Di tengah Euforia umat hari ini , di era keterbukaan , ternyata tidak selamanya memberikan dampak yang positif . Salah satu ekses negatif dari era ini adalah tumbuh suburnya paham paham dan aliran aliran sesat . Tasawuf , hari ini telah mendapatkan respon yang luar biasa di tengah masyarakat .Namun mereka tidak mengetahui adanya bahaya besar di balik ajaran ini . Dalam lintasan sejarah pahan sufi telah banyak menyerang sendi sendi pokok ajaran Islam , mulai dari kerancuan konsep Rububiyah hingga usaha mereka untuk mendistorsikan makna Jihad fie sabilillah . Bagaimanakah perkembangan ajaran ini sebenarnya ???? temukan jawabannya pada edisi kali ini .
SUFI
Sufi , yang sebagian kalangan menyebutnya tasawuf telah berkembang sepanjang zaman . Aliran ini hampir hampir mencakup seluruh kawasan dunia Islam , termasuk negri ini . Sehingga , istilah ini sudah tidak asing lgi di telinga kaum muslimin . walau demikian istilah sufi belumlah dikenal di awal awal Islam .
Sejak pada permulaan abad pertama hingga abad kedua dimulai dari masa Rosulullah , KhulafaurRosyidin hinga wafatnya Hasan Al Basri ( Tabi'in ) belum dikenal istilah sufi baik itu nama , bentuk , maupun keadaanya . Yang ada pada masa itu adalah istilah muslimin dan mukminin . Atau penamaan khusus seperti kaum Muhajirin , kaum Anshar , ashabul Badr, Ashabul Bai'ah , dan lain sebagainya . Istilah sufi baru muncul setelah abad kedua Hijriyah .
Banyak sekali kaum muslin yang terjerumus kedalam faham ini , baik itu disadarinya atau tidak . Mereka mengangap atau menyangkanya tasawuf merupakan satujalan untuk mendekatkan diri kepada Allah Rabbul Alamin . Banyak orang yang mengaku paling salaf , akan tetapi tanpa mereka sadari mereka telah terkontaminasi virus tasawuf dengan tarbiyah dan tashfiyahnya . Mereka hanya mencukupkan diri engan tarbiyah dan tashfiyah serta mengabaikan urusan kaum muslimin yang sedang menghadapi makar orang orang kafir . Menurut mereka ( yg telah terkontaminasi dengan tasawuf itu ) yang paling dibutuhkan umat sat ini dua hal tersebut ( tarbiyah dan tashfiyah) dengan mengabaikan satu syareat yaitu Jihad fie sabililah . Padahal , diberbagai belahan bumi , kaum muslimin tertindas , di jajah , di bantai dan di rampas hak haknya . Bahkan mereka tidak segan segan melontarkan tuduhan keji kepada para penegak syareat dan para mujahidin yang mengawal kemulian umat ini .
Pengertian
secara bahasa , kata tasawuf tidak memiliki asal usul yang jelas . Tidak ada sebuah katapun dalam bahasa Arab yang bisa di jadikan masdar ( kata dasarnya ) . Oleh karena itu para ulama' berbeda pendapat berkenaan asal usul kata sufi . Sedangkan diantara pendapat pendapat mereka adalah sebagai berikut .
Ada yang mengatakan bahwa kalimat sufiberasal dari kata ahli suffah , satu julukan yang di berikan kepada para sahabat yang tinggal di Masjid Nabawi untuk mendapatkan ilmu dari Rosulullah . Ada juga yang mengatakan bahwa yang di maksut adalah barisan ( shaaf ) terdepan di hadapan Allah . Ada juga yang mengatakan bahwa ungkapan tersebut bermakna : makhluk pilihan Allah ( shafwah ) . Ada juga yang mengatakan - dan inilah yang terkenal - bahwa kalimat tersebut berasal dari kata shuufa ( wol ) . Inilah yang di rajihkan oleh Syeikhul Islam . Beliau menolak dari versi versi lain dengan alasan semua tidak tepat jika ditinjau dari segi bahasa .
Dari perbedaan definisi secara bahasa , penganut tasaewuf berbeda pendapat mengenai definisi tasawuf . Hingga melahirkan dua ribu definisi . Semuanya itu hanya batasan batasan kata dan definisi definisi kosong tanpa ada hakekatnya .
Namun dengan melihat keberadaan tasawuf dari zaman ke zaman dapat diketahui bahwa yang di maksut tasawuf ketika pertama kali muncul adalah mengikhlaskan amal hanya kepada Allah Ta'ala , Zuhud terhadap dunia , meninggalkan ajakan syahwat dan condong kepada sifat tawadhu' lemah lembut dan menyingkirkan syahwat dari jiwa .
Adapun menurut Ibnul Jauzi , pada awal kemunculanya tasawuf bermakna " Olah jiwa , yaitu membentuk watak dengan mengusir perlaku buruk dan mengarahkannya kepada akhlaq mulia , berupa zuhud , santun , sabar , ikhlas , dan jujur " . Inilah yang difahami oleh generasi pertama dari kalangan tasawuf . Mereka menyendiri untuk memperbaiki diri dan menghindar darihiruk pikuk dunia . Akan tetapi pada perkembangan selanjutnya Iblis menyesatkan mereka dan menjauhkannya dari ilmu . Sehingga berkembang dari kalangan mereka akan faham al hulul ( peleburan dirinya dengan Allah ) , al ittihad ( Allah berada dalam dirinya ) dan wihdatul wujud . Ta'alallah mimmaa washafuuh .
Sejarah Kemunculanya
Kelompok tasawuf mulai muncul sekitar abad ketiga atau keempat Hijriyah . Pada awal kemunculannya , tasawuf relatif lebih moderat dan belum banyak terjadi penyimpangan . Tasawuf yang mereka maksut adalah hidup zuhud , ketekunan beribadah dan kebersihan hati dari syahwat .
Kemudian Iblis menyesatkan orang orang sesudah mereka dan pengikut mereka . Setelah berlalu satu abad , keinginan Iblis untuk menyesatkan semakin menjadi jadi hingga berhasil menyesatkan generasi belakangan . Sedangkan prinsip dari penyesatan Iblis adalah mencegah mereka dari ilmu dan menggiring mereka kepada pemahaman bahwa yang paling penting adalah amal walau tanpa di landasi pemahaman yang benar tentang amal tersebut beradasarkan Al Qur'an dan As Sunah . Maka ketika pelita ilmu padam , dan mereka berjalan terhuyung huyung dalam kegelapan tanpa adanya petunjuk .
Diantara mereka ada yang mengatakan bahwa tujuan sebenarnya adalah meninggalkan kediniaan secara keseluruhan , mereka menolak merawat tubuh mereka dan menyerupakan harta dengan kalajengking . Mereka lupa bahwa harta di ciptakan untuk maslahat . Mereka berlebih lebihan membebani jiwa hingga ada diantara mereka yang hampir hampir tidak pernah berbaring . Padahal mereka sebenarnya mempunyai tujuan yang baik , akan tetapi cara mereka yang tidak tepat . Ada juga diantara mereka yang - karena sedikitnya ilmu - beramal berdasarkan hadits hadits palsu ( maudu' ) sedangkan dirinya tidak mengetahui halitu
Datanglah setelah itu orang orang yang berbicara kepada mereka tentang lapar , kefakiran , was was ( keragu raguan ) dan lintasan lintasan pemikiran lalu mereka mengarang buku tentang hal itu . Dan datang yang lain lagi lalu menyusun madzhab sufi dan memberinya kekhususan dengan sifat sifat tertentu ; penampilan lusuh , nyannyian sentimentil , tarian dan tepuk tangan .
Kondisi seperti ini terus berkembang . Hingga mereka jauh dari para ulama' . Mereka melihat pada guru mereka terdapat kelebihan sehingga mereka menyebutnya dengan ilmu batin , sementara ilmu syareat mereka anggap sebagai ilmu dzahir .
Pada perkembangan selanjutnya tasawuf di dominasi oleh pemikiran filsafat yunani . Ajaran al hulul ( peleburan antara dirinya dengan tuhan ), al ittihad ( tuhanberada dalam dirinya ) , wihadatul wujud mulai berkembang . Iblis terus menjerumuskan mereka dengan berbagai bid'ah , hingga mereka membuat ajaran ajaran tertentu yang menyelisihi ajaran Islam . Pada periode inilah masa yang paling parah dan menghawatirkan dalam sejarah perkembangan tasawuf .
Pada abad kelima hijriyah , mulailah bermunculan tariqah tariqah sufiyah , yang merupakan mata rantai dari sufi abad abad sebelumnya . Dan pada akhigr abad tersebut , atau awal awal abad ke enam Hijriyah , muncul Abu Hamid al ghazaly , yangmereka gelari Hujatul Islam . Abad ini juga di nyatakan sebagai abad berakhirnya peletakan pokok pokok ajaran tasawuf . Tokoh tokoh yang berperan besar dalam marhalah ini antara lain , Abu Hamid Al Ghazaly , Muhyiddin Ibnul 'Araby, Abu Hasan Asy Sadzaly , Abdul Qadir Jailany , Ahmad bin Abu Hasan Ar Rifa'i Muhammad Bahaudin An Naqsabandy .
Diantara Pokok pokok Pemikirannya
1 . Beribadah hanya berdasarkan rasa Cinta dan mengabaikan sisi yang lainnya seperti rasa takut dan harap .
Sebagaimana yang diucapkan oleh sebagian dari mereka , " Saya tidakberibadah kepada Allah karena mengharap surga , bukan juga karena takut neraka " . Cinta merupan hal yang sangat asasi dan penting dalam beribadah , akan tetapi ibadah tidak semata mata berlandaskan cinta saja sebagaimana yang mereka sangkakan . Cinta merupakan salah satu dari sekian banyak sisi selainnya . Seperti rasa takut ( khauf ) , tunduk ( Khudhu' ) , harap ( Roja' ) , merendah ( Dzul ) , do'a dan lain lainnya . Berkenaan ibadah sebagian salf berkata ,
" Siapa yang beribadah kepada Allah dengan cinta semata , maka dia adalah zindiq . Dan siapa yang beribadah kepada Allah dengan Raja' ( harapan ) semata , maka dia adalah Murji'ah . Dan siapa yang beribadah kepada Allah dengan takut semata maka dia adalah hururi ( Khawarij ) . Dan barangsiapa yangberibadah kepada Allah dengan rasa cinta , harap dan takut , maka dia adalah Mukmin sejati " .
2. Berpegang Teguh kepada Dzikir dzikir atau wirid wirid yang telah di tetapkan oleh guru guru
mereka
Mereka menjadikanya sebagai pegangan dan sarana ibadah dengan membacanya bahkan lebih mengutamakannya dari pada membaca Al Qur'an . Mereka menamakannya sebagai dzikrul khasah ( dzikir untuk orang orang khusus ) . Sedangkan dzikir yang terdapat di dalam Al Qur'an dan As Sunah mereka namakan dengan dzikrul ammah ( dzikir untuk orang orang awam ) . Ucapan kalimat Laa Ilaha Ilallah bagi mereka adalah dzikrul ammah , sedangkan dzikrul khassahnya adalah kalimat tunggal , yaitu lafazh Allah , sedangkan dzikrul khasshatul khassha ( yang lebih khusus lagi ) adalah huwa ( Dia ) . Maka hal yang demikian adalah yang lebih sesat dan menyesatkan lagi .
3. Keyakinan mereka terhadap Auliya' ( para wali )
Kalangan tasawuf lebih mengutamakan wali dari pada Nabi . Menurut mereka para wali adalah maksum sehingga harus di ikuti dan di ta'ati , walaupun perintah mereka menyelisihi Al Qur'an dan As Sunah ( karena sudah terlanjur taqlid buta ) .
Kalangan tasawuf juga mempunyai keyakinan bahwa seseorang menjadi wali Allah , dia dapat melakukan berbagai perkara atau kejadian diluar adat kebiasaan . seperti terbang di udara ke Makkah , atau berjalan diatas air , mengetahui hal hal yang ghaib , menyembuhkan orang yang sakit dan lain sebagainya .
Atau ada sebagian dari mereka yang meminta pertolongan kepada wali tersebut saat dia tidak ada atau setelah kematiannya .
Bahkan tidak hanya sampai di situ saja , bahkan mereka berlebih lebihan terhadap para wali dengan memberikan sifat Ilahiyah yaitu dengan mengatakan bahwa para wali berperan atas apa yang terjadi di alam ini , mengetahui yang ghaib , dapat memenuhi setiap permohonan yang tidak mampu direalisasikan kecuali oleh Allah . Nama nama mereka di sebut sebut saat ada bencana , padahal di sat yang bersamaan , mereka telah mati atau tidak berada di tempat itu . Mereka di inta untuk memenuhi kebutuhan dan menolak kesulitan , memberikan gelar kesucian dalam kehidupan mereka , kemudian menyembahnya setelah mereka wafat ( dengan satu peribadatan tertentu ) . Diatas kubur para wali mereka mendirikan bangunan bangunan dan mengambil barakah dari tanah kuburnya dan thawaf di sekelilingnya , bertaqarrub kepada mereka dengan berbagai macam nadzar serta menyebut nyebut nama mereka ketika berdo'a .
4. Mereka meyakini seseorang dapat keluar dari beban syareat bila telah mencapai derajat tertentu
Diantara mereka ada yang berhujjah dengan firman Allah Ta'ala ;
" Dan sembahlah Rabbmu sampai datang kepadamu yang di yakini ( ajal ) " . ( QS : Al Hijr 99)
Mereka mengatakan bahwa artinya ( ayat diatas ) , " Sembahlah Rabbmu hingga kamu meraih ilmu dan ma'rifat . Jika kamu mendapatkan hal tersebut , maka gugurlah kewajiban ibadah darimu " . Dan sebagian lainnya berkata , " beramalah hingga engkau mencapai derajat tertentu , jika telah sampai derajat tasawuf , maka gugurlah ibadah darimu " .
Dan mereka adalah orang orang yang apabila telah tercapai maksudnya berupa ma'rifat dan kondisi tertentu , maka baginya di perbolehkan untuk meninggalkan kewajiban kewajiban dan melaksanakan yang diharamkan . Padahal Al yakin dalam ayat diatas maknanya adalah kematian . Jadi maksutnya , " Sembahlah Rabbmu sampai datang kepadamu kematian " ( hal ini sebagaimana yang di sebutkan oleh Hasan Al Basri ) .
5. Mereka meyakini tentang adanya ilmu laduni
Mereka mengaitkan ilmu laduni dengan firman Allah dalam QS : Al Kahfi 65 :
" ... dan Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami " .
Menurut mereka adalah di singkapnya alam ghaib bagimereka yaitu dengan kasyaf ( penyingkapan ) , tajliyat ( penampakan ) serta melakukan kontak langsung dengan Allah dan Rosulullah . Mereka berdalil dengan firman Allah dalam QS : Al Baqarah 282
" ... dan bertaqwalah kepada Allah , maka Allah akan mengajari kalian semua ..." .
6. Paham Al Hulul , Al Ittihad dan Wihdatul wujud
Kalangan tasawuf lebih mengutamakan wali dari pada Nabi . Menurut mereka para wali adalah maksum sehingga harus di ikuti dan di ta'ati , walaupun perintah mereka menyelisihi Al Qur'an dan As Sunah ( karena sudah terlanjur taqlid buta ) .
Kalangan tasawuf juga mempunyai keyakinan bahwa seseorang menjadi wali Allah , dia dapat melakukan berbagai perkara atau kejadian diluar adat kebiasaan . seperti terbang di udara ke Makkah , atau berjalan diatas air , mengetahui hal hal yang ghaib , menyembuhkan orang yang sakit dan lain sebagainya .
Atau ada sebagian dari mereka yang meminta pertolongan kepada wali tersebut saat dia tidak ada atau setelah kematiannya .
Bahkan tidak hanya sampai di situ saja , bahkan mereka berlebih lebihan terhadap para wali dengan memberikan sifat Ilahiyah yaitu dengan mengatakan bahwa para wali berperan atas apa yang terjadi di alam ini , mengetahui yang ghaib , dapat memenuhi setiap permohonan yang tidak mampu direalisasikan kecuali oleh Allah . Nama nama mereka di sebut sebut saat ada bencana , padahal di sat yang bersamaan , mereka telah mati atau tidak berada di tempat itu . Mereka di inta untuk memenuhi kebutuhan dan menolak kesulitan , memberikan gelar kesucian dalam kehidupan mereka , kemudian menyembahnya setelah mereka wafat ( dengan satu peribadatan tertentu ) . Diatas kubur para wali mereka mendirikan bangunan bangunan dan mengambil barakah dari tanah kuburnya dan thawaf di sekelilingnya , bertaqarrub kepada mereka dengan berbagai macam nadzar serta menyebut nyebut nama mereka ketika berdo'a .
4. Mereka meyakini seseorang dapat keluar dari beban syareat bila telah mencapai derajat tertentu
Diantara mereka ada yang berhujjah dengan firman Allah Ta'ala ;
" Dan sembahlah Rabbmu sampai datang kepadamu yang di yakini ( ajal ) " . ( QS : Al Hijr 99)
Mereka mengatakan bahwa artinya ( ayat diatas ) , " Sembahlah Rabbmu hingga kamu meraih ilmu dan ma'rifat . Jika kamu mendapatkan hal tersebut , maka gugurlah kewajiban ibadah darimu " . Dan sebagian lainnya berkata , " beramalah hingga engkau mencapai derajat tertentu , jika telah sampai derajat tasawuf , maka gugurlah ibadah darimu " .
Dan mereka adalah orang orang yang apabila telah tercapai maksudnya berupa ma'rifat dan kondisi tertentu , maka baginya di perbolehkan untuk meninggalkan kewajiban kewajiban dan melaksanakan yang diharamkan . Padahal Al yakin dalam ayat diatas maknanya adalah kematian . Jadi maksutnya , " Sembahlah Rabbmu sampai datang kepadamu kematian " ( hal ini sebagaimana yang di sebutkan oleh Hasan Al Basri ) .
5. Mereka meyakini tentang adanya ilmu laduni
Mereka mengaitkan ilmu laduni dengan firman Allah dalam QS : Al Kahfi 65 :
" ... dan Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami " .
Menurut mereka adalah di singkapnya alam ghaib bagimereka yaitu dengan kasyaf ( penyingkapan ) , tajliyat ( penampakan ) serta melakukan kontak langsung dengan Allah dan Rosulullah . Mereka berdalil dengan firman Allah dalam QS : Al Baqarah 282
" ... dan bertaqwalah kepada Allah , maka Allah akan mengajari kalian semua ..." .
6. Paham Al Hulul , Al Ittihad dan Wihdatul wujud
Sebagian kelompok sufi berhayal , siapa saja yang menempuh ilmu batin , pada akhirnya akan mencapai pada tingkatan melebur dengan Dzat Allah , sehingga menyatulah sifat ketuhanan dan tabi'at kemanusiaan . Bentuk lahirnya manusia akan tetapi batinya adalah sifat ketuhanan . Orang orang yang memiliki fikiran seperti ini misalnya : Al Hallaj , Ibnu Al Faradh dan Ibnu Sa'in dari kalangan sufi . Ajaran ini biasa di kenal dengan Al hulul Wa Al Ittihad.
Kelanjutan dari faham Al Hulul Wa Al Ittihad adalah Wihdatul Wujud . Istilah ini berdasarkan ola fikir orang orang sufi yang bermakna bahwa tidak ada yang wujud didunia ini kecuali Allah . Dan tidaklah segala hal yang nampak kecuali penjelmaan dari DzatNya . Ibnu 'Arabi berkata : " Tidaklah yang nampak ini kecuali Allah , dan tidak mengetahui Allah kecuali Allah " .
Dan masih banyak lagi pemikiran dan keyakinan sesat tasawuf lainya . Semoga Allah menujukan kepada kita jalan yang lurus dan menyelematakan dari faham faham sesat tersebut .
Wallahu a'lam bishawwab
Segalah puji bagi ALLAH,shalawat dan salam bagi Rasulullah,keluargga dan para sahabatnya juga orang-orang yang mengikuti sunnah beliau sampai akhir zaman.
BalasHapusSubhanallah kalau ilmu2 sebegini tetap mendapat tempat dihati masyarakat kita,,dengan jujur ikhlas...Insyaallah segala permasalahan dalam masyarakat dapat diatasi.
Jika dahulu manusia mendebat para Rasul,menolak ilmu dari mereka dan berpaling,manusia di abad ke 21 ini,lebih banyak lagi mendebat ajaran mereka.Justru ketika mereka telah mencapai puncak kemajuan materi,menyelam kedalam dasar lautan,terbang ke luar angkasa,memproduksikan nuklir,menemukan banyak kekuatan alam yang terkandung dalam jagad raya ini.
Namun mereka tetap berpaling,ibarat keledai yang lari dari tunggangan-tunggannya tanpa menoleh ketika melihat serigala.ALLAH berfirman:<> (QS. Al-Mudatsir : 49-51)
Manusia sekarang lebih enggan menerima para rasul dan ajarannya dibanding orang terdahulu,karena mereka bangga dengan ilmu pengetahuan yang telah dicapai.Mereka sombong untuk mengikuti orang-orang yang hidup pada masa -masa sebelum mereka.
ALLAH berfirman:<> (QS.Al Ma'arij: 6)
UMMU MARWAN.