>

Total Tayangan Halaman

Selasa, 19 Oktober 2010

SUNNAH TADAAWUL ......2

Kita semua telah sepakat bahwa perseteruan antara al haq dan al batil akan senantiasa abadi hingga hari kiamat , jika salah satunya kuat maka yang satunya pasti melemah . Kita lihat realita umat islam hari ini seakan akan tidak bisa berbuat banyak di tengah dominasi kebatilan yang di motori oleh dunia barat , kerusakan yang di timbulkan hampir di semua lini kehidupan . Apa yang meski dilakukan pada batas minimal ??. Umat islam tidak mempunyai pegangan yang kuat ( karena banyak dari ulama'nya yang lidahnya terlanjur kelu ) , tidak mempunyai tempat mengadu ( karena kekhalifahan terakhir yaitu Turki usmani telah hancur ) , tidak mempunyai tempat berlindung ( karena wilayahnya telah terkotak kotak yang setiap kotak mempunyai bendera sendiri sendiri dan mempunyai kepentingan yang berbeda beda ) . Itulah realita umat islam hari ini , yang dulunya memimpin dunia dan di segani , akan tetapi hari ini di perbudak oleh dunia barat dan di perbudak oleh bangsanya sendiri .

Sudah seharusnya para pegiat amal islami atau para kader - kader kebangkitan islam yang sadar akan peran generasi dan menjalani tanggung jawab tersebut secara jujur dan bersungguh sungguh , telah mengerti dan faham bahwa mengjingkari kemungkaran itu wajib bil - qalbi . Adapun bil - lisan dan bil yad ( dengan lisan dan kekuatan ) hanyalah 'ala qodri istitho'ah ( sesuai dengan kadar kemampuan ) .

Ibnu Rajab menjelaskan di dalam hadist dari Abu sa'id ," Man roaminkum munkaron ..." ( riwayat Imam Muslim ) setelah menyebutkan sejumlah hadist , " Hadist hadist ini semuanya menunjukkan tentang wajibnya inkarul - munkar dengan sekuat kemampuan , adapun mengingkari kemunkaran dengan hati maka hal itu tidak dapat di tawar lagi wajib baginya . Orang yang tidak menolak kemunkaran sekalipun hanya dengan hatinya , maka hal itu menunjukkan akan hilangnya keimanan dalam hatinya ". Kemudian beliau melanjutkan ," Menjadi jelas dengan hadist ini bahwa inkar al - munkar dengan hati merupakan fardhu ain bagi setiap muslim dalam keadaan apapun , sedangkan mengingkari dengan lisan dan kekuatan menurut kadar kemampuian yang dimilikinya ". ( Ibnu Rajab dalam Jami' al Ulum wa al - Hikam )

Dalam perjalanan waktu yang ( mungkin ) panjang memenuhi syarat syarat dimana tidak setiap masa seorang muslim terlibat pertempuran fisik dengan musuhnya , bahkan tidak setiap generasi mendapatkan rizki pertempuran itu . Akan tetapi mereka secara terus menerus terlibat peperangan panjang tanpa henti dan tanpa putus . Hal itu di sebabkan karena karakter dari suatu keimanan yang akan selalu bermusuhan dengan kekafiran . Jadi hanya dengan kesungguhan dan kejujuran yang dapat menyelamatkan seorang hamba di hadapan Allah .

Jika telah memasuki kancah pertempuran , maka kesabaran adalah modal yang mutlak di miliki guna menempuh jalan menanjak sesudahnya . Baik itu dalam menghadapi reaksi tekanan balik musuh , menderita luka luka , di kejar kejar tanpa ada kepastian yang menolongnya kecuali hanya Allah saja , dalam keadaan kekurangan logistik , ketakutan dan kelelahan . Oleh karena itu semua , semestinya orang yang memasuki kancah pertempuran itu hanya hanya bermodal satu kesiapan saja , bahwa dia siap mati .

Tidak boleh memaksakan diri memasuki kancah pertempuran jika pada ujung akan tergalang dan manjadi hama bagi jalan jihad dan mujahiddin . kemudian menjadi faktor perusak kejayaan islam dan kaum muslimin . Aktif menjadi pembicara pembicara dalam dialog dialog dimedia massa yangmembongkar rahasia islan dan umat islam. Bergerak kesana kemari membawa signal musuh yang melakukan tranmit di setiap kantong kantong mujahiddin .

Seseorang yang mengatakan islasm itu agama cinta damai tidak suka berperang , maka orang tersebut tidak faham akan hakekat kebenaran dan hakekat dien ini yaitu islam .
Bahwa sanya peperangan ini sudahmerupakan karakter hubungan antara keimanan dan kekafiran , sudah merupakan tabiat kauniah yang Allah Azza Wajalla letakkan pada ciptaannya dengan timbunan hikmah yang mungkin tergali oleh hati manusia yang tewlah cenderung kepada dunia dan perhiasannya .
Karakter ini juga mengalami pasang surut di intern umat isla itu sendiri sebanding dengan besar kecilnya volume penjelasan yang dikumandangkan para ulama' rabbaniyyun di setiap waktu dan tempat . Semakin banyak ulamaa' yang alimul- lisan ( hanya pandai bersilat lidah ) tetapi kehilangan khasyyah ( rasa takut ) kepada Allah Ta'ala , maka akan semakin kecil suara dan gaung penyeru kearah tabi'at islam yang benar . Jadi semakin banyaknya ulama' yang tergalang akan kampanye perdamaian dengan kekuatan kafir , maka semakin kaburlah tabi'at sunah kauniah permusuhan ini .

Padahal kekuatan kekafiran itu tidaklah melakukan suatu kampanye perdamaian itu melainkan hanya untuk melanggengkan kepentingannya sendiri, yaitu untuk melanggengkan dominasi dan penghisapan mereka kepada umat islam .
Jika di renungkan secara jujur bahwa kekuatan kekafiran yang datang kenegri negri umat islam untuk kepentingan nasional negri tersebut juga bukan pula demi kemaslahatan negri yang di datangi tersebut .
Sementara , semakin banyak ulama' yang terjaring kampanye perdamaian dengan kekafiran , berarti semakin sempitlah bumi yang dipijak oleh seorang muslim yang komitmen dengan diennya . walaupun ada jaminan pertolongan dari Allah , bahwa Allah akan menjamin pada akhirnya dien ini dan ahlu dien ini akan menang , akan tetapi pada saat menghadapi ujian 'inda shodamatil-uulaa ( pada hentakan yang pertama ) tetap saja akan terasa berat , tetap saja hal itu menguras kesabaran . Bukti dilapangan berbicara , Betapa banyak yang berguguran karena hal itu .

Allah Azza wajalla tidak hanya menciptakan di dunia ini sebagai tempat pertarungan antara al haq dan al batil saja , akan tetapi Allah juga memperkuat dan menetapkannya dengan irodah syar'iyyahNya dengan :
* Mensyareatkan tauhid dan mengharamkan syirik .
* Mewajibkan perwalian ( al Wala' ) dan melarang orang muslim berwali kepada orang kafir ( al baro' )
* Mewajibkan ketidak tundukan kepada kekafiran dan kemusyrikan secara rela dengan kecintaan hati .
* Memerintahkan untuk berjihad baik dengan hujjah maupun dengan kekuatan senjata menghadapi kekafiran dan kemusyrikan itu .

Bahkan anasir kekafiran yang bersifat terselubung ( yakni kemunafikan ) di perintah untuk membongkarnya , karena bahayanya terhadap eksistensi masyarakat islam , dan untuk itu Allah memerintahkan untuk membongkar makar mereka seperti di jelaskan dalam QS : Al Baqarah 8-20 At Taubah , Al Ahzab , Al Munafikun , dan pada ayat ayat yang lainnya ( pada ayat ayat tersebut menelanjangi sifat sifat orang orang munafik secara gamblang ) .

Memang , umat islam ini sering terfitnah oleh segelintir orang muslim yang tergalang oleh kampanye kekuatan kafir . Segelintir orang yang telah berubah irodahnya dan aqidahnya mereka cenderung kepada dunia dan perhiasannya yang di tawarkan oleh kekafiran . Mereka itu terdiri dari 2 golongan manusia :
1. Orang yang berilmu lurus ( benar ) akan tetapi irodahnya ( tujuannya ) lemah , sehingga mereka mudah terjerat dalam kampanye musuh musuh islam .
2. Orang yang irodahnya hanya kepada dunia atau demi meraih keuntungan dunia sedangkan islam sebagai kendaraannya , mereka menyetir islam demi keuntungan dunianya .
Cara pandang mereka tentang islam mengalami pembiasan , penyelewengan itu bukan karena intelektualitasnya tak sanggup melakukan , akan tetapi penyelewengan itu karena daya intelektualitasnya di setir oleh sponsor yang terlanjur menggelontorkan sejumlah keuntungan dunia yang sangat besar baginya . Intelektualitasnya di jual untuk kepentingan dunianya .

Bahkan ada juga yang berani secara terang terangan mengatakan seandainya para teroris itu ( maksutnya orang orang yang komitmen kepada diennya ) merasakan fasilitas dunia yang di sediakan oleh para donator yayasan amal kafir , pastilah mereka akan lunak dan tidak sekeras itu .
Mereka ini menyangka mengukur orang lain seperti mengukur direinya . Di sangkanya semua orang bermental pelayan kepada orang kafir seperti dirinya .

Dalam ukuran personal atau team kecil , dana 1.5 milyar rupiah itu cukup besar dan cukup menggiurkan . Bahkan ada yang membuat naskah naskah buku atau makalah yang bila dapat merreka menukil pendapat pendapat para ulama' besar yang menjadi rujukan kaum jihadi seperti Ibnu Taimiah untuk mendukung pendapatnya yang menyimpang itu , maka naskah naskah mereka akan di hargai mahal ( walaupun naskah itu di terbitkan atau tidak ) .
Padahal angka 1.5 milyar itu tak sampai senilai sedikitpun dengan biaya yang dikeluarkan pentagon guna mengirimkan 2 personil tentaranya dalam memberangus Afganistan . Sementara sumber alam dan mineral yang di kuras oleh orang kafir dari dunia islam berlipat jutaan kali di bandingkan cipratan dana yang di nikmati oleh para pelacur intelektual itu . Jika orang kafir memberikan sesuatu dunia padamu pastilah mereka telah mengambil duniamu 10 kali lebih besar .

Kita lihat di Indonesia saja , penambangan tembaga ( dan emas ) di freeport selama beberapa dekade tanpa henti , PT Newmont di pulau Sumbawa dan Minahasa , tambang minyakbumi yang dikuras oleh Exxon Mobil , dll ( berapa keuntungan yang mereka keruk ) . Belum lagi tanah umat Islam yanglainnya di Timur Tengah . ( contoh fakta yang tak terbantahkan ) .

YA , kerugian kekayaan umat islam yang dikuras oleh orang kafir begitu menggunung . Umat islam dimiskinkan dan dijauhkan dari mengontrol dunianya sendiri ( dengan alasan SDM ) , sementara umat ini di gerogoti dan dilemahkan oleh pion pion yang berhasil di galang musuh dan di beli serta di pelihara untuk kepentingan mereka . Sungguh efisien peperangan yang mereka lakukan atas dunia islam . Sekiranya jika bukan karena dorongan dan panggilan keyakinan maka , besar kemungkinan banyak yang menyerah .

Akan tetapi tidak , perjalanan waktu akan menjadi saksi akan kebenaran janji Allah Ta'ala . Orang orang kafir hanya memainkan peran kauniah yang telah Allah tetapkan , sementara para aktivis islam mengunduh pahala yang besar lantaran melaksanakan perintah syar'i dari Allah , mereka berlepas diri dari kekafiran , menyusun kekuatan dan memerangi orang orang kafir dan para antek anteknya .

Panjang memang jalan yang harus di tempuh dan melelahkan , akan tetapi itulah sudah menjadi tugasnya dan mereka itu sedikitpun tidak bergeser dari jalan itu .

Wallahu a'lam bisshowab










Tidak ada komentar:

Posting Komentar