>

Total Tayangan Halaman

Minggu, 21 November 2010

TERORISME.................

Akar Terorisme dan KOnspirasi Kristen di Indonesia

Masalah terorisme selalu menjadi perhatian publik di Indonesia . Beragam pendapat di utarakan , beragam solusi di usulkan , namun sangat jarang yangmelihat akar permasalahannya . Presiden SBY , diamini para pembantunya berusaha meyakinkan bahwa akar terorisme adalah kemiskinan dan kebodohan . Sebuah analis yang kurang cerdas . Mengingat orang yang di tuduh teroris itu bukanlah orang yang bodoh dan miskin .
Dr . Azhari misalnya , ia seorang Doktor dan dosen di universitas ternama . Sangat jelas dia tidaklahbodoh , tidak pula miskin atau pengangguran tanpa kerjaan. Sedangkan dilevel dunia tertuduh teroris adalah Usamah bin Ladin , dia adalah seorang lulusan universitas dan seorang pengusahakonstruksi di Timur Tengah . Wakil Usamah bin Ladin adalah Dr Ayman Azh- Zhawahiri , seorang dokter spesialis bedah . Jadi bodoh sekali orang yang menganggap Ayman itu miskin dan bodoh .
Dari beberapa contoh tadi , jelas analisis tersebut kurang valid kalau tidak bisa di bilang ngawur . Mungkin juga yang ngawur bukanlah SBY melainkan para pembantunya dan para pembisiknya ( sebagaimana era Gus Dur dulu ) .

Di sisi lain , kelompok Liberal dan Sekuler melihat bahwa penyebabnya adalah ajaran agama Islam itu sendiri . Ayat ayat dan Hadist yang mendorong perilaku radikal di tuding jadi kambing hitamnya . Hal ini sejalan dengan upaya Amerika untuk menghilangkan poin poin syareat Islam tentang JIhad Fie Sabilillah yang dianggap sebagai biang ideologi terorisme . Di Timur Tengah misalnya , mereka mengedarkan Furqnul Haq , sebuah versi Al -Qur'an edisi minus ayat ayat Jihad .
Padahal , tak hanya Islam , agama lain juga memiliki konsep "jihad " . Lihat saja kristen , apa yang membuat mereka bisa melancarkan perang salib selama beberapa abad kalau bukan konsep mereka tentang Holy War ? .
Maka pandangan kelompok Liberal dan Sekuler ini tidaklah fair . Mereka ingin dunia aman dan damai dari aksi terorisme , tetapi kuncinya dengan mengebiri semangat perlawanan umat islam pada penindasan dan penjajahan . Maklum saja , majikan mereka bangsa bangsa penjajahbarat , sangat khawatir menghadapi perlawanan jihad Muslim .

Pada masa lalu , Inggris menciptakan sekte sesat bernama Ahmadiyah diIndia yang sedang dijajahnya . Pemimpinnya Mirya Ghulam Ahmad ,mengharamkan jihad melawan Inggris . Ia juga membanggakan Inggris sebagai tuan besar yang wajib di taati . Yang lebih gila ia mengaku sebagai Nabi dan mengkafirkan umat islam yang tidak percaya kenabiannya .
Hal itu sangatlah jelas bahwa Inggris ingin melemahkan jihad Islam agar bisa leluasa menjajah India , menguasai dan menguras potensi alamnya . Sebuah metode metralisir musuh agar tak terus melawan .

Padahal melawan penindasan , perang dan militer adalah hal yang manusiawi . Manusia pasti ingin survive . Manusia pasti ingin melawan jika ditindasa dan di perlakukan tidak adil ( itu sudah menjadi fitroh manusia ) . Apapun agamanya , apapun rasnya bahkan semutpun menggigit jika manusia merusak sarangnya .
Terorisme yang dituduhkan kepada sekelompok umat Islam yang berjihad sebenarnya adalah sebagai upaya perlawanan umat itu sendiri . Sudah terlalu lama umat Islam dijajah , di tindas dan dikuras kekayaannya . Sudah terlalu banyak darah yang tertumpah oleh bangsa bangsa penjajah yang kafir .
" Teroris " menyerang sasaran sipil karena Ingris , Amerika dan penjajah lain tak segan membantai muslim sipil . " Teroris " meledakan bom karena negara negara muslim yang di jajah di ratakan dengan rudal dan roket . " Teroris " merampok musuhnya karena kekayaan alam negrinya dikuras oleh penjajah dengan bantuan boneka lokal yang loyal setia pada tuannya ( itulah fakta dilapangan ) .

Akar persoalan terorisme, jika mau jujur , sebenarnya adalah upaya untuk menuntut keadilan . Rangkaian bom natal dan bom Bali terjadi karena di picu serangan kristen pada muslim di Ambon . Muslim di dzalimi tetapi tidak ada pembelaan yang memadai dari aparat keamanan . Sehingga pada satu titik nadir pembalasan menjadi pilihannya . Bahkan jika kita tarik lebih jauh , munculnya Darul Islam / Tentara Islam Indonesia ( DI / TII ) pada 1949 pun merupakan reaksi muslim pada ketidak adilan . Awalnya Muslim dan kristen sudah sepakat dalam perumusan UUD 1945 . Panitia sembilan menyepakati piagam Jakarta yang menjamin berlakunya syareat Islam bagi muslim dengan rumusan " Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syareat Islam bagi pemeluknya " ( hanya orang islam saja yg menjadi wajib sedangkan non islam tdklah kewajiban ) .
Baru sehari meredeka , kesepakatan itu dikhianati , seorang tokoh kristen dari Indonesia Timur dengan mengancam akan kelur dari NKRI ( hal itu juga di lakukan Gus Dur saat dia akan dilengserkan " bahwa jawa akan pecah " ) melalui seorang perwira Jepang , tokoh itu menekan Soekarno dan Hatta agar menghapus kewajiban menjalankan syareat Islam dari konstitusi . Dan inilah benih pertama separatisme dalam sejarah Indonesia , mengancam memisahan diri dari republik karena dengki pada umat lain yang inginmenjalankan syareatnya .

Akibatnya terjadilah kedzaliman hukum . Umat Islam yang mayoritas tetapi dihalangi menjalankan hukum syareanya . Mereka di paksa tunduk kepada hukum kristen dan Sekuler warisan Belanda . Apalagi diplomasi Soekarno waktu itu begitu mengalah pada Belanda . Perundingan Renvile membuat Jawa Barat dikosongkan . Wilayah dan penduduknya yang muslim seolah di serahkan pada Belanda .
Hal inilah yang memicu Darul Islam berdiri . Ketidakadilan persoalan hukum dan ketidak puasan karena di serahkan pada Belanda . Hal ini juga sebagai akar persoalan yang ada di Indonesia . Yang sebenarnya mereka menuntut satu hal saja , agar bisa menegakkan syareat Islam untuk dirinya sendiri .

Namun keinginan itu selalu di halang halangi . Para aktornya pun selalu itu itu saja . Piagam Jakarta dijegal berkat tekanan seorang tokoh kristen . Renvile di tandatangani oleh PM Amir Syarifuddin yang beragama kristen . Komji hingga Tanjung Priok di dalangi oleh Beny Murdani.
Terakhir konspirasi itu semakin telanjang . Muslim di kalimantan di bantai oleh Dayak kristen , yang hal tersebut berlanjut ke ambon dan poso . Kasus di Poso bahkan menunjukkan adanya kerjasama protestan dan katholik . Fabianus Tibo cs yang katholik memimpin serangkaian serangan awal kepada muslim . Belakangan mereka merasa diumpan oleh kelompok protestan .

Kemudian Muslim bereraksi dan melawan . Mereka berhasil membalas dan menhentikan kedzaliman kristen . Tetapi mereka yang melawan kemudian di beri cap teroris dan di sikat tanpa ampun dengan densus 88 . Satu unit khusus yang dibiayai oleh Amerika dan Australia .
Unit ini jelas sekali diproyksikan untuk memusuhi Muslim . Mereka dipuji puji ketika menangkap , menyiksa danmembunuh Muslim . Namun ketika mereka menangkap aktivis RMS , Australia mengancam akan menyelidiki kasus itu sebagai " pelanggaran HAM "
Dan kini Densus 88 diotaki langsung oleh Gores Mere . Secara resmi dikomandani oleh Tito Karnavian . Namun insiden ributnya Densus di polonia dengan provos AU mebuktikan hal lain . Gores Mere memimpin langsung dilapangan meskipun ia sebenarnya bertugas di Badan Narkotika Nasional ( BNN) .

Semua rangkaian diatas membuktikan satu hal : semua kedzaliman yangmenimpa umat Islam di Indonesia dan seluruh dunia merupakan buah konspirasi penjajah barat yang kristen dengan boneka lokalnya . Sementara semua aksi perlawanan , yang di cap terorisme itu adalah buah dari reaksi terhadap kedzaliman tersebut . Dan inilah akar TERORIME sebenarnya .






Tidak ada komentar:

Posting Komentar