selasa, 11 Januari 2011

URWAH BIN ZUBAIR

" Barang siapa yang ingin melihat penduduk jannah , maka hendaklah ia melihat Urwah Bin Zubair "

( Abdul Malik bin Marwan )


Pagi itu , matahari memancarkan benang - benang cahaya keemasan di atas Baitullah , menyapa pelatarannya yang suci . Di Baitullah , sekelompok sisa sisa sahabat Rosululah SAW dan tokoh tokoh tabi'in tengah mengharumkan suasana dengan lantunan tahlil dan takbir , menyejukkan sudut sudutnya dengan do'a do'a yang sholih .
Mereka membentuk halakoh halakoh , berkelompok kelompok di sekeliling Ka'bah agung yang tegak berdiri di tengah tengah baitul haram dengan kemegahannya dan keagungannya . Mereka memanjatkan pandangan matanya dengan keindahanya yang menakjubkan dan berbagi cerita diantara mereka tanpa senda gurau yang mengandung dosa .

Di dekat rukun Yamani , duduklah empat remaja yang tampan rupawan , yang berasal dari keluarga yang mulia . Seakan akan mereka bagian dari perhiasan masjid , bersih pakaiannya dan menyatu hatinya .
Keempat remaja itu adalah Abdulah bin Zubair dan saudaranya yang bernama Mus'ab bin Zubair , saudaranya lagi bernama Urwah bin Zubair dan satunya lagi adalah Abdul Malik bin Marwan .
Pembicaraan mereka semakin serius . Kemudian seseorang diantara mereka mengusulkan agar masing masing mengemukakan cita cita mereka yang di dambakannya selama ini . Maka khayalanmereka melambung tinggi kealam luas dan cita cita mereka berputar putar mengitari taman hasrat mereka yang subur .

Mulailah Abdulah bin Zubair angkat bicara : " Cita citaku adalah menguasai Hijaz dan menjadi khalifahnya " .
Saudaranya , Mus'ab menyusul : " Keinginanku adalah dapat menguasai dua wilayah Irak dan tidak ada yang merongrong kekuasaanku ".
Giliran Abdul Malik berkata : " Bila kalian sudah merasa cukup dengan itu , maka aku tidak akan puas sebelum bisa menguasai seluruh dunia dan menjadi kholifah setelah Muawiyyah bin Abi Sufyan "
Sementara itu Urwah diam seribu bahasa , tak berkata sepatah katapun . Semua mendekatinya dan bertanya : " Bagaimana denganmu , apa cita citamu kelak wahai Urwah ? Beliau berkata : " Semoga Alah memberkati semua cita cita dari urusan dunia kalian , aku ingin menjadi alim ( orang yang berilmu dan beramal ) , sehinga orang orang akan belajar dan mengambil ilmu tentang kitab Rabbnya, Sunah nabi-Nya dan hukum hukum agama-Nya , lalu aku berhasil di akherat dan memasuki janah dengan ridho Alah Azza Wajalla .

Hari hari berganti serasa cepat . Kini Abdulah bin Zubair di baiat menjadi kholifah menggantikan Yazid bin Muawiyah yang telah meningal . Dia menjadi hakim Hijaz , Mesir , Yaman , Khurusan , dan Irak yang pada akhirnya terbunuh di Ka'bah tak jauh dari tempatnya mengungkapkan cita citanya dahulu .
Sedangkan Mus'ab bin Zubair telah menguasai Irak sepeningal saudaranya Abdulah bin Zubair dan akhirnya juga terbunuh ketika mempertahankan wilayah kekuasaannya .
Adapun Abdul Malik bin Marwan , kini menjadi khalifah setelah ayahnya wafat dan bersatulah suara kaum muslimin pasca terbunuhnya Abdulah bin Zubair dan saudaranya Mus'ab , setelah keduanya gugur di tangan pasukannya . Akhirnya , dia berhasil menjadi raja dunia terbesar pada masanya .

Bagaimana halna dengan Urwah bin Zubair ?? kita ikuti kisahnya dari awal .......

Nama lengkap beliau adalah Abu Abdulah Urwah bin Zubair bin A'wam bin Khuwailid bin Asad bin Abdullah U'za bin Qusay bin Kilab Al Qursyi Al Asadi.
Beliau lahir satu tahun sebelum berakhirnya masa khalifah Al Faruq . Yaitu pada tahun dua puluh dua , adajuga yang mengatakan bahwa beliau lahir pada tahun dua puluh tiga hijriyah .Dalam sebuah rumah yang paling mulia di kalangan kaum muslimin dan paling luhur martabatnya .
Adapun ayahnya bernama Zubair bin Awam : " Hawariyu " ( Pembela ) Rosulullah SAW dan orang yang pertama kali menghunuskan pedangnya dalam Islam serta termasuk salah satu diantara sepuluh orang yang di jamin masuk jannah .
Sedangkan ibunya bernama Asma' binti Abu Bakar Ash Sidiq yang di juluki Dzatun nithoqoin ( pemilik dua ikat pinggang )
Kakek beliau dari jalur ibu adalah Abu Bakar Ash Sidiq , khalifah Rosulullah SAW yang menemani beliau di dalam goa .
Sedangkan nenek beliau dari jalur ayahnya adalah Shofiyah binti Abdul Muthalib yang juga bibi Rosululah SAW .
Bibinya adalah Ummul Mukminin , bahkan dengan tanga Urwah bin Zubair sendirilah yang turun keliang lahat untuk meletakkan jenazah Umul Mukminin .
Urwaqh adalah saudara kandung Abdulah bin Zubair tetapi , tidak dengan Mus'ab karena bukan berasal dari ibu yang satu .
Maka siapa lagi kiranya yang lebih unggul nasabnya dari beliau ? Adakah kemuliaan diatasnya selain kemuliaan iman dan kewibawaan Islam .

Demi merealisasikan cita cita yang di dambakanya dan harapan kepada Allah yang diutarakan di sisi Ka'bah yang agung dahulu , beliau amat gigih dalam usahanya mencari ilmu . Maka beliau mendatangi dan menimbanya dari sisa sisa para sahabat Rosulullah SAW yang masih hidup .
Beliau mendatangi rumah demi rumah mereka , sholat di belakang mereka , dan menghadiri majelis majelis mereka . Beliau meriwayatkan hadits dari Ali bin Abi Thalib , Abdurrahman bin Auf , Zaid bin Tsabit , Abu Ayyub Al Anshori , Usamah bin Zaid , Said bin Zaid , Abu Hurairah , Abdulah bin Abbas , Nu'man bin Basyir dan banyak pula mengambil dari bibinya Aisyah Ummul Mukminin . Yang pada gilirannya nanti , beliau berhasil menjadi satu diantara fuqaha sab'ah ( tujuh ahli fiqih ) Madinah yang menjadi sandaran kaum muslimin dalam urusan agama . Mereka fuqaha sab'ah itu adalah Sa'id bin Musayyib , Urwah bin Zubair , Al Qashim bin Muhammad , Khorijah bin Zaid , Abu Bakar bin Abdurrohman bin Al Haris bin Hisyam , Sulaiman bin Yasar dan Ubaidulah bin Abdullah bin Utbah .

Banyak ulama' yang telah meriwayatkan hadits dari beliau diantaranya adalah anaknya Abdulah , Ustman , Hisyam , Muhammad , Yahya , cucunya umar bin Abdullah, Muhammad bin Ja'far , Sulaiman bin Yassar , Sa'ad bin Ibrohim , Tamin bin Salmah As Sulami , Abu Zinad dan masih banyak lagi ulama' yang lainnya .
Para pemimpin yang sholih banyak meminta pertimbangan kepada beliau baik tentang urusan ibadah maupun negara karena kelebihan yang Allah berikan kepada beliau . Sebagai contohnya adalah Umar bin Abdul Aziz , ketika beliau diangkat menjadi Gubernur di Madinah pada masa Walid bin Abdul Malik , maka orang orangpun berdatangan memberikan ucapan selamat kepada beliau .

Usai sholat dhuhur , Umar bin Abdul Aziz memanggil sepuluh fuqaha Madinah yang di pimpin oleh Urwah bin Zubair . Ketika sepuluh ulama' tersebut telah berada di sisinya , maka beliau melapangkan majelis bagi mereka serta memuliakannya . Setelah bertahmid kepada yang berhak di puji beliau berkata : " Saya mengundang anda semua untuk suatu amal yang banyak pahalanya , yang mana saya mengharapkan anda semua agar sudi membantu dalam kebenaran , saya tidak ingin memutuskan suatu masalah kecuali setelah mendengar pendapat dari anda semua atau seseorang yang hadir diantara kalian . Bila kalian melihat seseorang mengganggu orang lain atau pejabat yang elakukan kedzoliman , maka saya mohon dengan tulus agar anda sudi melaporkannya kepada saya ". Kemudian Urwah bin Zubair mendoakan baginya keberuntungan dan memohon kepada Allah agar senantiasa menjadikan beliau tetap lurus dan tidak menyimpang .

Sungguh telah terkumpul pada diri Urwah bin Zubair antara ilmu dan amal . Beliau membiasakan shoum pada musim panas dan sholat di waktu malam yang sangat dingin . Lidahnya senantiasa basah oleh dzikir kepada Allah , senantiasa bersenandung dengan kitabullah dan tekun membacanya . Beliau menghatamkan seperempat Al Qur'an pada waktu siang dengan membuka mushaf , lalu sholat malam dengan membaca ayat ayat Al Qur'an dengan hafalan . Tak pernah beliau meninggalkan hal itu semenjak beliau remaja hinga wafatnya melainkan sekali saja .

Dengan menunaikan sholat , Urwah bin Zubair memperoleh ketenangan jiwa , kesejukan pandangan dan janah di dunia .Beliau menunaikan sholatnya dengan sebagus mungkin , beliau tekuni rukun rukunya secara sempurna danjuga beliau panjangkan sholatnya sedapat mungkin .
Telah di riwayatkan bahwa beliau pernah melihat seseorang menunaikan sholat secepat kilat . Setelah selesai , di panggilnyaorang tersebut dan di tanya: " wahai anak saudaraku , apakah engkau tidakmemerlukan apa apa dari Rabb-mu yangMaha Suci ?? DEmi Allah , aku memohon kepada Rabb-ku segala sesuatu sampai dalam urusan garam sekalipun .

Urwah bin Zubair orang yang ringan tangan , longgar dan dermawan .Diantara bukti akan kedermawanannya itu adalah manakala beliau memiliki sebidang kebun yang luas di Madinah dengan air sumurnya yang tawar , pepohonan yang rindang serta buahnya yanglebat . Beliau pasang pagar yang mengelilinginya untuk menjaga kerusakanya dari binatang binatang dan anak anak yang usil . Hingga tatkala buahnya telah masak dan membangkitkan selera bagi yang memandangnya, di bukalah beberapa pintu sebagai jalan masuk bagi siapapun yangmenghendakinya.
Behituah orang orang keluar masuk kebun Urwah sambil merasakan kelezatan buah buahan yang telah masak sepuas puasnya dan boleh membawanya sesuai dengan keinginannya . Dan setiap kali beliau memasuki kebun , beliau mengulang ulang firman Allah :
" Dan mengapa kamu tidak mengucapkan tatkala kamu memasuki kebunmu , " Masya Allah , Laa Quwwata Illa Billah " ( sesungguhnya atas kehendak Allah semua itu terwujud . Tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah )...." ( Al Kahfi : 39 )

Suatu masa di zaman kholifah Al- Walid bin Abdul Malik . Alah berkehendak menguji Urwah dengan suatu cobaan yang tak seorangpun mampu bertahan dan tegar selain orang yang hatinyasubur dengan keimanan dan penuh keyakinan .
Tatkala Amirul Mukminin mengundang Urwah untuk berziarah ke Damaskus . Beliau menabulkan undangan tersebut dan mengajak putra sulungnya . Amirul Mukminin menyambutnya dengan gembira , memperlakukannya dengan penuh hormat dan melayaninya dengan ramah.
Kemudian datanglah ketetapan dan kehendak Alah , laksana angin kencang yang tak di kehendaki penumpang perahu . Putra Urwah masuk kandang kuda untuk melihat kudakuda piaraan pilihan . Tiba tiba saja seekor kuda menyepaknya dengan kerasnya hinga menyebabkab kematian.
Belum lagi tangan seorang ayah ini bersih dari tanah penguburan putranya , salah satu telapak kakinya terluka . Betisnya tiba tiba membengkak , penyakit semakin menjalar dengan cepatnya .Kemudioan bergegaslah Amirul Mukminin mendatangkan para tabib dari seluruh negri untuk mengobati tamunya dan memerintahkan untuk mengobati Urwah dengan cara apapun .

Namun para tabib itu sepakat untuk mengamputasi kaki Urwah sampai betis sebelum penyakitnya menjalar keseluruh tubuh yang dapat merenggut nyawanya . Dan jalan itu harus di tempuh . Tatkala ahli bedah telah datang membawa pisau untuk menyayat daging dan dengan gergaji untuk memotong tulangnya , tabib berkata kepada Urwah : " Sebaiknya kami memberikan minuman yang memabukkan agar anda tidak merasakan sakitnya di amputasi " . Akan tetapi Urwah menolak : " Tidak perlu , aku tidak akan mengggunakan yang haram demi mendapatkan afiat ( kesehatan ). Tabib berkata : " Kalau begitu kami akan membius anda ! " Beliau menjawab : " Aku tidak mau diambil sebagian dari tubuhku tanpa kurasakan sakitnya , agar tidak hilang pahalanya di sisi Allah ".

Ketika operasi hendak dimulai , beberapa orang mendekati Urwah , lalu beliau bertanya : " Apa yang hendak mereka lakukan ? " Lalu di jawab : " Mereka akan memegangi anda , sebabbisa jadi anda akan merasakan kesakitan lalu menggerakkan kaki dan hal itu bisa membahyakan anda " . Beliau berkata : " Cegahlah mereka , aku tidak membutuhkannya . Akan kebukali diriku dengan dzikir dan tasbih " .
Mulailah tabib menyayat dagingnya dengan pisau dan tatkala telah sampai tulang , diambillah gergaji untuk memotongnya . Sementara itu Urwah tak henti hentinya mengucapkan : " Laa Ilaaha Illallah Allahu Akbar " Sang tabib terus melaukan tugasnya dan urwah juga terus bertakbir hinga selesai proses amputasi itu .
Setelahitu di tuangkan minyak yang telah di panaskan mendidih dan dioleskan di betis Urwah bin Zubair untuk menghentikan pendarahan dan menutup lukanya . Urwah pingsan untuk beberapa lama dan terhenti untuk membaca ayat ayat Al Qur'an di hari itu . Inilah satu satunya hari dimana beliau tidak bisa melakukan kebiasaan yang beliau jaga semenjang remajanya .

Ketika tersadar dari pingsannya , beliau meminta potongan kakinya . Di bolak baliknya sambil berkata : " Dia ( Allah ) yang membimbing aku untuk membawamu di tengah malam ke masjid , Maha Mengetahui bahwa aku tak pernah menggunakannya untuk hal hal yang haram " .
Kemudian di bacanya syair Ma'anbin Aus :
Tak pernah ku ingin tanganku menyentuh yang meragukan
Tidak juga kakiku membawaku kepada kejahatan
Telinga dan pandangan mataku demikian
Tidak pula menuntun kearahnya pandangan dan pikiran
Aku tahu , tidaklah aku di timpa musibah dalam kehidupan
Melainkan telah menimpa orang lain sebelumku
Kejadian itu membuat Amirul Mukminin , Al Walid bin Abdul Malik sangat terharu . Urwah telah kehilangan putranya , lalu sebelahkakinya . Maka dia berusaha menghibur dan menyabarkan hati tamunya atas musibah yang menimpanya tersebut .

Beramaan dengan itu , di rumah khalifah datang satu rombongan Bani Abas yang salah seorang diantaranya buta matanya . Kemudian Al Walid menanyakan sebab musabab kebutaannya . Dia menjawab : " Wahai Amirul Mukminin , dulu tidak ada seorangpun di kalangan Bani Abbas yang lebih kaya dalam hal harta dan anak dibanding saya . Saya tinggal bersama keluarga di suatu lembah di tengah kaum saya .
Mendadak muncullah air bah yang menelan habis harta dan keluarga saya . Yang tersisa bagi saya hanyalah seekor unta dan seorang bayi yang baru lahir . Onta tersebut sangat liar dan lari dari saya . Maka saya taruh bayi itu di atas tanah lalu saya kejar unta tadi . belum seberapa jauh , saya mendengar jerit tangis bayi itu . Saya menoleh dan ternyata keplanya telah berada dimulut srigala , dia telah memangsanya . Saya kembali , tetapi tak bisa berbuat apa apa lagi karena bayi itu telah habis di lahapnya . Lalu srigala itu lari dengan kencangnya . Akhirnya saya kembali mengejar unta tadi sampai dapat . Tetapi begitu saya mendekat dia menyepak dengan keras hingga hancur wajah saya dan buta kedua mata saya . Demikianlah , saya dapati diri saya kehilangan semua harta dan keluarga saya sehari semalam saja dan hidup tanpa penglihatan .

Kemudian Al Walid berkata kepada pengawalnya ; " Ajalah orang ini menemui tamu kita Urwah , lalu mintalah agar mengisahkan nasibnya agar beliau tahu bahwa ternyata masih ada orang yang di timpa musibah lebih berat dainya .
Tatkala beliau diantarkan pulang ke Madinah dan menumpai keluarganya , Urwah berkata sebelum ditanya : " Janganlah kalian risaukan apa yang kalian lihat . Allah telah memberiku empat orang anak dan Dia berkehendak mengambil satu .Maka masih tersisa tiga . Puji Syukur bagi-Nya . Aku di karuniai empat kekuatan lalu diambil satu , maka maih tersisa tiga . Puji syukur bagi-Nya. Dia mengambil sedikit dariku danmasih banyak yang ditinggalkan-Nya untukku . Bila Dia menguji sekali , kesehatan yang dikaruniakan masih lebih banyak dan lebih lama darinya ".

Demi melihat kedatangan imam dan gurunya , maka penduduk Madinah segera berbondongbondong untuk menghiburnya . Yang paling baik dari ungkapan teman teman Urwah adalah dari Ibrahim bin Muhammad bin Tholhah : " Bergembiralah wahai Abi Abdillah , sebagian tubuhmu dan putramu telah mendahuluimu ke jannah . Insya Allah yang lain akan segera menyusul kemudian . Karena Rahmat-Nya , Allah meninggalkan engkau untuk kami , sabab kami ini fakir dan memerlukan ulmu fiqih dan pengetahuanmu . Semoga Allah memberikan manfaat bagimu dan juga kami . Allah adalah wali bagi pahala untukmu dan Dia pula yang menjamin kebagusan hisab untukmu .

Cerita yang lainnya adalah ketika Urwa bin Zubair mendengar saudaranya Abdullah bin Zubair terbunuh , belau menghadap Abdul Malik bin Marwan dan berkata : " Saya ingin anda menyerahkan pedang saudaraku kepadaku , dia menjawab : " Pedangitu berada diantara pedang pedang yang lainnya dan aku tidak dapat membedakan mana pedang saudaramu . Maka Urwah berkata : " Jika anda datangkan pedang itu padaku niscaya aku dapat membedakannya ". Maka ketika pedang pedang itu di hadirkan dihadapan beliau , beliau mengambil sebilah pedang yang sudah retak tetapi masih tajam , kemudian berkata : " Inilah pedang saudaraku Abdullah ". Abdul Malik bertanya kepada beliau : " Apakah anda mengetahui sebelum ini ? Beliau menjawab : " Tidak , beliau kembali bertanya : " Bagaimana anda mengetahuinya ?? Beliau menjawab : " Nabigho Adz-Dzibyani berkata : " Mereka tidak memiliki aib meskipun pedang pedang mereka telah retak karena membunuh banyak tentara ( berperang ) ".

Urwah bin Zubair menjadimenara hidayah bagi kaum muslimin . Menjadi petunjuk jalan kemenangan dan menjadi da'i selama hidupnya . Perhatian beliau yang paling besar adalah mendidik anak anaknya secarakhusus dan generasi Islam secara umum . Beliau tidak suka menyia nyiakan waktu dan kesempatan untuk memberikan petunjuk dan selalu mencurahkan nasehat demi kebaikan mereka .
Tak bosan bosannyabeliau memberikan motivasi kepada para putranya untuk bersungguh sungguh dalam menuntut ilmu . Beliau berkata : " Wahai putra putriku , tuntutlahilmu , dan curahkan seluruh tenagamu untuknya . Karena kalupun hari ini kalian menjadi kaum yang kerdil , kelak dengan ilmu tersebut Allah menjadikan kalian sebagai pembesar kaum :. Lalu beliau melanjutkan : " Sungguh menyedihkan , adakah di dunia ini yang lebih buruk dari pada seorang tua yang bodoh ".

Beliau menganjurkan pula kepada mereka untuk memperbanyak sedekah , sedangkan sedekah adalahhadiah yang ditujukan kepada Allah . Beliau berkata : " Wahai anak anakku , Janganlah kalian menghadiahkan kepada Allah dengan apa yang kalian merasa malu menghadiahkannya kepada para pemimpin kalian ,sebab Alah Maha Mulia , Maha Pemurah dan lebih berhak di dahulukan dan di utamakan " .
Beliau senantiasa mengajak orangorang untuk memandang suatumasalah dari sisi hakikatnya . Beliau berkata : " Wahai putra putriku , jika engkau melihat kebaikan pada seseorang maka akuilah itu baik , walaupun pada pandangan orang dia adalah orang yangjahat . Sebab setiap perbuatan baik itu pastilah ada kelanjutannya . Dan jika melihat pada seseorang perbuatan jahat , maka hati hatilah dalam bersikap , walaupn dalam pandangan orang orang dia adalah orangbaik . Sebab setiap perbuatan ada kesinambungannya . Jadi camkanlah , kabaikan akan melahirkan kebaikan setelahnya dan kejahatan akan melahirkan kejahatan setelahnya ".

Beliau juga mewasiatkan agar berlemah lembut , bertutur kata yang baik dan berajah ramah . Beliau berkata : " Wahai putra putriku , tertulis dalam hikmah : " Jadikanlah tutur katamu indah dan wajahmu penuh senyum , sebab hal itu lebih di sukai orang dari pada suatu pemberian ".
Sebagai contoh adalah kisah yang di ceritakan oleh Muhamad bin Munkadir ; " Aku bertemu dengan Urwah bin Zubair . Dia menggandeng tanganku sambil berkata : " Wahai Abu Abdillah . : " Aku jawab , Labbaik " .
Urwah berkata : " Aku pernah menjumpai ibuku Aisyah , lalu berkata : " Wahai anakku , demi Allah , ada kalanya selama 40 hari tak ada nyala api di rumah Rosulullah SAW untuk lampu maupun memasak . " Maka aku bertanya : " Bagaimana anda hidup pada waktu itu ?? ' Beliau menjawab : " Dengan korma dan air " .

Urwah hidup hingga usia 71 tahun . Hidupnya penuh dengan kebajikan , kebaktian dan diliputi ketatqwaan . Ketika dirasa ajalnya sedah dekat dan dia dalam keadaan shoum , keluarganya mendesak agar beliau mau makan , tetapi beliau menolak keras karena ingin berbuka di sisi Allah dengan minum air telaga Al Kautsar yang di tuangkan dalam gelas gelas perak oleh bidadari cantik di jannah . Beliau wafat di desa yang bernama Fur'un yaitu daerah yang bernama Robzah , jarak daerah ini dengan kota madinah adalah perjalanan empat malam , daerah ini di penuhi dengan pohon kurma dan air . Beliau wafat pada tahun sembilan puluh tiga atau ada yang mengatakan sembilan puluh empat dan dikuburkan di sana .


Referensi :
. Tarikh Tasyri Al Islam oleh Manna' Qothon
. Tahdzib at Tahdzib oleh Ibnu Hajar Al Asqolani
. Suar Hayatu At Tabi'in

Tidak ada komentar:

Posting Komentar