Salah satu sarana untuk memperbaruhi keimanan seseorang,hendaklah seorang pegiat amal islami menyediakan waktu khusus di luar waktu qiamullailnya ,dzikirnya dan tilawahnya untuk menyendiri . Dalam sebuah atsar di sebutkan bahwa seorang yang berakal membagi waktunya menjadi 4 : salah satunya adalah waktu yang dia isi untuk menyendiri , merenungi diri .
Bagi para pegiat amal islami waktu untuk menyendiri ini sangat penting. Disaat ia dapat menyendiri bersama Rabb Nya , PenolongNya , dan Khaliqnya , ia dapat bersungguh sungguh / semaksimal mungkin mendekatkan diri kepada Nya ,ia dapat bersungguh sungguh bersama Dzat yang paling di cintainya , dan di saat itu ia dapat merasakan manisnya bermunajat kepadaNya .
Selain itu dengan khalwah ( menyendiri ) seorang pegiat amal islami bisa mengintrospeksi diri dan menghitung hitung semua yang telah di kerjakanya selama ini tanpa ada gangguan dari orang yang memujinya . Di saat itu ia dapat merenungi sudah seberapa besar peribadahannya di hadapan Sang Khaliq . Di saat itu pula ia dapat berkesempatan untuk mengingat dosa dosanya , kemaksiatannya , keteledorannya , dan kealpan dirinya , khususnya kemaksiatan batiniah yang tidak di ketahui oleh orang orang yang selama ini memujinya , yang hal tersebut hanya diketahui oleh dirinya sendiri dan Rabbnya .
Di sat khalwah inilah ia bisa mencucurkan air mata penyesalannya dan taubat nasuhanya , bisa menangis karena malu , takut , dan khusyu' kepada Alah Yang Maha Suci . Semoga saja air matanya yang mengalir itu adalah air mata kejujuran yang manfaatnya jauh lebih besar dari pada amalan amalan yang selama ini dia banggakan .
sangat mungkin kita jumpai seorang pegiat amal islami yang telah bertahun tahun beriltizam namun tidak setetes pun air mata membasahi pipinya karena takut dan malu kepada Alah Azza Wa Jalla . Siapa saja yang keadaannya demikian , maka hendaklah dia mencatat bahwa faedah yang di bawanya dalam dien hampir hapir tidak bisa di sebut . Dan siapa saja yang keadaannya demikian mestinya dia menyadari bahwa dia tidak termasuk kedalam salah satu kategori manusia yang di kabarkan oleh Rosulullah SWA akan mendapatkan naungan dari Allah di bawah Arsy Nya pada hari tiada naungan selain naungan Nya . Beliau bersabda :
" Dan laki laki yang mengingat Allah dalam keadaan kesendiriannya lalu air matanya mengalir ." ( HR: Bukhari dan Muslim )
Pada saat khalwatini dia dapat mengingat ingat nikmat yang telah di anugrahkan oleh Allah kepadanya , kepada saudaranya . Dan juga merenungkan pemberian dari Allah kepadanya yang terbesar adalah nikmat hidayah ( baik hidayatul bayan maupun hidatut taufiq ) . Di saat itu dia akan mengulang ulang firman Allah yang artinya
" Dan kami sekali kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidakmemberi kami petunjuk ". ( QS : Al A'raaf 43 )
Allah telah banyak sekali menganugrahi nikmat yang begitu banyaknnya dan besar sampai dia sendiri tidak dapat menghitungnya , lalu apa yang telah dia perbuat untuk Allah sebagai rasa syukurnya tersebut .
Ia dapat memikirkan bagaimana umat merespon dan menjawab seruannya bukan karena kefasihannya , retorikanya , kekuatan logikanya , atau kemampuan hujjahnya , melainkan itu semua karena taufik dari Allah , kemurahan Nya dan anugrahNya semata secara mutlak .
Demikian seterusnya dia akan menghitung semua nikmat yang telah Allah berikan dalam khalwahnya itu . Dia juga memikirkan betapa semua nikmat ini mesti di syukurinya dengan sangat .Lalu mana wujud dari kesyukurannya itu ?? sudahkah ia bersyukur ??!
Pada saat khalwahnya itu , ia dapat mengingat ingat cobaan dan musibah yang menimpanya dan juga saudara saudaranya , kalau kalau faktor penyebabnya adalah dosa dosanya , apalagi jika dia menduduki posisi pemimpin dan jajaranya .
Kemudian hatinya terus mengumandangkan firman Allah yang bunyinya : " Katakanlah ," Itu berasal dari diri kalian sendiri " . ( QS : Ali Imran 165 )
Dan selanjutnya ia bertekad untuk bertaubat dari dosa dosa itu , menambal lubang , dan memperbaiki aib dirinya . Atau bertekad untuk semisal dengan itu , jika kemaksiatan di lakukan oleh saudaranya . " Turunya bala' itu hanyalah karena dosa , dan baru di angkat karena taubat ". Demikianlah menurut pandangan para salafus sholeh .
Dalam khalwat itu ia akan membiasakan diri untuk memperhatikan faktor faktor turunnya bala' dengan seksama menurut kaca mata syareat Islam , bukan kaca mata dunia ( kebanyakan umumnya manusia ) .
Masih banyak lagi manfaat dari khalwat yang tidak bisa saya sebutkan disini semuanya . Namun saya yakin , keluasan pemahaman dan kemampuan akal anda semua akan menuntun anda dalam mengetahui semuanya , semua yang belum sempat saya sebutkan disini .
Wallahu a'lam bishowab .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar