>

Total Tayangan Halaman

Rabu, 17 Februari 2010

Menikmati Pertarungan Cicak VS Buaya

Beberapa bulan terakhir , kisruh KPK versus Polri & Kejaksaan menjadi berita yang setiap hari di muat di media massa . Kasus ini bahkan merembet dan di kaitkan dengan kasus Bank Century , nama presiden SBY dan Partai Demokrat iku di bawa-bawa .
Bagi harokah dan para aktivis Islam , pemberitaan isu itu mungkin tak menarik & membosankan . Apalagi bagi mereka yg menolak & mengharamkan demokrasi sebagai sistem pemerintahan . Silang sengkarut " cicak lawan buaya " hanya menambah bukti bahwa demokrasi tak bisa lepas dari permainan uang , korupsi & permainan kotor lainnya .
Terlepas dari tak menarik & membosankannnya isu itu , sbenarnya harokah dan aktivis Islam patut bergembira . Minimal mereka bisa menikmati hal itu sebagai tontonan , lebih baik lagi bisa mengambil pelajaran darinya .
* Pertama , pihak-pihak yang terlibat dalam kisruh isu " cicak lawan buaya " hingga Bank Century adalah kepanjangan tangan tata global yang di kuasai Amerika Serikat .Polri , Kejaksaan dan Pengadilan adalah aktor utama skenario perang melawan " terorisme " . Upaya menghabisi gerakan Islam di Indonesia , terutama yang jihadis di jalankan oleh tiga institusi itu .
Polisilah yang menangkap dan menyidikpara aktivis Islam yang di ruduh teroris . Kejaksaan yg menuntut hukuman bagi mereka , pengadilan yg memberikan vonisnya. Hukum tersebut kemudian di laksanakan oleh kejaksaan sebagai eksekutornya .
Tindakan para lembaga penegak hukum itu membuat para aktivis terzalimi .Mereka di tuduh dan di stigmakan sebagai teroris , musuh masyarakat nomor wahid yg paling merugikan dan berbahaya .Sekarang publik melihat , bahwa lembaga-lembaga yg menciptakan stigma itu justru menunjukkan perannya sebagai perusak & perampas hak masyarakat yg tiada tandinganya.
Citra Polisi & Kejaksaan berada di titk nadir . Orang nomor tiga & nomor dua mereka, kabareskrim dan Wakil Jaksa Agung harus di copot karena di indikasikan terlibat dalam mega skandal dana talangan Bank Century dan kriminalisasi KPK .Jika kasusnya berlanjut , Susno Duaji & A.H Ritonga bahkan bisa menyusul para " teroris " yg dahulu mereka jebloskan ke bui .
Sementara pengadilan tak lagi di percaya sebagai institusi pemberi keadilan .Bahkan Presiden SBY pun memilih langkah diluar pengadilan untuk menyelesaikan kasus riminalisasi KPK , Bibit Samad Riyanto dan Chandra Hamzah .
Pengasah pisau telah terluka oleh pisaunya sendiri , pemintal tali telah terjerat tali yg di pintalntalnya sendiri . Menggunakan kacamata Al-Qur'an , harokah dan para aktivis Islam seharusnya bisa berkomentar : " Merka membuat makar tetapi Allahlah sebaik baik pembuat makar " .
* Kedua , pemerintah , parlemen dan partai politik adalah instrumen utama proyek ekspor demokrasi ala Amerika Serikat . " Agama " baru ini di tawarkan ,bahkan di paksakan ,kepada seluruh dunia sebagai solusi permasalahan umat manusia .Pemilu dan tetek mbengeknya yg menguras uang rakyat menjadi ritual wajib yg haram di tinggalkan .
Namun dagelan Bank Century dan kriminalisasi KPK menunjukkan bahwa solusi itu juga membawa banyak masalah . Presiden & partai pemenang pemenang pemilu di tuduh menang dg modal dana ilegal , sementara sikap kritis parpol lainny a memudar . Ikatan koalisi dg imbalan korsi mentri telah menumpulkan hati nurani . Ada juga oposan yg kritis , tetapi motifnya untuk balas dendam politik dan berebut kekuasaaan .
Melihat ini harokah Islam dan aktivisnya bisa berkomentar : " semua sistem yg mengabaikan syareat Allah akan menampakkan boroknya sendiri dan menemui kehancurannya " .
* Ketiga ; KPK,LSM,dan media massa adalah tangan lain agenda ala demokratisasi Amerika. Lembaga watchdog serta pers yg bebas dan liberal adalah sendi utama dalam negara demokrasi kapitalis seperti Amerika Serikat.
Dalam kasus cicak vs buaya dan Bank Century , mereka berada di atas angihn . KPK jadoi hero yg terzalimi , LSM dan media massa jadi pembelanya .Facebook bisa menjadi alat perubahan sosial yg tak terbendung , bahkan oleh kekuasaan dan sistem hukum .Kekuasaan yg begitu kuat ternyata bisa tererosi oleh suara warga yg terorganisir .
* Keempat , pelajaran berharga lain muncul dari kasus cicak - buaya dan Bank Century . Ternyata para pendukung liberalisme dan demokrasi yg sama-sama disusui oleh Amerika tidak sekata sehati .Saling cakar dan pukul juga mereka lakukan , terutama kalau sudah menyangkut urusan uang dan materi .
Hal ini membuktikan kekuatan pendukung kekufuran dan kemusyrikan hanyalah fatamorgana . Kesatuan diantara merekajuga hanyalah kesatuan semu yg mudah dihancurkan .Cukuplah firman Allah ini sebagai penyadar bagi umat Islam yg silau dengan kekuatan materi Amerika Serikat dan para kaki tangannya :
Kamu kira mereka itu bersatu , sedang hati mereka berpecah belah . Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang tidak mengerti .( Q.S .Al -Hasyr: 14 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar