Berangkat dari Firman Allah yang artinya :
" Maka , tatkala mereka telah melupakan peringatan yang telah di berikan kepada mereka , Kamipun membuka pintu pintu kesenangan untuk mereka ; sehingga apabila mereka gembira dengan apa yang telah di berikan kepada mereka , Kami siksa mereka dengan sekonyong konyong , maka ketika itu mereka terdiam berputus asa " . ( QS : Al An'am 44)
Hasan Al Bashriy ( seorang tabi'in ) berkata , " Barang siapa yang di beri kelapangan oleh Allah namun ia tidak memandangnya sebagai makar Nya , sungguh ia tidak mempunyai pikiran . Barang siapa yang di beri kesempitan oleh Allah namun ia tidak memandangnya sebagai makar Nya , sungguh ia tidak mempunyai pikiran " . Lalu Hasan Al Bashriy membaca ayat di atas .
Ia juga berkata , " Makar terhadap suatu kaum itu - Demi Rabb Ka'bah- segala keperluan mereka di penuhi ,lalu mereka di adzab ".
Sebuah Hadist dari Uqbah bin Amir Ra berkata , Rosulullah Saw Bersabda ," Apabila engkau melihat Allah memberikan kepada seseorang apa yang ia sukai , padahal ia tetap dalam kemaksiatannya , maka itu adalah istidraj ( di manja ) dari Allah ". Lalu Rosulullah membaca ayat di atas . ( HR .At Thabaraniy )
Ibnu Abbas berkata ," Mereka berputus asa dari semua kebaikan " .
Dalam sebuah atsar di sebutkan , ketika Iblis melakukan pembangkangan ( tidak mau sujud kepada Adam ) Jibril dan Mikail As menangis . Lalu Allah Azza Wa jalla bertanya kepada keduanya , " Mengapa kalian menangis ? " Mereka menjawab , " Duhai Rabb kami , kami merasa tidak aman dari makar Mu " . Maka Ar Rahman berfirman , " Begitulah seharusnya kalian berdua , janganlah merasa aman dari makar Ku ! " .
Oleh karena itu Rosulullah sering membaca sebuah do'a
" Wahai ( Dzat ) yang membolak balikkan hati , teguhkanlah hati kami di atas Dien Mu " .
Seseorang bertanya kepada Rosulullah , " Wahai Rosulullah , apakah anda khawatir terhadap kami ? " Beliau menjawab " Sesungguhnya hati manusia itu berada diantara dua jari jari Ar Rahman . Dia membolak balikkan Nya sekehendak Nya " . ( HR .At Tirmidziy Hasan Shohih ) .
Juga di dalam hadist arbain Imam Nawawi di sebutkan ( hadist yang panjang )
" Sesungguhnya ada seseorang yang benar benar mengerjakan amalan ahli Jannah , sehingga ketika jarak antara dia dengan Jannah tinggal sehasta - karena tulisan ( takdir ) telah mendahuluinya - iapun mengerjakan amalan ahli Neraka dan masuklah ia ke Neraka . ( HR . Imam Bukhari dari Abu Hurairah )
Sahl bin Sa'ad as Sa'idiy meriwayatkan bahwasanya Rosulullah bersabda : " Sesungguhnya ada seseorang yang mengerjakan amalan ahli neraka tetapi akhirnya ia termasuk ahli Jannah , dan ada seseorang yang mengerjakan amalan ahli Jannah tetapi akhirnya ia termasuk ahli neraka " . Hanya sanya amal amal itu tergantung pada penutupnya .
Di kiahkan bahwa di mesir ada seorang laki laki yang di tugaskan menjadi muadzin sekaligus Imam sholat . Padanya terpancar cahaya keimanan dan ketaatan . Pada suatu hari ia naik kemenara seperti biasanya untuk mengumandangkan adzan . di bawah menara itu ada sebuah rumah milik seorang Nasrani dzimmiy , muadzin itu memandang kerumah itu ,kelihatan olehnya putri si pemilik rumah yang cantik jelita , dan iapun tergoda . Ia tidak mengumandankan adzan tetapi malah turun menemui gadis itu . Si gadis bertanya anda siapa ? dan mau apa ? Orang itu menjawab , " Aku menginginkan dirimu ." Gadis itu berkata ," saya tidak mau melakukannya secara tidak sah ". Orang itu menjawab , saya akan menikahimu " . Gadis itu berkata lagi , Anda seorang muslim , dan ayahkuu tidak akan menikahkanku dengan anda . Orangv itu berkata ," Aku akan masuk Nasrani ". Gadis itu berkata ," kalau begitu saya mau ". selanjutnya lelaki itu murtad , beragama Nasrani lalu menikah dengan gadis itu dan tinggal bersamanya dalam satu rumah . Di tengah tengah hari pasca pernikahan , laki laki itu naik ke atap rumah , tiba tiba terjatuh dan mati . Islam telah di lepaskannya , dan iapun belum sempat menikmati hidup dengan gadis pujaannya .
Mari kita memohon kepada Allah dari makarNya dan juga dari suu'ul khatimah .
Salim bin Abdullah berkata , " Di dalam sumpahnya Rosulullah sering mengucapkan ;" Tidak, demi ( Dzat ) yang membolak balikkan hati ( HR . Bukhariy )
Maksut kata ' membolak balikkan hati ' adalah merubah suasananya lebih cepat dari pada hembusan angin , dari menerima menjadi menolak , dari menginginkan menjadi membenci , dan seterusnya .
" Dan ketahuilah sesungguhnya Allah mendinding antara manusia dengan hatinya ". ( QS : Al Anfal 24 )
Mujahid berkata , " Maksudnya adalah bahwa Allah mendiding antara seseorang dengan akalnya , sehingga ia tidak mengetahui apa yang akan di lakukan oleh ujung jemarinya sendiri ".
Imam At thabarir juga berkata : " Ayat itu merupakan pemberitahuan dari Allah , bahwa Allah lebih memiliki kalbu hamba hambaNya dari pada mereka sendiri . Allah juga berkuasa mendinding antara mereka dan kalbu kalbu mereka , jika Allah sudah menghendaki , sehingga manusia tidak akan bisa memahami sesuatupun kecuali apa yang di kehendaki oleh Allah azza Wajalla " .
Aisyah Ra berkata , Rosulullah sering mengucapkan kalimat : " Wahai ( Dzat ) yang membolak balikkan hati , kukuhkanlah hatiku untuk taat kepadaMu " .
Maka aku bertanya ," Wahai Rosulullah , anda sering sekali berdo'a dengan do'a ini , apakah anda merasa takut ? Beliau menjawab " Wahai Aisyah , apa yang dapat menanamkan rasa aman dalam diriku , sedangkan hati semua hamba itu berada diantara dua jari jari Ar Rahman, yang Dia membolak balikan Nya sekehendakNya . Jika Dia menghendaki untuk membolak balikkan hati seorang hamba , maka Dia membalikkannya " .
Contoh tentang takut terhadap makar Allah adalah :
Seorang muslim dalam dia melakukan suatu amal peribadatan hatinya serasa takut kalau kalau amalan amalan yang telah di lakukannya tersebut tidak di terima oleh Allah Azza Wajalla ( walaupun di dalam prakteknya dia telah berusaha dengan semaksimal mungkin untuk senantiasa mengikhlaskan niat dan berusaha mengikuti sunah dalam beramal sholeh ) .
Lain halnya dengan orang orang munafik
Orang munafik senantiasa melakukan kemaksiatan kepada Allah ( dalam hatinya merasa bahwa hal tersebut bukan suatu kemaksiatan ) sehingga dia merasa aman aman saja dalam kemaksiatannya itu dan juga merasa bahwa dia melakukan suatu ketaatan di karenakan Allah membiarkan amalannya itu selama ini ( demikian salah satu bentuk makar Allah terhadap orang munafik )
Jadi hidayah dan istiqamah itu tergantung kepada kehendak Allah , akibat ( dari segala sesuatu itu ) tersembunyi , keinginan tidak bisa kita paksakan , dan semestinya kita tidaklah merasa bangga atas iman kita, kebaikan kita , shoum kita , shalat kita dan seluruh amal kebaikan yang telah kita usahakan selama ini . Sebenarnya itu semuanya ciptaan Rabb dan anugrahNya yang di berikan kepada kita . Jika kita membanggakannya , sesungguhnya kita membanggakan sesuatu yang bukan milik kita , yang kapan saja bisa di ambil oleh yang punya . Semua ini mungkin saja di cabut dari kita sehingga hati kita kembali kosong dari kebaikan .
Serta jika kita di masukkan ke Jannah dan di selamatkan dari api neraka sekalipun bukanlah karena amalan yang telah kita kerjakan di dunia ini , akan tetapi itu semua semata mata karena Anugrah dan KaruniaNya yang di berikan kepada kita .
Berapa banyak kebun kebun yang di waktu sore hari masih rimbun dengan dedaunan yang menghijau , keesokan harinya menjadi gersang dan kering dan dedaunannya gugur di tiup angin tofan . Begitu pula dengan hati seorang hamba , sore hari ia masih dalam ketaatan kepada RabbNya , hatinya di penuhi cahaya iman , keesokan harinya ia durhaka kepada RabbNya , sehingga hatinya menjadi gelab dan berkarat . Itu semua adalah kekuasaan Dzat Yang Maha Perkasa lagi Maha Agung .
Sebagai akhir ada sebuah hadist Qudsy yang artinya ( Kurang lebih ) : " Aku bersama persangkaan hamba Ku " .
Artinya jika seorang hamba berprasangka baik kepada Allah maka itulah yang terjadi , dan jika seorang hamba berprasangka buruk kepada RabbNya itulah bakal yang terjadi kepada hamba tersebut .
Oleh karena itu kita senantiasa berprasangka baik kepada Allah apapun yang terjadi pada diri kita ( sama sama berprasangka ) janganlah sekali kali kita berprasangka buruk kepada Allah dan itu pasti juga terjadi .
Dan akhirnya wahai hamba Allah ,berjalanlah di atas Al Haq walaupun terasa berat dan sedikit yang mengikuti kita , sesungguhnya pena berjalan terus mencatat amal amalmu sedangkan kamu lalai dan tidak tau .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar