>

Total Tayangan Halaman

Rabu, 16 Februari 2011

Tasawuf Sufi Tareqat ( bag 2 )

Peran Sufi dalam Melemahkan jihad 

Diantara kelompok bid'ah dan aliran menyimpang yang dapat menyesatkan umat dari jalan yang haq di negri ini adalah aliran sufi , tasawuf atau tariqat . Keberadaannya di negri ini masih eksis dan kuat , bahkan tidak sedikit dari cendekiawan muslim , baik itu yang tamatan Timur Tengah , maupun tanah aigr yang beraliran sufi dan tasawuf .

Dengan berbagai macam bentuk dzikir , tahlilan , yasinan , shalawatan , wirid serta munajat munajat lainnya , mereka mengajak umat untuk menjadi seorang sufi ( ahli tasawuf ) yanghebat dan sampai pada tingkatan wihdatul wujud . Lantas bagaimanakah dengan Jihad ? yang merupakan salah satu syareat Allah dari sekian banyak syareat , dan para fuqaha' ( ahli fiqih ) membuat satu bab tersendiri di dalam kitab kitab fiqih mereka dengan judul Kitabul Jihad atau Kitab As Siyar wal Maghazi . Kalau  ( di bagian petama ) telah disinggung sedikit peran mereka merusak dan mengorak arik tatanan ibadah kaum muslimin , maka pada pembahasan ini kita akan mencermati peran mereka dalam melemahkan Jihad kaum muslimin .

Jihad dalam kacamata sufi  

Salah satu situs resmi sufi terbesar di Indonesia dengan nama www.sufinews.com pernah menampilkan satu makalah dengan judul ' memerangi hawa nafsu ' yang ditulis oleh Dr . Javad Nurbakhsy. Beliau menyatakan 
" Istilah mujahadah berarti berperang atau berjuang . Dalam terminologi sufi , istilah ini , berarti ' memerangi nafsu melalui pengendalian semua keinginan keinginan nafsu dan mengubah karakter karakternya yang tercela , menjadikarakter karakter yang terpuji . Beberapa syeikh sufi telah memberikan perhatian yang khusus dalam memerangi hawa nafsu untuk mereka yang baru mengikuti tareqat , da berpendapat jika perang seperti ini tidak dilakukan dari awal , maka tidak ada yang akan di capai melalui tariqa tersebut " .
Beliaujuga menuliskan 

' Memerangi nafu harus dilakukan semata karena Allah , bukan karena harapan atau keinginan terhadap penyingkapan tabir pandangan atau  karomah tertentu . Imam ja'far Shadiq berkata ,' Dia yang melakukan perang terhadap nafsu untuk tujuan nafu bisa saja mendapatkan karomah , tetapi dia yang melakukan hal ini karena Allah , maka akan mencapai kedekatan dengan Allah . Rosulullah bersabda " Orang yang berperang adalah orang yang memerangi nafsunya karena Allah " ,  dan " Kita telah kembali dari perang kecil menuju ke perang yang lebih besar " . Ketika di tanya apakah perang yang lebih besar itu beliau menjawab " Memerangi nafsu " . 
Rosulullah menganggap perang terhadap nafsu lebihmulia dari pada berperang di medan perang , karena perang tersebut adalah suatu perang yang lebih sukar . Maka ketahuilah bahwa perang terhadap hasrat nafsu merupakan suatu perjuangan yang sangat penting dan mulia " .

Dari apa yang dikemukakan oleh Dr . Javad Nurbakhsy diatas , dapat kita cermati bahwa : 
1. Kata jihad menurut sufi hanyalah sebatas  perang melawan hawa nafsu dan bukan perang di medan perang atau di medan laga . 
2. Jihad yang paling besar kalau menurut sufi adalah jihad melawan hawa nafsu . Dan ini lebih mulia dan lebih sukar dari jihad di medan peperangan 
Pernyatan Dr. Javad Nurbakhsy diatas merupakan pendapat mayoritas sufi baik dulu maupun sekarang . Dan Hadits ' Kita kembali dari jihad kecil menuju jihad besar ' merupkan hadits palsu yang sangat populer di tengah tengah kaum muslimin dan khususnya di tengah tengah orang sufi ( Imam Ibnu Hajar ketika mengomentari perowi hadits ini yang bernama Yahya bin 'ala' berkata : " Beliau adalah yang tertuduh suka memalsukan hadits " . Imam Ahmad bin Hambal berkata : " Beliau adalah seorang pendusta yang suka memalsukan hadits " . an Syeikh Al Albani menyatakan kedhgaifannya dalam Dhaiful Jami' Ash Shaghir 4/118 . Padahal hadits palsu tersebut adalah perkatan seorang tabi'in yang bernama Ibrahim bin Ablah ) .

Padahal mayoritas fuqaha' ( imam 4 madzhab ) sepakat bahwa Kalimat jihad jika di sebutkan secara mutlak maknanya adalah perang melawan orang kafir bukan jihad melawan hawa nafsu .
Imam Al Kassani (  ulama' madzhab Hanafiyah ) berkata " jihad adalah mengerahkan segala kemampuan dengan berperang di jalan Allah dengan nyawa , harta lisan dan lain lainnya atau melebihi curahan dalam hal itu " .
Ibnu Rusyd ( ulama' madzhab Malikiyah ) berkata : " Setiap orang yang berpayah payah karena Allah berarti telah berjihad di jalan Allah . Namun sesungguhnya jihad fie sabilillah kalau berdiri sendiri maka , tidak ada maksut lain selain memerangi orang kafir dengan pedang sampai mereka masuk Islam atau membayar jizyah dalam keadaan hina " .
Imam Al Qasthalani ( Ulama' madzhab Syafi'iyah )  berkata : " Jihad adalah memerangi orang kafir untuk memenangkan Islam dan meningginkan kalimatullah " .
Imam Al Ba'ly ( ulama' madzhab Hanabilah ) berkata : " Jihad secara syar'i adalah ungkapan khusus untuk memerangi orang kafir " .
Penisbahan mereka terhadap syeikh Al Alamah Ibnul Qayyim Al Jauziyah 

Mayoritas sufi sering menisbahkan pendapat mereka bahwa jihad yang paling agung dan paling besar adalah jihad melawan hawa nafsu kepada syeikh Al Allamah Ibnu Qayyim Al Jauziyah rahimahullah . Penisbahan ini tidak benar dan keliru , sekalipun syeikh Al Allamah Ibnu Qayyim Al Jauziyah pernah menyatakan bahwa jihad melawan hawa nafsu yang paling agung dan besar . Akan tetapi yang di maksut beliau bukanlah jihad melawan hawa nafu dengan dzikir dzikir dan wirid wirid , sebagaimana yang di lakukan oleh orang orang sufi .
Sesungguhnya yang di maksut oleh beliau ( syeikh Ibnu Qayyim Al Jauziyah ) dari jihad melawan hawa nafsu adalah beriltizam dengan seluruh syareat Allah Azza wajalla dan berdakwah untuk mengajak manusia agar beriltizam dengan syareat Allah ini dalam mewujudkan tegaknya tauhid dan terhinanya para thoghut .

Dan jihad melawan hawa nafsu ini tidak akan terwujud kecuali dengan 4 sebab :
1. Bersungguh sungguh untuk mempelajari syareat Allah Azza wajalla
2. Bersunguh sungguh untuk mengamalkan syareat Allah Azza wajalla
3. Bersungguh sungguh berdakwah mengajak manusia untuk beriltizam dengan syareat Allah Azza Wajalla
4. Bersungguh sungguh dalam kesabaran ketika mendapatkan cobaan dan halangan dalam berdakwah mengajak manusia untukberiltizam dengan syareat Allah Azza wajalla ( selengkapnya lihat di Zadul Ma'ad Ibnu Qayim ) .
 Inilah maksud jihad melawan hawa nafsu menurut Ibnu Qayyim Al Jauziyah , bukan sebagaimana yang di klaim dan di sangkakan oleh orang orang sufi ( bisa dilihat dikitab beliau : Ahammiyatul Jihad , hal 122 - 123 )

 Akibat dari Pemahaman yang Keliru


Karena kesalahan dan kekeliruan kelompok sufi dalam memahami jihad maka hal itu adalah wajar ( karena di tegakkan di atas dasar kebodohan ) . Mata batin , dan hal hal perasaan dalam memandang satu permasalahan itu keliru , maka amalanya akan keliru dan fatal akibatnya ( walaupun apa yang di tuju itu benar , akan tetapi jalan yang di tempuhnya itu keliru , maka hal itu tidak akan mengantarkannya sampai tujuan , lebih lebih jika apa yg di tujunya itu salah dan jalanya pun salah maka tidak akan mengantarkannya sampai di tempat tujuan , sehingga terkumpul antara apa yang ditujunya itu benar dan jalanya pun juga benar pula . Itulah kaidah ushul fiqh )  .
Diantara kefatalan itu adalah :

1. Mereka lebih senang dengan hal hal yang berbau dzikir , tahlilan , wirid , do'a do'a , dan seabrek shalawatan lainya . sekalipun menggunakan dalil dalil hadits yang lemah , palsu dan munkar untuk melegitimasikan amalannya itu

2. Mereka tidak perhatian terhadap keadaan kaum muslimin yang terusir dan terjajah di negri mereka . Karena mereka menyangka bahwa jihad melawan orang orang kafir adalah jihad kecil yang tidak ada bandingannya dengan ihad melawan hawa nafsu , sekalipun persangkaannya itu keliru .

3. Pasrah dan tunduk di bawah penjajahan orang kafir . Tidak ada usaha untuk melawan mereka . Karena melawan mereka dan memerangi mereka adalah jihad kecil dan menyibukkan dirinya dengan wirid dan dzikir dzikir adalah jihad yang besar .
ketika Prancis menjajah Tunisia , maka mereka mendapatkan perlawanan yang sengit dari kaum muslimin Tunisia . Maka Prancis menemui seorang tokoh besar sufi Tunisia dan membicarakan perlawanan kaum muslimin terhadap mereka . Maka tokoh sufi tersebut naik keatas mimbar dan berkata , " Laa Haula wala Quwwata Ilaa Bilah . Aku telah menyaksikan tokoh sufi yang bernama Al Khidhr dan Sayyid Abul Abbas Asy Syadzili dalam penjara Perancis dan menyerahkan urusan pemerintahan Tunisia kepada Perancis . Wahai kaum muslimin , ini adalah perintah Allah . Kalau mereka berdua saja telah ridha dan menyerahkan urusan Tunisia kepada Perancis , maka tidak ada alasan lagi bagi kita untuk memerangi tentara Perancis " . setelah peristiwa tersebut tentara Perancis berhasil masuk dan menguasai Tunisia tanpa ada perlawanan yang berarti sedikitpun . Kemudian orang orang sufi sibuk dengan dzikir dzikir dan wirid wirid mereka ( selengkapnya lihat di kitab Ahammiyatul Jihad Ibnul Qayyim ) .

4. Menjadi kaki tangan orang orang kafir untuk meredam semangat jihad melawan orang orang kafir .
Itulah yang kita saksikan hari ini . Dengan seruan dzikir bersama , tahlilan bersama , shalawatan bersama , haul , dan lain lainnya ( itulah fakta di lapangan hari ini ) mereka mengajak kaum muslimin untuk meninggalkan jihad memerangi orang orang kafir , karena itu adalah jihad kecil dan tidak berarti ( padahal kedudukan syareat jihad adalah sama dengan syareat shalat . Tidak akan pernah keluar dari 2 fardhu fardhu Ain dan fardhu Kifayah ) .

Dan akhirnya , jika orang orang sufi menyangka bahwa jihad melawan hawa nafsu adalah jihad besar dan jihad melawan orang orang kafir adalah jihad kecil , tentunya mereka memulai sesuatu yang kecil lebih dulu sebelum melangkah yang lebih besar . Sebagaimana air di sumur menjadi banyak karena mata air yang kecil . Sekarang maukah mereka jihad yang kecil dulu sebelum jihad yang besar ?? . Kita tunggu jawaban mereka . kalau tidak berarti jihad mereka keliru .

Wallahu A'lam Bisshowab    

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar