>

Total Tayangan Halaman

Selasa, 13 Juli 2010

MASJID DHIRAR ........

Fenomena masjid dhirar hari ini sangat menarik untuk di perhatikan . Apakah hal tersebut ( Masjid Dhirar ) hanya berlaku / hanya ada pada zaman Rosulullah Muhammad Saw saja , ataukah masjid dhirar tersebut juga berlaku pada hari ini ( di zaman kita ) atau kah fenomena tersebut juga akan terus berlanjut hingga menjelang hari kiamat ( akan selalu ada ) ??? . Berangkat dari firman Allah Azza Wajalla dalam QS : Al Kahfi 107 - 110 yang artinya :

" Dan orang orang ( munafiq ) yang mendirikan Masjid untuk menimbulkan kemudharatan ( pada orang orang mukmin ) dan karena kekafiran dan untuk memecah belah di antara orang orang mukmin serta menunggu kedatangan orang orang yang telah memerangi Allah dan RosulNya sejak dahulu :Dan sungguh mereka bersumpah : " Tidaklah kami menghendaki selain kebaikan " Dan Allah menjadi saksi bahwa mereka itu sesungguhnya berdusta " .

" Janganlah kamu berdiri ( Shalat ) di dalamnya selama lamanya . Sesungguhnya Masjid yang didirikan atas dasar taqwa sejak hari pertama adalah lebih layak kamu shalat di dalamnya . Di dalamnya terdapat orang orang yang yang suka membersihkan diri ".

"Maka apakah orang orang yang mendirikan bangunannya di tepi jurang yang runtuh , lalu bangunan itu jatuh bersamanya kedalam neraka Jahannam ? Dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang orang yang dzalim " .

" Bangunan bangunan yang mereka dirikan itu senantiasa menjadi pangkal keraguan di dalam hati mereka , kecuali kalau hati mereka telah hancur . Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana " .

Pada QS : Al Kahfi 107 - 110 ini menceritakan sepak terjang orang orang munafiq yang senantiasa merugikan umat islam dan memecah belah orang orang beriman hingga memunculkan keraguan di hati orang orang beriman ( itulah sifat - sifat orang munafiq ) .
Ashbabul nuzul turunnya ayat tersebut adalah: pada saat Rosulullah Muhammad Saw akan kembali pulang dari perang tabuk , sehari perjalan sebelum Rosulullah sampai keMadinah . Rosulullah Muhammad Saw di tengah tengah perjalanan pulang dari perang tabuk beliau di datangi oleh Malaikat Jibril AS untuk menyampaikan wahyu kepada beliau yaitu QS : Al Kahfi 107 - 110 ( karena sebelumnya rosulullah berjanji akan memenuhi permintaan orang orang munafiq yang insya Allah beliau sudi untuk shalat dimasjid yang telah mereka buat sebelum beliau berangkat ke tabuk ) .

Karena berita dari Malaikat Jibril AS tersebut maka RosulullahMuhammad Saw langsung memerintahkan kepada para shahabatnya yaitu : Malik bin Dhakhsyan , Ma'an bin Ali dan Wahshy ( pembunuh sahabat Hamzah pada perang uhud yang telah bertaubat ) lalu beliau bersabda : " Berangkatlah kalian ke Masjid yang dhalim penghuninya lalu hancurkan dan bakarlah " . Para sahabat yang menerima perintah itu lalu berangkat secara diam diam , lalu mereka menghancurkan dan membakar masjid itu sampai habis ( demikianlah ketaatan para sahabat dalam menerima perintah Rosulullahnya tidak banyak bertanya dan membantah ) .

Di dalam sirah di ceritakan bahwa pembangunan masjid tersebut atas prakarsa dari seorang pendeta Nasrani dari suku khazraj yang bernama Abu Amir Ar Rahib yang menghasut orang orang munafiq Madinah untuk membuat masjid . Ia berbuat demikian karena pamornya di hadapan kaumnya turun , padahal sebelum Rosulullah hijrah ke Madinah dia orang yang paling di hormat diantara suku Aus dan Khazraj . Ketika Rosulullah Muhammad Saw hijrah ke Madinah dan Islam banyak di terima oleh penduduk Madinah maka , ia bangkit menunjukkan permusuhannya kepada Rosulullah Muhammad Saw.

Untuk mendukung sikap permusuhannya itu ia pergi ke Konstantinopel dan meminta bantuan kaisar Romawi . Dari sinilah ia berhubungan dengan orang orang munafiq Madinah. Ia mengirimkan surat kepada mereka dengan berkata : " Bangunlah sebuah Masjid dan undanglah Muhammad untuk shalat di dalamnya , lalu hancurkan masjid itu selagi Muhammad di dalamnya sehingga ia binasa . Saya akan datang bersama Kaisar untuk menduduki Madinah " .
Lalu orang orang munafiq menerima ajakan dari Abu Amir Ar Rahib itu dan mulailah mereka membangun Masjid dengan cepat dan lebih indah dari pada masjid Quba' itu sendiri . Menurut riwayat orang orang munafiq yang ikut membangun Masijd itu berjumlah12 orang .

Pada saat masjid itu telah selesai dibangun maka mereka datang kepada Rosulullah seraya berkata : " Ya Rosulullah kami telah mendirikan sebuah masjid untuk orang orang yang lemah dan untuk musim dingin ( seolah olah alasan yang mereka kemukakan masuk akal dan kelihatan baik ) . Kami ingin tuan shalat di dalamnya untuk memberikan berkah pada kami ( itulah tipu muslihat mereka untuk mengelabuhi orang orang beriman, bahwa tindakannya itu seolah olah baik dan bermanfaat . Akan tetapi tipuan mereka ( orang orang munafik) itu sesungguhnya akan kembali pada diri mereka sendiri jika mereka sadar ) . Ketika itu Rosulullah sedang sibuk untuk mengadakan persiapan guna menghadapi perang tabuk ( perang yang sangat berat pada saat itu ( di banding perang perang sebelumnya ) dan jauhnya perjalanan sehingga beliau perlu mengadakan mobilisasi umum dan melakukan persiapan yang matang serta bekal yang cukup ) .
Maka beliau berkata kepada mereka ( orang munafiq yang datang kepada Rosulullah ) :
" Sesungguhnya saya sedang akan berpergian dan dalam keadaan sibuk . Dan apabila kami telah datang ( dari bepergian ) , insya Allah , tentu akan mendatangi kalian dan akan shalat untuk kalian disana " ( itulah buruknya perbuatan mereka , di saat sesama saudaranya mempersiapkan diri untuk menghadapi perang tabuk , mereka orang orang munafik malah sibuk sendiri , tidak ikut mempersiapkan bekal ( untuk perang tabuk) malah membuat perpecahan di tubuh umat Islam dengan membuat masjid )

Kaum muslimin yang sebelumnya selalu mengerjakan shalat berjama'ah di masjid Quba' ( masjid yang dibangun pertama kali oleh Rosulullah setelah tiba di Madinah sewaktu Hijrahnya ) . Akan tetapi semenjak dibangunnya masjid yang kedua itu oleh orang orang munafiq ,maka terpecahlah jama'ah kaum muslimin . Sebagian ada yang shalat dimasjid yang baru dengan meninggalkan masjid Quba' dan sebagian lagi masih tetap shalat di masjid Quba' . ( Demikanlah perbuatan yang di lakukan oleh orang orang munafiq selalu membuat kerusakan di dalam tubuh umat islam , dan mereka orang orang munafiq menganggap perbuatan semacam itu sesuatu yang bermanfaat bagi umat islam yang dalam hal ini adalah pembangunan masjid baru . Maka benarlah Al Qur'an dalam mensifati orang orang munafiq itu. Di dalam QS : Al Baqarah 11 yang artinya : " Dan bila dikatakan kepada mereka : " Janganlah kamu membuat kerusakan dimuka bumi " Mereka menjawab " Sesungguhnya kami orang orang yang mengadakan perbaikan " )
Maka terhadap masjid dhirar ini Al Qur'an menyatakan : " Janganlah kamu shalat di dalamnya selama lamanya " .
Demikianlah catatan sejarah munculnya masjid dhirar di zaman Rosulullah . Pada zaman kita hari ini adakah masjid dhirar dan apa saja yang bisa mengarah kesana ??

* Seandainya disuatu negri atau daerah telah berdiri sebuah masjid kemudian datang seseorang mendirikan masjid baru ( padahal masjid yang pertama masih mencukupi jika dibuat shalat berjama'ah seluruh orang di daerah tersebut ) dengan tujuan untuk memecah belah jama'ah di masjid yang pertama , maka ini tidak boleh dan termasuk kedalam ketegori masjid dhirar .

* Demikian juga seandainya di suatu negri atau wilayah ada " Islamic Centre " yang bekerja untuk menyebarkan dakwah islamiah , lalu datang orang dari kelompok lain memusuhi pusat keislaman yang telah ada dengan mendirikan pusat keislaman yang baru , maka pusat keislaman yang kedua itu juga berstatus sebagai masjid dhirar .

* Misalnya lagi ada satu pemerintahan di suatu daerah atau negri yang memusuhi gerakan keislaman dan kemudian menghancurkannya ( karena banyaknya mengkritik pemerintahan tersebut dan tidak bisa di kendalikan menurut pemerintah itu ) kemudian pemerintah itu mendirikan suatu badan penganti yang bekerja sebagaimana gerakan islam yang telah di hancurkan oleh pemerintah tersebut ( harapan pemerintah itu dengan didirikan badan pengganti yang kedua ini harapannya dapat di kendalikan dan di setir sesuai harapan pemerintah yang membuatnya ) maka bada pengganti yang kedua itu berstatus sebagai masjid dhirar yang haram ( tidak boleh bergabung dengannya ) .

* Kaum Muslimin pada suatu negri atau daerah bersepakat untuk mendirikan suatu perhimpunan ulama' ( yang lurus berdakwah dengan jujur sesuai dengan Al Qur'an dan As Sunah ) kemudian pemerintah di daerah tersebut tidak senang dengan keberadaannya karena seringnya para ulama' yang terhimpun pada badan itu mengkritik kebijakan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah tersebut ( karena seringnya melanggar ketentuan ketentuan syareat ) , lalu pemerintah tersebut bangkit menandinginya dengan membuat perhimpunan ulama' semacam itu dengan maksud untuk menggusur peran ulama' yang didirikan oleh kaum muslimin pada awalnya , maka perhimpunan ulama' buatan pemerintah itu bisa difahami dan di kategorikan sebagai masjid dhirar dan tidak boleh bergabung dengannya .

* Demikian juga berlaku pada jama'ah jama'ah islam ( apapun namanya itu tidaklah penting ) . Kalau di suatu daerah atau negri ada jama'ah islamiah yang melaksanakan dakwah Illallah ( dakwah yang mengajak manusia di tempat itu untuk mengetahui bagaimana cara beribadah kepada Rabbnya itu dengan benar ) lalu berdiri atau datang jama'ah lain yang memusuhi jama'ah yang pertama itu, sehingga menimbulkan kebimbangan dan keragu raguan terhadap perjalanan dakwah di tempat itu ( manhajnya) , maka jama'ah yang datang kemudian itu berarti melaksanakan fungsinya sebagai masjid dhirar .

Jadi gambaran tentang masjid dhirar itu tidak terbatas wujudnya dalam bentuk dan coraknya pun dapat bermacam macam , akan tetapi mempunyai satu tujuan yaitu untuk memecah belah diantara orang orang beriman di suatu daerah atau negri .

Oleh karena itu islam tegak di atas prinsip " Tidak boleh rugi dan merugikan " artinya : Tidak boleh merugikan ( satu orang atau orang banyak ) walaupun satu perbuatan bermanfaat bagi diri kita akan tetapi merugikan saudara kita pada satu keadaan yang lain dan juga suatu perbuatan yang tidak bermanfaat bagi diri kita sendiri juga dapat merugikan saudara kita .

# Kalau kita membangun tempat pembakaran roti dan asapnya menganggu orang lain , hal ini wajib kita tutup ( karena merugikan diri kita ( jika tanpa cerobong asap ) juga merugikan orang banyak karena dengan cerobong asap )
# Misalnya anda seorang pedagang , maka anda tidak boleh menurunkan harga barang dagangan anda kalau untuk ingin menjatuhkan harga di toko tetangga anda .
# Kalau anda mempunyai toko pakaian dan di sebelah anda seorang fakir membuka toko kecil untuk berjualan pakaian lalu anda menurunkan harga seminggu misal pada seluruh barang dagangan anda tentunya akan hancur toko yang ada di sebelah anda dan bangkrut . Perbuatan semacam itu haram , meskipun anda menurunkan harga itu menguntungkan orang banyak di satu sisi , akan tetapi merugikan satu orang di sisi yang lain .
# Kalau anda mempunyai jendela atau ventilasi yang mengarah ke rumah tetangga anda dimana jika anda membuka jendela tersebut istri tetangga anda akan terlihat auratnya , maka anda wajib menutup jendela anda , meskipun hal itu akan mempersempit sirkulasi udara di rumah anda , karena mengintai rahasia itu lebih besar urusannya di sisi Allah dari pada udara bersih dan angin pagi yang segar yang bertiup di rumah anda .

Sebaliknya dunia barat berdiri diatas pilar besar : " Rugi dan merugikan " . Tegak diatas tonggak kerusakan , kehancuran dan merugikan orang lain . Perekonomian mereka berdiri diatas pilar riba , penimbunan dan monopoli perdagangan . Untuk menjaga agar suatu barang tetap stabil , mereka tak segan segan untuk memusnahkan barang yang melebihi persediaan . Mereka buang berpuluh puluh ton hasil produksinya ke laut , kelebihan produksi susunya ke sungai , mereka bakar hasil rempah rempahnya dan sebagainya , sehingga produsen masih tetap mengontrol harga di pasaran .
Suatu masyarakat yang berdiri di atas prinsip merugikan pihak lain maka di sana manusia tidak ada nilainya sama sekali .

Kelanjutan ayat
( Dan menunggu nunggu kedatangan orang orang yang memerangi Allah dan Rosulnya sejak dahulu ) yang dimaksut oleh ayat ini adalah Abu Amir Ar Rahib yang akhirnya Allah Azza Wajalla mematikannya sebagai orang yang asing , terusir , sendirian di Qinishrin ( Allah menghinakannya di dunia sedangkan di akherat kelak siksa yang sangat pedih sudah menantinya )
( Tidaklah kami menghendaki selain kebaikan ) adalah alasan orang orang munafiq yang di kemukakan kepada orang orang beriman ( untuk menutupi kedok mereka saja )

( Janganlah kamu shalat di dalamnya selama lamanya ) Merupakan larangan dari Allah kepada Rosulullah agar beliau jangan shalat di dalamnya . Larangan itu tentunya juga berlaku pada umat beliau hingga hari kiamat bahwa tidak boleh shalat di masjid yang mempunyai fungsi sebagai masjid dhirar atau larangan tersebut agar kita jangan ikut bergabung ke dalam apa apa yang dapat menyababkan pemecah belah umat islam .
( Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar taqwa sejak hari pertama adalah lebih layak kamu shalat di dalamnya ) Perintah untuk ikut meramaikan masjid masjid yang di bangun atas dasar taqwa ( dengan saling ingat mengingatkan dalam kebenaran dan kesabaran tentunya ) serta ikut bergabung ke dalam apa apa yang dapat menyababkan umat ini dapat beribadah kepada Rabbnya dengan baik dan benar .

Pada ayat selanjutnya ( ayat 109 ) Allah Azza Wajalla memberikan peringatan keras dengan memberikan suatu perbandingan bagi kita agar kita itu berfikir mana yang lebih baik ikut bergabung ke dalam apa apa yang di usahakan oleh orang orang munafiq itu ataukah ikut bergabung ke dalam barisan orang orang beriman ( walaupun kelihatannya berat untuk di laksanakan karena terbentur keterbatasan )

Yang terakhir pada ayat 110 nya adalah vonis terakhir dari Allah kepada orang orang munafiq , bahwa mereka orang orang munafiq dan orang orang yang mengikuti orang munafiq itu ( jika ada ) akan senantiasa berada dalam keraguan serta Allah Ta'ala akan mematikan hatinya di sebabkan karena tidak mengindahkan peringatan peringatan Allah ( jika sudah begitu keadaannya maka hal itu suatu alamat kecelakaan yang besar bagi orang tersebut di dunia ini ( di tutupnya hatinya dari bisa melihat kebenaran serta mereka tidak tau letak darikesalahannya itu ) atau dengan kata lain pandangannya berubah 180 derajat . Itulah adzab bagi mereka di dunia ini , lebih lebih adzab besok dihari kiamat akan lebih hebat dan dahsyat lagi tentunya ( berada dikerak neraka Jahannam dibawahnya orang orang kafir )

Dari apa yang telah kami uraikan di atas maka , dapat di tarik kesimpulan yang intinya adalah : pada QS : At Taubah 107 - 110 tersebut Allah menjelaskan kepada kita kaum muslimin tentang bagaimana sepak terjang orang orang munafiq ( baik itu di zaman Rosulullah Muhammad Saw dan juga di setiap masa ( akan sama , yangmembedakannya cuma orang orangnya saja dan cara dan alatnya saja yang beda akan tetapi hakekatnya tidak akan berubah di setiap zaman ) .

Pada QS : At Taubah 107 -110 Allah Ta'ala mengabarkan kepada RosulNya dan juga orang orang yang beriman tentang satu contoh perbuatan orang orang munafiq yang dalam hal ini adalah kasus Masjid Dhirar . Allah Azza Wajalla menelanjangi orang orang munafiq dengan membuka kedok mereka kepada orang orang beriman , agar supaya orang orang beriman tidak tertipu oleh tipu daya mereka ( yang mengaku beriman di hadapan orang beriman dengan mangatakan : " Saya kan shalat seperti kamu juga " sedangkan jika di hadapan orang kafir dia mengatakan " kami hanya mencari informasi saja dari mereka , untuk kepentingan kita bersama ) agar jangan sampai orang beriman mewngikuti langkah langkah mereka ( orang orang munafiq ) .

Itulah hikmah dari QS : Al Kahfi ayat 107 - 110 dan Masjid Dhirar adalah salah satu contoh kasus saja dari sekian banyak kasus kasus orang orang munafiq yang tersembunyi ( dalam hal ini Allah menyingkapnya dengan sangat gamblang kepada orang beriman )
Akhirnya kami cukupkan sampai disini dulu mengenaiMasjid dhirar ini semoga dapat bermanfaat dan mengambil manfaatnya , dengan harapan kita bisa untuk berhati hati terhadap sepak terjang orang orang munafiq hari ini . Tentunya tulisan ini banyak kekurangannya ( saya mohon maaf )
Wallahu A'lam Bisshowab

Dari Hamba Allah yang dhoif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar