>

Total Tayangan Halaman

Selasa, 08 Februari 2011

ADA APA DENGAN REZEKIKU ??

" Apakah mereka yang membagi bagi rahmat Tuhanmu ? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia , dan kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain . Dan rahmat Tuhanmu yang lebih baik darri apa yang mereka kumpulkan " . QS : Az Zukhruf 32 

Pernahkah kita bertanya tentang bagaimana rizki kita ? Hal itu sebuah teka teki kehidupan , yang sadar atau tidak sering timbul di dalam pikiran kita , mengapa saya tidak sekaya orang lain ? Mengapa mereka yang banyak maksiat justru semakin sukses bisnisnya ? Apakah hal ini sudah menjadi takdir saya ? Oleh karena itu perlunya kita kaji ayat diatas .

Apakah kita yakin bahwasanya Allah Azza Wajalla -lah yang mengatur pembagian rizki kepada kita dan kepada seluruh makhluk hidup yang ada di permukaan bumi , Allah juga -lah yang mengatur penghidupan kita ( ma'isyah kita ) bukanya orang lain bukannya pelangan kita , bukan bisnis kita , bukan pimpinan perusahaan kita , dan juga bukan pula diri kita sendiri , akan tetapi hanya Allah-lah yang menentukan seberapa banyak kadar rezeki kita hari ini dan esok hari .

Kalau Alah yang mengatur rizki , kenapa Dia menentukan rizkiku sedikit 

mungkin terlalu sering diantara kita yang mengeluhkan tentang jumlah rizki kita . Padahal boleh jadi karena Allahlebih tahu akan batas kemampuan kita , jika di berikan kekayaan melimpah , kita tidak lagi ingat kepadaNya , dan kita banyak berbuat maksiat . Di karenakan Alah Maha tahu , Dia mengetahui kadar kemampuan kita dala menerima fitnahharta . Sedangkan Allah sangat dan paling tahu apa kebutuhan kita dan Allah tidak akan mendzolimi hambaNya . Apalagi sampai kekurangan rizki . Jelas tidak mungkin dan sangat tidak mungkin !
Sebagaimana firman Allah Ta'ala di dalam Al Qur'an di sebutkan , Dia tidak akan membebani seorang hambaNya diluar kesanggupanya .
"Dan jikalau Allah melapangkan rizki kepada hamba hambaNya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi , tetapi Allah menurunkan apa yang di kehendakiNya dengan ukuran . Sesungguhnya Dia Maha mengetahui ( keadaan ) hambaNya lagi MahaMelihat " . QS Asy Syuura 27

Semua itu terjadi karena Allah tau kapasitas dan kemampuan kita dalam menerima ujian kekayaan , itu semua karena kasih sayang Allah kepada hambaNya . Ada orang yang jika di berikan kemiskinan , maka dia akan bermaksiat , sedangkan jika dia di berikan kecukupan , maka dia banyak beramal kebajikan . Sebaliknya juga ada orang orang yang jika diberikan kemiskinan justru dia banyak beribadah , sedangkan jika di berikan kekayaan atau kelapangan rizki akan bermaksiat .
Sebuah hadits qudsy menyebutkan : 
" Aku bersama persangkaan hambaKu " 
Artinya hendaklah kita senantiasa berkhusnudzon kepada Allah , baik itu di dalam do'a atau di dalam perkataan kita atau apa yang terdetik di hati kita , karena persangkaan kita tersebut boleh jadi akan terjadi pada diri kita ( orang jawa bilang dilalah atau secara kebetulan hal itu terjadi pada diri kita ) .
Maka benarlah apa yang Rosulullah takutkan sebagaimana sabda beliau : 
" Bagi setiap sesuatu terdapat ujian dan cobaan , dan ujian serta cobaan terhadap umatku ialah harta benda " . HR . Tirmidzi 

Dari hadits riwayat Tirmidzi diatas lebih seringnya kita salah duga , yang Allah timpakan kepada kita itu apakah satu ujian atau satu teguran . Lebih seringnya kita melihatnya satu ujian , padahal boleh jadi hal itu satu teguran dari Allah agar kita mau kembali kepadaNya . Jika sesuatu itu bentuk ujian dari Allah , manakala kita dalam berjalan menapaki kehidupan ini sudah sesuai sunahNya dan sunah NabiNya . Akan tetapi jika dalam menapaki kehidupan ini melenceng dari syareat , maka hal itu ( yang terjadi pada kita ) satu bentuk teguran keras dari Allah agar kita mau kembali kejanNya ( Islam ) .

Kalau rizki sudah di takdirkan , lalu mengapa kita harus berusaha dan bekerja 
Di dalam Islam bekerja dan berusaha serta bersungguh sungguh dan juga melihat sebab akibat bagi orang orang beriman adalah satu kewajiban yang harus di laksanakan dan itu hukumnya wajib , akan tetapi masalah hasil maka hal itu persoalan keimanan atau bukan urusan manusia . Jika mendapat hasil yang banyak kita bersukur dan jika dikaruniai hasil yang sedikit kita bersabar .
Meskipun rizki kita sudah Allah tentukan , akan tetapi kita tidak pernah tahu akan takdir kita itu sebelum takdir itu terjadi pada kita . Olehkarena itu tetaplah berusaha dan bekerja dengan sunguh sunguh dan juga banyak beramal kebajikan untuk menyambut takdirt kita , karena kita akan di permudah munuju takdir kita .
Tentang masalah ini , jangankan kita , para sahabat Rosulullah SAW -pun menanyakan hal yang sama kepada beliau , buat apa berusaha dan bersusah payah jika sudah di takdirkan buruk ? 
" Wahai Rosulullah !Kalau begitu apakah kita tidak sebaiknya berserah diri kepada takdir kita dan meninggalkan amal usaha ? Rosulullah SAW bersabda : " Barang siapa yang telah di tentukan sebagai orang yang berbahagia , maka dia akan mengarah kepada perbuatan orang orang yang berbahagia . Dan barang siapa yang telah di tentukan sebagai orang yang sengsara , maka dia akan mengarah kepada perbuatan orang orang yang sengsara ". Kemudian beliau melanjutkan sabdanya : " Beramallah ! Karena setiap orang akan di permudah ! Adapun orang orang yang ditentukan sebagai orang yang berbahagia , maka mereka akan dipermudah untukmelakukan amalan amalan orang orang bahagia . Adapun orang orang yang di tentukan sebagai orang yang sengsara , maka mereka juga akan dipermudah untuk melakukan amalan orang orang yang sengsara " . Kemudian beliau membacaka ayat berikut ini : " Adapun orang orang yang memberikan hartanya dijalan Allah dan bertaqwa , dan membenarkan adanya pahala yang terbaik ( jannah ) , maka kelak Kami akan menyiapkan baginya jan yang mudah . Dan adapun orang orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup , serta mendustakan adanya pahala yang terbaik , maka kelak Kami akan menyiapkan baginya jalan yang sukar " . ( Shahih Muslim no 4786)   

Jadi bersukurlah jika anda termasuk orang orang yang di mudahkan dalam berbuat kebaikan . Selain dari pada itu , perbaikilah kualitas agama kita , agar kita lebih siap menerima ujian , baik itu ujian kekayaanmaupun ujian kemiskinan , karena jika kita sudah berbuat baik dengan banyak bersedekah dan bertaqwa ,maka Allah akan memudahkan jalan sukses kita . Dan sekali lagi kita renungi firman Alah berikut ini : 
" Sesungguhnya usaha kamu memang berbeda beda . Adapun orang yang memberikan ( hartanya dijalan Allah ) dan bertaqwa , dan membenarkan adanya pahala yang terbaik ( jannah ) , maka kelak Kami akan menyiapkan baginya jalan yang mudah " . (QS : Al Lail 4-7 ) 


Lalu bagaimana dengan mereka yang berbuat dosa , mengapa mereka justru sukses di dunia ini ? 

Semoga Allah memberikan RahmatNya kepada orang orang yang bersungguh sungguh , untuk menyempurnakan hidupnya dengan ilmu dan amal islami . Kita lihat orangorang yang bermaksiat kepada Allah ! mereka telah melupakan peringatan Allah , maka Allah akan memberikan semua kenikmatan dunia , sehingga mereka akansemakin lupa dan semakin berbuat dosa yang pada akhirnya akan di adzab ( di dunia ini ) dengan sekonnyong konyong . Hal itu sesuai dengan firman Allah : 
" Maka tatkala mereka telah melupakan peringatan yang telah di berikan kepada mereka , Kamipun membuka semua pintu pintu kesenangan untuk mereka ; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka , kami siksa mereka dengan sekonyong konyong , maka ketika itu mereka terdiam berputus asa " . ( QS : Al An'aam 44 ) 

Jadi berhati hatilah jika disaat kita banyak berbuat dosa dan maksiat justru Allah memberikan rizki yang berlimpah   

Ingatlah 

" Kehidupan dunia di jadikan indah dalam pandangan orang orang kafir , dan mereka memandang hina orang orang yang beriman . Padahal orang orang yang bertaqwa itu lebih mulia dari pada mereka di hari kiamat . Dan Allah memberi rizki kepada orang orang yang dikehendakiNya tanpa batas " . ( QS : Al Baqarah 212 )


Oleh karena itu bukalah pintu rizkimu dengan beribadah 

Rosulullah Shalallahu 'alaihi wa Sallam bersabda : 
" Sesungguhnya Allah Ta'ala berfirman ,' Wahai anak Adam ! , beribadahlah sepenuhnya kepadaKu , niscaya Aku penuhi ( hatimu yang ada ) di dalam dada dengan kekayaan ( dengan sifat Qona'ah ) dan Aku penuhi kebutuhanmu . Jika tidak kalian lakukan niscaya Aku penuhi tanganmu dengan kesibukan dan tidak Aku penuhi kebutuhanmu ( kepada manusia ) " .

Dalam hadits tersebut menjelaskan , bahwasanya Allah menjanjikan kepada orang yangberibadah kepadaNya sepenuhnya dengan dua hadiah dan sebaliknya mengancam bagi yang tidak beribadah kepadaNya dengan sepenuhnya dengan dua siksa . Adapun dua hadiah tersebut adalah memenuhi hatinya dengan kekayaan yaitu Allah akan menumbuhkan dalam dadanya sifat qana'ah ( merasa cukup ) dan memenuhi kebutuhannya . 
Sedangkan dua siksa yaitu Allah akan memenuhi tanganya itu dengan kesibukan dan ia sendiri walaupun telah berusaha tidak mampu memenuhi kebutuhannya itu ( senantiasa merasa kurang dan kurang ) , sehingga ia tetap atau senantiasa  membutuhkan bantuan manusia  .

Dan akhirnya marilah kita renungi nasehat Ibnul Qayyim 

" Tidaklah kelapangan rizki dan amalan itu di ukur dengan jumlahnya yangbanyak , tidaklah panjangnya umur itu di lihat dari bulan dan tahunya yang berjumlah banyak . Akan tetapi kelapangan rezeki dan umur itu di ukur dengan keberkahannya " .




Wallahu 'alam Bishowab












2 komentar: