"Dan sekiranya Kami tidak memperteguh ( hati ) mu , niscaya engkau hampir saja condong sedikit kepada mereka " . ( QS : Al Isra' 73 )
Pada saat harta kita longgar , rengekan anak anak kita yang tidak mau di tinggal sendirian , pandangan sayu sang istri pelaku kemaksiatan yang memberikan sogokkan sejumlah dunia , para thoghut yang bersikap lunak dengan banyak memberikan segala fasilitas dunia kepada kita agar supaya kita mau sedikit lunak terhadap mereka atau sedikit melonggarkan aktivitas keislaman kita , maka pada saat itu futur menyapanya .
Allah Azza wajalla menciptakan manusia di dunia ini dengan berbagai fasilitas di berikan kepada manusia tersebut mempunyai satu tujuan utama ( tidak main main ) . Untuk mencapai apa yang di tuju oleh manusia itu jalanya telah Allah tentukan , atau dengan bahasa yang lain Allah Ta'ala telah memberikan beberapa petunjuk kepada anusia di dalam upayanya ( seorang manusia ) mencapai apa yang di tujunya itu . Itulah salah satu bentuk Rokhman Rokhimnya Allah kepada manusia .Manusia tidak perlu bersusah payah di dalam dia berjalan menuju tujuan akhirnya itu .Di samping itu jauh jauh sebelumnya Allah juga telah memberi tahukan akan halangan dan rintangan apa saja yang ada di sempanjang jalan itu sehingga manusia tersebut bisa mempersiapkan dirinya untuk menghadapi rintangan di sepanjang perjalananya itu .
Ibarat seseorang yang ingin menempuh satu perjalanan dari Semarang menuju Jakarta ( misal ) , maka jalan yang ingin dia lalui menuju jakarta itu telah terbetang dengan jelas , rambu rambu penunjuk jalan menuju Jakarta juga telah terpampang jelas ( di samping rambu rambu yang lain ) , sehinga dia tidak perlu repot repot membuat jalan sendiri atau membuat rambu rambu sendiri . Apa yang terjadi jika dia tidak mempersiapkan dirinya , membawa bekal yang cukup untuk menempuh perjalananya itu atau dia malah membuat jalan sendiri atau membuat rambu rambu sendiri ( karena kebodohanya atau kesombonganya ) , maka yang terjadi bisa di pastikan dia akan tersesat , perjalananya akan semakin berat dan yang di tujunya itu tidak akan pernah sampai atau dia tidak akan selamat di dalam menempuh perjalanannya itu .
Seorang manusia yang di lahirkan di muka bumi ini mempunyai satu tujuan utama yaitu hanya untuk beriadah saja dengan memurnikan ketaatannya itu hanya untuk Allah saja tidak kepada yang lain . Sedangkan tujuan akhir dari perjalanannya itu demi meraih ridho Allah semata . Sedangkan start perjalanya itu dia mulai dari orang tersebut aqil baligh hingga maut menjemputnya . Sedangkan jalan yang di tempuhnya itu untuk mencapai apa yang dia cita citakan itu ( ridho Allah ) hanyalah dengan Islam ( tidak dengan yang lain ) karena hanya dengan Islam sajalah yang dapat menghantarkan apa yang akan dia tuju .
Tentunya orang yang ingin berjalan kesatu tempat tentulah dia harus mematuhi rambu rambu yang ada di sepanjang jalan itu ( jika orang tersebut ingin ampai di tempat tujuan dengan cepat dan selamat ) . Adapun rambu rambu yang ada di sepajang perjalanannya itu adalah syareat Allah dan RosulNya yaitu Al Qur'an dan As Sunah , sedangkan pemandu jalan adalah lesan para ulama' yang lurus . Adapun bekal yang harus dia bawa di dalam menempuh perjalannya itu hanyalah taqwa .
Akan tetapi seorang manusia di dalam menempuh perjalananya itu tidaklah selamanya mulus , hal itu tergantung dengan seberapa besar kadar keimanannya . Karena hakekat dari iman seseorang itu ialah naik dan turun atau keimanan seseorang itu mengalami pasang surut .
Ketika keimanan seseorang itu mengalami pasang atau naik maka , orang tersebut begitu bersemangat di dalam menempuh perjalananya , akan tetapi pada giliran imanya itu sedag mengalami penurunan , maka yang terjadi pastilah semangatnya tu sedikit demi sedikit akan mengendur . Boleh jadi pada satu titik dia akan berhenti di tengah jalan atau berbelok arah .
Adapun penyakit yang harus di waspadai adalah penyakit futur . Karena jika tidak di waspadai , maka dapat menyebabkan perjalananya akan berhenti di tengah jalan atau pada satu titik yang telah parah orang tersebut akan berbelok arah .
Apa Itu Futur
Futur ialah lemah setelah semangat . Penyakit ini dapat menimpa atau menyerang siapa saja , baik itu di kalangan orang awamnya atau maupun di kalangan orang alimnya sekalipun .
Pada suatu hari sahabat Handzalah al Asadi r.a - salah seorang penulis wahyu berkata : " Aku pernah bertemu dengan Abu Bakar r.a . Beliau bertanya , " Apakabar , Handzalah ?". Handzalah telah munafik " . Jawabku . " Subhanallah ! Apa katamu ? " Tanya Abu Bakar r.a . Aku menjawab " Saat kami bersama Rosulullah SAW , beliau mengingatkan kami tentang surga dan neraka sehinga seakan akan kami melihatnya . Namun saat kami tidak bersama Rosulullah SAW istri , anak dan harta benda merusak kami .Kami pun banyak lupa . " Demi Allah , akupun merasakan hal yang sama ." Kata Abu Bakar ra . Maka aku dan Abu Bakar ra berangkat menemui Rosulullah SAW . Di sana aku ceritakan ( kepada Rosulullah ) seperti yang aku ceritakan kepada Abu Bakar ra . Rosululah bersabda : " Demi Dzat yang jiwaku berada di TanganNya ! jika kalian senantiasa berada dalam keadan seperti saat bersamaku dan di dalam dzikir , niscaya para malaikat akan menjabat tangan kalian di atas tempat tidur kalian dan di jalan jalan kalian . Akan tetapi , wahai Handzalah , ada saat semangat ada saat kurang semangat . Ada saat semangat ada saat kurang semangat . Ada saat semangat ada saat kurang semangat ". ( HR. Muslim )
Dari kisah Handzalah diatas kita dapat memetik pelajaran , bahwa kondisi keimanan seseorang itu naik turun . Hampir bisa di pastikan tidak ada seorangpun yang imanya senantiasa stabil , hatta sahabat sekelas Abu Bakar r.a sekalipun . Mustahil seseorang memiliki keimanan yang selalu ada di puncaknya . Sehingga hal itu berimbas ketika iman kita turun , maka terseretlah kita pada lembah kefuturan .
Futur menjadi fenomena tersendiri bagi orang orang beriman , bagi para pegiat amal islami dan juga bagi para pejuang Islam . Hal itu menjadi satu dilema antara memegang teguh ketaatan dan bisikan malas menjauhi amal ketaatan tersebut ( apapun jenis amalannya ) . Sehinga bahayanya bukan hanya bagi dirinya sendiri , akan tetapi terkadang dapat berimbas kepada teman , sahabat seperjuangan pun dapat menjadi ikut futur .
Pada saat dir ini di hingapi rasa malas dalam beramal dan rasa malas dalam berjuang iqomatuddin . Terjatuh di terpa cobaan cobaan yang amat berat di dalam amal tersebut ( buah dari sebab akibat ) . Mundur teratur di dalam menatap jalan yang menanjak yang penuh duri dan onak . bahkan ada juga pada satu keadaan terdiam dan pasrah lalu berpaling dari amal Islami , menjadikan satu problematika tersendiri bagi setiap orang yang menapaki jalan menuju Rabbnya .
Orang orang yang terserang penyakit futur terbagi menjadi 3 golongan
1. Golongan yang yang setelah futur , mereka terputus dari amalanya sama sekali . Ada banyak sekali orang yang masuk kedalam golongan ini . Meskipun pada awal sebelumnya mereka sedemikian teguh beriltizam dalam amalan Islam .
Sebelum dia terkena penyakit futur dia begitu bersemangat sekali dalam beramal seakan akan halangan dan rinangan dalam beramal mudah dilaluinya . Akan tetapi setelah futur menyapanya , maka pada satu titik keadaan dia bimbang dan ragu . Dia berada di persimpangan jalan . Dia lupa dan mengira jalan yang di tempuhnya selama ini salah jalan , jalan yang di laluinya selama bertahun tahun tidak membuahkan hasil apa apa , malah yang terjadi menyengsarakanya . sebelum dia menapaki jalan tersebut hidupnya berkecukupan ( malah lebih lebih ) banyak teman , akan tetapi setelah melalui jalan ini hidupnya agak kekurangan ( usahanya seret dan mandek ) banyak orang yang melupakanya . Sehingga dia berfikir ( jalan yang di tempuhnya pasti salah ) dan perlu putar haluan .
2. Golongan yang terus dalam keadaan lemah dan lamban , namun dia tidak sampai terputus dari amalnya . Kebanyakan orang yang futur masuk golongan ini .
Di dalam hati manusia seolah olah ada kaca bening yang mengelilingi hatinya , akan tetapi syetan senantiasa masuk kedalam diri manusia dengan menghembus hembuskan kedalam hati manusia itu sifat ragu ragu , sehinga kaca yang mengelilingi hatinya itu jadi buram dan kabur , sehingga ia terjangkiti penyakit futur . Hal itu berakibat dia merasa berat untuk memulai kembali amalan amalan yang dulunya pernah dia lakukan .
3. Golongan yang setelah futur mereka kembali lagi ke amalan amalannya dulu seperti sedia kala . Hanya orang yang senantiasa di iringi oleh rahmat Allah dan ridho Allah yang menjadi golongan ini .
Pada saat futur menyapa golongan ini , mereka berhenti sejenak dalam beramal sunah ( akan tetapi hal itu tidaklah berlangsung lama dan berlarut larut ) . Setelah itu dia meniti kembali jalan tersebut ( karena dia tidak ingin menunda nunda amal ) sehingga grafik amalnya meningkat kembali .
Solusi
Perbaharuilah Amal Kita
Ingatlah akan firman Allah :
" Dan ketahuilah , bahwa hartamu dan anak anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah lah pahala yang besar ( QS : Al Anfal 28 )
Imam Al Hakim dan Ath Tabrani meriwayatkan bahwa Nabi bersabda :
" Sesungguhnya iman benar benar bisa menjadi usang di dalam tuibuh seseorang dari kalian sebagaimana usangnya pakaian . Maka memohonlah kepada Allah untuk memperbaharui iman di hati kalian ".
Di dalam haditsnya yang lain Nabi SAW bersabda :
" Tidak ada satu hatipun kecuali di sana ada mendungnya , seperti mendung yang menutupi rembulan . Jika saat rembulan bercahaya , tiba tiba mendung menutupinya maka gelaplah . Dan jika mendung menyingkir darinya rembulanpun bercahaya lagi " . ( HR . Abu Nu'aim )
Ketika futur menyapa seseorang syatan memainkan peranya dengan menggoda dan membisikkan seseorang dengan harta yang melimpah , rengekan anak anak yang tidak ingin ditinggalkan sendirian . Pandangan sayu sang istri ketika tekad mulai muncul kembali . Para pelaku maksiat yang memberikan iming iming kenikmatan dunia kepada kita , agar supaya dunianya tidak di usik . Para thoghut juga memberikan iming iming kemudahan fasilitas dunia kepada aktivis dakwah agar supaya dia sedikit lunak kepada mereka ( para thoghut ) atau mau sedikit berkompromi dengan mereka . Maka benarlah apa yang di firmankan Allah :
" Dan sekiranya Kami tidak memperteguh ( hati ) mu niscaya engkau hampir saja condong sedikit kepada mereka " . ( QS : Al Israa' 73 )
Fitnah fitnah itu semua membuai kita untuk terus terlelap di dalam kefuturan dan enggan untuk bangkit Hanya dengan berdo'a yang tulus . Memohon yang ikhlas kepada Rabb kita untuk senantiasa merindhoi kita dengan menjaga dan memperbarui iman kita , agar Allah memberikan keteguhan dan agar kita tidak berpaling dari amal islami . Meskipun godaan demi godaan datang menyapa kita silih berganti .
Istiqamahlah Dalam Beramal
Terkadang ketika iman kita sedang berada di puncak , ibadah sebanyak apapun akan terasa ringan di lakukan . Shalat lail 11 rekaat bahkan lebih terasa mudah di lakukan . Membaca Al Qur'an berpuluh puluh juzpun mampu . Sujud yang lamapun terasa betah berlama lama dan terasa nikmat . Namun hal itu tidaklah berlangsung lama saat futur datang menghampiri kita .Amal ibadah mulai menurun dan menurun . Yang sunah hilang dan yang wajibpun terlambat . Amal ibadah yang tadinya penuh dengan kekhusyu'an yang tinggi , kini menjadi sekedarnya saja dan semaunya saja ( itulah fakta di lapangan ) .
Rosululah Saw bersabda :
" Hendaklah kalian beramal sekedar kemampuan kalian . Demi Allah ! Allah tidak akanbosan hinga kalian bosan . Dan amalan agama yang paling di cintai Allah adalah amalan yang di kerjakan secara kontinyu oleh pelakunya ". ( HR. Bukhari dan Muslim )
Imam Nawawi berkata tentang hadits ini , " Hadits ini mengandung anjuran untuk beribadah sekedarnya dan larangan berlebih lebihan . Juga pereintah untuk serius dalam beribadah di kala semangat ( saat iman kita naik ) . Apabila seseorang dilanda futur hendaklah dia beristirahat sampai futurnya hilang " .
Sahabat Umar bin Khattab ra berkata : " Iman itu naik turun . Ketika iman kita naik , maka berusahalah dengan sungguh sungguh dan baguskanlah amalan sunah kalian . Akan tetapi manakala iman kita turun , maka bertahanlah pada yang wajib " .
Pada hadits diatas dan perkataan sahabat Umar bin Khattab r.a terdapat satu rahasia , bahwa : amalan yang terbaik adalah amalan yang di kerjakan secara kontinyu walaupun sedikit artinya kita mengerjakan amalan amalan sunah setelah kita kerjakan amalan yang wajib dengan benar dan tertib .
Sebagai contoh
Pada saat kita membaca Al Qur'an ( terasa berat pada mulanya ) usahakan kita baca walaupun satu halaman saja di saat habis sholat maghrib saja ( misal ) . Hal itu kita lakukan beberapa hari ( satu minggu misal ) jangan kita tambah sampai kita betul betul bisa melakukan dengan ringan walaupun satu halaman saja kita baca ) . Pada saat kita ingin menambah bacaan Al Qur'an tersebut maka kita tambah satu halaman lagi ( jangan banyak banyak ) dan kita ulangi hal itu selama beberapa hari sampai kita mampu membaca Al Qur'an beberapa halaman dengan ringan . Maka di dalam hati pasti akan timbul rasa untuk menambah dan menambah amalan tersebut . Sehingga pada satu titik ( bosan ) maka hal itu perlunya kita berhenti sejenak , lalu kita ulangi lagi dari awal mula tahapan ( begitu seterusnya ) . Itulah maksut dari hadits diatas .
Sebagai penutup marilah kita renungi firman Allah :
" Hai orang orang yang beriman , jika kalian menolong ( agama ) Allah , niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu " . ( QS : Muhammad 7 )
Dengan apa kita menolong agama Allah yaitu senantiasa menjaga dan melaksanakan hukum hukumNya ( Al Qur'an ) dan juga Hukum hukum RosulNya ( As Sunah ) sesuai kemampuan kita dan dengan penuh kesungguhan , yang tentunya harus memenuhi 2 syarat ikhlas dan itiba'ussunah ( mengetahui ilmunya ) . Kita lakukan pada saat kita sendirian atau pada saat kita bersama orang banyak .
Dengan kita melakukan hal itu semoga kita mudah tersembuhkan dari penyakit futur pada saat penyakit futur itu menyapa kita .
Karamah yang terbesar adalah bilamana kita bisa melazimi Istiqamah .
Wallahu 'alam Bisshowab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar