>

Total Tayangan Halaman

Kamis, 09 September 2010

Balada Si Tukang Cat

Pada catatan kami kali ini mungkin membuat kening pembaca berkerut , memang sengaja kami ambilkan satu cerita fiktif yang semoga ada manfaatnya .

Ada seorang saudagar kaya yang mempunyai satu fila di puncak yang mana saudagar itu di samping kaya dia juga dermawan , akan tetapi kedermawanannya itu akan berubah jadi kemurkaan manakala jika amanah yang dia berikan pada seseorang itu di selewengkan . Singkat cerita sang saudagar itu ingin merenofasi rumahnya yang ada di puncak yaitu dengan mengecat ulang . Di carilah seorang tukang cat . setelah di dapat maka sang pengecat rumah di suruh datang ke tempat sang saudagar itu di kota . setelah sampai di rumah sang saudagar kaya si pengecat rumah itu di suruh menunggu di ruang tamu , setelah di tunggu agak lama ( karena kesibukan si tuan rumah ) maka si tukang cat itu bertemu empat mata . Dan sang saudagar itu melihat si tukang cat dengan seksama danlama sekali dia perhatikan si tukang cat itu sampai sampai si tukang cat di buat salah tingkah , maka langkah terbaik bagi si tukang cat selain hanya diam dan duduk dengan setenang mungkin menunggu sang tuan rumah berkata .

Maka berkatalah sang tuan rumah ( saudagar itu ) : " Taukah bapak saya suruh datang ke sini sendiri ?? " Karena saya ingin melihat sendiri orang yang ingin saya pekerjakan itu , apakah orang itu jujur apa tidak dalam bekerja . Saya dapat melihat kejujuran seseorang dengan melihat gelagat dan sorot mata seseorang ( itulah salah satu kelebihan sang saudagar di samping dia kaya raya ) " . Lalu si tukang cat menjawab : " Lantas apa yang harus saya kerjakan pak ?? dan kapan saya harus memulai pekerjaan saya itu ??"
Sang saudagar berkata : " Saya percaya dengan kamu , maka tugas yang hasrus kamu kerjakan adalah mengecat ulang rumah saya yang ada di puncak , nanti lokasinya akan di tunjukkan salah satu karyawan saya . Ingat lakukanlah dengan serapi mungkin , tidak perlu tergesa gesa . semua sarana untuk pengecatan ada di sana tinggal kamu pergunakan , segala kebutuhan kamu untuk pengecatan tinggal bilang karyawan saya di nomor ini ( sambil menyodorkan sebuah nomor HP ) ingat berapapun biaya yang anda minta akan saya sanggupi , akan tetapi jika ada yang tidak sesuai dengan selera saya jangankan bayaran maka denda dari saya akan anda terima karena menyelewengkan kepercayaan yg saya berikan kepada anda . Apakah anda faham apa yang saya katakan ?? ".
" Saya faham tuan , besok bisa saya mulai pekerjaan saya itu " .

Pada pagi harinya si tukang cat pergi ke puncak yang ada di kota itu , tak berapa lama sampailah ia ketempat yang di tuju . Dengan geleng geleng sambilberkata dalam hati alangkah besarnya rumah ini pantas saja ia di juluki saudagar kaya . Dia berputar putar di rumah itu lama hampir seharian dia di tempat tersebut , dia amati setiap ruangan di rumah itu dengan teliti . setelah pengamatannya selesai dia pulang kembali kerumahnya dia susun rencana rencana untuk pengecatan dari A - Z . Pada esok harinya dia datang kembali kerumah sang saudagar itu , dan kebetulan juga sang saudagar ada dirumah . Setelah masuk di ruang tamu dia berkata : " Gini tuan saya sanggup mengerjakannya , akan tetapi saya butuh waktu satu bulan untuk menyelesaikannya dan mungkin biayanya kurang lebih sekian juta " . Lalu sang saudagar itu berkata : " Apakah anda yakin bisa , jika anda yakin mampu maka biayanya tak jadi masalah buat saya akan tetapi apakah kamu masih ingat kata kata saya tempo hari " . " Ingat tuan " .
Maka di capailah kesepakatan antara dua fihak .

Pada esok harinya sang tukang cat mendatangi vila sang saudagar kaya itu . Setelah sampai di tempat dia buka pintu garasi , maka dalam garasi itu sudah ada sepeda motor yang masih bagus ( karena jarang di pakai oleh si tuan rumah ) . Dia tidak usak pakai sepeda motor miliknya , dan dia tinggal pakai sepeda motor yang ada di situ , dan memang itu sudah di sediakan untuk keperluannya . Di pakainya sepeda motornya itu untuk putar putar di lingkungan sekitar pegunungan karena memang dia jarang sekali menikmati hal itu ( kerjaan yang sangat santai , tidak ada yang mengawasinya pula kalaupun ada paling tukang kebun itupun tidak banyak tingkah dan hanya diam ) dia melakukan hal itu seharian penuh dan menjelang sore dia baru kembali dan setelah itu dia bersih bersih untukpulang itupun dia pulang bukan naik motornya akan tetapi dengan motor tersebut , jadi praktis dia seharian tidak berkerja . Dia lakukan hal itu selama dua hari dia menikmati fasilitas yang ada di dalam rumah itu sepuas puasnya .
Baru setelah itu dia melakukan pekerjaannya itu , dia membeli seluruh peralatan yang dia butuhkan untuk pengecatan , mulai dari cat , amplas , kuas dan lain lain .

Dia pergi kesalah satu toko bangunan di kota dia meminta seluruh keperluannya itu dan diaminta total biayanya plus biaya antar sampai tujuan . Setelah dia mendapatkan nota pembelian itu dia telfon salah satu karyawan sang saudagar yang ada di nomor yang dia pegang dan dia meminta sejumlah uang . Dan selang beberapa lama salah satu utusan sang bosnya itu datang menjumpainya di salah satu tempat . Setelah uang dia terima maka dia langsung menuju ke toko bangunan untuk membayar seluruh biayanya tadi kontan .
Akan tetapi ada satu hal yang dia lewatkan dan hal itu sangat vital yaitu dia tidak menanyakan warna warna cat untuk mengecat kepada sang utusan bosnya itu . Warna warna cat yang dia beli tentunya menurut seleranya sendiri , bukan menurut selera sang bos yang memperkerjakannya itu . Itulah kesalahan yang sangat vital yang dia perbuat dan diapun tidak merasa sedikitpun , mungkin karena sudah pengalamannya mengerjakan banyak rumah sehingga dia tidak perlu bertanya lagi .

Setelah tiba di tempat tujuan yaitu vila tempat sang juragannya itu dan seluruh pesanannya itu sampai maka dia buka satu persatu cat cat yang dia pesan itu . Dia sedikit bingung dengan warna cat itu dengan dinding aslinya . Apakah akan dia rubah warna dindingnya itu semua atau masih menurut warna asli yang ada . Kebingungannya itu tidak betahan lama karena dia berinisiatif menelpon teman seprofesinya untuk konsultasi . Bukannya dia kepada sang saudagar yang mempekerjakannya itu , akan tetapi dia malah tanya ketanya pada yang lain , yang belum tentu hal itu sesuai dengan selera sang bosnya . Singkat cerita selesai sudah acara pengecatan pada seluruh ruangan yang ada dengan rapi dan bagus . Dia datangi sang juragannya itu melaporkan hasil pekerjaannya itu dan dia meminta upah kepada sang tuannya .
Maka sang juragan berkata kepadanya : " Besok aku akan mengecek kesana hasil kerjaanmu itu jika sesuai dengan selera saya kamu akan saya bayar , jika tidak kamulah yang harus membayarnya " .

Setelah sampai divila sang juragan itu berputar putar di setiap ruangan , setelah selesai dengan muka merah padam sang juragan itu keluar dari rumah itu dan menemui si tukang cat dipekarangan rumah . Dengan nada marah sang juragan berkata : " Atas perintah siapa anda mengecat rumah saya dengan warna yang tidak saya sukai , anda juga tidak bertanya kepada saya perihal warnanya , dan warna warna yang telah anda cat di dinding sangat saya benci . Dan satu lagi anda telah mengkhianati kepercayaan saya karena menurut pengakuan tukang kebun saya kamu melakukan tindakan yang tidak seharusnya anda lakukan yaitu mengacak acak seluruh ruangan yang seharusnya ada satu ruangan yang tidak boleh kamu memasukinya dan jangan kamu cat dindingnya . karena kamu tidak pernah bertanya pada saya sedikitpun tentang apa saja mengenai pengecatan maka jangankan upah maka mau tidak mau anda harus mengecat ulang seluruh ruangan itu dengan biaya anda sendiri dengan salah satu merek cat yang saya pilih , itu sebagai konsekwensi di awal kesepakatan kita , jika tidak urusannya adalah kepolisian .
Nasib ........... oh nasib gara gara tidak mau bertanya , si tukang cat merasa menyesal sekali dan sang juragannya pun tidak ada kata kompromi karena data data sudah jelas .

Apa yang dapat kita ambil dari cerita fiktif tersebut :
1. Kita sebagai manusia ciptan Allah dan akan kembali menuju Allah , semua manusia dimuka bumi mengakui akan hal itu kecuali orang ateis .
2. Karena manusia itu ciptaan Allah maka mau tidak mau seorang manusia mempunyai satu tugas utama yang harus di jalaninya yaitu mengabdi kepada Sang Penciptanya , sebagaimana si tukang cat yang bekerja pada sang juragan yang kaya raya diatas .
3 . Allah Azza Wajalla memberikan perintah kepada manusia ( baik itu berupa perintah maupun larangan yang harus di lakukan oleh manusia ) maka pada saat itu juga Allah memberikan sarana dan prasarananya secara lengkap , sebagaimana sang juragan memberikan sarana yang ada pada si tukang cat pada cerita di atas .
Manusia diciptakan Allah dengan bentuk yang sempurna bukanlah satu perkara yang main main , akan tetapi mempunyai satu tujuan yang dan di skenario sangat rapi oleh Allah . Karena itulah di ciptakannya Jannah dan Neraka , di hamparkannya bumi sebagai tempat tinggalnya lengkap dengan asesoris yang ada di dalamnya , di utusnya para Nabi dan Rosul untuk membimbing manusia , di turunkannya Al kitab sebagai petunjuk langkahnya , itulah sarana dan prasasaranya yang Allah berikan untuk manusia kepada Sang Penciptanya .

Jadi tak ada satupun yang Allah ciptakan itu dengan sia sia , akan tetapi semuanya mempunyai tujuan tujuan tertentu , cuma karena kebodohan manusia saja yang tidak mengetahui hakekat itu semua .
4. Manusia yang di berikan satu tugas utama adalah untuk beribadah saja dan merealisasikan peribadatannya itu di muka bumi tidak di biarkan begitu saja tanpa ada pengawasan , walaupun Allah adalah Maha melihat , akan tetapi pengawas itu sebagai tujuan agar manusia tidak mempunyai alasan alasan untuk mengelak di hadapan Allah kelak . Hal itu sebagaimana si tukang kebun yang mengawasi si tukang cat pada cerita diatas . Wujud dari pengawasan Allah itu lebih canggih dari sekedar pengawasan manusia hari ini yang di ciptakannya CCTV atau yang lebih canggih dari itu . Wujud daripengawasan Allah banyak sekali diantaranya bumi yang dia pijak , setiap anggota tubuhnya sendiri , malaikat yang ada di kanan kirinya .
5. Diutusnya para Nabi dan Rosul dimuka bumi serta di turunkannya Al kitab di muka bumi adalah sebagai sarana bertanya manusia sebagai pekerja Allah . Orang yang bekerja pada seseorang atau pada satu perusahaan tertentu pasti orang itu terikat pada peraturan peraturan yang dibuat oleh yang memperkerjakannya itu . Begitu pula kita sebagai manusia yang mengaku beriman maka kita bekerja dan mengabdi kepada Allah maka wajar jika kita terikat pada peraturan peraturan yang Allah buat . Hal itu sebagaimana cerita diatas yang sang juragan memberikan satu nomor telefon yang bisa dihubungi setiap saat dan utusan sang pekerja yang kadang datang pada si tukang cat guna membantu tugas pengecatannya , akan tetapi si tukang cat malah mengesampingkan hal itu lebih menggunakan akal dannafsunya .

Jadi wajar jika sang juragan murka pada si tukang cat dan tidak menggajinya malah di suruh mengecat ulang dengan seluruh biayanya sendiri . Begitu juga Allah Azza Wajalla tentu lebih murka kepada manusia yang mengkhianati perjanjiannya ketika di alam ruh dulu dan sudah pas jika Allah menciptakan Jannah dan Neraka sebagai balasannya , pada cerita diatas masih mending si tukang cat di suruh mengulang pekerjaannya itu , akan tetapi besok di pengadilan Allah tidak ada kata mengulangi yang ada hanya penyesalan dan penyesalan .
Demikianlah akhir dari catatan kami

Tidak ada komentar:

Posting Komentar