Melacak Kesesatan Aqidah Tasawuf
" Seandainya seorang menjadi sufi pada awal siang , maka tidaklah sampai waktu ( dhuhur ) kecuali ia telah menjadi orang yang bodoh " . ( Imam Syafi'i )
Dewasa ini wacana tentang dunia tasawuf sebagai alternatif untuk mencapai ketenangan hidup kembali merebak . Hal ini di perkuat dengan banyaknya publik figur dari kalangan artis , budayawan yang mengambil jalan sufi sebagai pedoman hidup mereka . Ini semua mereka jalani setelah kejenuhan hidup mulai menerpa dan rasa tenang dan tentram yang tidak dapat di rasakan dari harta mereka , namun alih alih mendapatkan ketenangan hidup , justru mereka tengah menuju ambang kesesatan yang nyata .
Indikasi sesatnya ajaran tasawuf sendiri telah nampak dari samarnya sejarah penamaan ajaran ini dari sisi etimologi ( padahal salah satu bentuk sesuatu dianggap benar jika bisa di runtut sejarahnya dari awal atau landasannya jelas ) . Para ulama' juga berbeda pendapat dari mana awal kata sufi itu sendiri berasal . Awal dari pintu kesesatan mereka adalah adanya sikap ghuluw ( berlebih lebihan ) baik itu dalam peribadatan maupun ghuluw dalam mempoisikan seorang ulama' .
Ibnu Taimiyah berkata : " Orang orang ahli tasawuf dalam beragama dan mendekatkan diri kepada Allah Azza wajalla berpegang teguh pada suatu pedoman seperti pedoman yang di pegang oleh orang orang Nasrani . Yaitu ucapan ucapan yang tidak jelas maknanya , dan cerita cerita yang bersumber dari orang yang tidak di kenal kejujuranya , kalaupun ternyata mereka tersebut jujur , tetap saja dia bukan seorang( Nabi / Rasul ) yang terjaga dari kesalahan , maka ( demikian pula yang di lakukan orang orang ahli tasawuf ) mereka menjadikan para pemimpin dan guru mereka sebagai penentu / pembuat syareat agama bagi m e r e k a , sebagaimana orang orang Nasrani menjadikan para pendeta dan rahib rahib mereka sebagai penentu / pembuat syareat agama bagi mereka " .
Pemikiran pemikiran Tasawuf dan Bantahannya
Istilah sufi belum banyak di kenal pada masa sahabat dan mulai muncul pada masa tabi'in tepatnya setelah abad 2 Hijriyah . Yangbanyak di pengaruhi oleh pemikiran pemikiran para ulama' mereka , diantaranya Ibnu Arabi , Al Hallaj , Rabi'ah Al Adawiyah dan lain lainya . Beberapa ajaran mereka antara lain .
1. Wihdatul Wujud yakni keyakinan bahwa Allah menyatu dengan segala sesuatu yang ada di alam semesta ini . Demikian juga Al Hullul , yakni keyakinan bahwa Allah dapat menjelma dalam bentuk tertentu dari makhlukNya ( inkarnasi ) . Al Hallaj seorang dedengkot sufi berkkata : " Kemudian Dia ( Allah ) menampakkan Diri kepada makhlukNya dalam bentuk orang , makan dan minum " . ( dinukil dari Firaq al Mua'shirah , karya Dr . Ghalib bin 'Ali Iwaji 2/600 ) .
Hal ini terbantahkan dengan firman Allah :
" Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Allah , dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat " . ( QS : Asy Syura 11 )
dan firman Allah :
" Berkatalah Musa ; " Wahai Rabbku nampakkanlah ( Diri Engkau ) kepadaku agar aku dapat melihatMu " . Allah berfirman : " Kamu sekali kali tidak akan sanggup melihatKu ....." . ( QS : Al A'raaf 143 )
2. Keyakinan kafir bahwa Allah adalah makhluk dan makhluk adalah Allah , masing masing saling menyembah kepada yang lainya .
Ibnu 'Arabi berkata : " Maka Allah memujiku dan akupun memujiNya . Dan Dia menyembahku dan akupun menyembahNya " . ( Al Futuhat Al Makkiyyah )
Padahal Allah Azza Wajalla telah berfirman :
" Dan tidaklah Aku menciptakan Jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaKu " . ( QS : Adz Dzariyat 56 )
dan juga Firman Allah Ta'ala :
" Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi , kecuali akan datang kepada Allah Yang Maha Pemurah dalam keadaan sebagai hamba " . ( QS : Maryam 93 )
3. Keyakinan tidak ada bedanya antara agama agama yang ada
Ibnu 'Arabi berkata : " Sebelumnya aku mengingkari kawanku yang berbeda agama enganku . Namun kini hatiku bisa menerima semua keadaan ,tempat gembala rusa dan gereja pendeta , tempat berhala dan Ka'bah , lembaran lembaran Taurat dan Mushaf Al Qur'an " .
Jalaludin Ar Rumi , seorang tokoh sufi yang kondang , berkata : " Aku seorang muslim , tapi aku juga seorang Nasrani , Brahmawi , dan Zuradasyti . Bagiku , tempat ibadah adalah sama .... Masjid , Gereja atau tempat tempat berhala " .
Padahal Allah Azza wajalla berfirman :
" Dan barangsiapa yang mencari agama selain agama Islam , maka sekali kali tidak akan di terima 9 agama itu ) dari padanya . Dan dia di akherat termasuk orang orang yang merugi " . ( QS : Ali Imran 85 )
4. Bolehnya menolak hadits yang jelas jelas shohih
Ibnul 'Arabi berkata : " Kadangkala suatu hadits shahih yang diriwayatkan oleh para perawi perawinya , tampak hakikat keadaannya oleh seorang mukasyif ( sufi yang mengetahui ilmu ghaib dan batin ) . Ia bertanya kepada Nabi secara langsung : " Apakah engkau mengatakannya ? " Maka beliau mengingkarinya seraya berkata : " Aku belum pernah mengatakannya dan belum pernah menghukuminya dengan shahih ". Maka ketahuilah , dari sini lemahnya hadits tersebut dan tidak bisa di amalkan sebagaimana keterangan dari Rabbnya walaupun para ulama' mengamalkannya berdasarkan isnadnya yang shahih " . ( Al Futuhat Al Makkiyah )
5. Pembagian Ilmu menjadi Syareat dan Hakekat
Di mana bila seseorang telah sampai pada tingkatan hakekat berarti dia telah mencapai martabat keyakinan yang tinggi kepada Allah . Oleh karena itu , menurut keyakinan sufi , gugur baginya segala kewajiban dan larangan dalam agama ini .Mereka berdalil dengan firman Allah dalam Al Qur'an surat Al Hijr 99
yang mana mereka terjemahkan dengan : " Dan beribadahlah kepada Rabbmu hingga datang keyakinan " .
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata : " Tidak di ragukan lagi oleh ahlul ilmi dan iman , bahwa sanya perkataan tersebut termasuk perkataan yang sebesar besar kekafiran dan yang paling berat . Ia lebih jahat dari perkataan Yahudi dan Nasrani , karena Yahudi dan Nasrani beriman dengan sebagian Al kitab dan mengkufuri sebagianlainya . Sedangkan mereka adalah orang orang kafir yang sesungguhnya ( karena mereka berkeyakinan dengan sampainya kepada martabat . Hakikat tidak ada lagi keterkaitan dengan kewajiban dan larangan dalam agama ini ) " . ( Majmu' Fatawa 11/401 )
Beliau juga berkata ( Ibnu Taimiyah ) : " adapun pendalilan mereka dengan ayat tersebut , maka justru menjadi bumerang bagi mereka . Al Hasan Al Basri berkata ; " Sesungguhnya Allah tidak menjadikan batas akhir beramal bagi orang orang beriman selain kematian ", kemudian beliau membaca Al Qur'an surat Al Hijr 99 yang artinya ' Dan beribadahlah kepada Rabbmu hingga datang kepadamu kematian " .
Beliau melanjutkan : " Dan bahwasanya Al Yaqin di sini bermakna kematian dan setelahnya , dengan kesepakatan ulama' kaum muslimin ( Ijma' ulama' ) " . ( Majmu' Fatawa 11/418 )
6. Keyakinan bahwa ibadah kepada Allah itu bukan karena takut dari adzab Allah dan bukan pula mengharap Jannah
Padahal Allah Azza wajalla berfirman :
" Dan peliharalah diri kalian dari an naar ( api neraka ) yang disediakan untuk orang orang kafir " . ( QS : Ali Imran 131 )
Dan juga firman Allah yang lainnya :
" Dan bersegeralah kalian kepada ampunan dari Rabb kalian dan kepada Jannah ( surga ) yang luasnya seluas langit dan bumi yang di sediakan untuk orang orang yang bertaqwa " . ( QS : Ali Imran 133 )
7. Dzikirnya orang orang awam adalah Laa ilaha Ilalah , sedangkan dzikirnya orang orang khusus dan paling khusus adalah Allah , Huwa dan Hu saja .
Padahal Rosulullah Muhammad Saw bersabda : " Sebaik baik dzikir adalah Laa Ilaha Ilallah " .( HR . At Tirmidzi , dari sahabat Jabir bin Abdullah r.a , di hasankan oleh Syeikh Al Albani dalam Al Jami' no 1104 )
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata : " Dan barang siapa yang beranggapan bahwa Laa Ilaha Ilallah adalah dzikirnya orang awam , sedangkan dzikirnya orang orang khusus dan paling khusus adalah Huu , maka ia seorang yang sesat dan menyesatkan " . ( Risalah Al 'Ubudiyah , hal 117 - 118 , di nukil dari Haqiqatut Tasawuf hal 13 )
8. Keyakinan bahwa orang orang sufi mempunyai Ilmu kasyaf ( yang dapat menyingkap hal hal yang tersembunyi dan ilmu ghaib )
Allah mendustakan klaim mereka dalam firman Allah :
" Katakanlah tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui hal hal yang ghaib kecuali Allah " . ( QS : An Naml 65 )
9. Keyakinan bahwa Allah menciptakan Nabi Muhammad dari nur / cahayaNya , dan Allah ciptakan segala sesuatu dari cahaya Nabi Muhammad Saw
Padahal Allah Azza wajalla berfirman :
" Katakanlah ( wahai Muhammad ) Sesungguhnya aku ( diri Nabi ) hanyalah seorang manusia seperti kalian , yang di wahyukan kepadaku ... " . ( QS : Al Kahfi 110 )
Dan Firman Allah yang lain :
" ( Ingatlah ) ketika Rabbmu berfirman kepada para Malaikat : " Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah liat " . ( QS : Shaad 71 )
10. Keyakinan bahwa Allah menciptakan dunia ini karena Nabi Muhammad .
Padahal Allah Ta'ala berfirman :
" Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaKu " . ( QS : Adz Adzariyat 56 )
" Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaKu " . ( QS : Adz Adzariyat 56 )
Itulah klaim klaim dusta mereka selama ini , yang mereka jajakan kepada umat hari ini , sehingga umat Islam semakin bertambah bingung dengan Islamnya di tambah lagi dengan beban dari penindasan dari orang orang kafir terhadap orang Islam . Semoga dengan tulisan yang sederhana ini dapat mendudukkan permasalahan ini ( Tasawuf Sufi dan Tareqat ) pada tempatnya sesuai dengan kaca mata syareat , sehingga kita dapat beramal sesuai dengan ilmu yang benar bukannya atas dasar persangkaan atau pendapat kebanyakan orang .
Wallahu 'Alam Bisshowwab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar