>

Total Tayangan Halaman

Selasa, 11 Mei 2010

QS : Al Buruuj 1- 16

Kisah dalam QS : Al Buruuj 1- 16 adalah kisah sekelompok orang orang yang beriman kepada Tuhannya . Mereka menyatakan hakekat imannya . Lalu di siksa oleh lawan lawannya yang memiliki kekuatan , para pelanggar hak asasi manusia - hak untuk memilih keyakinan dan keimanan kepada Allah Yang Maha Perkasa - mereka bermain main dengan nyawa manusia dan bersuka cita di bawah jerit tangis orang orang yang menggelepar kepanasan .

Namun dengan cobaan ini , justru iman mereka semakin bertambah dan aqidahnya semakin kuat . Tidak goncang karena ancaman orang yang lalim itu . Tidak musnah rasa keberagamaannya , kendati mereka harus di bakar hingga mati . Jiwa mereka jadi terbebas dari belenggu penghambaan hidup . Mereka tidak tergoda untuk hidup lebih lama lagi di bumi , dengan mengorbankan aqidahnya .

Kehidupan dengan segala macam ragamnya , senang dan susah , kaya dan miskin , bukanlah neraca yang sesungguhnya yang dapat di jadikan pertimbangan .
Hidup juga bukanlah barang dagangan yang dihitung secara kalkulatif untung ruginya . Kata kata untuk merai kemenangan tidak hanya berarti keluar sebagai pemenang .

Nilai terbesar menurut neraca Allah adalah aqidah . Dagangan yang paling menguntungkan di pasar Allah adalah dagangan iman . Kemenangan dalam bentuknya yang tertinggi ialah kenengan jiwa dalam mengatasi materi , kemenangan aqidah dalam mengatasi penderitaan dan kemenangan iman dalam mengatasi cobaan . Maka dalam peristiwa tersebut , jiwa orang orang mukmin itu berarti telah mencapai kemenangan atas ketakutan ketakutandan penderitaan , menang atas kemewahan hidup duniawi dan menang atas cobaan . Suatu kemenangan yang mengangkat derajat manusia secara umum . Dan inilah arti kemenangan yang sebenarnya .
Semua manusia pasti akan menemui ajal , apapun yang menjadi sebabnya . Akan tetapi tidak semua manusia meraih kemenangan dalam arti ini . Hal inilah yang membuat mereka ( ashabul ukhdud ) untung , walaupun mereka telah menemui ajalnya . Mereka mendapat untung walaupun mereka merasakan panasnya api yang membakar jasadnya sampai habis . Pelajaran moral inilah yang membuat mereka terselamatkan dari panasnya siksa api neraka .

Lalu akhir dari semua itu adalah akherat . Inilah kehidupan utama yang berhubungan erat denga kehidupan dunia , yang tidak bisa di pisahkan lagi . Dengan begitu pertempuran ini ( antara al haq dan al batil ) tidak pernah selesai . Kenyataan yang ada di dunia bukanlah kenyataan yang menggambarkan kenyataan yang sesungguhnya . Ia hanyalah sebagian kecil dari kenyataan yang besar . Kebanyakan manusia memiliki cara pandang duniawi , yang sempit dan berjangka pendek . Sedangkan Al Qur'an mengajarkan manusia satu cara pandang ukhrowi , yang luas dan berjangka panjang , yang karenanya cara pandang ini akan melahirkan satu hakekat yang menjadi dasar konsep keimanan yang benar .
Oleh sebab itu Allah menjanjikan kepada orang orang mukmin satu balasan atas iman dan taatnya , atas kesabaran menerima ujian serta keteguhannya dalam menghadapi cobaan hidup yaitu berupa ketenangan hati . Sebagaimana di jelaskan dalam QS : Ar ra'd 28 , QS : Maryam 96 , QS: Al Mukmin 7 , dan QS : Ali Imran 169 - 171 .

Di samping itu Allah juga memberikan ancaman dan siksaan bagi orang yang mendustakan , lalim dan penuh dosa di akherat nanti . Mereka dio biarkan di dunia ini sampai waktu yang di tentukan . Sekalipun kadang kadang sebagian mereka itu telah di siksa Allah di dunia ini . Namun bukan berarti mereka bisa terlepas dari siksa Allah di akherat kelak . Sebagaimana di jelaskan Allah dalam QS : Ali Imran 196-197 , QS : Ibrahim 42-43 , QS : Al Ma'ariij 42-44 .

Ada cahaya lain yang di pancarkan dalam kisah QS : Al Buruuj itu , yakni berkenaan dengan watak dakwah islamiah dan sikap para da'i dalam menghadapi setiap kemungkinan . Yang terkadang mereka dalam perjalanan dakwahnya akan mengalami akhir yang seperti itu . Apa yang perlu m,ereka lakukan adalah hanyalah menununaikan kewajiban . Kewajiban menjadikan Allah sebagai satu satunya Illah , mengutamakan aqidah dari pada kehidupan duniawi , penuh percaya diri dengan iman yang di milikinya untuk melawan cobaan . Menyandarkan dirinya hanya kepada Allah atas seluruh amalan dan niatnya . JIka kewajiban inbi telah ditunaikannya ,maka Allah akan berbuat bagi mereka dan musuh musuh mereka , bagi dakwah dan agamanya , sesuatu yang Allah kehendaki . Disinilah perjalanan iman berakhir .

Mereka adalah pekerja Allah . Di mana kapan , dan bagaimana pun mereka bekerja mereka pasti mendapat upah dari Ar Rahman . Mereka tidak perlu menggapai satu target apapun dari dakwah yang mereka lakukan ini . Perjalanan / hasil akhir dakwah adalahurusan Allah semata , bukanlah urusanmereka . Mereka hanyalah para juru dakwah suruhan Allah semata .

Mereka pada fase pertama , akan mendapatkan hasil di dunia ini berupa ketentraman hati , perasaan bangga , gambaran yang indah ,bebas lepas dari segala ikatan dan tarikan , serta bebas dari rasa takut dan bimbang dalam situasi apapun.
Pada fase kedua di saat mereka meninggalkan dunia ini yang fana , hasil yang mereka peroleh adalah sanjungan dari malaikat serta sebutan dan kehormatan .
Kemudian pada fase selanjutnya yakni di akherat ,mereka menerima hasil berupa perhitungan ( hisab ) yang mudah dankenikmatan yang besar .
Terakhir hasil terbesar dari semua itu adalah setelah mereka masuk Jannah , dapat melihat Wajah RabbNya tanpa hijab serta keridhoan RabbNya buat selama lamanya . Mereka itu di pilih untuk menjadi barometer penghargaan dan kekuasaanNya . Allah akan memperlakukan mereka di dunia ini sesuai dengan kehendakNya .

Demikianlah , orang orang mukmin pada generasi petama telah mencapai akhir dari perkembangan yang di ajarkan Al Qur'an ini . Mereka telah terlepas dari segala pengaruh diri mereka . Mereka melepaskan jiwa mereka semata mata demi dakwah ini . Mereka bekerja sebagai pesuruh dan rela menjadi pilihan Allah dalam situasi dan kondisi apapun .
Pendidikan Al Qur'an dan di ikuti pendidikan hadist , yang selalu mengarahkan hati dan pandangan kepada jannah serta tabah dalam melaksanakan peran yang telah di pilihkan Allah itu .

Ada hikmah Allah yang selalu tersembunyi di balik setiap situasi dan kondisi yang berlaku , karena Allah lah pengatur alam semesta ini , Pengintai dari awal hingga akhir , yang meragamkan seluruh peristiwa dan kaitan alam itu . Hanya Allah lah yang mengetahui hikmah yang terkandung didalam kegaiban Nya yang sangat rahasia itu . Hikmah yang sesuai dengan kehendakNya dalam garis perjalanan yang panjang .
Hikmah peristiwa itu , kadang kadang pada suatu saat diperlihatkan kepada kita , sesudah sekian generasi berlalu dan sekian abad lamanya , yang pada waktu itu belum di ketahui .

Di dalam hal ini Al Qur'an hendak menumbuhkan hati yang di persiapkan untuk mengemban amanat . Yang hati tersebut harus kenyal , kuat dan bersih yakni tidak menoleh kesana kemari terhadap apa yang ada di bumi ini . Dia akan mengorbankan segala galanya dan akan menanggung segala cobaan . Tidak ada yang dia pandang kecuali akherat . Tidak ada yang dia harapkan kecuali ridho Allah . Hati ini adalah hati yang senantiasa siap untuk menempuh perjalanan di atas bumi ini dengan nasib , penderitaan , pengucilan , pendustaan , siksaan dan pengorbanan hingga menemui ajalnya .

Di tengah perjalanan yang berat mereka tidak perlu mempersoalkan kalah menang , yang penting apapun yang di lakukannya , dia senantiasa mengikuti ketentuan syareat Allah itu saja . Akan tetapi jika Allah sudah berkehendak membuat sesuatu pada mereka demi dakwah dan agamaNya , maka apa yang di kehendakiNnya itu akan menjadi nyata . Bumi ini bukanlah tempat untuk mendapatkan hasil , tetap[i bumi ini tempat untuk membuktikan takdir Allah bagi manusia manusia pilihan - Allah sendiri yang mengurusi dakwah dan manhajNya .
kenyataan ini perlu untuk di renungkan oleh orang orang mukmin yang mengajak manusia kepada Allah di seluruh pelosok bumi ini dan di setiap generasi .

Dan perlu di ketahui sesungguhnya petarungan antara orang orang mukmin dan orang orang kafir adalah pertarungan aqidah tidak ada yang lain . Musuih musuh kaum mukminin tidak mendendam kecuali karena iman . Mereka tidak murka kecuali karena masalah aqidah . Hal ini bukanlah pertarungan politik ,ekonomi atau pertarungan antar bangsa . Jika hal itu terjadi pangkalnya maka mudah sekali penyelesaiannya ( jika bukan masalah aqidah ) . Akan tetapi puncaknya adalah aqidah , kalau tidak kafir ya muslim , kalau tidak jahiliah ya islam .

Sebab pembesar pembesar musyrik dahulu pernah menawarkan harta, pangkat dan kemwahan hidup kepada Nabi Muhammad dengan satu imbalan saja yaitu Nabi Muhammad mau berhenti dari perjuangan aqidah dan mau berkompromi . seandainya ketika itu Nabi Muhammad mau mengiyakan apa yangmereka kehendaki itu niscaya tidak ada lagi pertentangan di antara mereka dan Nabi Muhammad , tidak akan pernah terjadi perang badar dan perang perang yang lainnya yang di lakukan Rosulullah saat itu .

Terkadang musuh musuh islam berusaha melarikan pangkal pertarungan ini pada persoalan persoalan selain aqidah . Mereka menggulirkan masalah ekonomi , politik ataupun golongan sebagai ganti persoalan aqidah . Halini mereka lakukan dengan tujuan untuk mengelabuhi orang orang mukmin akan hakekat pertarungan ini serta ingin memadamkan api aqidah mereka yang menyala nyala , oleh karena itu hendaklah kaum mukminin tidak terperdaya . Target yang ingin di capai oleh orang orang yang melarikan persoalan itu tidak lain agar kaum muslimin terperdaya , hingga mereka tidak lagi menggunakan senjata kemenanganb yang hakiki .
Kemengan dalam bentuknya yang puncak yang dialami oleh orang orang mukmin pada tragedi ash habul ukhdud adalah pembebasan jiwa .

Kita juga menyaksikan contoh dari pelarian persoalan yang di lakukan oleh kaum salibis internasional dewasa ini , yang berusaha menipu kita dan membohongi sejarah . Mereka mengatakan bahwa perang salib yang terjadi dahulu bekanlah pertarungan antara Nasrani dan Islam , tetapi ia murni imperialisme ??! .
Tidak ! , imperialisme yang datang kemudian hanyalah selubung dari ruh salibisme yang tidak bisa ditutup tutupi lagi .
Orang orang yang hanya mengingat aqidah saja , maka mereka itu , pada akhirnya memperoleh kemenangan di bawah bendera aqidah .
Demikianlah ada benang merah yang dapat kita ambil imbroh dalam antara kisah QS: Al Buruuj 1-16 dengan pertarungan umat islam hari ini .

Semoga dapat menambah wawasan keislaman kita dan memperkuat aqidah kita AMIN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar