>

Total Tayangan Halaman

Jumat, 17 September 2010

Renungan Bulan Syawal .....bagian 1

Kemenangan Idul Fitri adalah salah satu kemenangan maknawi yang sering di salah fahami oleh sebagian besar umat Islam . Bahwa melawan hawa nafsu hanya di lakukan pada bulan Romadhon saja .

Hari raya Idul Fitri bagi mayoritas kaum muslimin khususnya yang ada di Indonesia adalah satu momentum kemenangan dan kebahagiaan . Tidak sedikit dari mereka yang mengatakan bahwa Idul Fitri merupakan hari kemenangan dari Jihad akbar . Karena sebulan penuh mereka telah mampu menahan dan menguasai hawa nafsu dari , makan , minum , hubungan suami , dan hal hal yang dapat merusak dan membatalkan ibadah shoum Romadhon . Hal itu berangkat dari pemahaman bahwa Jihad melawan hawa nafsu adalah jihad akbar , maka lahirnya sikap ini tidaklah mengherankan .

Sebagai contohnya dalam sebuah buku Ilusi Negara Islam yang diterbitkan atas kerja sama Gerakan Bhineka Tunggal Ika , The Wahid Institut dan Ma'arif Institut , dalam kata pengantar editornya , KH . Abdurrahman Wahid ( Gus Dur ) yang menjadikan Hadist Maudhu' ( palsu ) yang berbunyi " ' Kita kembali dari jihad kecil menuju jihad besar " ' sebagai hujjah mereka bahwa jihad melawan hawa nafsu sebagai jihad yang besar karena ia sesuai dengan pancasila , uud 45 , dan yang lainnya???.

Sekalipun hadist tersebut palsu ia tetap menjadi hujjah bagi Gus Dur di karenakan kepopuleran hadist tersebut di tengah tengah ulama' tradisional dan sufi , dan menuduh sekte wahabi ( menurut anggapan Gus Dur ) menolak akan keabsahan hadist tersebut . Bahkan justru Gus Dur menjadikan Mpu Tantular dengan semboyannya Bhineka Tunggal Ika sebagai salah satu syawahid ( penguat ) hadist palsu tersebut , karena kesesuaian dengan prinsip prinsip spiritual dan nilai nilai luhur nenek moyang bangsa Indonesia yaitu Hindu dan Budha ???.

Benarkah Idul Fitri Itu Hari Kemenngan ?

Kebanyakan kaum muslimin tidak mengenal definisi Idul Fitri yang sesungguhnya . Definisi yang sangat populer dan sering di sampaikan oleh para ustadz , kyai , khatib dan mubaligh adalah kembali kepada fitrah , kebersihan , kesucian , tanpa dosa , seperti pada hari dia dilahirkan oleh ibunya .

Definisi ini sangatlah keliru baik itu ditinjau dari segi bahasa maupun syar'i . Dari segi bahasa kalimat Idul Fitri tersusun dari dua kata yaitu ' Idun yang berarti selalu kembali ( hari raya ), sedangkan al fitru berarti berbuka ( makan dan minum ) . Sehingga definisi Idul Fitri secara bahasa adalah hari raya dimana kaum muslimin di perbolehkan kembali untuk makan dan minum pada hari yang sebelumnya pada bulan Romadhon di haramkan oleh Allah Azza Wajalla . Hal ini sesuai dengan definisi syar'inya , sebagaimana sabda Rosulullah SAW :
" Hari Idul Fitri kalian adalah hari dimana kalian kembali berbuka untuk makan dan minum , dan hari Idul Adha kalian adalh hari dimana kalian menyembelih hewan sembelihan kalian .... " ( HR . Abu Dawud dan At Tirmidzi , dan dinyatakan shahih oleh syaikh Al Albani dalam silsilah Ash shahih no 224 )

Karenanya , pada hari Idul Fitri ( 1 syawal ) kaum muslimin di haramkan untuk berpuasa ( shoum ) , dan mereka diperintahkan untuk makan dan minum dengan tetap mejauhi sifat berlebih lebihan dan tabdzir .
Dari definisi ini , jelaslah bahwa Idul Fitri merupakan hari dimana kaum muslimin di halalkan oleh Allah Ta'ala untuk kembali makan minum dan melakukan hubungan suami istri yang mana sebelumnya di haramkan oleh Allah pada siang hari di bulan Romadhon .

Kemenangan Idul Fitri adalah kemenangan maknawi yang sering di salah tafsirkan / salah fahami oleh sebagian besar umat Islam . Menyangka bahwa melawan hawa nafsu hanya dilakukan pada bulan Romadhon saja , melawan nafsu hanya dengan tidak makan dan minum dan melakukan hubungan suami Istri saja , serta menyangka bahwa beribadah hanya pada bulan Romadhon saja . Realita itu bisa kita saksikan setiap tahunnya di berbagai kota maupun daerah .

Dengan menyangka bahwa Idul Fitri adalah hari kemenangan . Kita saksikan kaum muslimin menyambutnya dengan pesta gegap gempita . Ikhtilat ( campur baur antara laki laki dan perempuan ) musik dan nyanyian jahilah , bersalaman antara bukan mahram , berpakain ketat dan tabarruj ( berdandan dan bersolek jahiliyah ) , khalwat ( berdua duaan dengan pasangan yang bukan mahramnya ) masuk kepusat perbelanjaan dan dan tempat maksiat lainnya adalah satu pandangan yang kerap kita saksikan pada hari Idul Fitri .
Lantas apakah ini yang di sebut dengan hari kemenangan itu ?? Inikah yang disebut dengan hari kesucian itu ?? Cukup . Jauh panggang dari api .

Namun , inilah pesta kemenangan tersebut . Pesta kemenangan bagi setan untuk menjerumuskan kembali kaum muslimin pada kemaksiatan kemaksiatan yang lebih besar . Dengan perangkap Minal Aidin Wal Faidzin setan merayu kaum muslimin untuk menghalalkan apa yang telah diharamkan oleh Allah .
Fenomena ini menunjukkan bahwa kemenangan itu masih semu dan jauh api dari panggang serta jauh dari apa yang di sangkakan oleh kaum muslimin . Bagaimana mungkin hawa nafsu dikatakan takluk dan terkalahkan jika kemaksiatan dan perbuatan dosa mengiringi kemenangan itu ?? Akal sehatpun tidak bisa menerimanya .

Pasti di buktikan dengan Tawa shobil Khaq Tawa Shoubis Shobrin ( saling nasehat menasehati dalam kebenaran dan nasehat menasehati di dalam kesabaran ) . Artinya Pada hari kemenangan itu yang tampak seharusnya adalah ketaatan , amal sholeh , dan muhasabah ( Introspeksi diri ) serta khouf ( khawatir ) jika amal amal sholehnya selama Romadhon itu tidak di terima oleh Allah Ta'ala . Dan juga saling berwasiat untuk menjauhi kemaksiatan dan juga bersabar atas hal itu . Bukannya justru malah menyeru mereka untuk melakukan kemaksiatan dan menyiapkan tempat tempat yang menjadikan mereka mudah bermaksiat .

Kemudian yang membuktikan bahwa kemenangan itu masih jauh adalah masih banyaknya kaum muslimin yang tidak peduli dengan dien mereka dan ajarannya . Tidak peduli dengan kedzaliman kedzaliman yang menimpa saudara mereka . Bahkan , tidak sedikit yang membantu kedzaliman tersebut , baik dengan meteriil maupun moril . Apakah ini sebuah kemenangan ?? bagaimana kemenangan itu diraihnya , jika kedzaliman masih bebas mendzalimin kaum muslimin dan agamanya ?? untuk itu sekali lagi , mari kita renungi bersama , benarkah Idul Fitri itu hari kemenangan ??
Wallahu A'lam bishshawab .



Tidak ada komentar:

Posting Komentar